Cinta Untuk Aruna
‘’Masak apa sayang?” peluk Arya dari belakang saat melihat istrinya sibuk memasak.
“Hei sayang, aku sedang memasak nasi goreng untukmu dan juga untuk Zidane.”
“Seharusnya kamu jangan terlalu lelah, usia kandungan kamu semakin membesar kan ada Bibi.”
“Tidak apa-apa, Mas. Duduklah dan panggilkan Zidane.”
“Oke baiklah. CUP!” kata Arya seraya memberi kecupan di pipi istrinya.
“Morning Mom!” sapa Zidane yang datang bersama Papinya.
“Morning sayang, ayo duduk! Sarapannya sudah jadi.”
“Oke Mom.”
Aruna melihat suaminya sibuk memainkan ponselnya. Aruna menghela nafas kasar melihat sikap suaminya itu. “Mas, ayo makan dulu.”
“Iya sebentar, sayang. Ini klien aku meminta rapat di ajukan, jadinya schedule ku berantakan.”
“Kan ada sekretarismu, Mas. Serahkan saja padanya.”
“Tidak bisa, klien yang satu ini rewel sekali. Sebentar lagi ya.”
Aruna hanya bisa menghela nafas panjang. “Zidane, ayo makan dulu. Papi masih sibuk.”
“Yes Mommy.”
Setelah selesai dengan ponselnya, Arya menyodorkan piringnya pada Aruna, memberi kode supaya Aruna menuangkan nasi kedalam piringnya. Aruna tersenyum lalu menuangkan nasi ke dalam piring Arya.
“Sayang, aku mau ayam gorengnya.”
“Iya Mas.”
“Thank you.” Kata Arya.
“Sama-sama Mas. Oh ya Mas, acara pengajian tujuh bulanan bagaimana?”
“Kamu tenang saja sayang, semuanya sudah beres. Kamu tidak usah capek-capek dan pusing mengurus semuanya. Karena aku sudah mengurusnya.”
“Terima kasih ya, Mas. Aku beruntung sekali memiliki kamu.”
“Aku juga beruntung memiliki kamu.”
Setelah selesai sarapan, Arya segera pergi ke kantor namun sebelum itu ia terlebih dahulu mengantar Zidane ke sekolah. Aruna kemudian pergi ke kamarnya untuk membereskan pakain kotor suaminya yang masih berada dalam koper. Karena Arya baru saja pulang semalam setelah tiga hari pergi ke luar kota. Saat membongkar pakaian kotor suaminya, Aruna sangat terkejut melihat sebuah blouse warna putih dalam koper suaminya.
“Blouse? Milik siapa? Kenapa ada di koper Mas Arya?’’ gumam Aruna penuh tanda tanya. Aruna berusaha untung tenang dan mencoba berpikir positif dengan apa yang dia lihat. Tiba-tiba dering ponselnya mengalihkan perhatian Aruna. Ada nama Gita di layar ponsel Aruna.
“Iya Git, ada apa?”
“Aruna, elo lupa ya?”
“Lupa apaan sih?” Aruna tidak mengerti.
“Gue sama Dinda udah nungguin elo. Elo lupa kalau Dinda hari ini ulang tahun dan dia traktir kita.”
“Ya ampun iya-iya, sorry. Ya udah, gue berangkat sekarang. Maklumlah, suami gue baru pulang semalam jadi ada yang harus gue beresin.”
“Ya udah deh, kita tunggu. Hati-hati ya.”
“Iya Gita, bye.” Aruna segera berganti pakaian dan memakai make up tipis-tipis lalu segera berangkat menuju café.
Aruna kini telah berusia 28 tahun. Ia dipinang oleh Arya, saat usianya masih 20 tahun. Aruna dulu adalah gadis yang pintar dan berprestasi, bahkan ia lulus SMA saat usianya 16 tahun karena ia berhasil menempuh kelas akselerasi. Bahkan saat itu ia menjadi mahasiswi termuda di kampus. Setelah lulus S1 yang hanya ia tempuh selama dua tahun saja, ia langsung di tawari pekerjaan di sebuah perusahaan ternama. Diusianya yang masih 18 tahun, Aruna berhasil menjadi seorang sekretaris muda. Dua tahun ia menjadi seorang sekretaris yang hebat, cakap, gesit, ulet dan sangat cerdas. Disaat ia dan bosnya sedang menghadiri gala dinner, disanalah awal pertemuannya dengan Arya. Pria yang kini menjadi suaminya. Tidak mudah bagi Aruna menerima pinangan Arya. Saat itu usia Arya masih tergolong muda, yaitu 26 tahun. Namun saat itu Arya mampu membuktikan keseriusannya pada Aruna dan juga keluarga Aruna. Ditambah Arya tidak membatasi ruang gerak Aruna, Aruna masih bisa bekerja dan tetap bisa menjalani apa yang menjadi hobinya karena mengingat usia Aruna yang masih muda. Sikap Arya yang seperti itulah yang mampu membuat Aruna jatuh cinta. Bahkan saat keduanya menikah, Aruna masih tetap diijinkan bekerja oleh Arya. Namun saat usia kandungan Aruna menginjak usia 8 bulan, Arya meminta Aruna untuk berhenti bekerja. Karena ia khawatir dengan kondisi Aruna. Disaat yang bersamaan, karir Arya semakin menanjak hingga akhirnya ia diangkat menjadi seorang wakil direktur.
“Tuh kan sayang, ini rezeki baby kita. Disaat aku memintamu berhenti bekerja, Tuhan memberi kita jalan lain. Tuhan menggantinya dengan menaikkan jabatanku di kantor. Kamu tidak perlu khawatir soal keuangan ya. Kamu cukup fokus mengurus ku dan anak kita. Biarkan aku yang bekerja.”
“Alhamdulillah, Mas. Aku bahagia sekali mendengarnya. Iya Tuhan memang sangat baik. Ingat ya Mas, kamu harus amanah.”
“Pasti sayang.”
Itulah obrolan beberapa tahun lalu saat Zidane masih dalam kandungan Aruna. Sepanjang perjalanan menuju café, Aruna hanya bisa tersenyum mengingat kenangan indah pertemuannya dengan Arya.
“Happy Birthday, Dinda. Sorry ya gue telat.” Kata Aruna seraya memeluk sahabatnya itu.
“Iya dimaafin kok tapi hadiahnya mana?” kata Dinda sambil mengulurkan telapak tangannya.
“Ya ampun baru juga nyampai langsung di todong hadiah.” Protes Aruna.
“Bukan cuma elo Aruna tapi gue juga,” sahut Gita.
“Hehehe iya dong.” Jawab Dinda sambil meringis. Aruna lalu memberikan sebuah kotak kecil untuk Dinda.
“Nih buat elo.”
“Apaan Run?” tanya Dinda penasaran.
“Buka aja,” ucap Aruna sambil tersenyum. Dinda dengan antusiasnya membuka hadiah dari Aruna.
“Wah gelangnya cantik banget. Asli nggak nih?” seloroh Dinda.
“Ya ampun Din, kebangetan banget deh lho. Udah di kasih masih pakai tanya asli apa nggak?” sahut Gita.
“Kan kalau asli buat investasi, Git.” Ucap Dinda terkekeh.
“Memang ya Miss realistis ini. Ini suratnya sayang, bisa di cek langsung ke tokonya.” Kata Aruna sambil menyodorkan surat gelang yang ia berikan pada Dinda.
“Jangan syok lihat harganya,” lanjut Aruna.
“Kalau dari Aruna bukan kaleng-kaleng.”
“Terus dari gue kaleng rombeng gitu?” sahut Gita.
“Ya ampun, ya nggak lah. Kalian semua bukan kaleng-kaleng. Sejujurnya bukan hadiahnya tapi persahabatan kita yang awet sejak pertama kali masuk SMA sampai detik ini, adalah hadiah terindah.” Ucap Dinda.
“Oh so sweet.” Kata Aruna. Mereka bertiga kemudian saling berpelukan.
“HBD ya Din. Sehat terus, panjang umur dan cepet dapat jodoh.” Ucap Aruna.
“Sekali lagi selamat makin tua ya, Din. Semoga sehat selalu, panjang umur dan cepat dapat jodoh.” Ucap Gita.
“Elo juga cepat dapat jodoh, Git. Doa yang terakhir jangan cuma buat gue.”
“Iya-iya buat gue juga,” kata Gita dengan tawanya.
Dinda adalah seorang pengusaha, dia memiliki beberapa cabang salon dan spa, dia adalah sahabat Aruna yang paling realistis dan lebih mengedepankan logika daipada perasaan. Kegagalan pernikahan kedua orang tuanya, membuat Dinda begitu selektif dalam memilih pasangan hidup. Sangat sulit meruntuhkan dinding logika Dinda. Seorang wanita biasanya berpikir menggunakan perasaan tapi Dinda lebih mengutamakan logika karena Dinda tidak mau dan takut terluka jika terlalu mengandalkan perasaannya. Beberapa kali Dinda menjalin hubungan dengan pria, hanya dua bulan yang paling awet karena semuanya bertentangan dengan prinsip hidupnya.
Sedangkan Gita, dia seorang psikiater. Mendengar keluh kesah dan membantu seseorang memecahkan masalah adalah keahliannya namun terkadang Gita lupa kalau dia juga memiliki masalah yang harus di selesaikan yaitu pasangan hidup. Banyak sekali pasien yang datang padanya mengutarakan keluh kesahnya tentang pernikahan. Dan kebanyakan itu adalah pasien wanita yang akhirnya stress dan frustasi karena pasangannya selingkuh. Menghadapi pasien dengan masalah tersebut, membuat Gita takut dan khawatir untuk berumah tangga. Bagi Gita dan Dinda kehidupan yang paling sempurna adalah milik Aruna. Keluarga kecil Aruna adalah cermin bagi Gita dan Dinda untuk mencari sosok pria seperti Arya, suami Aruna. Gita dan Dinda sendiri sangat bahagia melihat Aruna juga bahagia dengan keluarga kecilnya. Bahkan untuk menikahi Aruna, Arya pun harus meminta restu pada Gita dan Dinda. Bukan hanya restu tapi Gita dan Dinda juga melakukan bebera tes untuk Arya. Semua itu mereka lakukan untuk memastikan bahwa Arya adalah pria yang tepat untuk Aruna. Karena bagi Gita dan Dinda, Aruna adalah wanita spesial. Ya, begitulah keunikan persahabatan mereka bertiga.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Soraya
pertama numpang duduk dl ya kak
2023-01-03
0
MissGalau
aku udh mampir dan baca kk Dydy..
semangat kak. kayaknya disni bwangnya akan bxk yah thor
2022-01-25
2
Beautifully🤭
romanroman nya, layangan putus bukan?
tapi gakpapa, tetep sukaaa semua karya yg dibuat mbak author ini🥰
2022-01-13
1