Pertengkaran dengan ibu.

Zea terlelap tanpa mandi terlebih dahulu , pekerjaan nya di hari pertana sungguh sangat melelahkan bahkan membuat tulang tulangnya seakan patah.

" Sayang zea, kau tidak mandi dulu ."

Ucap nurma ketika menghsmpiri kamar zea yang berantakan dan melihat zea berbaring di tempat tidurnya .

" Apa yang kau lakukan seharian ? "

" Baju mu bau seperti ini."

Nurma menyelimuti zea lalu membawa pakaian kotor keluar kamar .

" Jangan sampai ibu dengar dan tahu jika kau masih bekerja sebagai photomodel , zea."

Nurma masih berpikir kalau zea telah menekuni pekerjaan tersebut karena pulang hingga larut .

Malam berlalu dengan penuh keheningan langit yang berhiaskan cahaya cahaya bintang menyinari sebagian bumi menampakkan keindahan meskipun dalam kegelapan.

Mentari menyongsong esuk hari , menembus sela sela korden menyapu indah di sebagian wajah cantik zea yang terlihat masih tertidur pulas.

Alarm berbunyi membangunkan zea untuk bersiap bekerja pagi ini, meskipun rasa lelah melanda tapi zea harus bersemangat menyambung hidup mereka.

Ibu zea tampak mendengar suara dari dalam kamar zea menatap heran pada kamar tersebut.

Tak selang berapa lama zea keluar dengan pakaian rapi bahkan dengan seragam yang diberikan pemilik toko kemarin . Ia tak harus menghabiskan waktu mengganti baju nya jadi memakaimya dari rumah.

" Zea , kamu sudah bangun ? "

" Hem,,,."

" Pagi pagi mau kemana ? Ada acara kampus dihari minggu ?"

" Tidak."

Zea tak ingin berlama lama di rumah yang semula ingin sarapan dan berbincang dengan ibunya memilih membawa makanan ke toko .

Zea sangat yakin kalau ibunya akan bertanya lebih jauh lagi yang mungkin bisa menimbulkan pertikaian antara mereka.

"Loh ,,,,loh,, zea , nggak jadi makan nya ?"

Nurma melihat putri nya yang semula akan duduk hanya berdiri memilih makanan yang akan dibawanya ketoko.

" Ndak bu, zea pergi dulu bu ."

" Tapi nak,,,,."

Tak ada jawaban dari zea yang terus melangkahkan kakinya keluar rumah .

Zea mulai menghidupkan mesin sepeda motornya namun ketika hendak melajukan sepeda motor nya ,zea melihat tante ira yang baru saja pulang dari olahraga pagi nya lalu menghampirinya.

" Wuihhh,,,, pagi pagi dah kelar nih keringatnya ."

Seperti biasa zea memang suka bercanda dengan tante ira , teman ibunya itu mengerti kegelisahan zea menemani nya bahksn memberi suport untuk zea .

Ira juga sering memberi uang saku ketika ibunya tak mendapat uang sama sekali.

" Zea, tumben baru kelihatan . Mau kemana pagi pagi ? biasa kamu nyusulin tante sampai ditelepon nggak di angkat."

Zea kemudian melihat ponselnya yang ternyata ada beberapa kali panggilan dari ira tak terjawab.

' Hihihi,,,,zea masih molor tante ."

" Molor,,,,? Sejak kapan zeavelia suka molor ?"

" Sejak kemarin dan seterus nya . Hihihi,,,,."

" Ini buat tante ."

Zea menyodorkan kotak makan dari dalam tasnya pada ira.

Ira tersenyum mengerti apa yang dirasakan zea menerima begitu saja.

" Kenapa ? masih marah sama ibu mu ? "

" Tidak, hanya kesel saja ."

" Tante tahu , kamu yang sabar ya."

Ira tak kuasa melihat kesedihan zea menggenggam erat tangannya dan juga menepuknys pelan menenangkannya.

" Iya tante . Zea berangkat kerja dulu ya tante ,titip ibu ."

" Kerja ,,? Kamu kerja dimana ? Nerusin kontrak yang kemarin ?"

Ucap tante ira bersemangat mendengar zea akan bekerja.

" Di mini market tante , gaji nya lumayan meski tak sebesar kemarin tapi cukup untuk menyambung hidup ."

" Syukurlah, nggak apa apa zea . Pelan pelan saja ."

" Iya tante,,,, daaaah,,,."

Zea melajukan sepeda motornya setelah berpamitan pada tante ira.

Nurma yang melihat dari balik korden jendela merasa sedikit iri ketika melihat keakraban zea dan ira bahkan airmatanya jatuh di sudut matanya ketika melihat zea memberikan bekal yang dibawanya pada ira .

Namun nurma enggan menghampiri ira tak ingin terjadi pertikaian lagi dengan sahabatnya.

Hatinya tak cukup kuat menerima setiap perkataan ira yang menusuk jantung hatinya . Ia tak cukup mampu menerima ayah zea meninggalkannya demi seorang model.

Zea berjalan ke sebuah warung nasi uduk yang terletak tak jauh dari tempat kerja nya setelah memarkir sepeda motor di depan toko .

Tak selang berapa lama tina datang melihat kanan kiri bahkan kesamping toko mencari keberadaan zea setelah melihat sepeda motor nya terparkir rapi di depan toko.

" Mana mbak zea ? Kok tidak ada orang nya . Sepeda nya ada tapi,,, ."

Bukk,,,,

Seseorang hampir saja membuatnya terjatuh ketika ada orang yang menepuk pundaknya karena terkejut.

"Aaaaa,,,,."

" Idih,,, berasa nglihat hantu saja , tin."

" Mbak zea ngagetin aja."

Tina mengusap pelan dadanya setelah sempat terkejut dengan tepukan zea.

" Dari mana mbak ? Pagi pagi dah datang ,,,eh motor nya doang."

" Sama orang nya kali , nanti di kira hantu motornya doang yang datang. Habis sarapan tin , nasi uduk sebelah sana . Enak banget , nih buat loe."

Ucap zea memberikan bungkusan nasi pada tina.

" Tahu aja belum sarapan mbak . Hihihi,,,,,."

Tina tersenyum nyengir ketika menerima bungkusan nasi uduk dari zea.

" Ah,,,loe tin, hidup kita hampir sama . Yah tahu aja ."

Keduanya saling membalas senyum lalu membuka toko secara bersamaan ,dilanjutkan dengan menata toko bersama .

Zea menyuruh tina untuk sarapan terlebih dahulu meskipun sempat menolaknya tetapi sebuah perkataan zea mampu membuka pikiran tina mengubah pola pikirnya.

Yang dulu jarang memperhatikan jadwal makan nya sejak kedatangan zea , tina lebih memperhatikan kesehatan .

Zea sesekali memperhatikan tina yang sangat tekun bekerja , ada rasa kagum tersendiri . Meskipun menjadi tulang punggung , tina tak mengeluh sedikitpun.

Sekilas zea mengingat ibunya yang tak mengeluh membesarkannya sama sekali bahkan dengan bekerja paruh waktu sebagai tenaga bersih bersih dari rumah ke rumah .

Ia memang sedang jengkel dengan ibu nya karena peristiwa beberapa hari yang lalu . Zea hanya menyayangkan sikap ibunya yang tak memahaminya sama sekali.

Impian dan cita cita nya sejak kecil kandas karena keegoisan ibunya.

Sedangkan tina pun melakukan hal yang sama , sesekali melirik ke arah zea dan juga mengagumi zea.

Waktu berlalu begitu cepat tak terasa malam pun tiba hingga waktu pulang pun tiba .

Kedua orang yang menjadi partner kerja dan juga kini menjalin persahabatan pun tersenyum satu sama lain .

Menjalani kehidupan yang sama membuat mereka semakin akrab dan mudah beradaptasi .

" Hati hati ya tin ! Jangan ngebut !"

" Iya mbak, mbak juga."

Kedua nya berpisah saat berada di perempatan jalan , jalur rumah zea maupun tina berbeda arah.

Jarak antara rumah dan toko tak seberapa jauh , zea sampai di rumah sekitar lima belas menitan .

Setelah memarkir sepeda motor nya , zea masuk ke dalam rumah yang masih terang pertanda ibunya masih terjaga.

Ceklek,,,,

Tatapan tajam terpancar dari wajah ibunya namun tak begitu dipedulikan oleh zea. Zea berjalan lurus ke kamar nya .

" Zea, kita perlu bicara ."

" Apa yang ingin ibu bicarakan ? Zea lelah ."

" Kau tak bisa menghindar terus dari ibu ,zea."

" Apa ibu tahu seharian zea bekerja butuh istirahat ? "

" Apa kau tak bisa meninggalkan pekerjaan itu demi ibu ?"

Zea yang semula enggan berdebat khawatir jika kesehatan ibunya menurun dan memilih pergi ke kamar nya berhenti di depan pintu kamar.

" Bu, zea sudah dewasa . Bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk ."

" Okay ,,, ibu boleh menyuruh zea memupus impian zea sejak kecil . Zea sudah turuti permintaan ibu ,,, tapi kasih satu alasan kenapa zea harus meninggalkan karir zea sebagai photo model ?"

" Jangan campur adukkan sakit hati ibu dengan impian zea ! Apa ibu tahu , zea juga bisa sakit hati dengan sikap ibu ?"

" Semua tak ada hubungan nya dengan orang lain , zea kecewa dengan ibu."

Deg,,,,

Hati nurma terasa tersayat pisau merasakan pilu yang teramat ketika mengetahui putrinya memendam perih yang sama .

" Sekarang apa yang ingin ibu minta dari zea ? Meninggalkan pekerjaan zea ? Baiklah, akan zea lakukan semua untuk ibu."

" Apa ibu sudah puas ."

Ceklek,,,

Derrrr,,,

Zea membanting keras pintu kamar nya , rasa kecewa dengan sikap ibunya tumbuh di dalam hatinya hampir saja zea tak percaya jika ibunya begitu egois.

" Zea,,,,."

Nurma menangis sejadi jadi nya melihat putrinya yang tak pernah bersuara menyuarakan pendapat nya berbicara seperti itu .

Bersambung 🙏😊

Terpopuler

Comments

YuWie

YuWie

gimn bu nurma..happy now

2022-03-08

0

lihat semua
Episodes
1 Zeavelia
2 Mencari pekerjaan baru
3 Sikap tante ira.
4 Mendapatkan pekerjaan.
5 Pertengkaran dengan ibu.
6 Mengetahui kebenaran zea.
7 Luluhnya hati zea
8 Telepon dari tante ira.
9 Nurma masuk ke rumah sakit
10 Penyakit lama
11 Bertemu rizal
12 Story rizal.
13 Bertemu nico.
14 Di antar nico.
15 Tamu pagi hari
16 Bodyguard zea.
17 Periksa
18 Ketakukan zea.
19 Restu tante ira
20 Terkejut
21 Hantu sore .
22 Nasi uduk.
23 Taman hiburan
24 Bertemu rizal.
25 Kunjungan sania.
26 Mulai terbongkar
27 Terbongkar 2
28 Terbongkar 3.
29 Kenyataan pahit.
30 Club malam
31 Club malam 2
32 Denish angkasa
33 Denish angkasa 2
34 Bujang lapuk
35 Nurma meninggal
36 Terkuak .
37 Club malam D' house
38 Keluarga tejo sudirja.
39 Rencana mery
40 Terjebak sendiri
41 Zea dalam bahaya.
42 Paviliun
43 Paviliun 2
44 Zea hilang.
45 Perusahaan group angkasa
46 tamu tak diharapkan
47 Kecebor kolam
48 Tom and jerry
49 Pohon jambu.
50 Gadis bar bar
51 Digigit drakula.
52 nasib sania
53 nyonya rose damian
54 Tawaran
55 Menempelkan stiker
56 Rencana rima
57 Tanda tangan.
58 Bukti akurat
59 Sania
60 Rencana pertunangan
61 Gagal nya rencana .
62 cara pamitan
63 Teringat istri
64 Alasan denish pulang
65 Rebutan
66 hampir saja copot.
67 Khawatir sejak semalam
68 Gangguan pagi hari.
69 Mengetahui kebenaran
70 Tak bisa masuk
71 Hampir syok
72 Lelaki normal
73 Tragedi pagi hari
74 Sarapan pagi.
75 Makanan kesukasn denish
76 Rencana pulang
77 Godaan denish
78 Kediaman angkasa
79 Makan malam keluarga
80 Mabuk segelas wine
81 Sarapan pagi
82 Mengenal isi rumah
83 Keinginan nenek
84 Generasi penerus
85 Rencana raina
86 Malam mencekam
87 Drakula pagi
88 Ciuman kerja
89 Salad buah
90 Terbongkar
91 Piringan hitam
92 Vania
93 cicilan
94 Cicilan 2
95 Morning kiss
96 Surprise untuk zea
97 Surprise 2
98 Sedikit cemburu
99 Terpaksa menikah dengan nya
100 Terungkap
101 Banyak pelakor di luar sana
102 Ngiler menggigitnya
103 Terbongkar
104 Terrjatuh
105 Masih tersegel
106 Sensasi berbeda
107 hancurnya impian raina
108 Sensasi lain nya
109 Unboxing
110 Unbocing kedua
111 kekhawatiran sania
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Zeavelia
2
Mencari pekerjaan baru
3
Sikap tante ira.
4
Mendapatkan pekerjaan.
5
Pertengkaran dengan ibu.
6
Mengetahui kebenaran zea.
7
Luluhnya hati zea
8
Telepon dari tante ira.
9
Nurma masuk ke rumah sakit
10
Penyakit lama
11
Bertemu rizal
12
Story rizal.
13
Bertemu nico.
14
Di antar nico.
15
Tamu pagi hari
16
Bodyguard zea.
17
Periksa
18
Ketakukan zea.
19
Restu tante ira
20
Terkejut
21
Hantu sore .
22
Nasi uduk.
23
Taman hiburan
24
Bertemu rizal.
25
Kunjungan sania.
26
Mulai terbongkar
27
Terbongkar 2
28
Terbongkar 3.
29
Kenyataan pahit.
30
Club malam
31
Club malam 2
32
Denish angkasa
33
Denish angkasa 2
34
Bujang lapuk
35
Nurma meninggal
36
Terkuak .
37
Club malam D' house
38
Keluarga tejo sudirja.
39
Rencana mery
40
Terjebak sendiri
41
Zea dalam bahaya.
42
Paviliun
43
Paviliun 2
44
Zea hilang.
45
Perusahaan group angkasa
46
tamu tak diharapkan
47
Kecebor kolam
48
Tom and jerry
49
Pohon jambu.
50
Gadis bar bar
51
Digigit drakula.
52
nasib sania
53
nyonya rose damian
54
Tawaran
55
Menempelkan stiker
56
Rencana rima
57
Tanda tangan.
58
Bukti akurat
59
Sania
60
Rencana pertunangan
61
Gagal nya rencana .
62
cara pamitan
63
Teringat istri
64
Alasan denish pulang
65
Rebutan
66
hampir saja copot.
67
Khawatir sejak semalam
68
Gangguan pagi hari.
69
Mengetahui kebenaran
70
Tak bisa masuk
71
Hampir syok
72
Lelaki normal
73
Tragedi pagi hari
74
Sarapan pagi.
75
Makanan kesukasn denish
76
Rencana pulang
77
Godaan denish
78
Kediaman angkasa
79
Makan malam keluarga
80
Mabuk segelas wine
81
Sarapan pagi
82
Mengenal isi rumah
83
Keinginan nenek
84
Generasi penerus
85
Rencana raina
86
Malam mencekam
87
Drakula pagi
88
Ciuman kerja
89
Salad buah
90
Terbongkar
91
Piringan hitam
92
Vania
93
cicilan
94
Cicilan 2
95
Morning kiss
96
Surprise untuk zea
97
Surprise 2
98
Sedikit cemburu
99
Terpaksa menikah dengan nya
100
Terungkap
101
Banyak pelakor di luar sana
102
Ngiler menggigitnya
103
Terbongkar
104
Terrjatuh
105
Masih tersegel
106
Sensasi berbeda
107
hancurnya impian raina
108
Sensasi lain nya
109
Unboxing
110
Unbocing kedua
111
kekhawatiran sania

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!