BAB 4 Tanda Merah

Setelah berhasil berbohong pada Aruna, Arya segera pergi menuju apartemen Shella. Sesampainya disana, Shella sudah menyambut Arya dengan pakaian seksinya.

“Wow, you are so sexy.” Puji Arya seraya mengecup bibir Shella.

“Ayo masuk, honey. Aku sudah lama menunggu kamu.”

“Kan aku harus mencari alasan dulu. Tapi sebelum jam 12 aku harus pulang. Aku tidak mau istriku curiga.”

“Iya tidak masalah. Sekarang juga masih jam 8. Sepertinya sudah cukup untuk kita saling memuaskan.” Shella lalu mengajak Arya untuk masuk lebih dalam ke apartemennya. Shella lalu mendorong Arya ke sofa sampai Arya terduduk diatas sofa. Shella lalu naik keatas pangkuan Arya dan mengalungkan tangannya pada leher Arya.

“Shella, apa yang kamu inginkan?”

“Kamu Arya.” Kata Shella sambil membuka satu persatu kancing baju Arya.

“Shella, aku tidak mau melakukan hal ini padamu.”

Shella lalu menangkupkan kedua tangannya pada wajah Arya. Ditatapnya wajah pria yang begitu ia cintai itu. “Arya, aku rela memberikan apapun padamu untuk menebus semua kesalahanku. Kita sudah dewasa dan sudah sangat cukup umur untuk melakukannya. Aku ingin memberikan hadiah untukmu, Arya. Aku merindukanmu dan menginginkanmu. Aku bahkan tidak pernah melupakanmu. Kamu tahu kan aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi selain dirimu. Aku hilang tanpa kabar karena orang tuaku mengalami kecelakaan saat kami di New York. Aku sengaja tidak memberimu kabar karena aku tidak ingin menganggumu untuk meriah impianmu. Setelah itu aku fokus untuk berkarir mewujudkan mimpiku. Maafkan aku, Arya. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi, Arya.” Kata Shella dengan deraian air mata yang membasahi pipinya. Arya lalu menenggelamkan kepala Shella dalam dekapannya.

“Shella, kenapa tidak dari awal kamu mengatakannya? Kalau saja kamu cerita, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Shella.” Arya memutuskan membuka hati Shella kembali karena rasa cintanya yang begitu besar pada Shella. Namun tentang alasan sebenarnya Shella pergi, Shella baru mengatakannya sekarang.

“Aku akan selalu bersamamu, Shel. Tapi kamu tahu kalau aku juga mencintai istriku.”

“Aku tidak masalah, Arya. Aku juga tidak memintamu untuk meninggalkan istrimu. Ada kamu disisiku saat ini sudah cukup bagiku.” Kata Shella.

“Jangan sedih lagi ya. Tidak seharusnya kamu menahan perih ini sendiri, Shel. Seharusnya kamu membagi sakitmu denganku.” Arya lalu melepaskan pelukannya pada Shella. Arya kemudian menyeka air mata Shella lalu dikecupnya kening Shella. Arya lalu mengecup bibir Shella, keduanya saling berpagut dan membalas. Ciuman keduanya semakin panas dan semakin menuntut. Shella melanjutkan melepas kancing baju milik Arya dan Arya membuka lingerie milik Shella. Keduanya pun berkumul, bersenggama tanpa sehelai benangpun. Gairah dan hasrat keduanya sudah menyatu menguasai diri Shella dan Arya. Arya lalu menggendong Shella dan mengajaknya ke tempat tidur, setelah melakukan pemanasan di sofa. Arya merasakan sesak ketika miliknya berusaha menerobos masuk pada milik Shella

“Shel, kamu sungguh masih....?” tanya Arya di sela-sela usaha kerasnya itu.

“Iya Arya. Aku menjaganya untukmu dan sekarang aku berikan padamu.”

“Apa tidak apa-apa jika aku melakukannya?”

“Tidak apa-apa Arya. Lakukan saja! Aku milikmu.”

“Baiklah Shel, tahan ya mungkin ini sedikit sakit tapi nanti akan terasa nikmat.”

“Iya.”

Arya tidak menyangka, bahwa Shella menjaga semua ini untuknya. Kenikmatan malam itu membuat Arya melupakan istri dan anaknya. Malam itu Arya menghabsikan waktu untuk bercinta bersama Shella, sebelum ia pergi ke villa bersama istri dan anaknya. Setelah selesai bercumbu, Arya segera pergi ke kamar mandi. Namun Shella yang merasa ketagihan dengan keperkasaan Arya menghampiri Arya yang berada di kamar mandi.

“Honey, apa kamu menyukainya? Apa kamu puas?”

“I like it. Tapi sebenarnya aku belum puas karena aku ingin melakukannya sampai pagi.” Kata Arya.

“Baiklah bagaimana kalau kita bermain disini, sepertinya menyenangkan. Ayolah, nanti kita dua hari tidak bertemu.”

“Oke baiklah.” Jawab Arya dengan senyum nakalnya. Keduanya lalu kembali bercumbu. Bahkan tidak sengaja, Shella meninggalkan jejak di leher Arya.

 -

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Sejak Arya pergi, Aruna tidak bisa tidur. Ia merasa gelisah dan tidak tenang. Aruna lalu beranjak dari tidurnya, ia meraih ponselnya di atas nakas untuk menghubungi Arya. Namun Aruna mengurungkan niatnya karena ia khawatir mengganggu suaminya. Aruna lalu pergi ke dapur karena tiba-tiba perutnya merasa lapar lagi. Sembari makan, Aruna melihat kearah jam dinding berkali-kali dan malam semakin larut.

 -

Diapartemen, Arya baru saja selesai mandi bersama Shella.

“Honey, aku harus pulang jadi jangan goda aku lagi.” Kata Arya sambil memakai pakaiannya.

“Salah siapa kesini malam-malam.”

“Ya besok-besok kita akan seharian full bersama.”

“Aku juga ingin kita keliar bersama seperti orang lain, honey. Kita pacaran seperti dulu.”

“Iya aku juga ingin kita bisa bebas tapi kamu tahu sendiri kan, kondisi aku bagaimana.”

“Iya-iya aku mengerti. Mmmm tapi maaf, aku meninggalkan jejak di lehermu.’’

“Apa?” Arya mendelik lalu berjalan menuju cermin rias Shella.

“Shella, kamu tahu kan ini akan menimbulkan masalah? Kalau sampai ini terjadi kita tidak bisa bertemu lagi.” Kata Arya dengan sedikit kesal. Shella lalu mencari pelster di laci.

“Kamu plester saja leher kamu supaya tidak kelihatan.”

“Nanti justru istriku curiga, Shel. Lalu aku harus jawab apa kalau dia tanya?” Arya pun panik.

“Ya sudah kalau begitu aku kerokin saja lehermu, hon. Istrimu pasti tidak akan curiga, nanti bilang saja kamu pegel, pusing teru kamu kerokan deh.”

“Wah, kamu pintar juga ya, Shell. Ya sudah, kamu kerokin aja leher sama tengkuk aku.”

“Oke honey.”

-

Akhirnya suami yang dinanti oleh Aruna datang juga. Senyum Aruna mengembang saat mendegar deru mobil Arya. Arya masuk dengan mengendap namun suara Aruna mengagetkannya.

“Mas, sudah pulang?” sapa Aruna yang saat itu duduk di ruang makan.

“Ya ampun sayang kamu bikin kaget saja.” Kata Arya sambil mengelus dadanya. Arya lalu berjalan menghampiri istrinya.

“Lho, kamu makan lagi?”

“Iya Mas, aku tiba-tiba lapar.” Kata Aruna. Aruna lalu melihat jejak merah di leher suaminya.

“Mas, itu leher kamu?” tanya Aruna dengan tatapan curiga.

“Oh ini tadi aku kerokin sendiri, sayang. Masa kamu tidak mencium minyak angin? Tadi kepala ku pusing terus aku cari minyak angin dan uang logam, lalu aku kerokan deh. Aku stress banget plus ngebut ngerjain proposalnya.”

Aruna lalu mendekat dan mencium aroma minyak angin. “Kasihan kamu, Mas. Ya sudah kamu sebaiknya tidur nanti aku nyusul.”

“Ya sudah kalau begitu aku ke kamar dulu ya. Kamu habisin dulu makannya.”

“Iya Mas.”

 

Bersambung.... Yukkk dukung karya baru author yang ini juga ya, makasih 🙏❤️

Terpopuler

Comments

MissGalau

MissGalau

pintar banget mereka berdua cari alasan.

semoga aruna segera thu kebusukan suamix

2022-01-25

3

Irsa Arini

Irsa Arini

keterlaluan banget sama istri kamu arya kamu berbohong,kamu akan keterusan berbohong pada istrimu

2021-12-26

1

Penghayal Senja

Penghayal Senja

wah baru ya thor, semangat

2021-12-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Suami Idaman
2 BAB 2 Awal Mula
3 BAB 3 Berkilah
4 BAB 4 Tanda Merah
5 BAB 5 Dua Kehidupan
6 BAB 6 Primadona
7 BAB 7 Pertemuan Pertama
8 BAB 8 Bad or Good?
9 BAB 9 Pertemuan Kedua
10 BAB 10 Aroma Parfum
11 BAB 11 Prasangka
12 BAB 12 Meluluhkan Prasangka
13 BAB 13 Mendua
14 BAB 14 Pertemuan Ketiga
15 BAB 15 Menikah Siri
16 BAB 16 Menanti Kabar
17 BAB 17 Kontraksi Palsu
18 BAB 18 Curiga
19 BAB 19 Mencari Tahu
20 BAB 20 Kenyataan Pahit
21 BAB 21 Mengikuti Alur
22 BAB 22 Bom Waktu!
23 BAB 23 Bom Meledak
24 BAB 24 Ijin Menikah Resmi
25 BAB 25 Kita CERAI!!!
26 BAB 26 Kecelakaan
27 BAB 27 Pengambilan Tindakan
28 BAB 28 R.I.P Baby Zio
29 BAB 29 Siuman
30 BAB 30 Bunga Rahasia
31 BAB 31 Gadis Masa Lalu
32 BAB 32 Dia atau Diriku?
33 BAB 33 Pisah Ranjang
34 BAB 34 Mencari Kerja
35 BAB 35 Membawa Istri ke-2
36 BAB 36 PENGAKUAN!
37 BAB 37 Meninggalkan Rumah
38 BAB 38 Saling Menguatkan
39 BAB 39 Sekretaris Aruna
40 BAB 40 First Day
41 BAB 41 Masalah di sekolah
42 BAB 42 Menenangkan
43 BAB 43 Ketegaran Aruna
44 BAB 44 Pekerjaan Lancar
45 BAB 45 Super Heronya Zidane
46 BAB 46 Gala Dinner
47 BAB 47 Teringat kembali
48 BAB 48 Tuan Tampan
49 BAB 49 Spekulasi Buruk
50 BAB 50 Maafkan Papi
51 BAB 51 Masuk Kerja
52 BAB 52 Bersama Papi
53 BAB 53 My Hero
54 BAB 54 Berkunjung
55 BAB 55 Makan Malam
56 BAB 56 Tujuan Hidup
57 BAB 57 Ke Pengadilan
58 BAB 58 Resmi Bercerai!
59 BAB 59 Prasangka
60 BAB 60 Di CIUM!
61 BAB 61 Hari Baru
62 BAB 62 Ide Cemerlang
63 BAB 63 Bekerja Keras
64 BAB 64 Fokus
65 BAB 65 Meminta Waktu
66 BAB 66 Pergi Bersama
67 BAB 67 Second Kiss
68 BAB 68 Sarapan Pagi
69 BAB 69 Karma Berjalan
70 BAB 70 Kemarahan Zidane
71 BAB 71 Jantung tidak aman
72 BAB 72 Apa IYA?
73 BAB 73 Sarapan pagi lagi
74 BAB 74 Gadis Pemilik Jepit Kupu-Kupu
75 BAB 75 Belanja Bersama
76 BAB 76 Sampai Rumah
77 BAB 77 Kesempatan dalam Kesempitan
78 BAB 78 Dongeng Untuk Zidane
79 BAB 79 Mantan Suami
80 BAB 80 Tidak Tahu Diri
81 BAB 81 Playboy Insyaf
82 BAB 82 Gentleman
83 BAB 83 Seperti Keluarga
84 BAB 84 Mandi di sungai
85 BAB 85 TER-USIR
86 BAB 86 Pengakuan Rasa
87 BAB 87 Dia istriku
88 BAB 88 Lebih Agresif
89 BAB 89 Bestie
90 BAB 90 Peduli
91 BAB 91 Zidane Demam
92 BAB 92 Pelukan Pagi
93 BAB 93 Menyusun Strategi
94 BAB 94 Di Lamar Mendadak
95 BAB 95 Khawatir
96 BAB 96 Kecupan Di kening
97 BAB 97 Kamu Yang Pertama
98 BAB 98 Untuk Aruna
99 Bab 99 Prasangka Aruna
100 PENGUMUMAN!!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
BAB 1 Suami Idaman
2
BAB 2 Awal Mula
3
BAB 3 Berkilah
4
BAB 4 Tanda Merah
5
BAB 5 Dua Kehidupan
6
BAB 6 Primadona
7
BAB 7 Pertemuan Pertama
8
BAB 8 Bad or Good?
9
BAB 9 Pertemuan Kedua
10
BAB 10 Aroma Parfum
11
BAB 11 Prasangka
12
BAB 12 Meluluhkan Prasangka
13
BAB 13 Mendua
14
BAB 14 Pertemuan Ketiga
15
BAB 15 Menikah Siri
16
BAB 16 Menanti Kabar
17
BAB 17 Kontraksi Palsu
18
BAB 18 Curiga
19
BAB 19 Mencari Tahu
20
BAB 20 Kenyataan Pahit
21
BAB 21 Mengikuti Alur
22
BAB 22 Bom Waktu!
23
BAB 23 Bom Meledak
24
BAB 24 Ijin Menikah Resmi
25
BAB 25 Kita CERAI!!!
26
BAB 26 Kecelakaan
27
BAB 27 Pengambilan Tindakan
28
BAB 28 R.I.P Baby Zio
29
BAB 29 Siuman
30
BAB 30 Bunga Rahasia
31
BAB 31 Gadis Masa Lalu
32
BAB 32 Dia atau Diriku?
33
BAB 33 Pisah Ranjang
34
BAB 34 Mencari Kerja
35
BAB 35 Membawa Istri ke-2
36
BAB 36 PENGAKUAN!
37
BAB 37 Meninggalkan Rumah
38
BAB 38 Saling Menguatkan
39
BAB 39 Sekretaris Aruna
40
BAB 40 First Day
41
BAB 41 Masalah di sekolah
42
BAB 42 Menenangkan
43
BAB 43 Ketegaran Aruna
44
BAB 44 Pekerjaan Lancar
45
BAB 45 Super Heronya Zidane
46
BAB 46 Gala Dinner
47
BAB 47 Teringat kembali
48
BAB 48 Tuan Tampan
49
BAB 49 Spekulasi Buruk
50
BAB 50 Maafkan Papi
51
BAB 51 Masuk Kerja
52
BAB 52 Bersama Papi
53
BAB 53 My Hero
54
BAB 54 Berkunjung
55
BAB 55 Makan Malam
56
BAB 56 Tujuan Hidup
57
BAB 57 Ke Pengadilan
58
BAB 58 Resmi Bercerai!
59
BAB 59 Prasangka
60
BAB 60 Di CIUM!
61
BAB 61 Hari Baru
62
BAB 62 Ide Cemerlang
63
BAB 63 Bekerja Keras
64
BAB 64 Fokus
65
BAB 65 Meminta Waktu
66
BAB 66 Pergi Bersama
67
BAB 67 Second Kiss
68
BAB 68 Sarapan Pagi
69
BAB 69 Karma Berjalan
70
BAB 70 Kemarahan Zidane
71
BAB 71 Jantung tidak aman
72
BAB 72 Apa IYA?
73
BAB 73 Sarapan pagi lagi
74
BAB 74 Gadis Pemilik Jepit Kupu-Kupu
75
BAB 75 Belanja Bersama
76
BAB 76 Sampai Rumah
77
BAB 77 Kesempatan dalam Kesempitan
78
BAB 78 Dongeng Untuk Zidane
79
BAB 79 Mantan Suami
80
BAB 80 Tidak Tahu Diri
81
BAB 81 Playboy Insyaf
82
BAB 82 Gentleman
83
BAB 83 Seperti Keluarga
84
BAB 84 Mandi di sungai
85
BAB 85 TER-USIR
86
BAB 86 Pengakuan Rasa
87
BAB 87 Dia istriku
88
BAB 88 Lebih Agresif
89
BAB 89 Bestie
90
BAB 90 Peduli
91
BAB 91 Zidane Demam
92
BAB 92 Pelukan Pagi
93
BAB 93 Menyusun Strategi
94
BAB 94 Di Lamar Mendadak
95
BAB 95 Khawatir
96
BAB 96 Kecupan Di kening
97
BAB 97 Kamu Yang Pertama
98
BAB 98 Untuk Aruna
99
Bab 99 Prasangka Aruna
100
PENGUMUMAN!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!