"Ngapain lo ada disini, ngapain lo deket - deket istri gue, ada hubungan apa lo sama istri gue " kata Erik sambil menarik kerah baju Tomo.
"Gue cinta sama Meta, sudah setahun gue jalan sama Meta, kenapa lo " kata Tomo sembari melepas tangan Erik dari kerah bajunya.
" Gila lo ya, Anj*** lo " umpat Erik , sambil melayangkan beberapa tonjokan di pipi Tomo.
"Hentikan Mas, cukup Mas Erik," teriak Meta berharap Erik memadamkan emosinya.
"Istri lo dulu yang godain gue " teriak Tomo.
"Diem loe" Erik kembali memukul pipi Tomo
"Istri loe yang ganjen " Tomo berkata lagi.
"Diem lor " Erik mendaratkan pukulan di wajah Tomo.
"Gue sayang banget sama istri loe " ucap Tomo.
"Diem loe ya" Erik masih terus memukuli Tomo.
"Sudah Mas Erik, cukup Mas " Meta mencoba menghentikan Erik.
Erik berhenti memukuli wajah Tomo, dengan penuh kemarahan Erik mendorong Tomo keluar dari rumahnya. Berharap lelaki itu tidak datang kembali kerumahnya.
Dengan perasaan kesal Tomo keluar dari rumah Erik.
Erik Sialan, berani - beraninya dia nonjok gue, tunggu pembalasn gue. Awas lo Erik
" Jelasin siapa laki - laki itu , ada hubungan apa kamu sama dia " kata Erik dengan suara tinggi dan amarah di hatinya .
"Mas Erik maafin Meta Mas " kata Meta sambil mendekati Erik
"Cepat jelasin " Masih menatap Meta dengan penuh kemarahan.
"Meta minta maaf Mas " kata Meta sambil bersujud didepan suaminya.
"Iya aku maafin tapi jelasin! " teriak Erik
"Meta sudah ga setia sama Mas Erik " ucap Meta pelan dan padrah.
"Sudah berapa lama kamu selingkuh sama lelaki samp*h itu" tanya Erik.
"Setahun Mas, Meta minta maaf Mas, maafin Meta," kata Meta masih terus memohon pada Erik.
"Setahun kamu, hianati aku? Yang benar saja kamu Ta!" tandas Erik.
"Engga seperti yang Mas Erik bayangkan Mas," ucap Meta membela diri.
"Aku kerja keras, banting tulang buat bahagiain kamu, buat nyenengin kamu, buat bantuin orang tua kamu , tapi kamu malah tidur sama laki - laki lain, gila kamu, apa artinya aku buat kamu, sakit tau ga sih, " Erik berteriak.
" Maafin Meta Mas, Meta khilaf Mas Erik," Meta terus memohon supaya di maafkan.
"Sekarang kamu atau aku yang pergi dari rumah ini, aku jijik lihat kamu," kata Erik berusaha melepaskan tangan Meta yang memeluk kakinya.
"Jangan usir aku Mas Erik, Meta mohon Mas, maafin Meta, Meta janji ga bakal ulangin lagi Mas, Meta janji " berharap Erik memaafkanya.
"Sudah lepasin aku, jangan sentuh aku, lepasin ga? " kata Erik sambil melepaskan tangan Meta dari kakinya kemudian dengan kemarahan yang masih menguasai hatinya Erik meninggalkan Meta yang sedang menangis karena sadar dia telah melakukan kesalahan yang fatal.
Erik berjalan memasuki mobil dan melajukan mobilnya ke hotel, malam ini dia ingin tidur di hotel, muak sekali dia melihat istri tercintanya itu, membayangkan laki - laki lain menjamah tubuh istrinya itu benar - benar melukai hatinya, dunia terasa gelap untuknya, dan untuk pertama kali di sepanjang hidupnya Erik meneteskan Airmata karena kecewa dengan istri tercintanya.
Kurang apa aku sama kamu ta, kamu tega buat aku begini , aku nafkahin kamu, aku bantuin orang tuamu, aku terima kamu apa adanya , dasar wanita sialan.
Erik merasa kecewa pada Meta dia tidak menyangka Meta begitu kejam menyakiti hatinya, menodai ketulusan cintanya.
Dia membenarkan kata Sarah bahwa istri pilihannya itu tidak sebaik yang dia pikir, tidak setia seperti yang terlihat selama ini, di balik wajah cantiknya dan sikap manisnya dia menusukkan pedang penghianatan yang sangat tajam dan memberikan luka yang sangat dalam.
Bersambung.
***
Meta bangkit dari duduk nya, kemudian kekamar mandi, mengeluarkan ingus dihidungnya dan membasuh mukanya yang basah karena air mata .
Mas Erik maafin mata mas, Meta sadar Meta salah, batin Meta.
Tidak terasa air mata kembali menetes di pipi Meta, Meta kembali menghapusnya , dan mencoba menenangkan hatinya. Meta keluar dari kamar mandi dan mencari bi Iyem.
"Bi Iyem tolong rapiin ruang tamu ya" suruh Meta pada bi Iyem yang sedang duduk di dapur.
"Ibu tidak kenapa - kenapa kan? " tanya bi Iyem pada Meta yang sedang menahan air matanya.
"Tidak apa - apa kok bi " kata Meta.
"Bibi buatin teh hangat ya bu?" tanya Bi Iyem.
"Tidak usah Bi, Meta harus gimana Bi " tolak Meta.
"Yang sabar Bu Meta, nanti kalau bapak pulang di bicarain baik - baik , " kata Bi Iyem kepada Meta .
"Meta sadar Meta salah , tapi kenapa Mas Erik pergi Bi" kata Meta sambil memeluk pembantu nya itu.
"Sudah Bu, lebih baik ibu istirahat dulu, ini sudah malam, bibi takut ibu sakit kalau nangis terus,"kata Bi Iyem menenangkan majikanya yag masih menangis dalam peluknya.
Dengan air mata yang masih membasahi pipi Meta , Bi Iyem menuntun Meta ke kamarnya yang berada di lantai dua.
Bi Iyem membukakan pintu kamar untuk Meta, dan menyuruh Meta untuk segera tidur .
"Ibu tidur ya sudah malam " suruh Bi Iyem.
"Sebentar Bi, menurut Bibi, Mas Erik mau maafin aku apa tidak Bi?" tanya Meta.
"Bapak pasti maafin Bu Meta, Pak Erik sangat menyayangimu, jadi Pak Erik pasti memaafkan kesalahan Bu " kata Bi Iyem menenangkan hati majikannya yang sedang sedih.
"Iya Bi, semoga saja Mas Erik bisa segera memaafkan Meta" jawab Meta sambil menyuruh pembantu nya itu untuk keluar dari kamarnya.
Meta terdiam sambil mencoba menelpon Erik namun, nomor Erik masih saja tidak aktif. Meta masih bingung dan merasa bersalah akan kah suaminya memaafkan kesalahnya atau tidak.
Meta tak bisa memejamkan mata sedetikpun , dia terus melihat jam. Hingga pukul 4.00 pagi Meta masih belum bisa memejamkan matanya, dia masih tetus menyesali perbuatannya itu.
Ribuan kali dia menelpon nomor suaminya, namun tetap saja tidak aktif, hingga matahari terbitpun, dia tak mendapati suaminya pulang kerumah.
Angin yang bertiup malam ini, menjadi saksi kesepian dan kekecewaan Meta karena telah menghianati suaminya. Meta beranjak dari tempat tidur, mencoba memulai hari ini dengan mandi air dingin, untuk menyegarkan tubuhnya, dia membasahi rambut dan tubuhnya, kemudian menyapukan shampo dan sabun favoritnya , setelah itu dia membilas dengan air yang keluar begitu deras dan membersihkan sisa - sisa busa yang ad di tubuhnya.
Dengan handuk warna ungu muda Meta mengeringkan anggota badannya. Setelah mandi Meta merasa mendapatkan tenaga untuk memulai hari yang berat karena kesalahan yang dilakukanya.
Keluar dari kamar mandi Meta mencari dimana handphone nya, kemudian menulis pesan untuk suaminya.
📩 Mas Erik, Meta minta maaf cepat pulang ya Mas, Meta benar - benar minta maaf, Meta tunggu Mas Erik sampai jam 12 siang, kalau Mas Erik ga pulang Meta mau kerumah ibu, jangan jemput Meta, Meta sadar Meta salah, sekali lagi Meta minta maaf, cepat pulang ya Mas, Meta nunggu Mas Erik pulang.
Meta menulis pesan untuk suaminya dan berharap agar suaminya cepat pulang dan bisa memaafkan kesalahan nya.
Bersambung.
***
Terima kasih sudah membaca tulisanku.
Jangan lupa!
🌺 Like
🌺 Vote
🌺 Komen
Dan tingalkan.
🌺 Kritik
🌺 Saran
Dikomentar.
Selamat berpuasa bagi yang menjalankan.
🙂🙂🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
George Lovink
Baru baca novel yang istri selingkuh tidak di ceraiin...anjing nie cerita
2024-12-07
0
Bang Zait
ini baru cerita yg ku suka
ga slalu laki2 yg salah dlm novel, perempuan bisa juga salah
mantap thor.
2022-02-15
1
Asa Benita
Siapa yg salah siapa yg ngancem ga usah dicariin klo plg??? Nih cewek sehat ga sih??
2021-11-27
1