Syuting film pertama Elara berjalan cukup cepat, sudah 2 bulan lamanya proses syutingnya dan hari ini telah rampung. Semua artis dan kru di dalamnya akan merayakan suksesnya syuting. tetapi tidak dengan Elara, dia masih akan melanjutkan photo shoot di luar kota. Tetapi karena ini adalah film pertamanya, dia harus mengikuti perayaan yang dibuat oleh kru film untuk menghargai usaha dan kerja keras tim tersebut. Mereka sudah menyiapkan ruangan khusus di salah satu aula hotel, akhirnya Elara memundulkan jadwalnya.
"El.. bisa tolongin aku gak?" Carina mendatangi Elara yang saat ini sedang bersama dengan salah satu asisten sutradara dan membericarakan beberapa hal tentang film.
"Iya Na.. ada apa?" Tanya Elara, dan Carina sudah tampak panik.
"Sini bentar deh.. bantu aku ke kamar 412 buat ambil amplop putih di atas nakas, itu kontrak kerjaku yang harus dikasih ke sutradara yang sudah ada dibawah EL.. please, si Ruri lagi dikamar itu lagi istirahat karena sedang sakit. Nanti ambil saja sama dia" Carina memohon dengan raut terlihat panik, Elara berpikir sejenak tetapi Carina masih saja memohon padanya sampai dia merasa tidak enak.
"Please El.. aku harus temui tuh sutradara dulu, ini iklan lumayan soalnya." Mohonnya lagi, Elara pun menyanggupi dan mau membantu Carina mengambilnya.
"Baiklah.. nanti kita ketemu di lobi ya.." Jawab Elara dan langsung ke kamar yang diberitahukan oleh Carina, Elara sudah sampai di kamar yang diberitahu oleh Carina dan mengetuk pintu kamar itu. Ada seorang pria paruh baya yang membukakan pintu kamar dan Elara tampak terkejut melihatnya.
"Nona Elara.. Maaf saya ayahnya Ruri, mari masuk.. Tadi kata Ruri mau ambil amplop di atas meja, silakan." Kata pria itu dan Elena menyapanya dengan hormat karena adalah ayahnya Ruri asistennya Carina.
"Terima kasih pak, Rurinya kemana ya? Tadi saya dengar kalau dia sedang sakit." Tanya Elara karena tidak terdapat Ruri di kamar tersebut.
"Oh.. Ruri sedang ada di kamar mandi, nona." Jawab pria itu dan Elara segera permisi dari sana untuk menghampiri Carina di lobi. Tanpa dia sadari ada seseorang yang melihatnya keluar dari kamar dengan seorang pria paruh baya, dan mengambil beberapa foto. "Wah.. berita baru nih.." Gumam orang itu dengan seringai kecilnya.
"Carina... ini suratnya. Tadi ada ayahnya Ruri didalam loh, emangnya sakit apa sih sampe ayahnya datang?" Elara mulai penasaran karena selama yang dia tau, Ruri tidak pernah menceritakan tentang keluarganya sama sekali jika mereka sedang ngumpul bersama.
"Oh ya? Aku gak tau El, kalo ayahnya Ruri dateng. Soalnya itu kamar dia sendiri." Jawab Carina sedikit terkejut, lalu dia pamit ke Elara untuk melanjutkan pembicaraan dengan sutradaranya.
\= = = // = = =
Beberapa bulan terlewati dengan banyaknya pekerjaan yang diambil oleh Elara membuatnya tidak punya waktu untuk dirinya sendiri. Begitu trailer filmnya telah tayang, banyak job iklan yang berdatangan. Akting yang ditampilkan Elara cukup membuat semua orang begitu menantikannya. Sama halnya dengan Carina yang sudah mulai banyak panggilan untuk foto model dan iklan, bahkan beberapa sutradara sudah mulai tertarik dengannya karena diketahui bahwa Carina dan Elara adalah sepupu. Sedikit banyak membuat Carina menjadi bahan perbincangan public karena mereka mirip. Bahkan sudah ada yang membandingkan mereka.
"Na.. ini ada job lagi buat iklan tapi bareng Elara, kamu mau ambil?" Tanya Ruri yang baru datang dengan membawa beberapa schedule-nya." Carina melihat dan memikirkannya.
"Baiklah, kalo Elara mau aku mau juga lah.. biar tambah banyak yang kenal. Aku gak mau kalah dari Elara Ri.." Jawab Carina yang sudah memberikan kembali daftar schedule yang diberikan Ruri, saat ini dia sudah lumayan banyak pekerjaan meskipun tidak bisa melebihi Elara.
"Kapan sih kamu bisa kaya Elara gitu, padahal kan kalian mirip, trus mama Helen yang megang Bellatrix tapi kamu masih jauh di banding sepupumu itu, huh.." Keluh Ruri si wanita jadi-jadian asistennya Carina sambil membenahi kostum yang akan dipakai untuk syuting.
"Sabar aja Ri.. belum waktunya nanti juga kita akan lebih terkenal dari Elara. Sekarang kita yah begini dulu." Jawab Carina yang masih santai dengan makeup-nya diruang sebuah kamar gantinya untuk lanjut syuting iklan. Ruri hanya mangut dan melanjutkan pekerjaannya sedangkan Carina terlihat tersenyum dengan ceria seperti akan mendapatkan sesuatu yang besar. Syuting selesai Carina pun sudah dalam perjalanan pulang dengan menyetir mobilnya sendiri, dia sudah ada janji dengan temannya padahal malam sudah sangat larut.
Carina berjalan santai memasuki sebuah apartemen cukup mewah, dia sudah menekan tombol sandi pintu itu dan segera masuk. Disana seorang pria muda dan sangat tampan sudah menunggunya.
"Hai sayang.. baru selesai syuting ya?" Tanya pria itu sambil memeluk dan mencium Carina dengan mesra.
"Iya Van, ini baru selesai. Lumayan capek juga ya kalo banyak job gini." Jawab Carina setelah melepaskan ciuman mereka. Iya, pria itu adalah Evan pacarnya Elara.
"Mau istirahat atau langsung main? Aku sudah tidak sabar sayang." Ucap Evan dan mulai membuka bajunya. Carina hanya tersenyum dan juga mulai melepaskan seluruh pakaiannya. Mereka saling berciuman panas dan berakhir diranjang malam itu.
Evan memang adalah pacar Elara tetapi juga mempunyai hubungan dengan Carina hanya sebatas hubungan diatas ranjang karena Evan butuh pelampiasan namun Elara yang sampai saat ini tidak mau disentuh membuat Evan frustasi, beruntung Carina mau menjadi partner *** nya. Mereka telah kenal cukup lama karena Elara pernah mengenalkan mereka. Hubungan terlarang itu sudah terjadi beberapa bulan ini, Evan hanya meganggap Carina sebagai partner *** tetapi Carina terlanjur menyukai Evan sehingga beberapa kali dia coba untuk menghasut Evan untuk putus dengan Elara, tetapi Evan masih belum mau berpisah, sebab belum menikmati tubuh Elara yang membuatnya begitu penasaran.
Setelah melakukan pertarungan panas, ponsel Evan berdering dan ternyata Elara yang menghubunginya.
"Van.. maaf ya, belum bisa ketemu kamu nih.. kerjaanku lagi padat." Ucap Elara dari seberang ponselnya. Sedangkan Evan masih memeluk Carina yang baru saja selesai dengan urusan ranjang mereka.
"Iya baby, tidak apa-apa, aku juga lagi sibuk banyak pemotretan." Balasnya, sedangkan Carina sudah berdecak kesal karena cemburu dengan kemesraan mereka bahkan hanya melalui sambungan telepon.
"Ya sudah kamu istrirahat ya babe, sekarang sudah larut." Ujar Evan dan Elara pun mengatakan hal yang sama. Setelah menutup ponselnya, Evan kembali memeluk Carina yang sudah berwajah kesal.
"Ck.. kamu tuh ya.. baru juga tidur denganku sudah mesra-mesraan dengan pacarmu itu." Kesal Carina dan melepaskan pelukan Evan.
"Aduh Na.. kan Elara memang pacarku, kita hanya partner *** jadi jangan berharap lebih sayang. Kita hanya bersenang-senang." Evan mengucapkan kalimat yang membuat hati Carina panas, dia begitu marah dan tidak terima.
"Apa sih yang kamu lihat dari Elara itu?" Tanya Carina kesal dan membuat Evan tersenyum penuh arti.
"Carina.. aku masih penasaran dengan Elara, dia masih belum mau aku sentuh jadi yah.. apalagi aku yakin dia masih perawan makanya aku bertahan sampai saat ini untuk itu. Jika benar pasti akan kupertahankan lah.. Zaman sekarang mana ada wanita cantik, model terkenal tapi masih suci. Tidak ada!" Jelas Evan tersenyum menatap Carina seakan menyindir Carina, karena Evan bukan yang pertama untuknya.
"Kau yakin dia masih suci? Jangan terlalu berharap Evan!" Sentak Carina dan membuat Evan sedikit terkejut, Elara selama ini sangat menjaga dirinya bahkan dicium saja tidak mau.
"Jangan sembarangan Carina!" bantak Evan yang membuat Carina semakin kesal, "Kita lihat saja nanti, akan aku buktikan kalau Elara tidak sebaik yang kamu kira." Tegas Carina yang saat ini sedang memakai kembali pakaiannya. Setelah selesai dia meninggalkan Evan sendiri.
"Sial! Aku akan membuatmu meninggalkan Elara, Evan! Tunggu saja nanti.." Ujar Carina yang sedang menyetir mobilnya dengan kecepatan yang sangat kencang, jalanan sudah sangat sepi karena telah melewati tengah malam. Dia akhirnya kembali ke apartemennya sendiri daripada pulang ke rumah karena akan bertemu ibunya yang banyak tanya.
~TBC~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SEMOGA ELARA SLMAT DRI MANGSA EVAN...
2023-01-20
0
Sulaiman Efendy
SEPUPU GK PNY AHKLAK, NI CARINA OLIVIA DI ZAMANNYA HAZEL & MORGAN...
DEMI OBSESI DN FAKTOR IRI HATI, RELA DITIDURI, JGN2 SUTRADARA SUWANDI & KWAN2NYA PRNH ENTOTIN SI CARINA, BSA JDI DI GANNGBANG ATAU DI THREESOME, SPRTI OLIVIA YG THREESOME SAMA JARVIS & JUAN DI CERITA HAZEL & MORGAN..
2023-01-20
0
Sarini Sadjam
tuh kan..evan kelakuan bejat carina gatel..pas
2022-10-27
0