Aku kaget mendengar Mas Erik membentakku.
"Aku tadi ke salon terus ngegym soalnya akhir - akhir ini aku susah tidur mas," kataku memberi alasan pada Mas Erik.
Sebelum Mas Erik berkata lagi aku langsung mencium bibirnya dan memeluknya dengan erat. Dan Mas Erik hanya diam menerima ciumanku yang sangat bernafsu.
Mas Erik mencoba melepas ciumanku, seolah tidak puas dengan jawaban yang kuberikan. Namun saat mas Erik ingin berbicara lagi, aku kembali menciumnya dan ku katakan aku sangat merindukannya.
"Ayo tidur Mas,badan Meta capek abis ngegym," bisikku di telinga Mas Erik sambil menuntunya ke tempat tidur.
Dalam hati aku sangat bersyukur Mas Erik percaya dengan alasanku.
"Aku mencintaimu Mas," bisikku lagi kemudian aku tertidur didalam pelukannya.
Keesokan paginya aku bangun dan mendapati Mas Erik tak ada disampingku, ternyata dia sedang olahraga pagi .
Aku mencuci muka dan membantu Bi Iyem memasak di dapur, aku menyuruh Bi Iyem memasak cumi asam manis kesukaan Mas Erik.
"Mas Erik makan dulu," panggilku pada Mas Erik yang masih berada diluar rumah.
"Iya sayang," jawabnya sambil berjalan ke arahku.
"Mau mandi dulu apa langsung makan?" tanyaku.
"Aku mandi dulu, nanti baru makan," jawabnya.
Sembari aku menunggu Mas Erik mandi aku mengirim pesan ke Tomo .
📩Semalam Mas Erik pulang jangan ketemu dulu ya , aku mecintaimu.
Pesan itu ku kirim ke Tomo dan langsung ku hapus.
Selesai mandi Mas Erik sarapan pagi bersamaku aku menyuapinya agar dia tidak curiga. Aku menatapnya dengan mesra berharap dia lupa dengan kejadian semalam.
"Sayang nanti temenin Mas ke toko ya, mau ketemu sama selebgram yang mau promoin kue kering kita," kata Mas Erik sambil menghabiskan kopi nya.
"Baik Mas," jawab ku sambil tersenyum padanya.
Selesai mandi aku merias wajahku dengan bedak tipis, blush on warna pink dan lipstik berwarna nude, kulihat wajahku di cermin dannku kenakan baju yang dibelikan Mas Erik minggu lalu.
"Mas Erik aku sudah siap," kataku.
"Ok," jawab Mas Erik singkat.
Aku berjalan mengikuti Mas Erik menuju garasi mobil. Kemudian Mas Erik mengemudikan mobilnya menuju toko kuenya.
Sesampainya di toko dia berbincang dengan karyawanya sedangkan aku menunggunya sambil meminum dalgona kopi yang sekarang lagi hits itu. Aku jarang sekali ke toko kalau Mas Erik tidak mengajak, aku lebih suka di rumah atau kesalon dan Mas Erik tidk pernah mempermasalahkan itu.
Jam menunjukan hampir pukul 11.00 saat mas Erik berjalan menghampiri mejaku dan mengatakan kalau sebentar lagi selebgram itu akan sampai.
Benar saja tak berapa lama aku melihat seorang gadis cantik bermake-up tebal, rambutnya berwarna coklat muda dan sepatu hight heelsnya yang lumayan tinggi berjalan ke arah kami di belakangnya aku melihat seoarang laki - laki dia adalah Tomo. Awalnya aku kaget namun akhirnya aku ingat mungkin itu Anissa pacar Tomo.
Gadis itu menghampiri Erik dan memperkenalkan dirinya.
"Pak Erik ya," tanya gadis itu.
"Iya, saya Erik," jawab Mas Erik.
"Perkenalkan pak saya Anissa dan ini pacar saya Tomo," katanya sambil menunjuk Tomo yang ada disampingnya.
"Aku Erik dan ini istriku Meta," kata mas Erik sambil menjabat tangannya.
Aku dan Tomo pura - pura tidak saling mengenal, dan akupun menjabat tangannya.
Mas Erik dan fotografer yang dipilih nya sedang melakukan pemotretan dengan Anisa. Sedangkan Aku dan Tomo dusuk si kursi tamu menunggu mereka .
"Kita jangan ketemu dulu ya," kataku.
"Iya aku ngerti kok," jawab Tomo.
"Jangan telpon ya," kataku melarangnya.
"Iya, sayang," jawab Tomo sambil menggenggam tanganku yang ada di bawah meja.
Aku dan Tomo masih berpura - pura tidak mengenal saat Mas Erik dan Anisa menghampiri kami.
"Lama sekali mas, aku sampai bingung mau makan apalagi,"kata ku pada Mas Erik.
"Maaf sayang kita kan harus mengambil foto yang bagus," jawab Mas Erik sambil melingkarkan tangannya di bahuku.
Kulihat Anisa sudah tidak sabar ingin segera pergi dari tempat ini dan benar saja dia langsung pamit.
"Mas Erik dan Mbak Meta, terima kasih ya, kita pamit dulu," kata Anissa kepada kami.
"Iya Nis, makasih banget ya buat hari ini," kata Mas Erik dan tersenyum ke arah Anisa.
"Iya Mas Erik sama-sama," kata Anisa kemudian dia dan Tomo pergi meninggalkan kami.
Sekarang tinggal aku dan Mas Erik yang berada disini, aku melihat sekeliling ada beberapa tamu yang sedang menikmati hidangannya.
"Sayank kamu kangen ibu ga?" tanya mas Erik padaku.
"Ga terlalu mas, kenapa emangnya?" tanyaku heran sama Mas Erik yang tiba -tiba ingat dan menanyakan ibu ku.
"Bagaimna kalau besok kita kerumah ibu?" tanya Mas Erik pada ku.
"Ga usah Mas lain waktu saja," aku menolak ajakan Mas Erik.
"Oh ya sayang , mas baru ingat maaf ya semalam mas udah bentak kamu, " kata Mas Erik .
Aku baru tau mengapa Mas Erik tiba - tiba mengajakku kerumah ibu, mungkin itu permintaan maaf mas Erik karena telah membentakku semalam.
"Baiklah mas besok kita kerumah ibu, "membari tersenyum padanya.
Kemudian Mas Erik mengajakku pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah aku mandi dan bersiap untuk tidur jam sudah menunjukkan pukul 8.15 . Mas Erik menyusul tidur disampingku tak lupa dia mendekapku dalam pelukannya.
"Aku mencintai mu sayang," bisik Mas Erik di telingaku. Aku pura pura tertidur, aku merasa cintaku sama Mas Erik semakin memudar.
***
Ibu senang sekali saat melihat ku dan Mas Erik tiba disana. Dia memeluk dan menciumku. Mas Erik ngobrol dengan ayah di luar sedangkan aku ke dapur bersama ibu.
Rumahku ada di desa dulu terbuat dari kayu dan anyaman bambu, namun ketika aku menikah dengan Mas Erik sebagian uang yang diberikan Mas Erik padaku, kuberikan kepada Ibu dan Ayahku.
Sekarang rumahku sudah di bangun kembali tentunya dengan bantuan dari Mas Erik selain itu Mas Erik juga memberi uang kepada ibu sebagai modal untuk membuka toko sembako dirumah.
Sebenarnya Mas Erik orang yang baik dan tulus mencintaiku. Aku saja yang mulai merasa cintaku semakin berkurang.
Ibu menyiapkan makan siang untuk kami, dan kami berempat makan siang bersama.
"Nak Erik terima kasih ya kamu sudah menjaga Meta, " kata ibu sambil menatap Erik.
"Iya Bu, aku kan suaminya," jawab Mas Erik sambil mengambil lauk yang ada didepannya.
Masakan ibu memang yang terbaik aku selalu menyukainya. Ibu tadi sempat bertanya aku sudah hamil apa belum, tentu saja aku belum hamil, sewaktu awal pernikahan aku sudah memeriksa kedokter dan dokter bilang tidak ada masalah denganku semua normal.
Malampun tiba aku bersiap untuk tidur, sekilas aku melihat album kenangan saat SMA, buku dengan sampul warna abu - abu dan banyak foto kenangan semasa SMA didalamnya. Ku buka album kenangan itu, dan mas Erik pun ikut melihatnya, ku buka halaman perhalaman dan Mas Erik masih ikut menyimak foto di album itu, hingga di satu foto dimana aku dan Tomo foto berdampingan.
Mata Mas Erik tertuju pada foto itu, dia melihat foto itu dengan fokus.
"Sepertinya aku pernah melihat pemuda ini, Oh iya bukankah ini, laki laki kemaren yang datang dengan Anissa?" tanya Mas Erik padaku.
Lidahku kelu, aku bingung mau menjawab apa.
Bersambung.
***
Terima kasih sudah membaca tulisanku.
Jangan lupa!
🌺 Like
🌺 Vote
🌺 Komen
Dan tingalkan.
🌺 Kritik
🌺 Saran
Dikomentar.
Selamat berpuasa bagi yang menjalankan.
🙂🙂🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Defi Andriani
😯
2021-10-10
0
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
semangat
2021-08-21
0
Nenda Win
istri g tau diri..,uda dtolong uda dcintai hidupx dcukupi...orng tua dbntu...tega2x brkhianat dblkng suami....dasar istri mnta dGARUKK...
2021-06-03
0