BAB 2 Awal Mula

Saat jam makan siang tiba, Aruna pamit sekaligus memesan makanan untuk ia bawa ke kantor. Aruna ingin memberikan kejutan kecil untuk suaminya dengan membawakan makan siang.

“Mas Arya pasti senang aku bawakan makanan kesukannya. Sejak kehamilanku semakin membesar, aku sudah jarang membawakan makan siang untuk Mas Arya.” Kata Aruna.

Setelah sampai di kantor, Aruna langsung masuk begitu saja ke ruangan Arya namun ia tak mendapati Arya sama sekali disana. Bahkan ruangannya masih tampak rapi.

“Lho kemana Mas Arya? Kenapa tidak ada di kantor?” Aruna kemudian keluar dari ruangan dan bertanya pada salah satu karyawan yang melintas di depan ruangan Arya.

“Mas permisi, Pak Arya kemana ya?”

“Oh Tuan Arya sudah meninggalkan kantor dua jam yang lalu, Nyonya.”

“Apa sekretarisnya ikut?”

“Oh sekretarisnya cuti menikah sejak tiga hari yang lalu.”

“Oh begitu. Lalu Pak Arya pergi kemana?”

“Kalau masalah itu saya kurang tahu, Nyonya. Yang jelas tadi Tuan Arya perginya buru-buru.”

“Baiklah, terima kasih ya Mas.”

“Sama-sama, Nyonya.”

Aruna lalu kembali masuk ke dalam mobilnya. Ia kemudian mengambil ponselnya untuk menghubungi suaminya. Perasaan tidak enak menghantui pikiran Aruna, apalagi dengan blouse yang berada di koper suaminya.

“Kenapa tidak di angkat ya?” gumam Aruna. Aruna mencoba sekali lagi menelepon Arya, tersambung tapi tidak ada jawaban.

“Tenang Aruna, Lula kan sedang cuti jadi pasti Mas Arya sangat sibuk dan kerepotan mengurus pekerjaannya. Positif thinking, Aruna. Sebaiknya aku ke sekolah dulu untuk menjemput Zidane.” Aruna lalu melajukan mobilnya dan segera menuju ke sekolah Zidane.

“Mami!” seru Zidane sambil berlari kecil saat melihat Maminya.

“Hei sayang, apa Mami terlambat?”

“No Mami.”

“Bagaimana Zidane di sekolah Bu?” tanya Aruna pada wali kelas Zidane.

“Everything its okay, Mom. Zidane selalu menunjukkan perkembangan yang pesat setiap saat.” Ucap Bu Melisa wali kelas Zidane.

“Syukurlah. Terima kasih ya Bu. Kalau begitu kami permisi.”

“Silahkan Mom. Hati-hati.''

Aruna kemudian segera mengajak Zidane masuk kedalam mobil.

“Mami, iam hungry!” kata Zidane sambil mengusap perutnya.

“Kebetulan Mami baru saja membeli makanan dari café. Itu Mama taruh di kursi belakang.”

“Boleh aku makan, Mam?”

“Tentu saja boleh, sayang. Tadinya Mama membawa makanan itu untuk Papi tapi Papi tidak ada di kantor.”

“Lalu, Papi kemana?”

“Sepertinya Papi sedang sibuk sayang apalagi sekretaris Papi juga sedang cuti menikah.”

“Sabar ya, Mam. Papi memang akhir-akhir ini selalu sibuk bahkan tidak ada waktu bermain denganku.”

Aruna menghela nafas panjang, mendengar keluhan dari putranya.

-

‘’I miss you honey,” sapa Arya pada seorang wanita yang baru saja membuka pintu apartemen untuknya.

“I miss you too honey,” balas wanita yang bernama Shella itu. Keduanya lalu saling mengecup bibir.

“Kamu lama sekali dari mana saja?” tanya Shella sambil memeluk manja Arya.

“Maaf honey, aku baru saja meeting dengan klienku. Kamu kan tahu kalau sekretarisku sedang cuti.” Arya lalu membanting tubuhnya di atas tempat tidur.

“Aku lelah sekali honey. Apa kamu punya sesuatu yang menyegarkan?”

“Baiklah, aku buatkan kamu ice lemon dulu ya.”

“Okay honey.” CUP! Bibir keduanya kembali saling mengecup kembali. Shella lalu segera membuatkan minuman untuk kekasihnya itu.

Shella adalah cinta pertama Arya yang membuat Arya begitu sulit untuk melupakannya. Mereka dulu berpisah, saat Shella memutuskan untuk mengambil beasiswa model di New York. Mereka menjalin hubungan sejak keduanya pertama kali bertemu saat keduanya masuk SMA di sekolah yang sama. Disanalah benih-benih cinta itu tumbuh. Hingga akhirnya Shella yang bercita-cita menjadi model, memilih karir daripada melanjutkan hubungannya dengan Arya. Arya yang memang berasal dari keluarga sederhana memilih untuk kuliah di Indonesia. Hari yang berat bagi Arya tanpa adanya Shella disisinya. Tahun pertama kepergian Shella, keduanya masih saling bertukar kabar melalui email namun perlahan Shella menghilang begitu saja. Arya benar-benar terluka dengan sikap Shella yang menghilang tanpa kabar, bahkan Shella mengakhiri hubungan sepihak dengan Arya.

Hingga akhirnya Arya memilih fokus untuk menyelesaikan kuliahnya. Karena keuletan dan kecerdasannya, akhirnya Arya di terima disebuah perusahaan yang cukup besar dan ternama yang bergerak dalam bidang periklanan.

Lima tahun sudah Arya berhasil meniti karirnya hingga diangkat menjadi seorang wakil direktur. Selama itu pula hati Arya tertutup. Sampai pada akhirnya ia bertemu dengan Aruna. Aruna seorang gadis muda yang cerdas, cantik, cakap dan kompeten tentunya. Saat itu Aruna sedang menghadiri gala dinner bersama atasannya. Disanalah keduanya bertemu dan saling jatuh cinta. Pertemuannya dengan Aruna, membuat Arya mampu menyembuhkan luka perpisahannya dengan Shella.

Arya bertemu kembali dengan Aruna sejak tujuh bulan lalu. Saat itu Arya sedang menghadiri rapat di luar kota. Ketika Arya selesai meeting dan menuju tempat parkir, Arya melihat Shella cekcok dengan seorang pria. Sampai pria itu menampar Shella berkali-kali. Melihat itu Arya sangat geram dan menolong Shella. Namun saat itu Arya tidak tahu jika wanita yang ia selamatkan adalah Shella. Disanalah cinta lama itu bersemi kembali. Shella dengan mudah membuat cinta Arya terbagi. Dari awal mereka bertemu kembali, Arya sudah menceritakan kehidupan barunya bersama Aruna pada Shella. Saat melihat Shella terluka waktu itu, Arya membawa Shella kedalam sebuah kamar hotel.

“Siapa pria itu, Shella? Bagaimana kamu bisa diperlakukan seperti itu?” tanya Arya sambil mengompres pipi Shella yang lebam.

“Itu hanya segelintir orang yang menganggap rendah profesiku, Arya. Untung saja tadi ada kamu.”

“Memangnya kamu darimana?”

“Aku bertemu dengan orang itu. Dia ingin aku menjadi model di produknya namun ternyata dia minta pelayanan plus-plus.”

“Seharusnya kamu jangan pergi sendiri. Harus ada asisten yang nemenanimu.”

“Iya kebetulan asistenku sedang cuti.”

“Lain kali hati-hati.”

Shella tersenyum. “Kamu masih sama, tetap hangat seperti dulu.” Arya meletakkan kompresnya. Keduanya lalu saling menatap cukup lama sampai akhirnya ponsel Arya berdering. Ada nama Mami Love di layar ponselnya.

“Aku terima telepon sebentar.” Arya lalu beranjak dari sofa dan berdiri menjauh dari Shella. Tidak sampai lima menit, Arya kembali duduk disofa membereskan kotak P3K.

“Siapa?” tanya Shella.

“Istriku.” Jawab Arya dengan senyumnya.

“Kamu sudah menikah?”

“Iya. Aku bahkan sudah memiliki seorang anak laki-laki.”

“Jahat sekali tidak memberiku kabar kalau kamu sudah menikah.”

“Bukankah kamu yang jahat, menghilang begitu saja.” Sindir Arya. Shella tidak bisa melakukan pembelaan pada Arya.

“Aku ingin melihat keluarga kecilmu.” Kata Shella yang berusaha mengalihkan pembicaraan. Arya lalu menunjukkan foto Aruna dan Zidane pada Shella.

“Istri kamu cantik dan anakmu sangat tampan.” Puji Shella saat Arya menunjukkan wajah istri dan anaknya.

“Iya dia memang cantik dan anakku memang tampan. Kamu sendiri sudah menikah?”

“Belum.” Singkat Shella.

“Kenapa? Masih mengejar karir juga?”

Pertanyaan yang Arya lontarkan, membuat bibir Shella terkunci. Arya lalu beranjak dari sofa namun tiba-tiba Shella menahan tangan Arya.

“Aku minta nomor ponselmu.” Shella memberikan ponselnya pada Arya. Arya lalu memberikan nomornya pada Shella.

“Aku pergi dulu!” pamit Arya.

“Terima kasih.” Kata Shella. Shella hanya bisa melihat Arya berlalu dan menghilang dari pandangannya.

Pertemuan itulah yang akhirnya membuat cinta lama antara Arya dan Shella bersemi kembali. Shella bahkan tidak keberatan dengan status Arya saat ini. Yang ia tahu Arya ternyata masih mencintainya.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Thiena Saputri

Thiena Saputri

seorg lelaki pasti bgto ..ketmu mantannya pa LG Uda d bikin enak ..pasti kena lagi k lubang sama..wlpun d balik itu ad org yg tersakiti....

2022-01-28

0

MissGalau

MissGalau

tunggu penyesalanmu arya, telah menyiah2kan istrimu

2022-01-25

1

Irsa Arini

Irsa Arini

kamu jahat banget arya sama aruna lihat aja kamu akan menyesal arya

2021-12-26

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Suami Idaman
2 BAB 2 Awal Mula
3 BAB 3 Berkilah
4 BAB 4 Tanda Merah
5 BAB 5 Dua Kehidupan
6 BAB 6 Primadona
7 BAB 7 Pertemuan Pertama
8 BAB 8 Bad or Good?
9 BAB 9 Pertemuan Kedua
10 BAB 10 Aroma Parfum
11 BAB 11 Prasangka
12 BAB 12 Meluluhkan Prasangka
13 BAB 13 Mendua
14 BAB 14 Pertemuan Ketiga
15 BAB 15 Menikah Siri
16 BAB 16 Menanti Kabar
17 BAB 17 Kontraksi Palsu
18 BAB 18 Curiga
19 BAB 19 Mencari Tahu
20 BAB 20 Kenyataan Pahit
21 BAB 21 Mengikuti Alur
22 BAB 22 Bom Waktu!
23 BAB 23 Bom Meledak
24 BAB 24 Ijin Menikah Resmi
25 BAB 25 Kita CERAI!!!
26 BAB 26 Kecelakaan
27 BAB 27 Pengambilan Tindakan
28 BAB 28 R.I.P Baby Zio
29 BAB 29 Siuman
30 BAB 30 Bunga Rahasia
31 BAB 31 Gadis Masa Lalu
32 BAB 32 Dia atau Diriku?
33 BAB 33 Pisah Ranjang
34 BAB 34 Mencari Kerja
35 BAB 35 Membawa Istri ke-2
36 BAB 36 PENGAKUAN!
37 BAB 37 Meninggalkan Rumah
38 BAB 38 Saling Menguatkan
39 BAB 39 Sekretaris Aruna
40 BAB 40 First Day
41 BAB 41 Masalah di sekolah
42 BAB 42 Menenangkan
43 BAB 43 Ketegaran Aruna
44 BAB 44 Pekerjaan Lancar
45 BAB 45 Super Heronya Zidane
46 BAB 46 Gala Dinner
47 BAB 47 Teringat kembali
48 BAB 48 Tuan Tampan
49 BAB 49 Spekulasi Buruk
50 BAB 50 Maafkan Papi
51 BAB 51 Masuk Kerja
52 BAB 52 Bersama Papi
53 BAB 53 My Hero
54 BAB 54 Berkunjung
55 BAB 55 Makan Malam
56 BAB 56 Tujuan Hidup
57 BAB 57 Ke Pengadilan
58 BAB 58 Resmi Bercerai!
59 BAB 59 Prasangka
60 BAB 60 Di CIUM!
61 BAB 61 Hari Baru
62 BAB 62 Ide Cemerlang
63 BAB 63 Bekerja Keras
64 BAB 64 Fokus
65 BAB 65 Meminta Waktu
66 BAB 66 Pergi Bersama
67 BAB 67 Second Kiss
68 BAB 68 Sarapan Pagi
69 BAB 69 Karma Berjalan
70 BAB 70 Kemarahan Zidane
71 BAB 71 Jantung tidak aman
72 BAB 72 Apa IYA?
73 BAB 73 Sarapan pagi lagi
74 BAB 74 Gadis Pemilik Jepit Kupu-Kupu
75 BAB 75 Belanja Bersama
76 BAB 76 Sampai Rumah
77 BAB 77 Kesempatan dalam Kesempitan
78 BAB 78 Dongeng Untuk Zidane
79 BAB 79 Mantan Suami
80 BAB 80 Tidak Tahu Diri
81 BAB 81 Playboy Insyaf
82 BAB 82 Gentleman
83 BAB 83 Seperti Keluarga
84 BAB 84 Mandi di sungai
85 BAB 85 TER-USIR
86 BAB 86 Pengakuan Rasa
87 BAB 87 Dia istriku
88 BAB 88 Lebih Agresif
89 BAB 89 Bestie
90 BAB 90 Peduli
91 BAB 91 Zidane Demam
92 BAB 92 Pelukan Pagi
93 BAB 93 Menyusun Strategi
94 BAB 94 Di Lamar Mendadak
95 BAB 95 Khawatir
96 BAB 96 Kecupan Di kening
97 BAB 97 Kamu Yang Pertama
98 BAB 98 Untuk Aruna
99 Bab 99 Prasangka Aruna
100 PENGUMUMAN!!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
BAB 1 Suami Idaman
2
BAB 2 Awal Mula
3
BAB 3 Berkilah
4
BAB 4 Tanda Merah
5
BAB 5 Dua Kehidupan
6
BAB 6 Primadona
7
BAB 7 Pertemuan Pertama
8
BAB 8 Bad or Good?
9
BAB 9 Pertemuan Kedua
10
BAB 10 Aroma Parfum
11
BAB 11 Prasangka
12
BAB 12 Meluluhkan Prasangka
13
BAB 13 Mendua
14
BAB 14 Pertemuan Ketiga
15
BAB 15 Menikah Siri
16
BAB 16 Menanti Kabar
17
BAB 17 Kontraksi Palsu
18
BAB 18 Curiga
19
BAB 19 Mencari Tahu
20
BAB 20 Kenyataan Pahit
21
BAB 21 Mengikuti Alur
22
BAB 22 Bom Waktu!
23
BAB 23 Bom Meledak
24
BAB 24 Ijin Menikah Resmi
25
BAB 25 Kita CERAI!!!
26
BAB 26 Kecelakaan
27
BAB 27 Pengambilan Tindakan
28
BAB 28 R.I.P Baby Zio
29
BAB 29 Siuman
30
BAB 30 Bunga Rahasia
31
BAB 31 Gadis Masa Lalu
32
BAB 32 Dia atau Diriku?
33
BAB 33 Pisah Ranjang
34
BAB 34 Mencari Kerja
35
BAB 35 Membawa Istri ke-2
36
BAB 36 PENGAKUAN!
37
BAB 37 Meninggalkan Rumah
38
BAB 38 Saling Menguatkan
39
BAB 39 Sekretaris Aruna
40
BAB 40 First Day
41
BAB 41 Masalah di sekolah
42
BAB 42 Menenangkan
43
BAB 43 Ketegaran Aruna
44
BAB 44 Pekerjaan Lancar
45
BAB 45 Super Heronya Zidane
46
BAB 46 Gala Dinner
47
BAB 47 Teringat kembali
48
BAB 48 Tuan Tampan
49
BAB 49 Spekulasi Buruk
50
BAB 50 Maafkan Papi
51
BAB 51 Masuk Kerja
52
BAB 52 Bersama Papi
53
BAB 53 My Hero
54
BAB 54 Berkunjung
55
BAB 55 Makan Malam
56
BAB 56 Tujuan Hidup
57
BAB 57 Ke Pengadilan
58
BAB 58 Resmi Bercerai!
59
BAB 59 Prasangka
60
BAB 60 Di CIUM!
61
BAB 61 Hari Baru
62
BAB 62 Ide Cemerlang
63
BAB 63 Bekerja Keras
64
BAB 64 Fokus
65
BAB 65 Meminta Waktu
66
BAB 66 Pergi Bersama
67
BAB 67 Second Kiss
68
BAB 68 Sarapan Pagi
69
BAB 69 Karma Berjalan
70
BAB 70 Kemarahan Zidane
71
BAB 71 Jantung tidak aman
72
BAB 72 Apa IYA?
73
BAB 73 Sarapan pagi lagi
74
BAB 74 Gadis Pemilik Jepit Kupu-Kupu
75
BAB 75 Belanja Bersama
76
BAB 76 Sampai Rumah
77
BAB 77 Kesempatan dalam Kesempitan
78
BAB 78 Dongeng Untuk Zidane
79
BAB 79 Mantan Suami
80
BAB 80 Tidak Tahu Diri
81
BAB 81 Playboy Insyaf
82
BAB 82 Gentleman
83
BAB 83 Seperti Keluarga
84
BAB 84 Mandi di sungai
85
BAB 85 TER-USIR
86
BAB 86 Pengakuan Rasa
87
BAB 87 Dia istriku
88
BAB 88 Lebih Agresif
89
BAB 89 Bestie
90
BAB 90 Peduli
91
BAB 91 Zidane Demam
92
BAB 92 Pelukan Pagi
93
BAB 93 Menyusun Strategi
94
BAB 94 Di Lamar Mendadak
95
BAB 95 Khawatir
96
BAB 96 Kecupan Di kening
97
BAB 97 Kamu Yang Pertama
98
BAB 98 Untuk Aruna
99
Bab 99 Prasangka Aruna
100
PENGUMUMAN!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!