Azalea dan Lucas membuat rumor tentang hubungan mereka. Orang-orang sampai tidak berhenti membicarakan kedua pasangan itu.
Raymond tidak percaya putrinya bisa terpikat oleh putra mahkota.
Awalnya, Raymond memang sudah berniat menjodohkan mereka berdua. Namun, saat itu Azalea menolak keputusannya, Tetapi sekarang begitu putrinya menerima, Raymond malah menjadi merasa tidak tenang melepas anak gadisnya itu.
"Kau benar-benar berhubungan dengannya?" tanya Raymond pada putrinya.
Azalea tersenyum manis, "Benar, kenapa Yang Mulia? Memangnya salah, ya jika saya ingin bahagia?"
"Tidak." jawabnya singkat.
"Kau tidak perlu khawatir, aku akan menjaga putrimu." ucap Lucas, dia meyakinkan Raymond.
"Saya percaya pada anda," sahut Raymond pada Lucas, lalu menoleh ke arah putrinya, "Azalea, berbahagialah."
Kata-kata yang seolah-olah melepaskan putrinya untuk laki-laki lain selain dirinya.
"Jangan goyah, aku tahu titik kelemahannya." kata Lucas, dia memetik bunga mawar.
"Aku tidak goyah."
"Kau punya rencana untuk pesta besok?"
Azalea menyuruhnya lebih mendekat padanya untuk membisikkan rencananya. Lucas menganggukkan kepalanya lalu dia menyelipkan bunga di telinga Azalea.
Mereka sedang berada ditaman yang menurut Azalea cocok untuk bersantai ditemani secangkir teh dan camilan.
Entah sampai kapan sandiwara mereka akan bertahan. Sejauh ini tidak ada yang mengetahui, itu artinya mereka masih aman.
Tanpa mereka sadari Jesslyn memperhatikan mereka. Dia menghampiri keduanya dan memberi salam kepada Lucas dengan hormat.
"Semoga kekaisaran Valcke menyertai anda." Jesslyn memberi salam.
"Jesslyn? Kau ada apa kemari?" tanya Azalea.
"Maafkan sikap lancang kakak saya Yang Mulia. Kak kenapa tidak memberi salam?"
Jesslyn bersikap layaknya adik yang memperingatkan kakaknya untuk menjaga sopan santun.
"Kau menyuruh calon putri mahkota begitu? Apa kau tahu posisimu sekarang?" Lucas menatapnya tajam.
"Calon putri mahkota?"
"Padahal rumornya sudah tersebar lho." jawab Azalea.
Reaksi yang sesuai dengan harapan mereka. Kekaisaran saja tahu mengenai hubungan Azalea dan Lucas.
"Anu.. kakak sudah menyiapkan kado untuk ayah?"
"Aku sudah menyiapkannya dan aku juga akan memberikanmu kado."
"Ya? Tidak usah repot-repot, kak."
"Hadiah yang tidak akan pernah kau dan ayah lupakan seumur hidup." batin Azalea.
🍃
Gaun yang sama dengan Jesslyn membuatnya enggan untuk mengenakannya. Azalea lebih memilih gaun yang diberikan Lucas kemarin.
Azalea dibantu para pelayannya sedang merias wajah berlian itu. Penyelesaian terakhir penataan rambut, mereka membiarkannya tergerai indah karena punggungnya terlalu terbuka.
"Putri Duke anda cantik sekali."
"Kau berlebihan! Oh iya, apa Yang Mulia Putra Mahkota sudah datang?" tanya Azalea.
"Sepertinya beliau sedang menunggu anda di depan." jawab pelayan itu.
"Baiklah kalau begitu, aku pergi." dia pergi setelah merias dirinya.
Punggung yang membelakanginya kelihatan gagah dengan pakaian formal berwarna putih. Azalea juga menyadari pakaian mereka seperti pasangan sungguhan.
"Kau terlihat... Jelek." ejek Lucas.
"Aku tahu. Ayo berangkat pasti sudah banyak mulut yang membicarakan kita." sahut Azalea, lalu menggandeng tangan Lucas.
***
Aula pesta ramai diiringi gosip. Raymond sedang memperhatikan suasana kerumunan tamu. Pria itu mengedarkan pandangan, mencari-cari wajah kedua putrinya.
Azalea dan Lucas sudah memasuki ruangan diikuti oleh Jesslyn bersama kekasihnya, pasangan yang baru-baru ini akhirnya menjadi pusat perhatian para bangsawan.
"Melihat Azalea dan Putra Mahkota, saya merasa lega karena beliau mampu membuat putri saya tersenyum bahagia." ucap Raymond melirik Azalea dan Lucas.
Azalea kehilangan kata-kata, melihat banyak sekali orang yang datang ke pesta ulang tahun ayahnya.
"Bukan apa-apa Tuan Duke, saya hanya melakukan apa yang saya bisa." jawab Lucas.
"Baginda kaisar Aaron memasuki ruangan!"
Semua orang memberikan salam kepada Aaron John Valcke. Yah dia adalah ayah dari Lucas Wilbert Valcke. Aaron sengaja datang untuk memberi selamat kepada Raymond yang sedang berulang tahun.
"Kami menghadap Baginda kaisar."
"Tuan Duke sepertinya bertambah usia, ya? Umur berapa anda sekarang?" tanya Aaron memasang wajah ramah tamah.
"Saya kurang ingat, tetapi setahu saya 35 tahun." jawab Raymond.
"Kelihatan muda sekali padahal sudah memiliki dua anak."
Entah siapa diantara Azalea dan Jesslyn yang anak kandung Raymond. Mata kedua kakak beradik itu sekarang saling bertukar pandang.
"Anda benar sekali."
"Ayah.. selamat atas bertambahnya umur ayah," ucap Jesslyn penuh semangat.
"Terima kasih Putriku."
"Anda tidak lupa, kan keberadaan kami?" sindir Lucas.
Dengan anggunnya Azalea mengangkat gaunnya, lalu membungkuk di hadapan Raymond.
"Selamat ulang tahun, Ayahanda. Semoga kemakmuran selalu menyertai anda." Dia membungkuk, bola mata itu menatap kosong.
"Terima kasih." balas Raymond singkat. Wajahnya datar tanpa ekspresi apapun.
Di depan semua orang Azalea berusaha tersenyum bahagia walaupun mendapatkan respon singkat dari ayahnya. Sebenarnya sedari tadi Azalea menahan dirinya untuk tidak mengacaukan aula pesta. Namun, dia harus memberikan kesan yang baik pada para tamu maupun, Aaron.
Mata Azalea teralihkan oleh seseorang yang memakai jubah hitam. Gadis itu merasa kalau dia pernah melihat orang itu sebelumnya. Namun orang tersebut segera menyingkir, setelah keberadaannya berhasil membuat Azalea curiga.
"Dia.. siapa?" gumamnya.
"Hah? Kau bilang apa tadi?" tanya Lucas.
"Ada orang misterius, melihat kita."
Lucas dengan mata elangnya mencari sosok yang dimaksud Azalea.
"Aku tidak melihatnya."
Kegaduhan terjadi di antara para tamu, karena secara tak sengaja sosok berjubah hitam itu menyenggol gelas-gelas wine yang berjejer di atas meja.
"Jesslyn!!"
Jleebbb
Azalea berlari mendorong Jesslyn, dia membiarkan dirinya tertusuk pedang menggantikan adiknya.
Lucas berhasil menahan tubuh gadis itu agar tidak terjatuh.
Raymond hendak menghampiri putrinya. Terlambat Lucas menyembunyikan gadis itu ke dalam dekapannya, dia juga melepaskan jubahnya untuk menghentikan pendarahan.
"Kakak..." lirih Jesslyn.
"Kalau kau yang tertusuk ayah bisa sedih." batin Azalea.
"Tutup semua pintu masuk!" perintah Lucas.
"Baik Yang Mulia!!"
Pintu masuk ditutup, semua prajurit memeriksa para tamu. Namun anehnya, tidak ada yang mencurigakan. Orang itu lari setelah menusuk Azalea.
"Kakak!! Aku minta maaf selama ini sudah menyinggung perasaan kakak..."
Jesslyn merasa bersalah kepada Azalea, dia tak kuasa menahan air matanya, giginya menggertak dan nafasnya menderu menhan emosi.
"Aku tidak ingin kakak mati!!"
"Tenanglah, kakakmu tidak akan mati dia masih bernafas tapi.. detak jantungnya lemah!" kesal Lucas mendengar ocehan Jesslyn.
"Lapor Yang Mulia! Kami menemukan Sarung tangan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
flowy
teorinya dalem banget😣
2022-01-25
2
Shîllā✿
Ha? Wait-wait, bukannya Azalea udah brumur 21th ya? Kok- ayahnya. . . 35th? I'm confsd👀
2022-01-13
1
IG: queenn_neze
okeh okeh makasih banyak kakak😭
2021-12-19
0