Wilson berjalan menghampiri istrinya yang sudah duduk di depan tv sambil menikmati camilannya.
Ia duduk di sisi kiri Tisya dan mengambil camilan dari tangan sang istri,
"Willl!" keluh Tisya.
"Jangan ngemil terus, ntar gemuk nangis!"
Srekkk
Tisya merebutnya kembali, "Apaan sih Wil, nggak gitu!"
"Jadi tadi ke minimarket cuma beli camilan?"
"Enggak! Tapi banyak camilannya!"
"Nggak berencana masak buat makan malam?"
"Yakin mau aku yang masak?"
"Nggak usah deh!"
Wilson suka lupa kalau istrinya itu lebih banyak mengacaunya dari pada masaknya.
"Oh iya Wil, kata mama kamu nolak semua fasilitas yang di berikan kak Frans ya? Kenapa?"
Wilson terdiam lalu dengan perlahan menatap istrinya itu,
"Maaf ya Tisya, mungkin kamu kecewa dengan keputusanku!"
"Enggak bukan kecewa, hanya saja aku ingin tahu alasannya!"
"Karena aku mencintaimu sebagai seorang Tisya, bukan karena kamu adalah pewaris atau apa! Jadi aku hanya akan menerimaku bukan hartamu! Kalau aku menerimanya, berarti aku gagal menjadi suami kamu dari awal!"
"Kenapa begitu?"
"Tuan dokter memberikan kamu padaku atas dasar dia percaya bahwa aku bisa membimbingmu menjadi lebih baik, kalau nanti kamu tiba-tiba kaya kembali, aku nggak yakin kamu bisa menghargai hal-hal kecil! Semua itu butuh perjuangan, dan perjuangan itu di mulai dari yang kecil, aku cuma ingin kamu menjadi saksi atas keberhasilanku kelak! Kamu pasti berpikir kalau aku sangat egois?"
"Enggak!" ucap Tisya cepat membuat Wilson mengerutkan keningnya, "Tapi aku bangga sama kamu!"
"Terimakasih ya!" Wilson dengan cepat menarik tubuh Tisya ke dalam pelukannya.
"Kapan aku kuliah?" tanya Tisya saat teringat dengan rencana suaminya.
Wilson melepas pelukannya,
"Bagaimana kalau di mulai semester depan saja?"
"Kenapa?"
"Kita temui orang tua aku dulu ya!"
"Kamu punya orang tua?"
"Iya, tapi maaf karena aku tidak menceritakan tentang hubungan kita pada orang tuaku!"
"Kenapa?"
"Kerena di kampung, mereka sudah punya jodoh untukku!"
"Jodoh?" Tisya begitu terkejut, ia menatap suaminya tidak percaya.
"Maksudnya kamu sudah di jodohkan? Dan kamu setuju?"
"Iya, waktu itu aku tidak tahu kalau aku akan bertemu kamu!"
"Kamu jahat banget sih Wil, kalau sudah di jodohkan kenapa menerima tawaran kak Frans?"
"Karena ternyata aku menyukaimu!"
"Trus sekarang bagaimana dong?"
"Kita datang sama-sama ke kampung dan menjelaskan semuanya ya!"
Bertemu dengan orang baru yang mungkin akan sangat membencinya sedikit membuat Tisya takut, dia kita ia hanya menjadi orang ke tiga dalam hubungan Ersya dan Rizal ternyata ia juga menjadi perebut tunangan orang.
Tisya menggaruk kepalanya tidak percaya dengan nasibnya yang selalu menjadi orang ke tiga,
"Kamu yakin semua akan baik-baik saja?"
"Iya!"
"Dia cantik nggak?"
"Dia siapa?"
"Tunangan kamu? Maksudku jodoh kamu?"
"Cantik!"
"Ihhhh, kamu gitu sihhhh!" ucap Tisya kesal sambil memukul tubuh Wilson.
Aku salah ya ....
"Salahnya di mana? Kamu tanya aku jawab kan?"
"Salahnya jawabanmu!"
"Dia memang cantik, apa salahnya?"
Hiks hiks hiks hiks
Tisya semakin histeris mendengar jawaban suaminya.
"Ya ampun, aku salah apa lagi sih?" Wilson terlihat frustasi menghadapi Tisya, "Cup cup cup ...., sudah jangan nangis lagi!" ucap Wilson sambil memeluk Tisya.
"Kamu kan bisa bohong, bilang ke dia itu jelek, panuan, korengan atau kudisan!"
"Ya mana aku tahu dia kudisan atau panuan? Aku belum pernah lihat tubuhnya!"
Haaaaa haa aaaa aaa
Bukannya diam, Tisya malah semakin kejer nangisnya,
ini apa lagi sih ....
"Maaf maaf aku salah ngomong lagi, gimana dong harusnya?"
"Memang kamu kalau kenal cewek selalu lihat tubuhnya dulu? Sebel tahu ngomong sama kamu!" ucap Tisya kesal dan mendorong tubuh Wilson kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Wilson yang bingung.
"Memang ya cewek makhluk yang paling susah di mengerti!" gumam Wilson.
Tisya memilih untuk pergi ke kamar dan tidur, menutup seluruh tubuhnya dengan selimut,
"Kamu marah ya?" tanya Wilson sambil menepuk-nepuk tubuh Tisya.
"Sudah jangan ganggu!" ucap Tisya di balik selimut.
"Ya udah kalau gitu aku main di depan ya, di pos ronda sama bapak-bapak!"
"Bodo ...!"
...🍂🍂🍂...
Di pos ronda memang selalu ramai dengan bapak-bapak yang biasanya hanya ngobrol ini itu, ada juga yang sengaja bawa papan catur untuk menghilangkan kebosanan. Sebuah tv kecil menjadi teman mereka sepanjang malam.
"Malam pak!" sapa Wilson.
"Eh mas Wilson, duduk mas!"
Wilson pun ikut bergabung dengan bapak-bapak itu,
"Tumben nih mas Wilson gabung, pengantin baru lagi?"
"Lagi pengen cari suasana baru saja pak!"
"Oh ..., jangan-jangan di marahi istri ya mas?" tanya bapak yang lainnya, terlihat seumuran dengan Wilson tapi dia sudah bapak dua anak.
"Iya sih sedikit!" ucap Wilson jujur.
"Memang sih perempuan itu suka gitu, ngomel-ngomel nggak jelas tapi kalau kita tanggepin suka nggak berhenti ngomelnya!" ucap bapak lainnya lagi. Kayaknya bapak-bapak di sana sudah pernah mengalami apa yang di alami oleh Wilson.
Bagus nih, kayaknya butuh bimbingan dari yang berpengalaman, bukan keputusan yang salah nih datang ke sini ....
"Bagi tipsnya dong bapak-bapak buat nanganin istri yang ngambek!" ucap Wilson dan seketika tips menangani istri yang ngambek jadi topik utama malam ini.
Tanpa Terasa sudah jam sebelas malam, ternyata Wilson sampai keasikan ngobrol hingga lupa waktu, padahal rencananya ia hanya akan pergi selama satu jam hingga Tisya selesai ngambeknya.
"Maaf ya bapak-bapak, saya pulang dulu!"
"Kenapa buru-buru sekali? Ini masih sore loh!"
"Lain waktu saja, kasian istri saya sendiri di rumah!"
Wilson berjalan cepat menyusuri jalan yang sudah sepi itu, ia harus segera pulang sebelum Tisya semakin marah padanya.
Hehhh, Wilson menghela nafas saat melihat semua lampu di rumahnya sudah padam.
"Dia pasti sudah tidur!"
Dengan langkah hati-hati ia memasuki rumah dan mengunci kembali pintunya. Ini untuk pertama kalinya ia pulang semalam ini.
Cklek
Lampu rumah tiba-tiba menyala hingga membuat Wilson terkejut,
"Tisya, kamu belum tidur?"
"Dari mana?"
"Tadi aku kan sudah bilang kalau di pos sama bapak-bapak!"
"Sampai selarut ini?"
"Tapi maaf aku tidak sadar tadi!"
"Tidak sadar kalau di rumah ada istri yang takut di tinggal sendiri, begitu?"
"Bukan!"
"Malam ini nggak usah tidur di kamar!"
"Trus tidur di mana dong?"
"Dodo!"
Brakkkk
Tisya dengan keras menutup pintunya hingga membuat Wilson terkejut dan memegangi dadanya.
"Serem banget kalau ngambek!"
...Kadang memang suka gitu, rumah tangga kalau senyum terus nggak ada sedihnya bibirnya juga bisa ngilu, air matanya mau di tampung di mana kalau nggak pernah di tumpahkan? ...
Bersambung
Jangan lupa untuk memberikan Like dan komentar nya ya kasih vote juga yang banyak hadiahnya juga ya biar tambah semangat nulisnya
Follow akun Ig aku ya
IG @tri.ani5249
Happy reading 🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Yucaw
tidur di pos ronda sekalian!! 😂😂😂 nasibmu will...will...
2022-06-06
0
Lien Yulia Lestari
waduuuh Tisya kalo gambek serem juga ya
2022-03-12
0
Novika Riyanti
😆😆😆😆😂😂😂😂
2022-03-08
0