Saat jam makan siang tiba, Aruna pamit sekaligus memesan makanan untuk ia bawa ke kantor. Aruna ingin memberikan kejutan kecil untuk suaminya dengan membawakan makan siang.
“Mas Arya pasti senang aku bawakan makanan kesukannya. Sejak kehamilanku semakin membesar, aku sudah jarang membawakan makan siang untuk Mas Arya.” Kata Aruna.
Setelah sampai di kantor, Aruna langsung masuk begitu saja ke ruangan Arya namun ia tak mendapati Arya sama sekali disana. Bahkan ruangannya masih tampak rapi.
“Lho kemana Mas Arya? Kenapa tidak ada di kantor?” Aruna kemudian keluar dari ruangan dan bertanya pada salah satu karyawan yang melintas di depan ruangan Arya.
“Mas permisi, Pak Arya kemana ya?”
“Oh Tuan Arya sudah meninggalkan kantor dua jam yang lalu, Nyonya.”
“Apa sekretarisnya ikut?”
“Oh sekretarisnya cuti menikah sejak tiga hari yang lalu.”
“Oh begitu. Lalu Pak Arya pergi kemana?”
“Kalau masalah itu saya kurang tahu, Nyonya. Yang jelas tadi Tuan Arya perginya buru-buru.”
“Baiklah, terima kasih ya Mas.”
“Sama-sama, Nyonya.”
Aruna lalu kembali masuk ke dalam mobilnya. Ia kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi suaminya. Perasaan tidak enak menghantui pikiran Aruna, apalagi dengan blouse yang berada di koper suaminya.
“Kenapa tidak di angkat ya?” gumam Aruna. Aruna mencoba sekali lagi menelepon Arya, tersambung tapi tidak ada jawaban.
“Tenang Aruna, Lula kan sedang cuti jadi pasti Mas Arya sangat sibuk dan kerepotan mengurus pekerjaannya. Positif thinking, Aruna. Sebaiknya aku ke sekolah dulu untuk menjemput Zidane.” Aruna lalu melajukan mobilnya dan segera menuju ke sekolah Zidane.
“Mami!” seru Zidane sambil berlari kecil saat melihat Maminya.
“Hei sayang, apa Mami terlambat?”
“No Mami.”
“Bagaimana Zidane di sekolah Bu?” tanya Aruna pada wali kelas Zidane.
“Everything its okay, Mom. Zidane selalu menunjukkan perkembangan yang pesat setiap saat.” Ucap Bu Melisa wali kelas Zidane.
“Syukurlah. Terima kasih ya Bu. Kalau begitu kami permisi.”
“Silahkan Mom. Hati-hati.''
Aruna kemudian segera mengajak Zidane masuk kedalam mobil.
“Mami, iam hungry!” kata Zidane sambil mengusap perutnya.
“Kebetulan Mami baru saja membeli makanan dari café. Itu Mama taruh di kursi belakang.”
“Boleh aku makan, Mam?”
“Tentu saja boleh, sayang. Tadinya Mama membawa makanan itu untuk Papi tapi Papi tidak ada di kantor.”
“Lalu, Papi kemana?”
“Sepertinya Papi sedang sibuk sayang apalagi sekretaris Papi juga sedang cuti menikah.”
“Sabar ya, Mam. Papi memang akhir-akhir ini selalu sibuk bahkan tidak ada waktu bermain denganku.”
Aruna menghela nafas panjang, mendengar keluhan dari putranya.
-
‘’I miss you honey,” sapa Arya pada seorang wanita yang baru saja membuka pintu apartemen untuknya.
“I miss you too honey,” balas wanita yang bernama Shella itu. Keduanya lalu saling mengecup bibir.
“Kamu lama sekali dari mana saja?” tanya Shella sambil memeluk manja Arya.
“Maaf honey, aku baru saja meeting dengan klienku. Kamu kan tahu kalau sekretarisku sedang cuti.” Arya lalu membanting tubuhnya di atas tempat tidur.
“Aku lelah sekali honey. Apa kamu punya sesuatu yang menyegarkan?”
“Baiklah, aku buatkan kamu ice lemon dulu ya.”
“Okay honey.” CUP! Bibir keduanya kembali saling mengecup kembali. Shella lalu segera membuatkan minuman untuk kekasihnya itu.
Shella adalah cinta pertama Arya yang membuat Arya begitu sulit untuk melupakannya. Mereka dulu berpisah, saat Shella memutuskan untuk mengambil beasiswa model di New York. Mereka menjalin hubungan sejak keduanya pertama kali bertemu saat keduanya masuk SMA di sekolah yang sama. Disanalah benih-benih cinta itu tumbuh. Hingga akhirnya Shella yang bercita-cita menjadi model, memilih karir daripada melanjutkan hubungannya dengan Arya. Arya yang memang berasal dari keluarga sederhana memilih untuk kuliah di Indonesia. Hari yang berat bagi Arya tanpa adanya Shella disisinya. Tahun pertama kepergian Shella, keduanya masih saling bertukar kabar melalui email namun perlahan Shella menghilang begitu saja. Arya benar-benar terluka dengan sikap Shella yang menghilang tanpa kabar, bahkan Shella mengakhiri hubungan sepihak dengan Arya.
Hingga akhirnya Arya memilih fokus untuk menyelesaikan kuliahnya. Karena keuletan dan kecerdasannya, akhirnya Arya di terima disebuah perusahaan yang cukup besar dan ternama yang bergerak dalam bidang periklanan.
Lima tahun sudah Arya berhasil meniti karirnya hingga diangkat menjadi seorang wakil direktur. Selama itu pula hati Arya tertutup. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan Aruna. Aruna seorang gadis muda yang cerdas, cantik, cakap dan kompeten tentunya. Saat itu Aruna sedang menghadiri gala dinner bersama atasannya. Disanalah keduanya bertemu dan saling jatuh cinta. Pertemuannya dengan Aruna, membuat Arya mampu menyembuhkan luka perpisahannya dengan Shella.
Arya bertemu kembali dengan Aruna sejak tujuh bulan lalu. Saat itu Arya sedang menghadiri rapat di luar kota. Ketika Arya selesai meeting dan menuju tempat parkir, Arya melihat Shella cekcok dengan seorang pria. Sampai pria itu menampar Shella berkali-kali. Melihat itu Arya sangat geram dan menolong Shella. Namun saat itu Arya tidak tahu jika wanita yang ia selamatkan adalah Shella. Disanalah cinta lama itu bersemi kembali. Shella dengan mudah membuat cinta Arya terbagi. Dari awal mereka bertemu kembali, Arya sudah menceritakan kehidupan barunya bersama Aruna pada Shella. Saat melihat Shella terluka waktu itu, Arya membawa Shella kedalam sebuah kamar hotel.
“Siapa pria itu, Shella? Bagaimana kamu bisa diperlakukan seperti itu?” tanya Arya sambil mengompres pipi Shella yang lebam.
“Itu hanya segelintir orang yang menganggap rendah profesiku, Arya. Untung saja tadi ada kamu.”
“Memangnya kamu darimana?”
“Aku bertemu dengan orang itu. Dia ingin aku menjadi model di produknya namun ternyata dia minta pelayanan plus-plus.”
“Seharusnya kamu jangan pergi sendiri. Harus ada asisten yang nemenanimu.”
“Iya kebetulan asistenku sedang cuti.”
“Lain kali hati-hati.”
Shella tersenyum. “Kamu masih sama, tetap hangat seperti dulu.” Arya meletakkan kompresnya. Keduanya lalu saling menatap cukup lama sampai akhirnya ponsel Arya berdering. Ada nama Mami Love di layar ponselnya.
“Aku terima telepon sebentar.” Arya lalu beranjak dari sofa dan berdiri menjauh dari Shella. Tidak sampai lima menit, Arya kembali duduk disofa membereskan kotak P3K.
“Siapa?” tanya Shella.
“Istriku.” Jawab Arya dengan senyumnya.
“Kamu sudah menikah?”
“Iya. Aku bahkan sudah memiliki seorang anak laki-laki.”
“Jahat sekali tidak memberiku kabar kalau kamu sudah menikah.”
“Bukankah kamu yang jahat, menghilang begitu saja.” Sindir Arya. Shella tidak bisa melakukan pembelaan pada Arya.
“Aku ingin melihat keluarga kecilmu.” Kata Shella yang berusaha mengalihkan pembicaraan. Arya lalu menunjukkan foto Aruna dan Zidane pada Shella.
“Istri kamu cantik dan anakmu sangat tampan.” Puji Shella saat Arya menunjukkan wajah istri dan anaknya.
“Iya dia memang cantik dan anakku memang tampan. Kamu sendiri sudah menikah?”
“Belum.” Singkat Shella.
“Kenapa? Masih mengejar karir juga?”
Pertanyaan yang Arya lontarkan, membuat bibir Shella terkunci. Arya lalu beranjak dari sofa namun tiba-tiba Shella menahan tangan Arya.
“Aku minta nomor ponselmu.” Shella memberikan ponselnya pada Arya. Arya lalu memberikan nomornya pada Shella.
“Aku pergi dulu!” pamit Arya.
“Terima kasih.” Kata Shella. Shella hanya bisa melihat Arya berlalu dan menghilang dari pandangannya.
Pertemuan itulah yang akhirnya membuat cinta lama antara Arya dan Shella bersemi kembali. Shella bahkan tidak keberatan dengan status Arya saat ini. Yang ia tahu Arya ternyata masih mencintainya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Thiena Saputri
seorg lelaki pasti bgto ..ketmu mantannya pa LG Uda d bikin enak ..pasti kena lagi k lubang sama..wlpun d balik itu ad org yg tersakiti....
2022-01-28
0
MissGalau
tunggu penyesalanmu arya, telah menyiah2kan istrimu
2022-01-25
1
Irsa Arini
kamu jahat banget arya sama aruna lihat aja kamu akan menyesal arya
2021-12-26
0