Part 02

" Rey, kenapa bicara seperti itu?" ucap Syifa.

Reyhan kembali menatap wajah sayu gadis di hadapannya. Rasanya tidak rela jika harus meninggalkan Syifa di saat seperti ini. Reyhan takut jika nanti Syifa jatuh ke tangan playboy seperti Ardan. Semua orang tahu jika Ardan sangat pandai dalam mengambil hati para wanita incarannya.

" Fa, aku mohon padamu... tunggulah aku. Untuk beberapa tahun ini aku akan melanjutkan pendidikan di luar negeri. Aku mohon, jaga hatimu untukku."

Syifa masih ragu dengan hatinya sendiri. Dia belum yakin jika hatinya akan dia berikan kepada Reyhan. Ketiga sahabatnya itu, Syifa merasa aman dan nyaman berada di dekat mereka. Sony yang sudah menganggapnya seperti saudara, Ardan yang selalu membuatnya tersenyum dengan tingkah kocaknya dan Reyhan yang selalu melindunginya saat ada teman - teman di sekolah yang mengganggunya.

" Rey, aku tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kehidupan di masa depan nanti. Janganlah semua ini menjadi beban dihatimu, jika suatu saat nanti kita berjodoh, kita pasti bisa bersama."

" Aku sangat berharap kita bisa berjodoh, Fa. Hanya kamu yang bisa mengerti diriku," Reyhan menggenggam erat tangan Syifa dengan tatapan sendu.

" Sudahlah, Rey. Sebentar lagi kita akan berpisah, jadi kita buat acara perpisahan ini dengan kebahagiaan,"

" Kamu mau bikin acara apa?"

" Kita kumpul saja dirumahku, soalnya ayah tidak akan mengijinkan aku pergi dengan kalian."

" Ya sudah, nanti setelah perpisahan sekolah kita berkumpul di rumahmu."

" Jangan lupa ajak Ardan dan Sony. Ingat! Tidak boleh ada pertengkaran lagi di antara kalian."

" Iya, sayangkuuu..." goda Reyhan.

" Ish... menyebalkan!" Syifa mengerucutkan bibirnya.

Reyhan tersenyum melihat wajah imut gadis di hadapannya. Gadis cantik sederhana yang mampu meruntuhkan benteng pertahanannya terhadap wanita.

" Ya sudah, ibu tidak perlu masak apapun. Nanti aku bawa makanan buat kita semua." ujar Reyhan.

" Baiklah, terserah kamu aja,"

" Memang harus begitu, nurut dengan ucapan calon suami."

" Reyhaaannn!" teriak Syifa.

" Hahahaa... ayo aku antar pulang," sahut Reyhan.

" Aku pulang sendiri saja."

" Huft... kau tahu kan, aku tidak menerima penolakan!"

Reyhan merangkul bahu Syifa dengan erat lalu membawanya masuk ke dalam mobilnya.

# # #

Beberapa minggu kemudian,

Setelah acara perpisahan sekolah selesai, sesuai kesepakatan yang sudah dibuat oleh mereka berempat, semua langsung pulang ke rumah Syifa. Reyhan membawa banyak makanan dari restoran mewah untuk makan bersama di rumah Syifa.

" Kalian tunggu dulu disini, aku cari ayah dan ibu dulu." ucap Syifa.

" Jangan lama - lama, Fa. Aku bantu buat minuman ya?" sahut Sony.

Sony memang sudah terbiasa berkunjung ke rumah Syifa dan sudah kenal dekat dengan kedua orangtuanya. Sementara Reyhan dan Ardan hanya beberapa kali datang karena memiliki banyak kesibukan diluar.

Syifa masuk ke dalam rumah diikuti Sony yang langsung menuju dapur. Sony sudah terbiasa melakukan hal ini di rumahnya sendiri karena selain bercita - cita menjadi seorang dokter, dia juga hobby dalam hal memasak.

" Fa, ayah dan ibu belum pulang? Bukannya tadi pulang dari sekolah duluan ya?" tanya Sony.

" Iya, kak. Mungkin ada urusan sebentar diluar." jawab Syifa.

Sebenarnya Syifa juga sedikit khawatir karena orangtuanya belum juga pulang padahal mereka pulang lebih awal tadi dari sekolah. Perasaan Syifa jadi tidak tenang saat menatap foto kedua orangtuanya yang terpajang di dinding ruang tamu.

" Kenapa melamun, kamu mikirin apa sih?" tanya Sony.

" Tidak tahu, kak. Perasaanku tidak enak, takut terjadi sesuatu dengan ayah dan ibu."

" Ayah dan ibu pasti baik - baik saja, tidak perlu khawatir. Aku yakin sebentar lagi mereka pulang,"

Reyhan dan Ardan yang sedari tadi menunggu di teras langsung masuk karena Syifa dan Sony di dalam rumah terlalu lama.

" Ada apa? Kenapa kalian lama sekali membuat minuman saja?" tanya Reyhan.

" Tidak apa - apa, ini sudah jadi minumannya," jawab Sony.

" Syifa, kenapa kamu terlihat murung? Apa Sony melakukan sesuatu padamu?" selidik Ardan.

" Tidak, Dan. Aku baik - baik saja, ayo kita ke depan," ucap Syifa.

" Jangan bohong, pasti ada sesuatu yang terjadi denganmu."

Syifa hanya diam dan berjalan menuju teras lalu duduk di bangku panjang. Reyhan yang melihat kesedihan di hati Syifa langsung duduk di sampingnya.

" Kenapa? Jangan menutupi apapun dariku." ujar Reyhan pelan.

Ardan merasa cemburu karena Reyhan sangat dekat dengan Syifa. Dia mengepalkan tangannya menahan amarah. Sebelumnya Ardan tidak pernah merasakan yang namanya cemburu karena kebanyakan para wanitalah yang mengejarnya. Tapi saat ini, justru sahabat dekatnya sendiri yang telah membuat hatinya mampu bergetar hanya dengan memandang wajahnya saja.

" Rey, tiba - tiba aku mencemaskan ibu dan ayah,"

" Tidak apa - apa, sebaiknya kita makan dulu. Jika setelah makan ayah dan ibu belum pulang, kita akan mencarinya bersama - sama."

" Janji?"

" Iya, ayo kita makan dulu,"

Mereka berempat makan dalam diam. Syifa hanya mengaduk makanannya tanpa berniat untuk memakannya. Sony yang memperhatikannya sedari tadi langsung merebut sendok dari tangan Syifa lalu menyuapinya dengan sedikit paksaan.

" Kak, Syifa bisa makan sendiri!" tolak Syifa.

" Dari tadi makanan cuma diaduk - aduk, cepat buka mulutmu!" perintah Sony.

" Fa, kok kamu panggil Sony dengan sebutan kakak?" tanya Reyhan.

" Kak Sony sudah seperti kakakku sendiri, jadi tidak masalah kan aku memanggilnya kakak?" sahut Syifa.

" Sejak kapan?" tanya Ardan.

" Sudah lama, kak Sony adalah orang yang paling baik buatku."

" Udah, lanjutin makannya terus kita cari ayah dan ibu." ucap Sony.

Selesai makan, Reyhan dan Ardan membersihkan tempat makan dan juga merapikan kembali teras tempat mereka makan.

" Fa, kamu ikut mobilku saja. Kita pergi sekarang, mungkin mereka di tempat saudara kamu." ujar Reyhan.

" Baiklah," sahut Syifa pelan.

Syifa masuk ke dalam mobil Reyhan, sementara Ardan dan Sony mengendarai motornya masing - masing.

" Kita telusuri jalan ke sekolah dulu ya, Fa?" usul Reyhan.

" Tapi ini sudah tiga jam berlalu, Rey. Apa mungkin ayah masih di sekitar sekolah?"

" Jangan khawatir, orangtuamu pasti baik - baik saja,"

Reyhan menggenggam erat tangan Syifa dan satu tangan lainnya memegang kemudi.

" Rey, perasaanku kenapa tidak enak begini? Biasanya ibu selalu mengabari jika akan bepergian."

" Apa ayah tidak punya ponsel?"

" Punya, tapi sedang tidak aktif. Dari tadi aku menghubunginya tapi tidak bisa."

" Tenanglah, semua pasti baik - baik saja."

Hingga sampai di depan gerbang sekolah, mereka tidak menemukan keberadaan orangtua Syifa. Gadis itu semakin khawatir dan juga hampir menangis. Reyhan yang menyadari kesedihan Syifa langsung meraih tubuh gadis itu hingga bersandar dalam dekapannya.

" Rey, kenapa ayah dan ibu tidak ada?" Syifa mulai terisak dalam dekapan Reyhan.

" Kita pasti bisa menemukannya, kamu harus tenang," sahut Reyhan.

Ardan mengetuk pintu mobil Reyhan sehingga dia segera melepaskan pelukan Syifa yang masih terisak.

" Rey, kita cari kemana lagi?" tanya Ardan.

" Kita bagi tugas saja, kau ke arah pasar dan Sony ke arah jalan besar. Aku dan Syifa akan coba ke rumah kerabatnya." jawab Reyhan.

" Ya sudah, hubungi jika sudah ada kabar."

Ardan dan Sony pergi ke arah yang berbeda untuk mencari keberadaan orangtua Syifa.

" Fa, apa mungkin orangtuamu di rumah salah satu kerabat kalian?"

" Tidak, Rey. Ayah hanya memiliki satu adik tapi hubungan mereka tidak baik. Ibu berasal dari luar kota dan merupakan anak tunggal."

" Ya sudah, sebaiknya kita pulang dulu. Mungkin saja orangtuamu sudah pulang," saran Reyhan.

" Baiklah, semoga ucapanmu itu benar. Aku juga berharap orangtuaku sudah kembali, Rey." sahut Syifa menyetujui usul Reyhan.

Reyhan dan Syifa segera kembali ke rumah untuk memastikan bahwa orangtuanya sudah berada di rumah. Sampai di depan rumah, Syifa nampak terkejut melihat ada beberapa tetangganya berada di teras rumahnya.

" Pak, bu... kenapa semua berkumpul disini?"

.

.

TBC

.

.

Episodes
1 Part 01
2 Part 02
3 Part 03
4 Part 04
5 Part 05
6 Part 06
7 Part 07
8 Part 08
9 Part 09
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100 ( END )
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Part 01
2
Part 02
3
Part 03
4
Part 04
5
Part 05
6
Part 06
7
Part 07
8
Part 08
9
Part 09
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100 ( END )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!