Episode 4 Trap (1)

Li Yongsheng tidak lagi bisa sabar menunggu Shen Fengyin. Apalagi Shen Fengyue terus saja mendesaknya untuk membujuk Shen Fengyin tentang pembekuannya. Li Yongsheng pergi ke perusahaan Shen namun Shen Fengyin

tidak ada disana dan wakil CEO hanya memberi tahu bahwa CEO sedang melakukan perjalanan bisnis.

    Li YongSheng masih berusaha membujuknya dengan setiap hari datang. Wakil CEO itu merasa kesal, akhirnya dia memberi tahu tentang kepergian CEO ke Bangkok . Setelah mengetahui keberadaan Shen Fengyin. Dia menghubungi Asistennya untuk memesan penerbangan ke Bangkok dan memintanya untuk mengambil penerbangan lebih dulu. Li Yongshen menyelesaikan tugas-tugasnya sebelum akhirnya melakukan penerbangan ke Bangkok.

         Asisten Li YongSheng- Asisten Zhou juga sudah berada disana sebelum Li YongSheng tiba untuk mencari tahu dimana Shen Fengyin berada. Li Yongsheng menghubungi asistennya. Dia segera mencari taksi setelah Asistennya memberi tahunya keberadaan Shen Fengyin. Ketika dia tiba di Bar yang diberi tahu asistennya, dia segera mencari keberadaan Shen Fengyin. Bar ini berada di sebuah rooftop dengan dekorasi yang elegan. Tempat ini juga tidak terlalu berisik. Bukankah Shen Fengyin memiliki urusan bisnis kenapa justru pergi ke bar ini.

       Asistennya yang melihatnya segera mendekatinya dan menunjukkan keberadaan Shen Fengyin. Li Yongsheng memandang seorang gadis cantik yang sedang mengobrol dengan santai pada seorang pria dan wanita. Gadis itu menggunakan gaun malam dengan dress tanpa lengan.

‘Aku menunggunya selama seminggu namun dia justru bersenang-senang dengan pria lain’

“Siapa pria itu ?”

“Dia adalah tuan muda Gu, Steve Gu. Salah satu pengusaha sukses di T Country. ”

“Begitu.”

       Li Yongshen mencari tempat yang agak dekat dengan mereka.

"Presiden, apa perlu aku memesankan minuman?"

"Tidak perlu!"

Li YongSheng tahu harga minuman disini pasti sangat mahal , hal ini bisa dilihat dari dekorasinya. Bahkan walaupun dia adalah seorang presiden tapi uang yang dimilikinya tidak sebanyak Shen Fengyin.Dia diam-diam mendengarkan pembicaraan mereka.

“Nona Shen, apa kau sudah menikah?”

Suara pria terdengar.

“Belum, aku belum menikah. “

Li Yongsheng mengepalkan tangannya mendengar jawaban Shen Fengyin.

"Berani sekali dia tidak mengakui pernikahan kami?’ atau dia ingin terlihat single untuk mendapat pria kaya dan berkuasa!"

Li Yonsheng merasa kesal, wanita itu yang memaksanya untuk terikat dengan pernikahan tapi wanita itu juga yang tidak mengakuinya dan juga para pria yang terlibat dengan Shen Fengyin selalu para. pria yang lebih unggul darinya dalam hak kekuasaan dan kekayaan.

“Bagaimana mungkin seseorang secantik dan secerdas nona Shen belum menikah? Pasti banyak tuan muda yang menginginkan untuk menikah dengan anda.”

‘Cantik dan Cerdas? Dia hanyalah wanita licik,’ lirih Li Yongsheng menghina Shen Fengyin.

“Anda terlalu berlebihan , Presiden Gu!”

“Jangan panggil presiden Gu, panggil saja aku Steve.”

“Bagaimana saya berani memanggil nama tuan muda Gu dengan nama anda.”

“Kenapa tidak? Bukankah aku yang memintamu dan juga, aku tidak ingin wanitaku memanggilku dengan intim.”

 Li Yongshen tidak bisa menahan diri melihat Steve Gu menggoda Shen Fengyin. Wanita itu adalah istrinya, dia merasa harga dirinya jatuh jika membiarkan istrinya digoda oleh pria lain. Li Yongsheng berjalan mendekati mereka.

“Shen Fengyin!”

 Mereka memandang ke arah Li Yongsheng yang memangggil nama Shen Fengyin dengan keras.

“Ikut denganku!”

Li Yongsheng menarik tangan wanita itu tapi Steve Gu menghalanginya.

“Siapa kau ? Berani sekali kau bersikap kasar pada nona Shen! Dia adalah wanitaku, jangan berani mendekatinya!”

Li Yongsheng tertawa.

“Wanitamu? Kau harus tahu, Shen Fengyin adalah ....”

“Presiden Li, jika kau ada perlu denganku. Kita akan bicara besok.”

“Presiden Li? Sepertinya kau ingin berpura-pura menjadi orang asing pada suamimu.”

“Suami?”

Steve merasa terkejut, dia memandang Shen Fengyin yang masih memperlihatkan ketenangan.

“Apa itu benar, nona Shen? Bukankah anda mengatakan bahwa kau belum menikah?”

Shen Fengyin memandang tajam ke arah Li Yongsheng.

“Li Yongsheng, Bukankah kau tidak ingin pernikahan kita diketahui? Apa kau juga lupa bahwa kita sepakat untuk tidak ikut campur masalah masing-masing?”

 “Jadi, karena aku ingin pernikahan kita tidak diketahui maka kau bisa bermesra-mesraan dengan pria lain?. Shen Fengyin, kau harus mengingat statusmu.Apa seperti ini kelakukanmu sebagai seorang istri  dan seorang pengusaha? Shen Fengyin walaupum aku tidak memiliki kekuasaan sebesar dirimu tapi apa kau harus mencari pria lain dan merayu mereka untuk mendapatkan dukunga. Jangan-jangan pengaruhmu yang besar di B city itu karena kau merayu setiap pimpinan yang berkuasa? Shen Fengyin aku tidak tahu bahwa sikapmu sehagai wanita terhormat itu hanyalah topeng menutupi sikap aslimu yang murahan"

Plak

Shen Fengyin menampar Li YongSheng dengan keras.

“Seperti itukah kau berpikir tentangku ? Li Yongsheng jangan lupa, bahwa kau juga memiliki wanita lain dan sering bersikap intim dengannya . Jadi, kenapa aku tidak boleh melakukan hal yang sama?”

“Shen Fengyin, Kau....”

Steve Gu berusaha untuk menghentikan pertengkaran mereka.

“Presiden Li, anda salah paham. Aku hanya mencoba merayu  nona ..., maksudku CEO Shen namun dia  tidak pernah menanggapiku secara berlebihan. Aku jugalah yang mengaku secara sepihak tentang dia adalah wanitaku. Anda tidak boleh menuduhnya sembarangan.”

“Presiden Gu, anda tidak perlu menjelaskan pada pria ini. Lebih baik kita pergi.“

Shen Fengyin dan Steve Gu pergi meninggalkan Li YongSheng. Pria itu merasa semakin marah.  Li Yongsheng menoleh ke arah asistennya.

“Kita akan pergi mengikuti mereka.”

Shen Fengyin berada di mobil Steve Gu. Dia hanya diam dan memandang ke arah luar.

“CEO Shen, aku minta maaf karena membuatmu dalam masalah.”

“Presiden Gu tidak perlu khawatir. Kami memang sering bertengkar.”

Shen Fengyin mencoba menunjukkan senyumannya.

“Apa hubunganmu dan suamimu tidak baik?”

“Maaf, saya tidak bisa membicarakan hal pribadi.”

“Begitu ya.”

“Presiden Gu, aku harap kejadian ini tidak akan mengganggu kerja sama kita.”

“Tentu saja tidak, aku selalu bersikap profesional dan juga aku tidak mungkin melepas kerja sama yang menguntungkan dengan perusahaan Shen.”

           Mobil Steve Gu berhenti di depan hotel. Steve Gu keluar dan membukakan pintu untuk Shen Fengyin. Shen Fengyin dan Steve Gu masuk ke dalam hotel.Li Yongsheng yang ada dibelakang segera mengikuti mereka tapi dia tertinggal lift. Dia akhirnya harus bertanya pada resepsonis tentang kamar Shen Fengyin.

       Li Yongsheng berada di depan pintu kamar 203. Dia mengetuk pintu dan tidak lama Shen Fengyin membukanya.

“Presiden Li, apa yang kau lakukan disini?”

Li Yongsheng tidak menjawab dan langsung masuk ke kamar Shen Fengyin.

“Kemana pria itu ?”

“Presiden Gu tidak ada disini!”

“Begitu, jadi akhirnya kau gagal merayunya untuk bersamamu.”

“Apa kau sudah selesai menghinaku? Keluar dari kamarku.“

Li Yongsheng bukannya keluar tapi dia justru duduk di sofa.

“Li Yongsheng, apa kau tidak takut ada yang tahu bahwa kau bersamaku? Bagaimana jika tunangan kesayanganmu itu tahu bahwa kau ada dikamar yang sama denganku? Apa kau tidak takut dia marah.”

“Dia tidak akan tahu lagipula dia percaya padaku bahwa aku tidak akan melakukan apapun denganmu.”

“Begitukah ?”

Shen Fengyin mendekati Li YongSheng. Dia duduk di pangkuan pria itu. Li YongSheng sedikit terkejut melihat apa yang dilakukan Shen Fengyin.

“Apa yang kau lakukan ? “

“Li Yongshen, apa aku tidak menarik bagimu?”

Shen Fengyin mengucapkannya dengan nada manja, dia membelai lembut pipi Li YongSheng.

“Shen Fengyin, apa kau mencoba merayuku? Apa kau juga melakukan hal ini para pria-pria simpananmu itu ?”

“Bagaimana menurutmu?”

"Jadi benar bahwa kau melakukannya? Apa aku tidak cukup untukmu?"

Ada kemarahan di nada suaranya. Li YongSheng tidak tahu mengapa dia mersasa kesal ada orang lain yang menikmati kecantikan wanita ini.

“Suami, kemampuanmu itu tidak cukup bagiku. Kau terlalu lemah tidak cukup memuaskanku."

“Kau tidak hanya wanita licik tapi juga nakal. Kau lihat saja, seperti apa pria yang kau bilang terlalu lemah ini. ”

“Begitukah? Tunjukkan padaku jika pendapatku salah?”

Li Yongsheng mencium bibir Shen Fengyin . Ini bukan pertama kali Li Yongsheng berciuman. Dia pernah berulang kali berciuman dengan Shen Fengyue tapi bibir Shen Fengyin lebih lembut dan manis, mungkunkah karna anggur yang dia minum. Dia lalu mengubur kepalanya di lehernya dan menghirup aroma yang memabukkan. Li YongSheng teringat saat dia menemukan tanda merah di lehernya.

'Sial!'

Seorang pria telah merhirup aroma menggoda ini dan merasakan lembut kulitnya. Li YongSheng mengigit lehernya. Shen Fengyin terkejut.

         Shen Fengyin tiba-tiba mendorong Li Yongsheng.

"Li YongSheng, apa yang kau lakukan?"

Shen Fengyin memegang lehernya. ada sedikit darah di tangannya. Kenapa pria ini begitu kasar.

"Itu adalah hukuman untuk mu karena telah membiarkan pria lain menikmati tubuhmu"

"Suamiku, apa kau cemburu?"

"Cemburu? Mungkinkah dia cemburu."

Li Yongsheng tidak pernah merasakan perasaan kesal seperti ini bahkan saat Shen FengYue memainkan adegsn mesra dengan lawan mainnya. Li YongSheng tidak mengatakan apapun dan kembali menciumnya dan memberikan gigitan dibibirnya. Shen Fengyin berusaha menahan rasa sakirnya. Tangannya mulai meraih tasnya dan mengambil ponselnya. Dia menggeaer ponselnya dan langsung menampilkan aplikasi kamera.

ckrik

Shen Fengyin merutuli dirinya karena tidak mematikan suara. Li Yongsheng menjauhkan wajahnya. Shen Fengyin mengulurkan tangan dan memeluk lehe pria itu. Dia menciumnya dengan ciuman perancis. Li YongSheng sedikit terkejut dengan sikap Shen Fengyin yang memulai ciuman lebih dulu. Mungkinkah dia juga melakukan pada pria lain. Hal ini membuatnya teringat pada masa kecil mereka.

Flashback

Chu

Seorang gadis kecil tiba-tiba mencium pipi seorang anak laki-laki yang tertidur. Anak laki-laki itu- Li YongSheng kecil terbangun dan memandang ke arah gadis kecil itu. Dia awalnya hanya pura-pura tidur agar gadis kecil itu tidak menganggunya tapi dia justru merasa rasa lembut dan hangat dipipinya.

"Apa yang kau lakukan?"

Gadis kecil itu menjauhkan wajahnya. Dia tersenyum malu-malu.

"itu, ungkapan kasih sayang Yinyin pada A-Sheng. Yinyin sayang A-Sheng"

Flashback off

Li YongSheng membalas ciuman wanita itu kali ini lebih lembut Shen Fengyin terkejut dengan ciuman yang begitu lembut itu tapi dia berusaha fokus dengan rencananya. Li YongSheng beralih dari bibir kini memberikan ciuman di lehernya.

"Yinyin"

Shen Fengyin yang sedang mencari kontak Shen FengYue terkejut dengan panggilan intim yang tidak pernah lagi dia dengar dari bibirnya.

"Shen Fengyin, fokuslah!"

Shen Fengyin berhasil mengambil foto ciuman mereka. Lalu setelah ada tanda bahwa pesan terbaca. Dia segera mendorong Li YongSheng. Li YongSheng terkejut dengan tindakkan Shen Fengyin. Dia merasa marah. Shen Fengyin menunjuklan percakapannya di wixia

'Kakak Yin? Kenapa kau mengirim foto intim kalian padaku?'

“Shen Fengyin, jadi kau menjebakku?”

Shen Fengyin tertawa.

“Ya, kau benar.”

Shen Fengyin menjauhkan tubuhnya dari Li Yongsheng.

“Apa kau pikir aku akan menyerahkan diriku padamu begitu saja? Aku tidak tertarik untuk melakukannya dengamu.”

“Shen Fengyin, apa kau lupa bahwa kau memberiku obat agar aku tidur bersamamu.”

“Li Yongasheng, aku sudah menjelaskannya bukan? Alasanku untuk melakukannya untuk balas dendam dan membuat Shen Fengyue patah hati dan sekarang, aku juga melakukan hal yang sama. Li Yongsheng bagiku kau hanya alat untuk membantuku balas dendam jadi jangan berani-berani untuk mencampuri urusanku!”

“...sebaiknya kau pergi atau kekasihmu mungkin akan bunuh diri karena tahu bahwa pria yang dicintainya mencium wanita lain.”

Li Yongshen berdiri, awalnya Shen Fengyin pikir bahwa Li Yongsheng hendak keluar tapi siapa sangka pria itu justru berdiri di depannya dan menarik pinggangnya. Shen Fengyin terjatuh di dada bidang pria itu.

“karena Shen Fengyue sudah tahu bahwa aku bersamamu jadi kenapa aku tidak melakukan lebih.”

“Li Yongsheng , jangan macam-macam. Apa kau tidak takut jika aku merekam apa yang telah kau lakukan padaku?”

Li Yongsheng tersenyum.

Dia mengambil ponsel Shen Fengyin dan melemparnya.

“Li Yongsheng, kau...”

Shen Fengyin tidak bisa menyelesaikan ucapannya karena Li Yongsheng menciumnya. Ciumannya lebih dalam dari sebelumnya tapi juga lebih kasar. Pria itu mendorongnya ke tempat tidur. Shen Fengyin berusaha mendorongnya namun dia kalah kuat.

“Shen Fengyin, aku akan memberimu pelajaran!”

Li Yongsheng menciumnya dengan kasar.

“Li Yongsheng, tolong ..hentikan”

“Kau berani menolakku tapi menerima pria lain menyentuhmu? Kau benar-benar wanita rendahan!”

Shen Fengyin berusaha menahan rasa sakitnya, Li Yongsheng memperlakukannya begitu kasar.

Shen Fengyin terbangun, dia menoleh ke samping tempat tidurnya untuk memastikan bahwa hal yang semalam adalah mimpi tapi pria itu saat ini sedang tidur nyenyak disampingnya. Shen Fengyin memandang

wajah tampan Li Yongsheng. Pria itu sangat tampan,rambut kecokelatan yang tertata rapi kini berantakan dan menutupi alisnya yang tebal.

Shen Fengyin mengalihkan pandangannya dan mengambil pakaiannya. Setelah berganti pakaian. Dia berjalan tertatih dan mengambil ponselnya. Beruntung bahwa ponselnya tidak rusak. Dia segera memanggil asistennya.

“Hallo, Asisten Han. Bawakan aku obat kontrasepsi dan bawa ke kamarku.”

Setelah mengatakannya Shen Fengyin segera mematikan telpon.

“Untuk apa minum obat seperti itu setelah berhubungan dengan suamimu?Kau tidak ingin memiliki anakku?”

Suaranya terdengar serak khas orang bagun tidur, nada suara tersembunyi rasa kejengkelan.

“Bagaimana mungkin aku menginginkan anak dari pria yang mendambakan wanita lain dan juga aku tidak ingin seorang anak yang memilki sikap tidak bisa diandalkan sepertimu. Bukankah kau juga tidak menginginkan aku memiliki anakmu? Lagipula pernikahan kita hanyalah sementara dan kita juga akan segera bercerai”

Tok Tok Tok

Shen Fengyin membuka pintu dan mengambil obat yang diberikan asistennya dan juga air putih. Setelah menanyakan keperluan Shen Fengyin yang lain dia segera pergi tanpa mengatakan apapun. Walaupun dia penasaran untuk apa pemimpinnya membutuhkan obat seperti itu.

Shen Fengyin meminum obat itu. Li Yongsheng bangun dan pergi ke kamar mandi. Dia berusaha menyembunyikan rasa kesalnya.

Shen Fengyin sedang duduk di sofa dan fokus dengan laptopnya. Dia sesekali menyantap sandwitch yang dipesannya. Li Yongshen keluar dari kamar mandi dan memandang wanit itu. Wajah wanita itu yang serius

membuatnya terlihat semakin cantik. Li Yongsheng menggelengkan kepala , dia berusaha menghilangkan pemikirannya tentang pesona wanita itu.

“Shen Fengyin, aku ingin membicarakan tentang masalah kau membekukan karir xiao Yue.”

“Aku sudah membereskannya. Aku sudah mencabut pembekuannya.”

Wanita itu tidak mengalihkan pandangannya dari laptop.

Li Yongsheng merasa kesal dengan respon dingin wanita itu. Ponsel Li Yongsheng berdering, pria itu mengambil ponselnya. Dia melihat nama ‘Xiao Yue’dilayar ponselnya.

“Hallo, Xiao Yue”

Tangan Shen Fengyin yang tadi sedang mengetik kini terhenti ketika pria itu mengucapkan nama panggilan sayang untuk Shen Fengyue.

“Kau harus percaya padaku. Kau tahukan aku tidak akan mengkhianatimu. Wanita itu yang memaksa menciumku.”

Shen Fengyin bisa menebak bahwa Shen Fengyue pasti sedang merajuk dan mengomel. Shen Fengyin tersenyum kecut mendengar pria itu mengatakan alasan yang menyalahkannya. Shen Fengyin tiba-tiba memiliki rencana.

“Suamiku sayang, siapa yang sedang kau telpon? Kemarilah sayang, aku masih ingin kau memelukku seperti tadi malam. Aku masih merindukan kehangatanmu”

Shen Fengyin sengaja mengucapkannya dengan nada centil dan juga dengan suara cukup keras.

“Xiao Yue, aku akan menguhubungimu nanti!”

“...”

“Itu tidak seperti yang kau pikirkan. Kau harus percaya padaku, ok. Aku akan segera pergi menemuimu nanti.”

Li Yongsheng mematikan sambungan telpon dan memandang ke arah Shen Fengyin. Dia tersenyum penuh kemenangan. Pria itu berjalan mendekatinya dan menatap lurus padanya. Shen Fengyin hendak melarikan diri tapi

pria itu berhasil menarik pinggangnya.

“Kau mau pergi kemana? Bukankah kau menginginkan kehangatan dariku? Sepertinya aku tidak cukup memuaskanmu semalam”

Li Yongsheng tersenyum nakal.

Shen Fengyin mendorong dadanya agar menjauh darinya.

“Li Yongsheng, aku melakukannya hanya untuk memprovokasi Shen Fengyue, ini adalah bagian dari balas dendamku. Kau jangan berpikir terlalu berlebihan”

Sheng Fengyin menendang kakinya. Pria itu secara reflek melepaskan tangannya. Shen Fengyin segera melarikan diri dan membawa laptopnya.

“Li Yongsheng, jika kau menginginkan kamar ini. Kau bisa menggunakannya, aku akan menggunakan kamar yang lain!”

Shen Fengyin segera pergi. Li Yongsheng hanya memandangnya dengan ekspresi kesal.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***