Hukuman yang diberikan pak Eko adalah hormat bendera sambil menyanyikan lagu Indonesia raya, Lola mengambil sapu tangan yang ada di saku rok nya lalu menghapus bulir keringat yang menetes di pelipis di sela-sela bawah topinya.
Saat Lola menengok ke arah Angga dilihatnya keringat mengucur dari jidat dan pelipis nya. Lola melihat saputangan yang di genggaman tangannya, tanpa babibu Lola mengusap wajah Angga dengan saputangannya.
"Apaan sih Lo!" seru Angga menepis kasar tangan Lola yang hendak menyentuh wajahnya.
"Maaf, itu keringat kamu banyak Aku cuma mau ngapus nya doang kok," saut Lola menunduk sambil meremas jari-jari tangannya.
"An*"g Lu! Jan main kasar sama cewek!" Daren emosi melihat sikap kasar Angga terhadap Lola sehingga dia mencengkram kerah leher Angga.
Angga mendengus dengan mengerucutkan bibirnya keduanya saling mengepalkan tangan dengan posisi siap meninju di depan wajah mereka..
"Lepasin!" teriak Lola melerai keduanya dan menarik tangan Darren dari kerah baju Angga agar terlepas.
Angga dan Daren sama-sama mengatupkan mulutnya dengan wajah tegang penuh kemarahan.
"BERHENTI KALIAN BERDUA!" teriak Pak Eko dengan lantang.
"Kamu! Masuk kelas!" bentak Pak Eko sambil menunjuk ke arah Lola.
"Dan kamu berdua, lari keliling lapangan 10 kali! Cepat!" hardik Pak Eko kepada Daren dan Angga.
"Sialan!" bisik Angga kesal.
Mereka berdua pun mulai lari mengelilingi lapangan, Daren mengimbangi langkah Angga saat keduanya lari beriringan Daren mengeluarkan ancamannya kepada Angga.
"Urusan kita belum selesai Cok!" dengus Daren sambil mengacungkan jari tengah berdiri diantara kepalan jari lain. Angga hanya tersenyum sinis menanggapinya.
***
Ruang Kelas XII MiPA 2
Di dalam kelas Lola terlihat tegang, pikirannya masih tertuju pada Angga yang mendapat hukuman atas sikapnya yang spontan.
"Bodoh! Bodoh, Napa juga tadi gue pakai ngelap keringat nya," gerutu Lola sambil menjitak kepalanya berkali-kali.
"Pagi-pagi dah ngomong sendiri, kesambet ya lu?" tanya Juwi teman sebangku Lola.
Lola merebahkan kepalanya di meja menjadikan tangan kanan sebagai alas Bantal.
"Bukan cuma kesambet gue Wi, tapi kejerat hati sampai ngelakuin hal yang bodoh. Iih sebel sebel sebel sebel!" geram Lola meremas lembar jawaban Biologi sampai kucel dan mengkerut membentuk bulatan.
"Omegot! Lola!" seru Juwi sambil telunjuknya menuju ke arah tangan yang meremas kertas lembar jawaban.
Teriakan Juwi membuat Lola kaget, matanya melihat mengikuti arah telunjuk Juwi. Begitu mata Lola melihat kertas lembar jawaban yang ada dalam kepalannya sudah membentuk sebuah bola, dia pun melemparkan di atas meja.
"Astaghfirullah! Mati aku!" ucap Lola kaget dengan mata membulat.
Lola kembali memungut bulatan kertas lembar jawaban, dengan hati-hati dia membuka bulatan itu kembali dan mengusap kertas lembar jawaban agar terlihat rapi kembali.
"YANG DIBELAKANG JANGAN BERISIK!" lengking Pak Susilo yang duduk di meja guru membuat ruang kelas seketika menjadi senyap.
"Ya elah, tuh pagi-pagi dah bunyi aja toak Pak Sus," bisik Lola sambil masih merapikan kertas lembar jawaban miliknya.
Tok tok tok tok.
"Masuk!" suara bass Pak Susilo.
Begitu pintu terbuka dari luar, semua mata kaum hawa di kelas itu memandang takjub melihat seorang cowok ganteng banget, keren habis hingga auranya terpancar menyilaukan seperti kilau berlian. Mulut seluruh kaum hawa di kelas melongo dengan mata membulat.
"Ganteng...nya!" seru para siswi koor bersamaan.
Lola terpancing mengangkat kepalanya matanya membulat ke arah pintu kelas.
"Angga!" sorak Lola terhenyak dari kursinya dengan mata berbinar-binar.
"Selamat Pagi Pak," suara Angga datar dengan tatapan mata fokus ke pak Susilo.
"Hmm, pagi. Kamu murid pindahan dari Jepang ya?" tanya Pak Susilo ingin memastikan.
"Benar Pak," jawab Angga membenarkan.
"Kalau begitu sekarang perkenalkan diri kamu di depan teman-teman barumu," titah Pak Susilo.
Angga berjalan tiga langkah berdiri di depan kelas berhenti tepat di tengah, begitu netralnya menyapu ruangan kelas yang berisi 25 orang siswa-siswi, manik matanya langsung menangkap sosok Lola yang ada di barisan bangku tengah sedang berdiri menatap kearahnya, Angga langsung membuang muka.
"Apes banget nasib gue. Kenapa gue harus satu kelas sama tuh cewek norak," batin Angga menggerutu.
"Perkenalkan nama saya Angga Wijaya." sapa Anggo memperkenalkan diri.
"Hai Angga," balas cewek- cewek mulai tebar pesona dengan senyum atau lambaian.
"La, ngapain lu berdiri? Ganteng sih ganteng tapi sambutnya gak usah kek nyambut presiden gitu." cetus Juwi heran dengan sikap Lola yang biasanya Jutek dan cuek dengan Cogan seganteng apapun.
Lola masih berdiri terkesima dengan kedatangan Angga membuat beberapa siswa heran dengan tingkahnya. tangan Juwi menarik lengan Lola untuk kembali duduk.
"Tumben si Lobar ampe terpesona gitu ma tuh Cogan." Rafi yang duduk sendiri di belakang Lola dan Juwi berkomentar.
"Ada yang mau kalian tanyakan kepada teman baru kalian?"tanya Pak Susilo yang langsung disambut dengan beberapa pertanyaan nyeneh.
"Angga kamu kembarannya Angga Yunanda ya, kok gantengnya sama?," tanya Siska si centil yang ngefans banget sama Angga Yunanda.
",Angga boleh nggak minta nomor WA-nya buat aku save biar gampang kalau ada apa-apa," tanya Laras ketos di kelas mereka.
"Huhhh! modus Mak lampir." sorak siswa yang lain.
Suasana kelas menjadi rame dengan tawa, kedatangan Angga benar-benar merubah kelas yang serius hendak ulangan menjadi sebaliknya.
"Sudah sudah, semuanya kembali fokus ke ulangan kita hari ini, kerjakan dan ingat Jangan menyontek. Laras kumpulkan semua HP mereka di meja depan kelas!" perintah Pak Susilo.
"HUUUHH!" gerutu semua siswa 12 MIPA 2.
"Angga, sekarang kita sedang ulangan biologi ini lembar soal dan lembar jawabannya." kata Pak Susilo sambil menyerahkan kertas soal ulangan dan kertas lembar jawaban.
"Terima kasih Pak," Saut Angga menerima kertas dari Pak Susilo.
"Emm, Kamu duduk di sana bangku kosong dekat Raffi." perintah Pak Google sambil menunjuk ke arah bangku yang tepat berada di belakang Lola.
"Tambah lagi keapesan gue," batin Angga berjalan malas menuju bangkunya.
"Welcome Angga, moga betah ya dimari," sambut Lola tersenyum senang.
"Thanks God, hari ini bener-bener hari yang indah buat Lola," batin Lola bersorak bahagia.
Angga tidak menyahut sapaan Lola, menengok pun tidak dia benar-benar merasa I feel dan tidak nyaman sekelas bersama Lola. Angga menarik kursi dengan kasar hingga menimbulkan suara berisik dan menghempaskan tubuhnya kasar dengan wajah kesal.
Lola menoleh ke belakang sambil menebar senyum.
"Semangat," ucap bola disambut dengan tatapan tajam melotot ke arahnya dari Angga.
"La, Lu kenal sama dia?" bisik Juwi penasaran.
"Kenal lah, masak ama tetangga Gue nggak kenal," saut Lola.
Juwi menatap Lola penuh tanda tanya.
"tetangga lo? Maksud Lo Angga-" kata Juwi menggantung dengan mata terbelalak disambut anggukan kepala Lola.
Juwi menoleh ke belakang memperhatikan wajah Angga lekat-lekat dan saat matanya tertangkap mata Angga yang tajam seperti mata elang Juwi' langsung membuang wajahnya ke depan.
"Kok beda?" ucap Juwi sambil meringis.
_
-
..."Kamu yang dulu bikin nyaman kini bikin penasaran"...
...~LOLA~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
mmpus Lu laras jalang 😏
2023-02-18
0
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**
norak" gitu kamu dulu jg suka kan Angga
2022-12-01
0
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**
kan kan Ben kapok dpt tambahan hukuman
2022-12-01
0