Cinta Untuk Aruna

Cinta Untuk Aruna

BAB 1 Suami Idaman

‘’Masak apa sayang?” peluk Arya dari belakang saat melihat istrinya sibuk memasak.

“Hei sayang, aku sedang memasak nasi goreng untukmu dan juga untuk Zidane.”

“Seharusnya kamu jangan terlalu lelah, usia kandungan kamu semakin membesar kan ada Bibi.”

“Tidak apa-apa, Mas. Duduklah dan panggilkan Zidane.”

“Oke baiklah. CUP!” kata Arya seraya memberi kecupan di pipi istrinya.

“Morning Mom!” sapa Zidane yang datang bersama Papinya.

“Morning sayang, ayo duduk! Sarapannya sudah jadi.”

“Oke Mom.”

Aruna melihat suaminya sibuk memainkan ponselnya. Aruna menghela nafas kasar melihat sikap suaminya itu. “Mas, ayo makan dulu.”

“Iya sebentar, sayang. Ini klien aku meminta rapat di ajukan, jadinya schedule ku berantakan.”

“Kan ada sekretarismu, Mas. Serahkan saja padanya.”

“Tidak bisa, klien yang satu ini rewel sekali. Sebentar lagi ya.”

Aruna hanya bisa menghela nafas panjang. “Zidane, ayo makan dulu. Papi masih sibuk.”

“Yes Mommy.”

Setelah selesai dengan ponselnya, Arya menyodorkan piringnya pada Aruna, memberi kode supaya Aruna menuangkan nasi kedalam piringnya. Aruna tersenyum lalu menuangkan nasi ke dalam piring Arya.

“Sayang, aku mau ayam gorengnya.”

“Iya Mas.”

“Thank you.” Kata Arya.

“Sama-sama Mas. Oh ya Mas, acara pengajian tujuh bulanan bagaimana?”

“Kamu tenang saja sayang, semuanya sudah beres. Kamu tidak usah capek-capek dan pusing mengurus semuanya. Karena aku sudah mengurusnya.”

“Terima kasih ya, Mas. Aku beruntung sekali memiliki kamu.”

“Aku juga beruntung memiliki kamu.”

Setelah selesai sarapan, Arya segera pergi ke kantor namun sebelum itu ia terlebih dahulu mengantar Zidane ke sekolah. Aruna kemudian pergi ke kamarnya untuk membereskan pakain kotor suaminya yang masih berada dalam koper. Karena Arya baru saja pulang semalam setelah tiga hari pergi ke luar kota. Saat membongkar pakaian kotor suaminya, Aruna sangat terkejut melihat sebuah blouse warna putih dalam koper suaminya.

“Blouse? Milik siapa? Kenapa ada di koper Mas Arya?’’ gumam Aruna penuh tanda tanya. Aruna berusaha untung tenang dan mencoba berpikir positif dengan apa yang dia lihat. Tiba-tiba dering ponselnya mengalihkan perhatian Aruna. Ada nama Gita di layar ponsel Aruna.

“Iya Git, ada apa?”

“Aruna, elo lupa ya?”

“Lupa apaan sih?” Aruna tidak mengerti.

“Gue sama Dinda udah nungguin elo. Elo lupa kalau Dinda hari ini ulang tahun dan dia traktir kita.”

“Ya ampun iya-iya, sorry. Ya udah, gue berangkat sekarang. Maklumlah, suami gue baru pulang semalam jadi ada yang harus gue beresin.”

“Ya udah deh, kita tunggu. Hati-hati ya.”

“Iya Gita, bye.” Aruna segera berganti pakaian dan memakai make up tipis-tipis lalu segera berangkat menuju café.

Aruna kini telah berusia 28 tahun. Ia dipinang oleh Arya, saat usianya masih 20 tahun. Aruna dulu adalah gadis yang pintar dan berprestasi, bahkan ia lulus SMA saat usianya 16 tahun karena ia berhasil menempuh kelas akselerasi. Bahkan saat itu ia menjadi mahasiswi termuda di kampus. Setelah lulus S1 yang hanya ia tempuh selama dua tahun saja, ia langsung di tawari pekerjaan di sebuah perusahaan ternama. Diusianya yang masih 18 tahun, Aruna berhasil menjadi seorang sekretaris muda. Dua tahun ia menjadi seorang sekretaris yang hebat, cakap, gesit, ulet dan sangat cerdas. Disaat ia dan bosnya sedang menghadiri gala dinner, disanalah awal pertemuannya dengan Arya. Pria yang kini menjadi suaminya. Tidak mudah bagi Aruna menerima pinangan Arya. Saat itu usia Arya masih tergolong muda, yaitu 26 tahun. Namun saat itu Arya mampu membuktikan keseriusannya pada Aruna dan juga keluarga Aruna. Ditambah Arya tidak membatasi ruang gerak Aruna, Aruna masih bisa bekerja dan tetap bisa menjalani apa yang menjadi hobinya karena mengingat usia Aruna yang masih muda. Sikap Arya yang seperti itulah yang mampu membuat Aruna jatuh cinta. Bahkan saat keduanya menikah, Aruna masih tetap diijinkan bekerja oleh Arya. Namun saat usia kandungan Aruna menginjak usia 8 bulan, Arya meminta Aruna untuk berhenti bekerja. Karena ia khawatir dengan kondisi Aruna. Disaat yang bersamaan, karir Arya semakin menanjak hingga akhirnya ia diangkat menjadi seorang wakil direktur.

“Tuh kan sayang, ini rezeki baby kita. Disaat aku memintamu berhenti bekerja, Tuhan memberi kita jalan lain. Tuhan menggantinya dengan menaikkan jabatanku di kantor. Kamu tidak perlu khawatir soal keuangan ya. Kamu cukup fokus mengurus ku dan anak kita. Biarkan aku yang bekerja.”

“Alhamdulillah, Mas. Aku bahagia sekali mendengarnya. Iya Tuhan memang sangat baik. Ingat ya Mas, kamu harus amanah.”

“Pasti sayang.”

Itulah obrolan beberapa tahun lalu saat Zidane masih dalam kandungan Aruna. Sepanjang perjalanan menuju café, Aruna hanya bisa tersenyum mengingat kenangan indah pertemuannya dengan Arya.

 

 “Happy Birthday, Dinda. Sorry ya gue telat.” Kata Aruna seraya memeluk sahabatnya itu.

“Iya dimaafin kok tapi hadiahnya mana?” kata Dinda sambil mengulurkan telapak tangannya.

“Ya ampun baru juga nyampai langsung di todong hadiah.” Protes Aruna.

“Bukan cuma elo Aruna tapi gue juga,” sahut Gita.

“Hehehe iya dong.” Jawab Dinda sambil meringis. Aruna lalu memberikan sebuah kotak kecil untuk Dinda.

“Nih buat elo.”

“Apaan Run?” tanya Dinda penasaran.

“Buka aja,” ucap Aruna sambil tersenyum. Dinda dengan antusiasnya membuka hadiah dari Aruna.

“Wah gelangnya cantik banget. Asli nggak nih?” seloroh Dinda.

“Ya ampun Din, kebangetan banget deh lho. Udah di kasih masih pakai tanya asli apa nggak?” sahut Gita.

“Kan kalau asli buat investasi, Git.” Ucap Dinda terkekeh.

“Memang ya Miss realistis ini. Ini suratnya sayang, bisa di cek langsung ke tokonya.” Kata Aruna sambil menyodorkan surat gelang yang ia berikan pada Dinda.

“Jangan syok lihat harganya,” lanjut Aruna.

“Kalau dari Aruna bukan kaleng-kaleng.”

“Terus dari gue kaleng rombeng gitu?” sahut Gita.

“Ya ampun, ya nggak lah. Kalian semua bukan kaleng-kaleng. Sejujurnya bukan hadiahnya tapi persahabatan kita yang awet sejak pertama kali masuk SMA sampai detik ini, adalah hadiah terindah.” Ucap Dinda.

“Oh so sweet.” Kata Aruna. Mereka bertiga kemudian saling berpelukan.

“HBD ya Din. Sehat terus, panjang umur dan cepet dapat jodoh.” Ucap Aruna.

“Sekali lagi selamat makin tua ya, Din. Semoga sehat selalu, panjang umur dan cepat dapat jodoh.” Ucap Gita.

“Elo juga cepat dapat jodoh, Git. Doa yang terakhir jangan cuma buat gue.”

“Iya-iya buat gue juga,” kata Gita dengan tawanya.

Dinda adalah seorang pengusaha, dia memiliki beberapa cabang salon dan spa, dia adalah sahabat Aruna yang paling realistis dan lebih mengedepankan logika daipada perasaan. Kegagalan pernikahan kedua orang tuanya, membuat Dinda begitu selektif dalam memilih pasangan hidup. Sangat sulit meruntuhkan dinding logika Dinda. Seorang wanita biasanya berpikir menggunakan perasaan tapi Dinda lebih mengutamakan logika karena Dinda tidak mau dan takut terluka jika terlalu mengandalkan perasaannya. Beberapa kali Dinda menjalin hubungan dengan pria, hanya dua bulan yang paling awet karena semuanya bertentangan dengan prinsip hidupnya.

Sedangkan Gita, dia seorang psikiater. Mendengar keluh kesah dan membantu seseorang memecahkan masalah adalah keahliannya namun terkadang Gita lupa kalau dia juga memiliki masalah yang harus di selesaikan yaitu pasangan hidup. Banyak sekali pasien yang datang padanya mengutarakan keluh kesahnya tentang pernikahan. Dan kebanyakan itu adalah pasien wanita yang akhirnya stress dan frustasi karena pasangannya selingkuh. Menghadapi pasien dengan masalah tersebut, membuat Gita takut dan khawatir untuk berumah tangga. Bagi Gita dan Dinda kehidupan yang paling sempurna adalah milik Aruna. Keluarga kecil Aruna adalah cermin bagi Gita dan Dinda untuk mencari sosok pria seperti Arya, suami Aruna. Gita dan Dinda sendiri sangat bahagia melihat Aruna juga bahagia dengan keluarga kecilnya. Bahkan untuk menikahi Aruna, Arya pun harus meminta restu pada Gita dan Dinda. Bukan hanya restu tapi Gita dan Dinda juga melakukan bebera tes untuk Arya. Semua itu mereka lakukan untuk memastikan bahwa Arya adalah pria yang tepat untuk Aruna. Karena bagi Gita dan Dinda, Aruna adalah wanita spesial. Ya, begitulah keunikan persahabatan mereka bertiga.

 

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

pertama numpang duduk dl ya kak

2023-01-03

0

MissGalau

MissGalau

aku udh mampir dan baca kk Dydy..

semangat kak. kayaknya disni bwangnya akan bxk yah thor

2022-01-25

2

Beautifully🤭

Beautifully🤭

romanroman nya, layangan putus bukan?
tapi gakpapa, tetep sukaaa semua karya yg dibuat mbak author ini🥰

2022-01-13

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Suami Idaman
2 BAB 2 Awal Mula
3 BAB 3 Berkilah
4 BAB 4 Tanda Merah
5 BAB 5 Dua Kehidupan
6 BAB 6 Primadona
7 BAB 7 Pertemuan Pertama
8 BAB 8 Bad or Good?
9 BAB 9 Pertemuan Kedua
10 BAB 10 Aroma Parfum
11 BAB 11 Prasangka
12 BAB 12 Meluluhkan Prasangka
13 BAB 13 Mendua
14 BAB 14 Pertemuan Ketiga
15 BAB 15 Menikah Siri
16 BAB 16 Menanti Kabar
17 BAB 17 Kontraksi Palsu
18 BAB 18 Curiga
19 BAB 19 Mencari Tahu
20 BAB 20 Kenyataan Pahit
21 BAB 21 Mengikuti Alur
22 BAB 22 Bom Waktu!
23 BAB 23 Bom Meledak
24 BAB 24 Ijin Menikah Resmi
25 BAB 25 Kita CERAI!!!
26 BAB 26 Kecelakaan
27 BAB 27 Pengambilan Tindakan
28 BAB 28 R.I.P Baby Zio
29 BAB 29 Siuman
30 BAB 30 Bunga Rahasia
31 BAB 31 Gadis Masa Lalu
32 BAB 32 Dia atau Diriku?
33 BAB 33 Pisah Ranjang
34 BAB 34 Mencari Kerja
35 BAB 35 Membawa Istri ke-2
36 BAB 36 PENGAKUAN!
37 BAB 37 Meninggalkan Rumah
38 BAB 38 Saling Menguatkan
39 BAB 39 Sekretaris Aruna
40 BAB 40 First Day
41 BAB 41 Masalah di sekolah
42 BAB 42 Menenangkan
43 BAB 43 Ketegaran Aruna
44 BAB 44 Pekerjaan Lancar
45 BAB 45 Super Heronya Zidane
46 BAB 46 Gala Dinner
47 BAB 47 Teringat kembali
48 BAB 48 Tuan Tampan
49 BAB 49 Spekulasi Buruk
50 BAB 50 Maafkan Papi
51 BAB 51 Masuk Kerja
52 BAB 52 Bersama Papi
53 BAB 53 My Hero
54 BAB 54 Berkunjung
55 BAB 55 Makan Malam
56 BAB 56 Tujuan Hidup
57 BAB 57 Ke Pengadilan
58 BAB 58 Resmi Bercerai!
59 BAB 59 Prasangka
60 BAB 60 Di CIUM!
61 BAB 61 Hari Baru
62 BAB 62 Ide Cemerlang
63 BAB 63 Bekerja Keras
64 BAB 64 Fokus
65 BAB 65 Meminta Waktu
66 BAB 66 Pergi Bersama
67 BAB 67 Second Kiss
68 BAB 68 Sarapan Pagi
69 BAB 69 Karma Berjalan
70 BAB 70 Kemarahan Zidane
71 BAB 71 Jantung tidak aman
72 BAB 72 Apa IYA?
73 BAB 73 Sarapan pagi lagi
74 BAB 74 Gadis Pemilik Jepit Kupu-Kupu
75 BAB 75 Belanja Bersama
76 BAB 76 Sampai Rumah
77 BAB 77 Kesempatan dalam Kesempitan
78 BAB 78 Dongeng Untuk Zidane
79 BAB 79 Mantan Suami
80 BAB 80 Tidak Tahu Diri
81 BAB 81 Playboy Insyaf
82 BAB 82 Gentleman
83 BAB 83 Seperti Keluarga
84 BAB 84 Mandi di sungai
85 BAB 85 TER-USIR
86 BAB 86 Pengakuan Rasa
87 BAB 87 Dia istriku
88 BAB 88 Lebih Agresif
89 BAB 89 Bestie
90 BAB 90 Peduli
91 BAB 91 Zidane Demam
92 BAB 92 Pelukan Pagi
93 BAB 93 Menyusun Strategi
94 BAB 94 Di Lamar Mendadak
95 BAB 95 Khawatir
96 BAB 96 Kecupan Di kening
97 BAB 97 Kamu Yang Pertama
98 BAB 98 Untuk Aruna
99 Bab 99 Prasangka Aruna
100 PENGUMUMAN!!
Episodes

Updated 100 Episodes

1
BAB 1 Suami Idaman
2
BAB 2 Awal Mula
3
BAB 3 Berkilah
4
BAB 4 Tanda Merah
5
BAB 5 Dua Kehidupan
6
BAB 6 Primadona
7
BAB 7 Pertemuan Pertama
8
BAB 8 Bad or Good?
9
BAB 9 Pertemuan Kedua
10
BAB 10 Aroma Parfum
11
BAB 11 Prasangka
12
BAB 12 Meluluhkan Prasangka
13
BAB 13 Mendua
14
BAB 14 Pertemuan Ketiga
15
BAB 15 Menikah Siri
16
BAB 16 Menanti Kabar
17
BAB 17 Kontraksi Palsu
18
BAB 18 Curiga
19
BAB 19 Mencari Tahu
20
BAB 20 Kenyataan Pahit
21
BAB 21 Mengikuti Alur
22
BAB 22 Bom Waktu!
23
BAB 23 Bom Meledak
24
BAB 24 Ijin Menikah Resmi
25
BAB 25 Kita CERAI!!!
26
BAB 26 Kecelakaan
27
BAB 27 Pengambilan Tindakan
28
BAB 28 R.I.P Baby Zio
29
BAB 29 Siuman
30
BAB 30 Bunga Rahasia
31
BAB 31 Gadis Masa Lalu
32
BAB 32 Dia atau Diriku?
33
BAB 33 Pisah Ranjang
34
BAB 34 Mencari Kerja
35
BAB 35 Membawa Istri ke-2
36
BAB 36 PENGAKUAN!
37
BAB 37 Meninggalkan Rumah
38
BAB 38 Saling Menguatkan
39
BAB 39 Sekretaris Aruna
40
BAB 40 First Day
41
BAB 41 Masalah di sekolah
42
BAB 42 Menenangkan
43
BAB 43 Ketegaran Aruna
44
BAB 44 Pekerjaan Lancar
45
BAB 45 Super Heronya Zidane
46
BAB 46 Gala Dinner
47
BAB 47 Teringat kembali
48
BAB 48 Tuan Tampan
49
BAB 49 Spekulasi Buruk
50
BAB 50 Maafkan Papi
51
BAB 51 Masuk Kerja
52
BAB 52 Bersama Papi
53
BAB 53 My Hero
54
BAB 54 Berkunjung
55
BAB 55 Makan Malam
56
BAB 56 Tujuan Hidup
57
BAB 57 Ke Pengadilan
58
BAB 58 Resmi Bercerai!
59
BAB 59 Prasangka
60
BAB 60 Di CIUM!
61
BAB 61 Hari Baru
62
BAB 62 Ide Cemerlang
63
BAB 63 Bekerja Keras
64
BAB 64 Fokus
65
BAB 65 Meminta Waktu
66
BAB 66 Pergi Bersama
67
BAB 67 Second Kiss
68
BAB 68 Sarapan Pagi
69
BAB 69 Karma Berjalan
70
BAB 70 Kemarahan Zidane
71
BAB 71 Jantung tidak aman
72
BAB 72 Apa IYA?
73
BAB 73 Sarapan pagi lagi
74
BAB 74 Gadis Pemilik Jepit Kupu-Kupu
75
BAB 75 Belanja Bersama
76
BAB 76 Sampai Rumah
77
BAB 77 Kesempatan dalam Kesempitan
78
BAB 78 Dongeng Untuk Zidane
79
BAB 79 Mantan Suami
80
BAB 80 Tidak Tahu Diri
81
BAB 81 Playboy Insyaf
82
BAB 82 Gentleman
83
BAB 83 Seperti Keluarga
84
BAB 84 Mandi di sungai
85
BAB 85 TER-USIR
86
BAB 86 Pengakuan Rasa
87
BAB 87 Dia istriku
88
BAB 88 Lebih Agresif
89
BAB 89 Bestie
90
BAB 90 Peduli
91
BAB 91 Zidane Demam
92
BAB 92 Pelukan Pagi
93
BAB 93 Menyusun Strategi
94
BAB 94 Di Lamar Mendadak
95
BAB 95 Khawatir
96
BAB 96 Kecupan Di kening
97
BAB 97 Kamu Yang Pertama
98
BAB 98 Untuk Aruna
99
Bab 99 Prasangka Aruna
100
PENGUMUMAN!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!