kira kira seperti ini contoh visual seorang gadis yang bernama DIana Amarta
dan contoh visual wajah babang ganteng nan rupawan seorang Adrian Nicholas Abimanyu ya gaes.... 🥰
"""""""''''''''
" apakah kamu mau bercerita masalah yang membuat mu?" " seperti orang yang tidak ada gairah hidup?" tanya Adrian
"bukan maksudku ingin mencampuri kehidupan pribadi mu?" ucap Adrian lembut sambil tangannya meraih tangan Diana dan menggenggam nya erat.
Diana yang mendapat perlakuan seperti itu dari Adrian rasanya ingin menolak tapi anehnya genggam man tangan Adrian terasa hangat di rasakan, mampu menenangkan kekalutan pikiran nya saat ini.kemudian Dania menarik nafas pelan dan menundukkan kepalanya.
"entahlah, apakah patut aku tumpahkan rasa kegalauan di hatiku pada orang lain" jawab Diana lirih.
" baik lah aku tidak memaksa kalau kamu tidak nyaman dengan pertanyaan ku tadi
lupakan oke?" sahut Adrian sambil mendengus nafas nya pelan. lalu melepas genggaman nya dari tangan Diana dan mengusap pucuk kepala Diana pelan .
tak lama makanan yang tadi mereka pesan pun Dateng, kemudian mereka menyantap nya lahap, hening. yang terdengar hanya dentingan sendok beradu dengan piring.Adrian lebih dulu selesai makan nya, kemudian dia bangkit dari duduknya tak lama dia kembali membawa dua botol air mineral satu untuk nya dan yang satu nya lagi di berikan ke Diana.
Diana pun selesai dengan makannya kemudian dia melangkah mendekati kasir untuk membayar makanan nya.
" jadi berapa pak semuanya?" tanya diana ke pemilik warung makan itu.
"udah di bayar nona" jawab bapak pemilik warung makan itu.
kemudian Diana menoleh ke arah Adrian dengan tatapan kezel,lagi lagi pria itu sudah membayar setiap transaksi yang tersangkut dirinya.sedangkan yang di tatap acuh menghendikan bahu nya .dan Diana berjalan mendekati Adrian.
" kenapa kamu lagi lagi membayar yang mesti Nya aku bayar Adrian?" tanya Diana kesel .
" karena aku tidak mau, memakan makanan gratis dari seorang gadis aku gak mau itu!" sahut Adrian tegas.
" tapi kan tadi kamu sudah berjanji, aku yang traktir makan" sambung DIana heran dengan sikap pria yang ada di depan nya ini.
" kapan aku berjanji?" balas Adrian datar.
" ah sudah lah gak usah di perdebatkan lagi non , begini saja, kalau kamu berniat mau mengganti uang ku nanti saja aku tagih, tapi tidak sekarang" ucap Adrian dengan tetap dengan sikap santuy nya.
"ga bisa!" sahut DIana
"kenapa gak bisa?". tanya Adrian heran.
" ya iya gak bisa, karena kita ga mungkin ketemu lagi dan ngapain juga ketemu" jawab Diana yakin.
Adrian diam matanya menatap lekat ke arah wajah DIana.kemudian dia bangkit dari duduknya kemudian dengan sedikit membungkuk an badan nya, dia mendekatkan wajahnya ke samping telinga DIana dan berkata pelan.
" pasti kita akan bertemu lagi"
" aku pastikan itu!" ucap Adrian lembut tapi penuh penekanan.
Diana tentu saja terkejut dengan tindakan pria yang bernama Adrian itu. Dan refleks dia bangkit dan menjauh dari posisi wajah' Adrian yang terlalu dekat dengan nya.
melihat itu tentu saja Adrian tersenyum smirk
kemudian dia kembali dengan posisi semula, duduk kembali dengan tetap pandangan nya tak lepas ke arah wajah DIana.
Diana sungguh di bikin kacau perasaannya oleh pria yang ada di hadapannya ini.kemudian..
" baiklah kalau begitu mau mu Adrian terserah!"
" tapi aku pastikan juga kita mungkin bertemu Dan pertemuan itu untuk bayar hutang ku, kepada mu terima kasih atas semua nya untuk hari ini"
jawab Diana pasrah.
" aku permisi kalau begitu" kemudian Diana bangun dari duduknya dan berlalu dari hadapan Adrian.
" hei kamu mau kemana Diana?" ucap Adrian
" pulang!" jelas Diana berlalu dari hadapan Adrian.
" eh tapi ini sudah malam tidak baik, seorang gadis pulang malem malem gini naek motor pula, bahaya" . sahut Adrian setengah berteriak melihat Diana sudah berjalan menjauh.
DIana tak menggubris Adrian dia tetap berjalan mendekati motor nya.
Adrian menatap lurus ke arah diana yang pergi dengan motor matic nya
"gadis pemberani rupanya kamu diana" gumam Adrian
*****
seminggu sudah sejak kejadian patah hati Diana dan pertemuan dengan Adrian.
sekarang Diana menyibukkan diri nya dengan kegiatan kuliah dan skripsi nya,di tambah dia akan menjalani magang untuk keperluan bahan skripsi nya di salah satu perusahaan. untuk membantu mencukupi kehidupan nya di Jogja DIana bekerja paruh waktu di sebuah cafe yang ada di sekitar Malioboro. kawasan wisata yang sangat terkenal yang hampir tak pernah sepi dari wisatawan domestik maupun luar. tak terkecuali cafe tempat nya bekerja.
saat itu jam makan siang pengunjung ramai semua pekerja cafe sibuk melayani pengunjung
" ana tolong dong meja 7 lo layanan tuh gue sibuk nih" ucap vita
" tuh orang nya udah dari tadi melambai kan tangan nya minta di layanan,"
pinta vita teman sepekerjaannya.
" oke!" jawab Diana semangat dengan mengacungkan jempol nya.
langsung dia menyambar buku nota kecil dari meja kasir untuk mencatat pesanan.dia berjalan ke arah meja no 7 yang berada di sudut ruangan dekat jendela cafe.di lihat seorang lelaki dengan kaos putih polos dengan setelan celana jeans berbalut jaket denim bewarna biru muda, dengan rambut di sisir rapi kebelakang, sedang memalingkan wajahnya kearah jendela tatapan nya ke arah luar jendela yang kebetulan lagi hujan cukup deras.
"permisi pak" sapa Diana Sopan.
kemudian pria itu menoleh mendengar sapaan dari Diana.
"loh kamu?" Diana terkejut matanya membulat.
" hai Diana"
" kita ketemu lagi" balas Adrian dengan santai sambil menyenderkan tubuhnya di kursi cafe itu. dengan tangan di lipat di dada nya.
"khemm!" Diana berdehem menetralkan wajah nya biar terlihat santai.
":ah iya kita bertemu lagi" sahut Diana dengan tatapan datar nya.tanpa basa basi lagi dia menanyakan pesanan yang akan di pesan Adrian.
" mau pesan apa pak?" tanya Diana sambil menyiapkan kan buku nota kecil yang di tangan nya.
" aku mau pesen yang menurut mu menu yang paling enak di cafe ini" jawab Adrian.
" loh selera orang kan berbeda pak..
kalau menurut ku enak belom tentu sama dengan selera orang lain" jawab Diana tegas.
ada ada ajah nih orang batin DIana.
" tapi aku akan percaya Dan cocok dengan rekomendasi dari mu deh". jawab pria itu.
...akhirnya Diana mengikuti apa kemauan pelanggan yang ada di hadapannya ini.dia gak...
mau berdebat panjang kali lebar dengan pria ini
hanya buang energi saja pikirnya.
" baiklah kalau begitu saya akan mengambil pesanan yang pak Adrian minta,
" permisi" ucap Diana.kemudian dia berlalu dari hadapan pria itu yang menurutnya aneh.
Adrian tersenyum tipis merasa menang menatap punggung gadis itu.
""
"""
"" T B C
""""'"''''''''''''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments