Bab 3

Mama Tania pulang setelah membuatkan makan siang untuk putrinya. Ia sangat sadar jika putrinya tidak mungkin membuat makanan sendiri,

"Terimakasih ya ma, aku jadi Malu kalau setiap hari seperti ini!"

"Sejak kapan punya malu!?"

"Ihhh mama!"

Tisya dan mamanya memang begitu akrab jadi sudah biasa mereka saling mengolok, tapi kejadian beberapa bulan lalu membuat hubungan mereka sedikit dingin. Semenjak semua sudah kembali normal, hubungan mereka juga kembali membaik.

Sikap keras kepala Tisya membuat mama Tania sedikit kewalahan mendidik Tisya. Wilson seperti sebuah anugrah di hidupnya, hanya dia yang mempu membuat Tisya perlahan berubah.

"Jangan lupa ya nanti tanyakan langsung sama suami kamu!" lagi-lagi mama Tania memperingatkan putrinya, ia ingin tahu apa alasan menantunya menolak semua fasilitas yang di berikan.

"Iya ma!"

"Ya sudah, kamu hati-hati di rumah! Mama pulang dulu ya!"

"Iya ma hati-hati!"

Tisya melambaikan tangannya mengantar kepergian sang mama. yang masuk ke dalam taksi online yang sudah di pesannya tadi.

Setelah memastikan mamanya pergi, Tisya pun segera berbalik. Tapi langkahnya kembali terhenti, ia mengingat sesuatu. Ia harus membeli beberapa camilan karena camilan di rumah itu sudah habis.

Tisya pun mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam rumah, ia sudah membawa dompet di tangannya. Ia mutuskan mengunci rumahnya dan meletakkan kuncinya di bawah keset yang ada di depan pintu.

Mini market tidak terlalu jauh dari rumahnya, ia hanya butuh jalan kaki lima menit dan langsung sampai. Mini market terletak di depan gang, di pinggir jalan masuk. Ia hanya perlu menyeberangi jalan utama dan langsung sampai.

Sepertinya berjalan kaki akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan Tisya, jika awalnya jalan kaki ke kamar mandi saja malas, sekarang kemana-mana harus jalan kaki.

Hidup itu memang ubahnya seperti roda yang berputar, kebanyakan berputar biasanya menipis tuh terus ganti dengan yang baru, bukan cinta atau keyakinannya yang menipis tapi keraguannya tentang kehidupan yang hanya stak di tempat.

Jika hari ini kita menangis, meronta minta di ubah takdinya, mungkin besok tiba-tiba kita berubah nih caption nya. Aku mau tetap gini dong, mau dong waktu berhenti sejenak agar tetap seperti ini.

Matahari masih terik, jam 2 siang adalah jam-jam matahari sedang asik menyinari bumi karena bentar lagi bakal terhempas dengan dinginnya awan.

Terlihat sesekali tangan Tisya menutupi matanya yang silau, karena kebetulan jalannya menghadap barat,

Tin tin tin

Sebuah mobil tiba-tiba memperlambat lajunya, dan si pemilik menurunkan kaca mobilnya.

Tisya menghentikan langkahnya, ia menoleh pada mobil itu. Ada Maira di dalam,

"Kak!"

"Mau ke mana?"

"Mau ke depan aja kak, ke minimarket di depan! Kak Maira ngapain di sini?"

"Nggak tadi kebetulan mau lihat-lihat rumah, siapa tahu ada yang cocok, masuk yuk!"

Maira membukakan pintu mobilnya, tapi Tisya terlihat ragu.

"Tapi aku cuma mau ke depan kak!"

"Nggak pa pa, di sana ada rest areanya kan?"

Tisya menganggukkan kepalanya,

"Ya udah ayo, kita ngobrol di sana! Sudah lama sekali kan kita nggak ngobrol!"

"Baiklah!"

...🍂🍂🍂...

Dua wanita itu sudah duduk di depan minimarket, duduk di bangku kecil dengan meja kecil berbentuk lingkaran, di bawah payung besar. Dua cup mie instan yang baru di sedu menjadi teman mereka mengobrol.

Dulu, mereka kerap mencuri waktu hanya untuk makan mie cup seperti ini. Sembunyi-sembunyi pergi ke minimarket terdekat dan memakan satu cup berdua.

"Memang kakak boleh ya makan ini sekarang?"

"Tenang, aku sudah nggak sakit!"

Walaupun tadi sudah makan, karena kebiasaan Wilson yang selalu memberinya makan mie instan, ia jadi terbiasa dan lama-lama jadi suka.

"Oh iya, katanya kakak tadi mau cari rumah? Buat siapa?"

"Buat aku!"

"Kakak?"

Bukankah kak Maira sudah punya apartemen bagus?

Tisya tidak begitu tahu dengan pemikiran kakaknya. Tapi cukup aneh saja, kenapa harus cari rumah baru sedangkan rumah papanya hanya dia yang punya.

"Iya Tisya, aku sengaja mau cari rumah yang sederhana! Kamu tahu sendiri kan sekarang perusahan papa nggak sebesar dulu, sebagian besar sahamnya sudah di jual ke perusahaan lain. Dan aku sekarang masih merintis karir sendiri, aku baru buka toko kosmetik kecil, sayang uangnya kalau aku buat bayar listrik atau bayar tagihan-tagihan yang lain yang begitu besar sedangkan penghasilannya tidak seberapa!"

Kasihan sekali kak Maira ...., semua gara-gara ulah papa. Mau bagaimanapun dia tidak punya masalah dengan kakaknya itu, cuma satu masalahnya. Wilson. Walaupun begitu ia tahu jika kakaknya nggak akan tega ngrebut Wilson dari dia.

"Jadi pa pa juga?"

"Enggak, papa aku suruh pindah ke apartemen aku aja, terus rumahnya di jual!"

"Nggak sayang kak?"

"Sayang sih, tapi mau bagaimana lagi!"

Tisya menoleh pada mobil mewah milik kakaknya, kalau di jual masih laku ratusan juta,

"Kamu pasti berpikir, kenapa nggak mobil saja?" Maira seperti tahu maksud tatapan Tisya.

"Hmm!"

"Nggak mungkin lah Tis, kalau mobil yang aku jual terus kemana-mana pakek apa aku!"

"Iya sih kak! Dapat nggak rumahnya tadi?"

"Dapat, tepat sekali di deket rumah kamu!"

"Beneran kak?" Tisya begitu senang dengan hal itu. "Kenapa tadi nggak mampir ke rumah?"

"Ada mama Tania!"

"Hahh, kakak lihat mama?"

Maira tersenyum, tapi terlihat sekali kalau senyumnya hambar, "Kakak masih nggak enak sama mama Tania, mungkin mama masih nggak suka sama kakak!"

"Nggak gitu kak!"

Tanpa terasa mie mereka habis tak bersisa karena obrolan mereka yang begitu asik, Maira pun segera meminum air mineralnya.

"Lusa bantu aku beres-beres rumah baru ya, sekarang aku pergi dulu!" ucap Maira sambil berdiri meninggalkan Tisya yang masih duduk di tempatnya.

Wanita cantik itu segera memasuki mobilnya dan berlalu begitu saja.

...Bumi ini bukan kotak atau segitiga, tapi bumi ini bulat. Jadi jangan ngeluh kalau pas di bawah, kasihan tahu yang lainnya kalau kita terus di atas. ...

Bersambung

Jangan lupa untuk memberikan Like dan komentar nya ya kasih vote juga yang banyak hadiahnya juga ya biar tambah semangat nulisnya

Follow akun Ig aku ya

IG @tri.ani5249

Happy reading 🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Yucaw

Yucaw

udah baik blm sih si mayra?? aku sih yakin2 aja sm Wilson..tp sm mayra..🤔🤔

2022-06-06

0

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

🍒 rizkia Nurul hikmah 🍒

beda ibu 1 ppa gtu kah

2022-04-12

0

Novika Riyanti

Novika Riyanti

wah roman2 nya ada udang d balik tepung beras 🤔🤨

2022-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!