Setelah mengantar mely , zea memacu sepeda motor nya dengan kecepatan tinggi mengingat langit sangat gelap menandakan akan turun hujan.
Beruntung zea sudah sampai dirumah hingga tak membuatnya kehujanan.
Zea melihat sekilas kamar ibu yang sedikit terbuka , semula aku ingin menghampirinya namun mengurungkan niatnya.
Zea bergegas ke kamar nya membersihkan diri setelah penat seharian mencari pekerjaan .
Zea tak berniat keluar dari kamar bahkan langsung tertidur dan entah mengapa zea merasa lelah yang sangat menyerang tubuhnya hari ini.
Ibu zea yang memang sedang marah melihat ke meja makan dimana masakan masih utuh tak tersentuh sama sekali .
Meskipun tengah marah tetapi nurani seorang ibu tetaplah seorang ibu yang memperhatikan anak nya .
" Apa kamu begitu marah dengan ibu , zea ? Hingga tak menyentuh sedikit pun masakan ibu ."
" Ibu tahu kalau sikap ibu sangat keterlaluan tapi ibu tak ingin seperti wanita itu yang merebut ayahmu dari sisi kita."
" Maafkan ibu ,nak ."
Setelah itu ibu zea menutup tudung saji kembali dan berpikir jika tengah malam zea merasa lapar setidaknya ada makanan di meja.
Ibu zea berjalan menghampiri kamar zea yang terlihat tak ada cahaya , sempat berpikir jika zea memang belum kembali namun saat melihat motor zea yang terparkir di depan rumah menandakan jika zea memang sudah pulang .
Ibu zea secara perlahan membuka pintu kamar zea yang memang tak pernah terkunci lalu menyalakan lampu tidur saat melihat sosok zea terbaring di tempat tidur.
" Apa yang seharian kau lakukan hingga tampak lelah seperti ini ?"
" Bahkan tak menyalakan lampu tidur ."
Ibu zea melihat beberapa buku yang berantakan di lantai bahkan terlihat jelas kontrak kerja dari sebuah majalah berada di tong sampah samping meja belajar zea.
" Maafkan ibu ,nak . Ibu tahu kau menyukai dunia modeling , tapi ibu takut jika kau akan melakukan kesalahan seperti wanita itu. "
" Cukup ibu yang tersakiti ."
Ucap ibu zea menyelimuti zea lalu mengusap pelan wajah putri nya dan juga mencium kening nya setelah membereskan serakan buku buku dan mengambil baju baju kotor milik zea .
Setelah itu menyalakan pendingin , gadis itu memang tidak bisa terkena panas sejak masih kecil .
Tampak terlihat sisa airmata di sudut mata ibu zea ketika beliau menghampiri zea yang tertidur pulas .
Alarm jam ponsel zea berbunyi tepat pukul enam , zea bergegas bangun ke kamar mandi membersihkan diri .
Ia memang selalu bangun pagi dan membantu ibunya di dapur setiap hari namun hari itu meskipun sedang marah tapi zea memang ada janji dengan dosen di kampus.
Setelah dari kamar mandi , zea heran melihat setiap sudut kamar nya yang bersih bahkan tak nampak satu pun baju kotor milik nya .
" Ibu, apa semalam kesini ? Hah,,, mungkin saja."
" Shtttt,,,, aku terlambat ."
Zea bergegas memakai pakaian nya dan juga mengambil ponsel dan ransel kesayangan nya .
Zea tampak setengah berlari tanpa memperhatikan keadaan sekitar dimana ibu nya tengah memasak sarapan pagi .
" Zea,,,, sarapan nya nak ."
" Nanti saja bu, aku sudah terlambat ."
Zea tanpa sadar menjawab perkataan ibu nya jika sedang terburu buru bahkan tak mengingat jika ia sedang marah .
Ibu zea tersenyum mendengar putri nya kembali lagi bersuara setelah beberapa hari hening seperti gua.
Ibu zea yang semula tak bersemangat karena diam nya zea , kini kembali seperti biasa meskipun masih belum bekerja .
Samar samar terdengar suara mengetuk pintu dan saat melihat orang yang sama yang datang beberapa hari yang lalu datang ke rumah .
" Permisi , bu . Apa zea ada di rumah ?"
" Maaf , zea baru saja ke kampus ."
Ucap ibu zea , Nurma .
" Yah , sayang sekali . Maaf bu , apa ibu sudah menyampaikan pesan kami ? Karena kami tak bisa menunggu lama dan ponsel zea sulit di hubungi ."
Ucap orang tersebut.
" Sudah , tapi mungkin zea sedang sibuk dengan skripsi nya . Tahun ini dia akan lulus."
" Oh ,,, baiklah . Saya permisi , bu."
" Iya , silahkan ."
Tetangga seberang yang tak lain adalah ira melihat nya dengan penuh kecurigaan lalu memghampiri nya .
Yah , ira adalah tetangga sekaligus teman dan sahabat nurma, ibu zea.
" Nur , siapa mereka ?"
" Managemen majalah ."
Nurma mengingat jika sedang memasak lalu membiarkan pintu terbuka jarena sahabat nya tersebut mengikutinya dari belakang .
Deg,,,,
Hati ira menjadi tak tenang ketika nurma menjawab pertanyaan nya .
" Apa nurma sudah tahu kalau zea bekerja sampingan ?"
" Menjadi seorang model . Dan pekerjaan yang di benci nurma."
Gumam ira dalam hati nya .
" Untuk apa mereka datang kemari ?"
" Menanyakan zea untuk menyambung kontrak ."
" Lalu ,,,?"
" Tentu saja aku tidak setuju. Kau tahu ra, model adalah pekerjaan yang paling ku benci . Meskipun aku hanya buruh cuci tapi aku masih sanggup menghidupi anak ku."
Ucap nurma .
" Tapi nur, ,,,."
" Kau sendiri tahu alasannya kenapa aku melarang zea terjun ke dunia itu ."
Ira hanya menghela nafas kasar nya mendengar perkataan sahabat nya dan juga mengingat beberapa tahun silam saat zea masih kecil.
" Ya , aku mengerti nur. Tapi kau tidak tahu perasaan zea saat kau memupus impian nya."
Ucap ira pada nur .
" Tidak . Bukankah aku sudah melarangnya sejak awal ."
Nurma bersikeras tidak merasa bersalah keyika putri nya memang memupus impian nya.
" Zea memang tidak mengeluh bahkan dia rela mengambil jurusan accounting karena keegoisanmu. Kau tahu nur, bagaimana zea berusaha keras belajar pada hal yang tidak disenangi ? Kau hanya menentingkan diri mu sendiri ."
Nurma tak menjawab sepatah kata pun atas pernyataan ira. Ia tahu kalau ira memang menyanyangi zea seperti anak kandung nya.
" Kau lupa , selama beberapa tahun terakhir hidup berkecukupan ? Semua karena zea , penghasilan nya sebagai photomodel bahkan mampu membeli sepeda motor ."
" Kau pikir dengan penghasilan mu cukup memenuhi kebutuhan kuliah nya ? Dan kau pikir zea mendapatkan beasiswa tak butuh kebutuhan lain nya ? Buku buku kuliah , biaya praktikum dan keperluannya dikampus."
" Gajimu sebulan tak kan cukup membeli satu buku yang dibutuhkan zea."
Ira kesal dengan sikap nurma yang seolah mengekang zea lalu meninggalkan nya begitu saja.
Sedangkan nurma tampak berpikir keras tentang putri nya atas apa yang baru saja dikatakan sahabatnya ira.
Bersambung 😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
YuWie
gemes sama bu nurma, ditanyain anak ttg bapaknya diem..ehhh malah benci sama profesi fotomodel krn suaminy direbut yg punya profesi itu...hloooo
2022-03-08
0