Li Yongsheng segera meminta asisten Zhou untuk memesan tiket penerbangan paling awal agar bisa segera kembali ke B City. Ketika dia tiba di B City. Asisten Zhou segera mengantarnya ke apartemen Shen Fengyue. Li Yongsheng baru saja tiba di depan pintu, Shen Fengyue segera membuka pintu dan memeluknya.
“Kakak Sheng, kau benar-benar tidak mengkhianatiku bukan? Kau tidak jatuh dalam pesona kakak Yin bukan?”
“Tentu saja, Xiao Yue.”
Shen Fengyue melepaskan pelukannya dan berjinjit untuk mencium Li Yongsheng. Li Yongsheng merasakan hal yang berbeda ketika Shen Fengyue menciumnya. Ciumannya terkesan polos, berbeda dengan saat Shen Fengyin membalas ciumannya dengan gairah semalam.
Shen Fengyue melepaskan ciumannya karena Li Yongsheng tidak meresponnya seperti biasanya. Li Yongsheng tersadar dari lamunannya ketika Shen Fengyin melepaskan ciumannya.
“Kenapa kakak Sheng tidak merespon ciumanku? Apa karena kakak Sheng lebih suka berciuman dengan kakak Yin?”
Ekspresi wajah kecewa Shen Fengyue membuatnya tidak tega. Dia menarik wanita itu dalam pelukannya.
“Apa kau tidak percaya padaku lagi Xiao Yue?”
“Tidak, bukan begitu. Tentu saja aku percaya pada kakak Sheng tapi, aku hanya khawatir”
“Kau tidak perlu memikirkan hal ini. Aku punya kabar baik untukmu, Shen Fengyin sudah mencabut pembekuanmu.”
“Benarkah? Kakak Sheng, jadi kau terpaksa bersamanya karena agar dia setuju untuk mencabut pembekuanku.”
“...kakak Sheng, terima kasih. Kau sangat baik padaku. Kau ternyata rela melakukan keinginan kakak Yin untukku.”
Li Yonsheng tersenyum. Dia tidak mengatakan apapun. Li Yongsheng melepaskan pelukannya.
“Xiao Yue, aku harus kembali bekerja.”
“Kakak Sheng, kau akan menemuiku lagi setelah pulang kerja kan?”
“Tentu saja. Sampai jumpa!”
Li Yongsheng mencium kening Shen Fengyue lalu pergi meninggalkan apartemennya.
Shen Fengyin kembali ke kamarnya setelah mengetahui bahwa pria itu sudah meninggalkan T country dan kembali ke kota. Dia tahu pria itu terburu-buru karena ingin segera menemui Shen Fengyue. Shen Fengyin mengemasi barang-barangnya. Setelah pertemuan kesepakatan bisnis dengan CEO Gu, dia tidak memiliki hal lain yang akan dilakukan di T Country.
Tok Tok Tok
“Masuklah!”
“CEO Shen, Presiden Gu mengundang anda untuk makam malam bersama hari ini.”
“Baiklah terima undangannya.”
“Baiklah, CEO Shen.”
Asisten Han segera pergi. Walaupun Shen Fengyin masih memiliki banyak pekerjaan di kantor dan dia ingin segera kembali untuk menyelesaikan pekerjaannya tapi dia merasa tidak enak untuk menolak undangan dari Presiden Gu yang merupakan pengusaha berpengaruh.
Saat pulang kerja, Li Yongsheng pergi ke apartemen Shen Fengyue. Wanita itu menyambutnya dengan senyum cerah. Li Yongsheng mengerutkan kening melihat penampilan Shen Fengyue yang berbeda. Wanita itu menggunakan ligine yang sexy . Ligine itu sangat pendek dan memamerkan kakinya yang putih.
“Xiao Yue, apa kau mencoba merayuku?”
Kedua tangan Shen Fengyue merangkul leher Li Yongsheng.
“Kakak Sheng, sudah lama kita tidak berhubungan intim bukan?”
“Bukankah kau melarangku untuk menyentuhmu. Kenapa tiba-tiba kau menginginkan hal ini? Apa kau tidak lagi berpikir tentang kakakmu?”
“Bukannya aku tidak lagi memikirkan kakak Yin tapi, aku merindukan kakak Sheng. Aku juga takut bahwa kakak Sheng akan meninggalkanku”
Shen Fengyue menunjukkan ekspresi sedihnya. Li Yongsheng membelai wajahnya lalu mencium bibirnya. Sudah sejak lama dia tidak menyentuh kekasihnya. Dia juga harus melampiaskan hasratnya pada Shen Fengyin.
Li Yongsheng menggendongnya dan membawanya ke kamar. Dia mencium bibirnya lebih dalam namun respon yang diberikan Shen Fengyue berbeda dengan Shen Fengyin. Dia mulai menyentuhnya namun Li Yongsheng tidak tahu mengapa dia merasa tidak puas.
Li Yongsheng juga harus menahan diri untuk melakukannya dengan lebih lembut karena dia tidak ingin menyakiti Shen Fengyue yang memiliki tubuh lemah. Hal itu berbeda dengan Shen Fengyin dia bahkan tidak perlu berpikir apapun. Dia bisa melampiaskan semua padanya.
Shen Fengyue tertidur. Li Yongsheng mencium kening Shen Fengyue lalu pergi meninggalkan apartemen Shen Fengyue. Dia ingin segera pulang dan mungkin saja Shen Fengyin sudah pulang, dia bisa melampiasakan keinginannya pada Shen Fengyin.
Shen Fengyin baru saja pulang ke rumah ketika 11 malam,dia sampai lebih cepat karena menggunakan pesawat
pribadinya. Dia segera kembali ke kamarnya. Dia mandi lalu berganti pakaian dengan stelan kemeja dan rok berwarna hitam. Dia merasa lelah tapi dia harus menyelesaikan pekerajaan di kantor yang pasti saat ini telah menumpuk. Shen Fengyin tidak bisa tidur nyenyak jika pekerjaannya belum selesai. Dia mengambil dokumen yang sebelumnya dia tinggal di kamarnya lalu dia pergi keluar.
Ketika Shen Fengyin pulang, saat itu Li Yongsheng juga sedang lewat di kamarnya. Shen Fengyin tidak menghiraukan Li Yongsheng dan melewatinya begitu saja. Li Yongsheng menahannya dan menariknya yang membuat tubuh Shen Fengyin terjatuh di dada bidang Li Yongsheng. Kornea mata cokelat madu milik Shen Fengyin yang dingin bertemu dengan kornea mata cokelat gelap milik Li Yongsheng yang tajam.
“Mau kemana kau?”
“Li Yongsheng, kemanapun aku pergi tidak ada urusannya denganmu!”
Li Yongsheng merasa kesal dengan jawaban bernada dingin yang diberikan Shen Fengyin.
“Kau tidak boleh pergi!”
“Apa hak mu melarangku pergi? Li Yongsheng jangan karena ini rumahmu kau bisa bertindak berkuasa padaku . Dengar,aku bahkan bisa membeli mension bahkan mengambil alih perusahaan Li jika aku mau jadi jangan mencoba untuk mengendalikanku “
“Shen Fengyin, jangan lupa bahwa aku suamimu. Kau ingat suami adalah seorang kepala. Kau harus menurut?”
Shen Fengyin tertawa datar.
"Kepala? Li Yongsheng, hal apa yang kau miliki hingga pantas menjadi seorang kepala yang dapat mengendalikanku ? Kau hanyalah suami atas nama yang tidak berguna!”
Li YongSheng mengepalkan tangannya, kenapa wanita ini berubah begitu banyak. Dia yang sebelumnya mendukungnya. Dia yang selalu memujinya ketika yang lain mengabaikannya dan membanggakan kakaknya kini dia sama seperti orang lain yang memandang rendah padanya karena tidak memiliki kekuatan seperti kakaknya.
.
“Walaupun aku suami yang tidak berguna tapi kaulah yang sudah memilihku. Istriku, kau tetap harus melayani suamimu ini.”
Li YongSheng memeluk pinggang Shen Fengyin lalu mengubur kepalanya di leher Shen Fengyin dan menghirup aroma yang memikat dari tubuh wanita itu.
“Bukankah kau baru saja berhubungan intim dengan Shen Fengyue, apa kekasihmu tidak cukup untukmu sehingga kau mencariku untuk melampiaskan keinginanmu itu?”
Shen Fengyin menendang kaki Li Yongsheng dan juga menginjak kaki yang lain. Li Yongsheng melepaskan tangannya secara reflek. Shen Fengyin berhasil melepaskan diri dari Li Yongsheng.
“Shen Fengyin, apa kau suka sekali melukai kakiku?”
Li Yongsheng merasa kesal, dia hendak mendekati Shen Fengyin tapi wanita itu mendorongnya sebelum dia berhasil menyentuhnya.
“Li Yongsheng jika kau ingin mencari pelampiasan maka cari saja b*tc* yang bisa memuaskanmu.”
“Kenapa aku harus membuang uang banyak untuk mencari wanita murahan jika kau lebih baik dan memuaskan daripada mereka. Bukankah kau lebih berpengalaman memuaskan para pria.”
Shen Fengyin tertawa datar mendengar pendapat Li Yongsheng yang memandang rendah dirinya.
“Jika aku menjadi penghangat ranjangmu malam ini, apa keuntungan bagiku? Apa kau bisa memberikan 20% saham di perusahaan Li “
“Shen Fengyin, apa kau juga meminta hal ini dari para pria itu? Termasuk pada kakakku?”
“Tentu saja, apa kau pikir aku akan mengorbankan diriku sendiri tanpa keuntungan. Jadi, bisakah kau memberikanku saham itu?”
“Ah, benar. Kau bahkan hanya memiliki 40% dari saham perusahaan Li itu juga karena setengah adalah saham ayahmu bukan? Kau tidak mungkin memberikannya padaku bukan? Jadi, apa yang bisa aku dapatkan darimu?”
“Shen Fengyin, kau...”
“Li Yongsheng, kau lebih baik mencari para *****. Ini, ambilah kartuku. Kau bisa menggunakan untuk membayar para ***** itu mungkin kau bisa mendapatkan para primadona di PUB.”
Shen Fengyin memberikan kartu gold pada Li Yongsheng.
“Aku tidak perlu kartumu itu!”
“Benar, kau juga memiliki kartu gold bukan? Bagaimana kalau kartu ini. Ini adalah kartu tanpa limit, kau bisa menggunakannya dan memesan seberapa banyak ***** yang kau mau.”
Shen Fengyin melemparkan kartu hitam pada Li Yongsheng.
“Shen Fengyin,Beraninya kau memandang rendah padaku!”
Li Yongsheng mendekati Shen Fengyin, wanita itu mengambil sesuatu dari tasnya-sebuah pisau lipat yang tajam.
“Li Yongsheng, berani kau mendekat maka aku tidak segan membunuhmu.Pakai saja kartunya, kau bisa kembalikan padaku setelah kau menggunakannya!”
Shen Fengyin segera keluar dari mension. Dia melajukan mobilnya meninggalkan kawasan elit ini.
Li Yongsheng pergi ke PUB, dia bertemu dengan saudaranya- Li Hanyi . Li Yongsheng langsung menyambar gelas berisi alkohol di depan Li Hanyi.
“Wanita itu benar-benar membuatku marah!”
Li Hangyi meminta wanita yang menemaninya tadi untuk pergi. Li Yongsheng duduk di sofa di samping Li Hanyi.
“Wanita siapa? Mungkinkah Shen Fengyue?”
“Bukan, Xiao yue tidak akan pernah membuatku kesal. Bagaimanapun dia selalu menjadi gadis penurut.”
“Jika bukan Shen Fengyue, mungkinkah...saudara ipar? Apa yang dilakukan saudara ipar padamu?”
“Kau tahu, dia benar-benar merendahkanku. Dia melempariku kartu hitam dan memintaku mencari seorang *****.”
Li Yongsheng mengambil kartu hitam yang disimpan di saku jasnya.
“Wow, saudara ipar begitu murah hati ya. Dia bahkan memberikan kartu hitam yang berharga padamu dan bahkan membiarkanmu mencari wanita lain. Saudaraku, kau harus memanfaatkan kesempatan ini. Kau lihat gadis yang disana, dia adalah primadona dan bayarannya cukup mahal.”
Li Hanyi memandang ke arah seorang wanita sexy berambut pirang. Wanita itu saat ini sedang mengobrol di pangkuan seorang pria berjas yang terlihat seperti seorang pemilik perusahaan. Li Yongsheng hanya meliriknya
sekilas,dia tidak terlalu tertarik dengan para wanita itu.
Li Yongsheng menuangkan bir ke gelas dan meminumnya sampai habis.
“Saudaraku, itu minumanku. Pesanlah minumanmu sendiri.”
Li Yongsheng mengangkat tangannya, seorang pelayan datang mendekatinya. Dia memesan dua botol bir.
“Saudaraku, kau yakin akan minum sebanyak itu ?”
Li Yongsheng mengangguk. Pesannya datang dan dia segera menuangkan bir kedalam gelasnya dan meminumnya langsung seperti sebelumnya.
“Saudaraku, jadi, bagaimana? Siapa ***** yang akan kau pilih untuk menemuinmu?”
“Aku tidak akan memilih para wanita murahan itu!”
“Kalau begitu, bagaimana jika aku memakai kartu hitam milikmu?”
Li Yongsheng menyerahkannya tanpa ragu.
“Habiskan saja semua uangnya.”
Li Yongsheng merasa kesal ketika mengingat gadis itu begitu sombong padanya karena dia adalah pemilik dari perusahaan Shen yang lebih besar dan memiliki keuntungan yang lebih banyak daripada dia.
Li Hanyi merasa senang, dia segera mengurus pembayaran untuk mendapatkan gadis primadona yang hanya melayani para pengusaha kaya. Li Hanyi membawa wanita itu kesofa dan mulai bermain-main dengannya. Li Yongsheng tidak peduli, dia hanya fokus minum. Beberapa ***** mendekatinya dan berusaha menggodanya tapi dia justru mengusir mereka.
Li Yongsheng merasa tidak nyaman, walaupun dia sudah mengusir beberapa wanita tapi beberapa ***** yang lain datang mendekatinya.
“Saudaraku, sepertinya pesonamu benar-benar menggoda mereka. Saudaraku, apa kau benar-benar tidak ingin bersenang-senang dengan mereka. kau bisa memesan semuanya dengan kartu hitammu itu.”
“Diam. Li Hanyi, bawa aku ke hotel”
“Apa?”
“Pesankan aku kamar di hotel dan kamar paling mahal. Gunakan kartu itu untuk membayarnya”
“tapi, saudaraku...”
“Jika kau tidak mau maka kembalikan uang yang kau ambil dari
kartu itu”
“Baiklah...baiklah.”
Li Hanyi membawa primadonanya dan juga Li Yongsheng kesebuah
hotel. Hotel itu cukup mewah. Dia memesan dua kamar atas nama Li Yongsheng di hotel itu. Tentu saja yang satunya untuknya dan primadonanya bersenang-senang.
“Hanyi, aku berubah pikiran. Kirim seseorang ke kamarku!”
“Saudaraku, kau tega membuatku balik ke PUB lagi.”
“Sayang, tenang saja aku akan menghubungi temanku.”
Shen Fengyin sedang sibuk memeriksa dokumen. Ponselnya bergetar beberapa kali. Shen Fengyin mengalihkan perhatiannya pada ponselnya. Dia merasa terkejut ketika dia melihat pemberitahuan penggunaan kartu
kreditnya. Shen Fengyin memang menyambungkannya dengan ponselnya.
Pemberitahuan menunjukkan bahwa kartu itu digunakan di PUB sebesar 10.000 dolar dan juga pemberitahuan di hotel sebesar 100.000 dolar.
“Apa pria itu benar-benar menggunakannya untuk menghabiskan malam dengan seorang *****?”
Shen Fengyin merasa heran bukankah Li Yongsheng tidak akan sembarangan menyentuh gadis bahkan dia
tidak suka para wanita asing menyentuhnya. Shen Fengyin teringat saat dia melemparkan diri padanya tanpa menggunakan obat halusinasi dan dia melemparnya. Namun sekarang pria itu juga mulai berani menyentuhnya, mungkinkah dia tidak lagi enggan jika menyentuh wanita lain. Rasa sakit tiba-tiba terasa dihatinya, namun dia berusaha menepisnya. Dia terpikir sebuah rencana.
"Bagaimana jika Sheng Fengyue tahu jika pria yang baru saja berhubungan intim dengannya justru meninggalkannya dan bersama dengan wanita lain dan juga alasan apa yang diberikan Li Yongsheng"
Shen Fengyin segera meninggalkan kantor
Shen Fengyin pergi ke S Hotel untuk menemukan Li Yongsheng. S hotek adalah hotel terbaik di B city dengan fasilitas mewah dan harga kamar yang mahal. Shen Fengyin pergi ke resepsonis dan menanyakan kamar Li Yongsheng, ada dua kamar yang dipesannya.Shen Fengyin berada di lantai 4 , kamar yang dipesan Li Yongsheng bersebelahan. Shen Fengyin tidak tahu kenapa pria itu memesan dua kamar, mungkinkah dia memiliki dua wanita berbeda dan akan melakukannya di kamar yang berbeda.
Shen Fengyin memilih salah satu kamar, tapi terkunci. Shen Fengyin akhirnya memilih kamar yang satunya.Kamar itu tidak dikunci. Shen Fengyin masuk ,lampu di kamar itu tidak menyala,namun kamar itu tidak terlalu gelap, dia masih bisa sedikit melihat keadaan kamar. Dia tidak melihat ada seseorang yang berada di tempat tidur.
Shen Fengyin tersentak kaget ketika merasakan sepasang tangan memeluk pinggangnya dari belakang.
“Wanita murahan, kau harus memuaskanku!”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
who am I
hei kami li yongsheng, kamu sangat menjijikan, bercinta dengan 2 wanita tanpa selisih hari 🤮
2023-06-20
1
Tya Arioka
wow
2020-08-05
0