Fajar datang menyapa, Kokok ayam jantan nyaring bunyinya, alarm alam yang tak pernah absen membangunkan setiap insan yang masih bercanda atau bergelut dengan mimpinya.
Setiap pagi para ibu berusaha agar bisa membangunkan putra putri untuk bangun pagi, entah dengan usapan lembut, menggoyangkan tubuh bisa juga dengan cipratan bahkan guyuran air agar sang buah hati bangun pagi untuk beribadah dan mempersiapkan diri untuk ke sekolah.
Tapi berbeda sekali dengan keluarga Lola setiap fajar menjelang salat subuh sudah seperti asrama prajurit.
"LOLAAA LOLAAA BANGUNNN! SEKALIAN BANGUNIN FADLI SAMA AZZAM!"
"ZALLL, ZALLL BANGUN! BURUAN SEBENTAR LAGI QOMAT! JANGAN SAMPAI AYAH NAIK YA!"
Itulah suara genderang dengan lengkingan suara sopran Saroh sang Mama setiap pagi yang jadi rutinitas menyapa bangun pagi Lola dan saudara-saudaranya.
Lola lima bersaudara, dia adalah cewek satu-satunya di antara 4 orang cowok dari pasangan Dadang dan Saroh. Dadang adalah manajer manufacturing di sebuah perusahaan farmasi di Tangerang, Sarah adalah seorang ibu rumah tangga yang punya usaha sebuah toko alat tulis dan perlengkapan sekolah.
Lola meringkuk di balik selimutnya menutup rapat dua telinganya dengan bantal.
"ALLAHU AKBAR ALLAHUAKBAR..."
Saat suara adzan berkumandang di mushola yang tak jauh dari rumah Lola, Lengkingan berhenti. Tapi begitu adzan berhenti.
"LOLAA! LOLAAA! BURUAN BANGUNNN!" kembali suara sopran Saroh menggema.
"Aaaahhh, pengeng deh telinga gue!" teriak Lola kesal sambil mengacak-acak rambutnya.
Lala bangun dari kasur yang terhampar di lantai berdiri terhuyung sambil mengucek matanya dengan rambut acak-acakan dan belek yang menempel di sudut matanya, dia berjalan tersaruk dengan langkah gontai menuju tangga.
"LOL-" teriakan Saroh terhenti seketika saat melihat Lola sudah berdiri di pertengahan tangga.
"Udah ma! Taruh toaknya, pengeng telinga Lola," protes Lola berjalan ke arah kamar mandi melewati dapur di mana mamanya sedang mencuci piring.
"Hehehe kirain belum bangun sayang," saut Saroh cuek aja sambil tertawa.
Setelah menjalankan salat subuh Lola kembali tidur meringkuk di atas kasur, waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi kembali suara teriakan Saroh terdengar.
"LOLA SAYANG! KAMU MASUK JAM BERAPA?" teriakan Saroh kembali terdengar memanggil Lola.
Setelah 5 menit belum ada tanda-tanda lola turun dari lantai atas, Saroh mengerutkan dahinya.
"Apa tuh anak masuk siang ya?" ucap Saroh sambil menyiapkan sarapan pagi.
"Zidan ayo bangun sayang," seru Saroh membangun Putra bungsunya yang sudah duduk di kelas 2 SD.
"Dedek buruan mandi dulu, entar kalau keduluan teteh, dedek bisa terlambat," bujuk sang Mama Saroh.
Zidan si kecil pun langsung bergegas melepaskan baju dan celana begitu saja di depan kamar mandi. Lola terlihat turun dari tangga bergegas.
"WOOIIII! Siapa yang di kamar mandi buruan! Duk Duk Duk!"teriak Lola dari luar kamar mandi mulai keluar bar barnya.
"Mah, sapa di dalam, suruh buruan keluar Lola terlambat nih!" sungut Lola kesal bersandar di mesin cuci dengan mulut manyun semeter.
"Zidan! Buruan keluar dek!" teriak Saroh.
Tak ada tanda-tanda pintu kamar mandi dibuka. Lola mendengus kesal.
"Nantang nih bocil," sungut Lola semakin kesal.
Klik
Lampu kamar mandi Lola matikan dari luar dan efeknya membuat si bungsu Zidan yang berada di kamar mandi membuka pintu dalam keadaan telanjang bulat dengan tubuh penuh sabun serta sampo.
"Teteh nyalain lampunya!" teriak melengking suara Zidan sambil mengucek matanya yang terpejam karena busa shampo.
Melihat kondisi itu mau tidak mau Saroh turun tangan mandikan si bungsu. Begitu selesai guyuran terakhir Lola langsung menyerobot masuk ke dalam kamar mandi.
"Teteh jahat!" teriak si bungsu dengan mata mulai berkaca-kaca.
"Biarin Week," ledek Lola sambil menjulurkan lidahnya ke arah Zidan.
Lola langsung menutup pintu kamar mandi dan menguncinya.
Klik
si bungsu mematikan lampu kamar mandi upaya balas dendam kepada Lola dan seketika suara teriakan Lola menggema dari dalam kamar mandi.
"ZIDAN! NYALAIN GAK LAMPUNYA, AWAS YA KALAU NGGAK NANTI TETEH KODE HP-NYA!" ancam Lola.
Lampu pun kembali menyala, ancaman Lola selalu mempan untuk menakuti si bungsu jika menyangkut HP.
Seperti biasa setelah selesai mengurusi si bungsu Zidan untuk keperluan sekolah dan juga memberi sarapan, Saroh menyiapkan sarapan untuk Lola.
seperempat piring nasi dengan lauk lengkap dan segelas air putih.
"Aaaakk, buruan makannya mama harus nganter dedek mu," titah Saroh menyuapkan sesendok makan nasi ke mulut Lola yang sedang sibuk memakai sepatunya.
"Ihh Mama pelit amat sih ambil sambal nya," protes Lola mengambil sendok dan berjalan ke meja makan untuk mengambil sambal.
"Jangan banyak-banyak, perut kamu sering error juga," Saroh balik protes saat melihat Lola yang mengambil satu sendok penuh makan sambal.
Tepat jam 07.15 Lola buru-buru mengeluarkan motor matic warna ungu hitam kesayangannya.
"Mammm bye! Assalamu'alaikum!" teriak Lola dari halaman
"Bismillahirrahmanirrahim, Kuy jandes kita cari gandengan wkwk," kata Lola tertawa geli sendiri.
Lola mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang karena masih di area kompleks.
CIITTTT!
DUKK
"Aaaaww! Astaghfirullah!" teriak Lola kaget saat motornya berhenti mendadak sampai dadanya membentur sedikit setang motor.
Lola menengok ke arah samping kanan jalan di mana rumah 2 lantai bercak putih di seberang jalan, terlihat ada 2 mobil yang sedang terparkir di depan nya, Padahal biasanya terlihat sepi tapi sekarang berpenghuni.
Deg deg deg
Hati Lola tiba-tiba langsung berdebar, Gadis yang biasanya cuek itu menjadi nervous, Lola memarkirkan motornya lalu berjalan menyebrang menuju rumah itu. Begitu sampai di depan pagar rumah yang cukup mewah Lola berdiri tertegun dengan hati bersorak."
"Angga." bisik Lola tersenyum dengan air mata menggenangi di kedua sudut matanya.
"Cari siapa dek?" tanya suara familiar yang beberapa tahun lalu sering memanggil Lola hanya untuk membangunkan Angga setiap pagi mau berangkat sekolah.
Lola menatap wanita seusia Mamanya anggun tak ada yang berubah sejak lima tahun yang lalu, wajah yang cantik, lembut dan selalu tersenyum ramah
"Tante Lia." Bibir Lola bergetar menyebut nama wanita di depannya.
Sejenak wanita paruh baya itu menatap Lola tajam menelisik seperti sedang mengenali gadis manis berhijab putih berseragam putih abu sambil mengerutkan dahi.
"Lola?" tanya wanita itu setengah berteriak.
"Tante Lia." saut Lola langsung memeluk Lia.
Lia adalah Mamanya Angga, bagi Lia Lola seperti putri kandungnya sendiri saat 5 tahun yang lalu dan kini melihat Lola yang tumbuh menjadi gadis cantik, Lia langsung memujinya.
"Subhanallah cantik kali kau sayang, Tante sampai enggak kenalin kamu sayang," puji Lia.
"Tante Lia apa kabar? Kapan Tante datang dari Jepang?" tanya Lola sambil matanya berputar ke setiap arah rumah Angga.
"Alhamdulillah baik, semalam sayang Tante baru datang," jawab Lia sambil tersenyum saat memperhatikan Lola yang sedang mencari Angga.
"Angga sudah berangkat ke sekolah."ucapan Lia seakan menyadarkan Lola kalau waktu mau masuk sekolah tinggal beberapa menit lagi.
"Astaghfirullah! Maaf Tante Lola pamit, udah terlambat nih. Nanti malam Lola datang lagi tante, Assalamualaikum," pamit Lola sambil mencium telapak punggung tangan Lia dan bergegas pergi setengah berlari menghampiri motornya.
Sebelum melajukan motornya Lola masih sempat melambaikan tangannya ke arah Lia.
Lola seperti orang kesetanan membawa motornya menuju sekolah, begitu motor tiba di depan SMA Kumbang atau Kusuma Bangsa Lola menepuk jidatnya.
"Lah, dah di tutup pintu gerbangnya." gumam Lola.
Lola melajukan kembali motornya menuju warung yang ada di sebrang sekolah lalu memarkirkan motornya di samping rumah pemilik warung.
"Telat lagi Lo?" suara cowok berseragam SMA yang sedang bersandar di dinding rumah pemilik warung sambil menghisap rokoknya.
Lola menoleh kearah suara yang biasa akrab ditelinga dan senyum sinis langsung terlihat di wajahnya.
"Lo ngapain di sini? Bukannya masuk malah udut dah kek aki-aki ngehalu." ketus Lola pergi bergegas meninggalkan cowok itu.
"Tunggu La!" seru cowok itu langsung membuang puntung rokoknya dan menginjakkan untuk mematikan asap lalu berjalan mengejar Lola.
"Gue tadi nunggu Lo di gerbang, tapi pas pintu gerbang ditutup dan batang hidung pesek lu belum nongol jadi gue tunggu lu di warung Bu Ijah," kata cowok itu nerocos memberi alasan.
"Kerajinan," saut Lola singkat.
Mereka berdua berjalan ke samping sekolahan tepat di sebuah pohon mangga yang tumbuh di dekat pagar sekolah mereka berhenti. Lola menaikkan rok span panjangnya, menggulungnya keatas dan menyelipkan diantara ikat pinggang.
Kaki jenjang Lola yang terbalut legging warna hitam panjang tampak terlihat, membuat si cowok menatap sambil menelan ludahnya. Lola memanjat pohon mangga dengan lihai, begitu sampai di atas tembok pagar sekolah Lola masih sempat melihat ke arah cowok itu yang menatapnya tak berkedip.
"Komok lu Sueb!" bentak Lola dengan wajah marah sambil meraih mangga muda berukuran sedang dan melemparkan ke arah si cowok.
"Anjir! Kenapa otak gue mesum pagi-pagi bikin malu aja," gumam Daren mengacak rambutnya.
Cowok itu adalah Daren teman sekolahnya tapi beda kelas. Daren menyukai Lola sejak MOS, awal mereka masuk SMA Kusuma Bangsa. Lola tidak pernah menggubris perasaan Daren. Entah sudah berapa puluh kali Daren menyatakan perasaan sukanya tapi selalu Lola tolak, malah menjadikan Daren sebagai salah satu sahabat yang bisa diandalkan.
Lola melihat kebawah dalam satu tarikan nafas Lola langsung melompat dari atas tembok pagar terjun ke bawah.
BUK!
"Yes pendaratan sempurna, gue gitu!" Lola bersorak narsis memuji diri sendiri.
"Cuih, Bad school." ucap suara cowok dari arah belakang Lola.
Lola membalikkan badannya sambil merapikan rohnya dan saat tatapannya beradu dengan mata cowok itu betapa kagetnya dia.
"Kamu!" pekik Lola dengan wajah shock.
..."Apakah benar waktu bisa merubah seseorang bukan hanya perilakunya tapi juga karakternya?"...
...Lola...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
ㅤㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐀⃝🥀 ʙᷢᴀⷶɴɢͪ͢ ᴍͤᴀᷞʀ
lagian dibangunin kgk bngun" kau la
wkwkwk si lola jahil bnr🏃🏃🏃
2022-12-01
0
🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀
Amcaman yg sangat berguna 😂🤣🤣
2022-12-01
0
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**
ya salam Lola usil kali 🤣🤣🤣🤣
2022-11-16
0