Chapter 3 - Taman Pagi

"Naz... liat cas HP gue gak?"

"Ha? Ga liat tuh. Emang tante letakin dimana?"

"Heh! Berapa kali gue bilang jangan panggil tante!"

Nanaz hanya memasang cengiranya, ya memang adik kandung ayahnya ini sudah berulang kali memperingatinya untuk tidak memanggil tante. Karina Sayla, usianya 27 tahun, wanita berparas cantik yang masih lajang ini memutuskan untuk menjual rumahnya di London dan mengurus keponakan tersayangnya.

"Iya-iya.... emang kakak letak dimana sebelumnya."

"Lupa gue, kalau tau juga gue gak bakal tanya lo kali."

Nanaz mendengus, "Di laci kamar kakak gak ada?"

"Udah gue cari gak ada." Karina mendudukkan bokongnya di sofa. "Duhh sekaratt Hape guee."

"Di bawah tempat tidur?"

"Ya kali cas gue sampe situ. Emang dia punya kaki."

"Yakan siapa tau."

Nanaz merotasikan bola matanya, sedikit merasa kesal, membawa kedua tungkainya ke kamar Karina, mencoba mencari dibeberapa tempat.

Dan ya, Cas HP nya ketemu bukan di laci atau dibawah tempat tidur, melainkan di atas kasur tertutup selimut. Nanaz menghela nafas, kemudia dengan geram mengambil cas itu dan membawanya keluar.

"Ck! Ini apa?!" Ketus Nanaz menatap Karina yang tengah tiduran diatas sofa.

"Wahh, oh iya! Nemu dimana Naz?"

"Di atas kasur lah! Makanya nyari tuh pake mata kak bukan pake mulut. Ngomel aja."

"Dih yang ngomel kan kamu."

Ucap Karina sambil terkekeh, sebenarnya ia sengaja. Ia juga tau kalau cas nya ada di atas tempat tidur, Karina sendirilah yang meletakkannya disitu selepas baterai HP nya penuh.

"Eh, si Ezra dah lama gak main?" Tanya nya mengganti topik. Nanaz masih terlihat kesal saat ini.

"Nanti malam dia mau datang kok."

"Yess, sekalian dongg suruh bawain martabak. Lagi pengen gue."

"Dih, kakak beli sendiri dong, enak aja. Kalau Ezra bawa juga gak bakalan aku kasih ke Kakak."

Karina mencebik, "Pelit anjir, udah ah nanti gue chat sendiri si Ezra." Ujarnya dengan jari-jari yang menari diatas HP nya.

Nanaz hanya mengendikkan bahunya, kemudian ikut duduk disamping Karina dan menyalakan Televisi.

"Naz Naz lihat deh,"

Nanaz menoleh, melihat layar handphone yang ditunjukan Karina.

"Ganteng kan?"

"Banget. Siapa itu?"

"Bos gue dongg!"

Nanaz memandang kaget, difoto itu juga ada Karina yang berselfie berdua dengan Pria tampan itu. "Kakak pacaran sama Boss kakak?"

"Enggak dong, gue cuman main-main aja."

"Dih, dasar Playgirl."

"Masa muda tuh harus di nikmati Naz."

Nanaz hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, tangannya meraih remot TV di atas meja dan menyalakannya.

"Oiyah, dua hari lagi gua gak bakalan ada dirumah."

"Hah? Kakak mau kemana?"

"Nemenin Bos gue dinas ke Bandung."

"Berapa hari?"

"Belum jelas infonya, biasanya sih seminggu."

Nanaz menghela nafasnya, "Sepi dong."

"Puk-puk sayangnya gue, gak usah sedih. Ajak si Yuna nginep." Saran Karina sambil mengelus rambut Nanaz.

"Bawa Ezra kesini boleh?"

"Heh! Lo mau berduaan sama dia disini?!"

"B-bukan gitu... maksudnya kan ada Yuna juga. Jadinya kan bertiga dia juga tidur di ruang tengah, kamarnya aku kunci."

Karina terlihat diam sebentar, "Hm, gue sih oke aja kalau gitu. Tapi lo kan tau sendiri tetangga mulutnya gimana? Pedasnya mengalahkan sambal buatan nenek."

Terdengar gadis muda itu menghela nafas. "Iya juga sih."

"Gue janji deh, beliin oleh-oleh yang banyak!"

"Oke." Balasnya tersenyum.

...➳༻❀☕❀༺➳...

Pagi ini sangat cerah, kelewat cerah bahkan sampai rasanya udah gerah banget padahal baru jam delapan pagi. Jadi minggu pagi ini, Nanaz Karina dan juga Ezra lagi lari-lari pagi dari rumah sampai ke taman.

Iya, dari habis subuh tadi Ezra udah nongol didepan pintu rumah mereka, bahkan masih pakai sarung. Katanya sih dia habis solat subuh berjamaah dimasjid dekat rumah Nanaz. Kebayang gak sepagi apa dia naik motor kesini.

Sekerang mereka lagi duduk diatas rumput sambil pijet-pijet kaki ringan. Capek coy rasanya.

"Pada mau minum apa nih?" Tawar Ezra.

"Jus jeruk dong!"

"Em, aku susu kotak aja." Ucap Nanaz.

"Oke, ditunggu ya!"

Setelah itu Ezra langsung lari ambil langkah seribu. Dia gak tahan liat Nanaz kehausan gitu, kasian jadi pengen peluk tapi takut digampar Karina :v

Suasana Taman hari ini cukup ramai, banyak yang lari-lari pagi seperti mereka ada pula yang hanya membeli sarapan pagi di penjual makanan pinggir jalan.

"Waw!" Teriak Karina tiba-tiba.

"Disini cogan~ disana cogan~ dimana-mana ku lihat cogan."

"Astaga, ingat yang dikantor kak."

"Yeu, namanya juga cuci mata Naz."

Nanaz hanya menggelengkan kepalanya, kalau Karina sudah pasti matanya hijau kalau melihat manusia berwajah tampan. Memang dasar wanita.

Gak lama kemudian Ponsel Karina berdering. Karina izin sebentar buat angkat telpon.

"Bentar ya Naz."

"Oke."

Karena merasa udah cukup duduk di rumputnya Nanaz berjalan ke bangku panjang. Masih dekat dengan tempat mereka duduk tadi, agar Ezra dan Karina dapat melihatnya nanti. Udah lebih dari lima menit Nanaz duduk, tapi Ezra belum balik juga.

Nanaz ngeliat kesekitar, tadi Ezra pergi ke arah yang ramai. Jika hanya membeli minuman botol atau instan seharusnya tidak akan lama kan?

Notifikasi HP nya bunyi, ada pesan dari Karina yang berisikan informasi kalau wanita cantik itu harus pulang duluan karena Bos kesayangannya sebentar lagi akan datang menjemputnya.

Gadis dengan celana training bewarna abu-abu ini bangkit dari duduknya, sambil menekan layar ponselnya mencari kontak sang kekasih, Nanaz bangkit mencari keberadaan Ezra.

Panggilan pertama dan keduanya tidak terangkat. Nanaz semakin khawatir takut terjadi sesuatu, taman juga semakin ramai ditambah penjual yang sibuk berteriak menjual dagangannya.

Setelah sibuk jalan kesana kemari, gadis itu menemukan kerumunan manusia yang berkumpul seperti mengelilingi sesuatu. Diantara mereka banyak yang berbisik, Nanaz yang mendengar bahwa seorang lelaki bertengkar dengan pacar awalnya ingin meninggalkan kerumunan tersebut.

Namun diantara celah dari sekitar dua puluhan manusia disana, manik mata sang gadis mendapati kekasih tampannya yang tengah memasang wajah emosi, dengan sepasang mata yang menatap lawannya tajam.

"Balikin woi! Beli di tempat laen sana!"

"Nggak! Apasih susahnya ngalah sama cewek."

"Anjir, uangnya juga pakai uang gue."

"Emang kenapa hah? Seharusnya lo bersyukur karena uang lo bisa berguna beli minuman untuk cewek cantik kayak gue!"

Nanaz menatap kaget, bagaimana bisa gadis itu ada disini? Semakin mereka beradu argumen semakin bising pula orang-orang yang berbisik disekitar.

Dengan terburu-buru, sebelum keadaan semakin runyam, Nanaz mengambil langkah maju kedepan. Mengesampingkan rasa malu yang mungkin akan didapatnya saat mata orang-orang juga tertuju padanya.

"Ezra! Ada apa? Kenapa masih disini?"

Begitu matanya mendapati Nanaz berdiri diantara dirinya dan lawan, Ezra langsung menarik gadisnya ke arahnya. Merasa waspada jika singa betina dihadapannya ini akan mengganggu sang pacar.

"Sabar Naz, aku belum dapat susu kotak yang kamu mau."

"Mau sampai kapan pun gak akan gue kasih ke lo tau gak!"

"Anjir, gue botakin juga rambut lo lama-lama!"

Ezra mulai kesal, apalagi saat melihat Jinan sibuk memainkan rambut yang digerainya itu. Jika saja susu itu tidak tinggal satu mungkin masalah akan beres dari tadi.

"Ezra udah, aku minum jus jeruknya Kak Karina aja. Dia tadi izin pulang kok." Ucap Nanaz menenangkan cowok disampingnya.

Lagi pula Nanaz sadar, Jinan pasti hanya ingin mengganggu Ezra saja. Jika ia sudah mendapatkan susu yang dia inginkan seharusnya ia segera pergi meninggalkan mereka, bukannya tetap berdiri disini dengan tampang menyebalkannya itu. Nanaz tidak suka pacarnya diganggu.

Ezra terlihat menghela nafas, namun mata tajamnya masih menatap Jinan yang tersenyum angkuh padanya. Nanaz yang menyadari itu menggenggam tangan Ezra, ia tak suka Ezra melihat gadis lain lama-lama walau matanya memancarkan kebencian. Ia tetap cemburu rasanya.

"Kita pergi." Ucap Nanaz entah kepada siapa. Gadis itu juga sempat mengucapkan maaf pada orang-orang yang merasa terganggu dengan keributan yang mereka buat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!