Bab 4 - Pujian

Jadwal tayang film Elara telah diumumkan sejak perilisan trailernya 2 minggu yang lalu, akhirnya hari ini adalah premier film tersebut. Banyak yang diundang untuk menghadiri penayangan perdana di salah satu theater terbesar dikota itu. Salah satu tamu penting yang diundang adalah Presdir Arche yaitu Aries Archer Sadana yang sudah ditungu-tunggu oleh public karena ketampanannya dan dia masih muda, 26 tahun. Seperti biasanya, kedatangan Aries disambut meriah tetapi dengan pengawalan yang ketat sebab Aries tidak suka didekati oleh siapapun selain asisten, pengawal dan orang kepercayaannya. Banyak yang menyebutkan bahwa dia adalah gay karena disekelilingnya hanya ada lelaki bahkan sekretaris dikantornya juga lelaki. Namun semua itu telah di luruskan oleh Jemmie sebagai asisten pribadinya dan banyak juga yang mengira kalau artis terkenal Seren adalah kekasihnya sehingga Aries tidak ingin menjalin hubungan dengan wanita lain. Bukan tanpa sebab public berpikiran seperti itu, Serena kerap kali tertangkap kamera sedang berada di dekat Aries bahkan bukan masalah pekerjaan.

Seperti saat ini, Aries telah sampai dan 5 menit kemudian sudah ada Seren di dekatnya meskipun tidak sampai berinteraksi secara langsung. Seren diundang oleh sutradara Ridwan yang sebenarnya Seren lah yang meminta untuk diundang agar bisa bersama Aries. Sedangkan Aries sama sekali tidak meliriknya, sedikitpun!. Malah Aries sesekali melihat ke arah Elara yang saat itu hadir dengan seorang aktor salah satu pemain dalam film ini, dengan dress berwarna hitam dengan aksen gold di bagian pinggangnya, bukan dress yang sexy tetapi malam itu dia terlihat sexy dan sangat cantik. Banyak wartawan yang lebih tertarik dengan Elara daripada sang aktris utama. Semua begitu penasaran ingin melihat akting perdana seorang Elara yang sebenarnya adalah seorang model.

Film telah selesai diputar dan tepuk tangan meriah diberikan oleh para penonton disana, mereka begitu takjub dengan kemampuan akting Elara yang tergolong masih baru.

"Wah Elara, kamu berhasil ya.." Ucap sang aktris utama yang juga sangat senang bekerjasama dengan Elara.

"Terima kasih mba Jasmin, ini semua berkat bantuan mba yang mengajariku dengan sabar." Balas Elara dan segera memeluknya tanda sangat bersyukur dan terima kasih.

"Benar nih, kamu hebat Elara." Ujar seorang aktor disana yang merupakan aktor senior. Elara sangat senang bahkan seorang aktor senior memujinya.

"Bisa nih dapat job akting lagi, semoga kita bisa kerjasama ya Elara." Seorang aktris lain menyapanya dan memberi pujian, malam itu seperti malamnya Elara, semua orang memujinya. Tetapi jauh di sudut ruangan Carina sedang kesal melihat dan mendengar semua pujian yang diberikan ke sepupunya itu.

"Selamat nona Elara, saya senang dan puas dengan kinerja anda." Tiba-tiba sudah ada Aries di depannya dan mengulurkan tangan untuk bersalaman. Hal itu tentu menjadi sorotan kamera para wartawan disana, sebab seorang Aries Archer Sadana tidak pernah terlihat berinteraksi langsung dengan wanita apalagi bersalaman langsung.

"Terima kasih Tuan Aries atas pujiannya, saya masih harus banyak belajar." Balas Elara dan telah bersalaman dengan Aries, cukup lama Aries menggenggam tangan Elara, karena dia merasakan hal itu lagi, seperti sengatan listrik dan terasa mengejutkan jantungnya tetapi hatinya terasa hangat.

"Maaf Tuan.." Lirih Elara dan segera melepaskan tangan Aries. Tetapi Seren yang melihat hal itu begitu marah dan cemburu. Berarti ada 1 wanita lagi yang bisa mendekati Aries. "Apa Aries telah sembuh?" Pikirnya.

\= = = // = = =

"Mami... Mami..." Teriak Carina yang baru saja sampai dirumahnya. Sedangkan Helen sedang melakukan pengecekan beberapa pengajuan kerjasama dengan Bellatrix. Dia mendengar teriakan dari Carina namun memilih tetap diam karena pasti sesuatu telah terjadi dan akan membuatnya pusing.

"Mami.. sampai kapan Carina harus bertahan mi?" Carina telah berada pada ruangan kerja Helen dan melangkah masuk dengan kesal, menghentakkan kakinya.

"Carina sudah tidak mau bertahan lagi, mami tau tadi dia sudah dipuji oleh semua orang disana bahkan Tuan Aries." Ucap Carina dengan keras didepan Helen yang masih memeriksa filenya.

"Tuan Aries? Apa benar?" Helen tidak percaya dengan pendengarannya karena Aries bukanlah seorang yang akan memberikan pujian.

"Iya mi.. cari saja di internet semua udah ada, mereka bersalaman juga." Tukas Carina yang membuat Helen makin terkejut.

 

 

"Tunggulah sebentar lagi, mami masih belum dapat semuanya. Tunggu sampai dia semakin diatas agar jatuhnya lebih cepat dan sakit." Ujar Helen dan Carina masih kesal sebab dia tidak mau kalah terus menerus dengan Elara.

"Tapi mi, Carin dengar dia dihubungi oleh Diandra Arick Hadira, sutradara wanita nomor 1 itu mi, mereka mau buat film dengan genre pejuang wanita dan kabarnya Diandra itu sedang suka dengan Elara. Kita tak bisa diam saja." Jelas Carina yang sudah semakin kesal karena dia juga mendapatkan tawaran film itu namun untuk pemeran wanita nomor 4 dan Elara mendapatkan ke-2 atau setelah casting, jika bagus akan bisa menjadi yang pertama.

"Baiklah, kita berikan peran itu dulu ke dia nanti mami pikirkan caranya untuk kau rebut kembali, ok?" Tawar Helen dan akhirnya Carina setuju setelah dibujuk oleh ibunya itu.

Pagi harinya Elara sudah siap dengan kostum pejuang wanita utuk melakukan beberapa photo shoot untuk dikirimkan ke sutradara Diandra untuk mendapatkan jadwal casting. Pemotretan itu berjalan lancar dan kru yang terlibat telah memberikan 2 naskah contoh untuknya dan 1 naskah akan dirahasiakan demi test yang akan diberikan nanti pada saat casting dan tes kamera di depan Diandra langsung.

"Sudah selesai ya El.. kamu sudah boleh lanjutkan kerjaan lain kalo ada." Ucap salah seorang kru dan dibalas Elara dengan tersenyum dan berterima kasih.

"Makasih lo mba.. aku pergi dulu ya. Mau lanjut foto outdoor lagi nih." Balas Elara yang sudah siap berganti pakaian dengan kostum lainnya lagi. Mobilnya sudah melaju ke sebuah taman dekat pusat kota untuk pemotretan sebuah majalah wanita terkenal. Dia langsung memakai kostum yang harus digunakan agar tidak repot pada lokasi outdoor seperti ini.

"Hai El, cepat banget datangnya. Fotografernya saja belum nyampe nih." Sapa seorang kru yang cukup akrab dengannya.

"Iya, kerjaan tadi cepet selesai jadinya cepet nyampe deh.." Jawabnya, Elara memang terkenal ramah bahkan dengan para kru sehingga semua orang menyukainya. Elara selalu menghargai setiap pekerjaan orang lain, mau dia hanya melakukan pekerjaan kecil Elara akan sangat menghargainya. Photo shoot berjalan dengan baik, saat ini Elara sudah berpose ditengah banyak penonton yang mulai ramai melihatnya, selesai foto dia dikerubungi oleh banyak fans yang datang hanya untuk sekedar melihat, ada yang ingin foto bersama ataupun tandatangan. Pamor Elara meningkat pesat apalagi diketahu saat ini dia akan casting lagi untuk film terbaru, antusias public sangat tinggi saat ini.

\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~\~

"Elara! Teriak Gian begitu masuk keruangan kantornya sehabis meeting dengan Diandra, beberapa produser dan investor film terbaru yang akan dibintangi Elara. Wajah Gian terlihat begitu bahagia memandang Elara yang sudah ada di kantornya, duduk manis di sofa kesayangannya.

"Apa sih Giii... Teriak begitu?" Balas Elara yang sedikit terkejut karena dia sebenarnya hampir tertidur karena sedang istirahat sore sehabis syuting panjang dari pagi.

"Aku abis meeting nih untuk film barumu dengan produser dan investor akan membarimu kesempatan casting untuk peran wanita 1, 2 dan 3. Kamu bisa coba mendapatkannya El.. 3 peran penting dalam film ini." Ujar Gian dengan wajah penuh senyuman.

"Benar Gi? Waaahhh aku akan coba yang terbaik.." Pekik Elara bahagia dan Gian sudah memberikannya naskah masing-masing tokoh yang akan dia coba.

"Ini ada naskah yang akan di test saat casting dan akan ada naskah yang tidak diberikan, biasalah kalo Diandra itu selalu akan tes langsung waktu casting. Dan ingat sainganmu untuk peran wanita pertama ada Seren dan Freya. wanita 2 dan 3 ada Citra dan Erina, sedangkan untuk yang 4 ada Carina dan Aruna. Jadi kau harus siap menghadapai Seren, Freya, Citra dan Erina. Sainganmu adalah mereka berempat dan yang terberat adalah Seren dan Freya." Jelas Gian yang sudah mendapatkan seluruh nama yang akan ikut casting 3 hari lagi.

"wah, sainganku berat sekali. Tapi kalo gak bisa memang lawan mereka gimana Gi?" Tanya Elara yang mulai cemas melihat nama-nama itu yang adalah aktris hebat dan bahkan sering muncul di film ataupun drama tv.

"Yah kalo gak bisa menang akan dapat sesuai urutan yang ada di peran wanita dalam film itu, karena butuh banyak peran wanita dalam film, tetap akan gabung tapi peranmu akan menjadi pemeran wanita ke 4 5 6 dan seterusnya, semakin bawah, peranmu semakin sedikit, jadi usahakan minimal dapat peran wanita 3 atau 4 paling rendah." Jelas Gian yang terlihat memikirkan sesuatu.

"Baiklah Gi akan kucoba, aku gak akan kecewain kamu temanku yang paling baik." Ujar Elara sambil merangkul pundak Gian.

"Ehmm.. aku akan memundurkan semua jadwalmu ke 4 hari kedepan dan fokuslah untuk belajar aktingmu. Coba nonton semua film yang dibuat Diandra dan ini, kau bisa temui Freya karena dia sebenarnya temanku, aku sudah meminta bantuannya untuk mengajarimu." Gian sudah mengetikkan sesuatu di ponselnya lalu memberikan sebuah kartu nama dan menyuruh Elara segera menemui Freya.

"Kenapa Gi.. apa Freya mau? Kita saingan loh?" Tanya Elara yang kurang yakin, dia sudah duduk di sofa kembali sambil melihat beberapa naskah ditangannya.

"Tenang saja, Freya sangat menyukaimu kok.." temui dia nanti malam, dia ada acara di hotel XX, nanti janjian saja padanya." Jawab Gian yang sudah mengusir Elara untuk segera pulang dan menyiapkan diri bertemu Freya yang sedang syuting di Hotel XX.

"Baiklah.. bye Gi.. makasih loh.." Elara pun pergi meninggalkan kantor Gian dan akan segera menghubungi Freya dulu sebelum pulang.

"Lusia.. kamu pulang saja ya beb, aku langsung pulang sendiri dengan mobilku." Ujar Elara menghampiri Lusia asistennya yang sedang berbincang dengan beberapa staff di kantor itu.

"Wah ada apa nih, tumben pulang cepet? Biasanya syuting ampe hampir pagi." Tanya Lusia tampak bingung, padahal dia sudah mempersiapkan segala keperluan Elara.

"Iya nih, Gian sudah beri aku libur sampai selesai casting untuk film ini. Jadi kamu hanya temani aku saja belajar akting dari naskah dirumah. Tidak perlu kemana-mana." Jawab Elara dengan mengangkat beberapa naskah ditangannya dengan ceria

"Yeaaahh bagus El, kita bisa bersantai dirumah." Pekik Lusia seperti anak kecil kegirangan membuat Elara tertawa, begitupun staff yang ada di ruangan itu. Pasalnya, liburan untuk Elara dan Lusia itu bagai sesuatu yang merupakan fatamorgana.

"Eh.. kita tidak liburan loh, tapi belajar dirumah." Sanggah Elara melihat betapa senangnya Lusia sang asisten.

"Sama ajah El.. yang penting kita dirumah dan tidak harus sibuk urusin ini dan itu." Ujar Lusia dan Elara hanya menggelengkan kepalanya.

"Yuk ah, aku jalan dulu..." Elara menyapa beberapa staff dan pamit pulang. Dia berjalan sendiri sampai keparkiran gedung kantor Bellatrix dengan perasaan senang juga cemas.

~TBC~

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ѧmѧzıňɢ

2023-01-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ɛʟaʀa

2023-01-20

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

S⃜I⃜ E⃜V⃜A⃜N⃜ T⃜E⃜R⃜N⃜Y⃜A⃜T⃜A⃜ P⃜E⃜N⃜J⃜A⃜H⃜A⃜T⃜ K⃜E⃜L⃜A⃜M⃜I⃜N⃜...

2023-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Peran Pertama
2 Bab 2 - Apakah Cinta?
3 Bab 3 - Selesai Syuting
4 Bab 4 - Pujian
5 Bab 5 - Bertemu Di Hotel
6 Bab 6 - Rahasia Carina
7 Bab 7 - Peran
8 Bab 8 - Jangan Serakah
9 Bab 9 - Kamera Tersembunyi
10 Bab 10 - Rencana Carina (Foto Pertama)
11 Bab 11 - Pendekatan
12 Bab 12 - Rencana Carina
13 Bab 13 - Menikah denganku
14 Bab 14 - Hanya 2 Hal
15 Bab 15 - Penyakit Aries
16 Bab 16 - Istriku
17 Bab 17 - Memberimu Kesempatan
18 Bab 18 - Bukti Valid
19 Bab 19 - Tentang Lyra
20 Bab 20 - Banyak Pertanyaan
21 Bab 21 - Cara Bangunkan Sleeping Beauty
22 Bab 22 - Casting Pertama Film Baru
23 Bab 23 - Casting Kedua Film Baru
24 Bab 24 - Ternyata Masih...
25 Bab 25 - Hastanta
26 Bab 26 - Bocah kecil dan Sutradara kejam
27 Bab 27 - Video Carina
28 Bab 28 - Kalian Berjodoh
29 Bab 29 - Main Cepat
30 Bab 30 - Kapan hamil?
31 Bab 31 - Ayah Ken dan Elara
32 Bab 32 - Bocah pemarah dan galak
33 Bab 33 - Orang Penting
34 Bab 34 - Ciuman Pertamamu
35 Bab 35 - Maafkan Ayah Nak..
36 Bab 36 - Direktur Baru
37 Bab 37 - Kejahatan Carina
38 Bab 38 - Akhir Carina dan Helen
39 Bab 39 - Jadi Pacarku (Ken & Sia)
40 Bab 40 - Menculik Calon Pengantin
41 Bab 41 - Dijebak dan Hamil
42 Bab 42 - Gak Jadi Malam Pertama
43 Bab 43 - Istriku
44 Bab 44 - Pernikahan Impian
45 Bab 45 - Terjadi Lagi
46 Bab 46 - Jebol Gawang Berhasil
47 Bab 47 - Harus Jaga Suamiku
48 Bab 48 - Trauma Aries
49 Bab 49 - Mecin Siluman Rubah
50 BAB 50 - Pernikahan
51 Bab 51 - Membuka Diri ke Public
52 Bab 52 - Peri Kecil
53 Bab 53 - Keluarga Aresha
54 Bab 54 - Liburan
55 Bab 55 - Bumil Baru
56 BAB 56 - END
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 - Peran Pertama
2
Bab 2 - Apakah Cinta?
3
Bab 3 - Selesai Syuting
4
Bab 4 - Pujian
5
Bab 5 - Bertemu Di Hotel
6
Bab 6 - Rahasia Carina
7
Bab 7 - Peran
8
Bab 8 - Jangan Serakah
9
Bab 9 - Kamera Tersembunyi
10
Bab 10 - Rencana Carina (Foto Pertama)
11
Bab 11 - Pendekatan
12
Bab 12 - Rencana Carina
13
Bab 13 - Menikah denganku
14
Bab 14 - Hanya 2 Hal
15
Bab 15 - Penyakit Aries
16
Bab 16 - Istriku
17
Bab 17 - Memberimu Kesempatan
18
Bab 18 - Bukti Valid
19
Bab 19 - Tentang Lyra
20
Bab 20 - Banyak Pertanyaan
21
Bab 21 - Cara Bangunkan Sleeping Beauty
22
Bab 22 - Casting Pertama Film Baru
23
Bab 23 - Casting Kedua Film Baru
24
Bab 24 - Ternyata Masih...
25
Bab 25 - Hastanta
26
Bab 26 - Bocah kecil dan Sutradara kejam
27
Bab 27 - Video Carina
28
Bab 28 - Kalian Berjodoh
29
Bab 29 - Main Cepat
30
Bab 30 - Kapan hamil?
31
Bab 31 - Ayah Ken dan Elara
32
Bab 32 - Bocah pemarah dan galak
33
Bab 33 - Orang Penting
34
Bab 34 - Ciuman Pertamamu
35
Bab 35 - Maafkan Ayah Nak..
36
Bab 36 - Direktur Baru
37
Bab 37 - Kejahatan Carina
38
Bab 38 - Akhir Carina dan Helen
39
Bab 39 - Jadi Pacarku (Ken & Sia)
40
Bab 40 - Menculik Calon Pengantin
41
Bab 41 - Dijebak dan Hamil
42
Bab 42 - Gak Jadi Malam Pertama
43
Bab 43 - Istriku
44
Bab 44 - Pernikahan Impian
45
Bab 45 - Terjadi Lagi
46
Bab 46 - Jebol Gawang Berhasil
47
Bab 47 - Harus Jaga Suamiku
48
Bab 48 - Trauma Aries
49
Bab 49 - Mecin Siluman Rubah
50
BAB 50 - Pernikahan
51
Bab 51 - Membuka Diri ke Public
52
Bab 52 - Peri Kecil
53
Bab 53 - Keluarga Aresha
54
Bab 54 - Liburan
55
Bab 55 - Bumil Baru
56
BAB 56 - END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!