"Aku tidak akan membiarkan mu menikah dengan kakak, jangan harap pernikahan itu terjadi Alfi," kata Selena.
"Oh iya, aku menunggu hal itu terjadi, selamat bekerja keras melawan gadis kampung seperti ku," ucap Alfi. .
Selena membuang nafas nya dengan kasar kemudian Selena langsung pergi meninggalkan Alfi begitu saja. Ia sudah malas berurusan dengan Alfi yang ternyata tidak sepolos yang ia pikirkan.
"Salah siapa berani bermain-main dengan ku, jangan anggap air yang tenang tidak memiliki bahaya, justru air yang tenang itu lah yang sangat berbahaya," kata Alfi.
Alfi juga pergi berjalan menjauh dari kamar, ia tidak mau menjadi sasaran Riga lagi. Di kamar Riga sedang bersiap-siap ke kantor, ia masih kesal pada diri nya sendiri yang bisa lepas kontrol malam tadi. Memeluk gadis seperti Alfi adalah hal yang sangat memalukan bagi nya.
Di perusahaan Warsa kakek dari Riga sedang video call bersama dengan Alam. Mereka berdua sedang mencari cara bagaimana agar Alfi dan Riga saling mencintai, hal ini memang sangat sulit di lakukan, mengingat watak cucu mereka berdua sama-sama keras.
"Aku punya ide," kata Warsa.
"Apa itu, cepat lah aku yakin sedang ada pertempuran di antara mereka berdua, kau tau Riga cucu mu bagaimana."
"Hahaha iya sabar lah, jangan seperti ini. Bagaimana kalau Alfi bekerja di perusahaan sebagai sekretaris di perusahaan ini. Aku yakin dengan sering bertemu dan berinteraksi bumbu bumbu cinta di antara mereka berdua pasti akan tumbuh," jelas Warsa.
"Kau benar aku setuju, ya sudah aku hubungi dulu cucu ku," kata Alam sambil mematikan sambungan video call itu.
Alfi sedang berada di balkon rumah itu, ia bingung harus melakukan hal apa lagi karena Riga mengusirnya dari kamar. Ia hanya bisa menunggu instruksi selanjutnya dari kakek Alam.
Tut... tut... tut... Handphone yang ada di tangan Alfi berbunyi. Alfi melihat panggilan itu berasal dari kakek nya.
"Halo kek," ucap Alfi.
"Alfi sekarang kamu bersiaplah, ganti pakaian mu dengan pakaian yang rapi dan turun ke bawa sudah ada supir yang menunggu mu," kata Alam.
"Aku mau kemana kek, aku harus apa lagi. Dia mengusir ku dari kamar." Alfi berkata dengan nada yang lirih agar kakek nya merasa kasihan pada nya, tetapi ternyata Alam mengabaikan hal itu.
"Kau akan akan menjadi sekertaris di perusahaan Riga, sudah cepat Alfi, jangan lelet Riga tidak suka dengan wanita lelet. Pakai pakaian yang aku berikan pada mu," ucap Alam.
Setelah mendapatkan panggilan itu Alfi langsung kembai ke kamar. Ia sudah cukup lama meninggalkan kamar dan ia sangat berharap Riga sudah tidak ada di dalam sana. Alfi membuka pintu kamar itu secara perlahan, mata nya bergerak kanan kiri mencari keberadaan Riga.
"Bagus dia sudah pergi," ucap Alfi.
Alfi berjalan masuk ke dalam kamar dan langsung mengganti pakaian nya dengan pakaian yang sesuai pekerjaan nya saat ini. Alfi tidak mandi lagi ia merasa masih bersih, ia hanya memakai parfum dan sedikit make up tipis.
Setelah semuanya di rasa selesai Alfi langsung pergi meninggalkan kamar. Alfi menjadi bahan tatapan beberapa orang karena ia berjalan terlalu Terburu-buru, banyak dari mereka yang belum tau siapa Alfi dan kenapa bisa berada di dalam rumah ini.
Dari kejauhan Alfi melihat supir sedang menunggu nya. Karena tidak enak terlalu lama di tunggu Alfi langsung berlari mendekati mobil. Ia berusaha tersenyum pada supir itu meskipun nafas nya sudah seperti mau putus.
"Masuk." Supir itu membuka pintu mobil.
"Terima kasih." Alfi masuk ke dalam mobil itu.
Ia membuka tas nya untuk mengambil handphone, ia takut rambut atau make up nya berantakan yang akan mempermalukan nya nanti. Alfi masih belum sadar jika ada Riga di dalam sana.
"Kenapa merinding ya, seperti ada sesuatu yang aneh," kata Alfi.
Alfi tidak sadar jika hal yang membuat nya merinding adalah tatapan tajam sepemilik mobil. Ia baru sadar saat ujung mata nya tidak sengaja melihat ke arah samping kanan nya.
"Tuan muda," ucap Alfi.
"Keluar," bentak Riga.
"Tidak saya ingin menjelaskan sesuatu jalan pak," kata Alfi.
Supir itu langsung menjalankan mobil itu, ia memang di tugaskan untuk mengantarkan Alfi ke kantor bersama dengan Riga.
Riga kembali mencium aroma kemarin malam, aroma itu kembali membuat nya sedikit tenang.
"Tuan sudah tau kan kalau kita di jodohkan," tanya Alfi.
"Hmmmm," gumam Riga.
"Kenapa kau setuju dalam perjodohan gila ini," tanya Riga.
"Tuan saya sebelumnya juga tidak mau menerima perjodohan ini, tetapi kakek saya memaksa saya, dan karena tidak ada pilihan lain saya memberikan syarat," jawab Alfi.
"Syarat?"
"Ya syarat. Perjodohan ini akan batal jika saya tidak memiliki perasaan pada anda selama saya tinggal tiga bulan bersama Anda dan begitu juga dengan sebaiknya," kata Alfi.
Riga merasa apa yang di syarat yang di katakan Alfi tida buruk juga. Ia juga sama tidak bisa menolak perjodohan ini, dan ia yakin tidak akan mempunyai perasaan apapun pada wanita di samping nya ini. Karena Riga sudah memiliki seseorang yang ia cintai
"Tidak buruk saya setuju, nanti saya akan memberimu peraturan saat tinggal bersama ku."
Di perusahaan sudah tersebar gosip jika Riga dijodohkan oleh seseorang wanita, bahkan mereka sudah tahu jika calon istrinya berasal dari
kampung. Mereka semua mulai membicarakan hal-hal yang buruk tentang wanita itu, banyak dari mereka tidak yakin tuan muda menerima perjodohan ini.
"Bagaimana mungkin bisa tuan muda menikah dengan wanita kampung."
"Pasti dia tidak bisa menggunakan komputer dengan baik, tidak tau bagaimana hidup bersama orang kaya. Gadis desa mana mungkin tahu hal seperti itu."
"Hahaha kau benar, aku tidak sabar untuk melihat wajah kampungan dan lugu nya."
Alfi dan Riga sudah sampai di kantor, mereka berdua turun dari mobil secara bersamaan. Alfi sedikit merapihkan penampilan nya yang memang sedikit berantakan.
"Kamu bisa Alfi, kamu hanya tinggal beradaptasi," batin Alfi.
Alfi berjalan bersamaan dengan Riga, hal itu membuat semua orang tercengang termasuk beberapa orang yang membicarakan Alfi tadi. Alfi tidak seperti yang mereka pikirkan.
Alfi dan Riga naik lift khusus ke lantai atas. Riga masih belum tau jika Alfi akan menjadi sekretaris di perusahaan ini. Warsa kakek nya belum mengatakan hal itu pada nya.
Di lantai atas mereka berdua langsung di sambut oleh Warsa.Warsa tersenyum melihat Riga dan Alfi berjalan bersama, Cita-cita yang selama ini ia dan Alam impikan sebentar lagi akan terwujud.
"Kakek," ucap Riga.
"Alfi kamu akan menjadi sekretaris di perusahaan ini," kata Warsa yang membuat Riga terkejut. Ia merasa gadis kampung seperti Alfi mana tahu hal seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 267 Episodes
Comments
hera wati
jgn memandang rendah dl nti km menyesal rega
2022-07-26
0
Tiah Sutiah
tunjukan kemampuan mu alfi biar semua orang kalu kau itu pintar dan cantik
2022-01-12
0
Mery Firmansyah
lanjut
2021-12-18
0