Happy Reading All.
****
“Hah serius lo ngelawan Antariksa?” tanya Ariel dengan tatapan tak percaya pada Adhara yang kini tengah berjalan di sisinya.
Info tentang Adhara yang berani melawan Antariksa juga tentangnya yang melawan empat preman sekolah sudah tersebar ke penjuru NHS banyak dari mereka yang begitu mengagumi keberanian Adhara apalagi kaum adam, setelah tahu Adhara adalah gadis yang imut dan cantik mereka jadi begitu menyukai Adhara.
“Itu sih salah dia ya yang kasar banget,” ucap Adhara dengan wajah kesalnya jika mengingat kembali bagaimana kasarnya laki-laki yang ternyata bernama Antariksa tersebut.
“Udah gak heran, dia emang terkenal kasar tapi masih banyak yang suka karena dia ganteng,” ucap Elara yang di balas dengan anggukan Ariel.
Adhara hanya bisa menggeleng karena menurutnya mereka hanya bisa memandang fisik, ia begitu berharap semoga ia bisa di jauhkan dari laki-laki kasar seperti itu.
“Ganteng doang tapi kasar dah lah skip,” ucap Adhara yang malah membuat kedua temannya itu terkekeh.
Bersamaan saat mereka hendak memasuki kantin empat orang berjalan ke luar kantin, tiga dari mereka adalah laki-laki sedangkan yang satu adalah perempuan. Mereka adalah tiga pangeran dengan seorang gadis yang berjalan di samping Antariksa.
Adhara tak menghiraukan mereka dan memilih untuk segera melewati mereka namun dari sana dapat ia lihat laki-laki yang ia sukai tengah tersenyum ke arahnya. Dia adalah Arche laki-laki yang paling hangat di antara kedua sahabatnya ia tak menyangka akan bisa menyukai Arche hanya dalam satu kali pertemuan.
Melihat Arche yang tersenyum padanya Adhara membalasnya dengan senyuman, jantungnya rasanya sedang tidak baik- baik saja mendapatkan senyuman dari Arche.
“Hei lo Adhara kan?” tanya gadis yang bersama mereka dengan begitu antusias. Adhara menghentikan langkahnya sambil tersenyum dan mengangguk.
“Wah gue kagum banget sama lo, lo hebat bisa ngelawan medusa,” ucap gadis itu sambil melirik ke arah Antariksa yang berada di samping kirinya. Mendengar ucapan gadis itu Adhara hanya tersenyum menanggapinya.
“Gue juga gak suka sama cowok kasar yang suka semena-mena,” ucap Adhara sambil yang membuat Antariksa memutar bola matanya malas.
“Haha lo emang keren,” ucap gadis itu yang mengajungkan jempolnya hingga tanpa sengaja ia menjatuhkan minuman yang dibawanya hingga mengenai Antariksa.
“Lo bego banget sih,” ucap Antariksa sambil mendorong gadis itu hingga hampir saja tersungkur ke lantai jika Arche tidak membantunya dan memeluk gadis itu.
Jujur saja hal itu membuat Adhara mengepalkan tangannya, hatinya begitu terasa terbakar melihat orang yang disukainya memeluk gadis lain.
“Emang dasar nya kasar banget,” ucap Adhara dengan senyuman sinisnya pada Antariksa yang kini menatapnya datar.
“Adhara udah mending kita pergi,” bisik Ariel yang tak ingin temannya itu terlibat masalah dengan tiga pangeran.
“Gak bisa orang kayak dia itu harus di kasih pengertian biar gak kasar,” ucap Adhara sambil menatap Antariksa dengan sengit.
Kini mereka sudah menjadi tontonan murid yang lewat bahkan yang berada di dalam kantin ikut melihat. Ariel dan Elara sudah berusaha menarik Adhara untuk pergi namun gadis itu malah tetap saling menatap dengan sangit pada Antariksa begitupun sebaliknya.
“Mau sikap gue kasar atau gimanapun itu urusan gue, gak usah sok lembut harusnya lo ngaca lo itu cewek tapi bar-bar banget,” sungut Antariksa membuat Adhara memelototkan matanya mendengar hinaan Antariksa ternyata bukan hanya sikap saja yang kasar namun mulut laki-laki itu begitu kasar dan pedas.
“Cowok-cowok mulut lo pedes banget ya, keseringan makan cabe ya lo,” ucap Adhara sambil berkacak pinggang.
Elara memijit kening melihat pertengkaran temannya itu namun dapat ia akui Adhara memang sangat berani apalagi pada laki-laki seperti Antariksa.
“Udah Adhara gue gak papa kok, lagian Antariksa itu kakak gue udah biasa gue sama sikapnya,” ucap gadis yang tadi Antariksa dorong tersebut.
Mendengar ucapan gadis itu Adhara mengerjapkan matanya beberapa kali tak percaya jika gadis itu adalah adik Antariksa, jujur saja ia juga sangat malu saat ini namun ia harus memutar otak agar tidak terlihat terlalu salah.
“Hmm… tetep aja harus nya sama adik itu harus saling menyayangi,” ucap Adhara dengan senyumannya pada gadis tersebut yang terlihat juga tersenyum tulus pada Adhara.
“Bacot,” ucap Antariksa yang setelahnya langsung pergi bersama dengan Chan yang sedari tadi hanya diam menyaksikan pertengkaran tersebut.
“Gadis pemberani,” ucap Arche dengan senyumannya sambil mengelus puncak kepala Adhara lalu segera pergi menyusul kedua sahabatnya untuk pergi.
“Btw makasih ya Adhara, oh iya kenalin gue Sky,” ucap gadis yang tak lain bernama Sky tersebut sambil mengulurkan tangannya pada Adhara yang segera dibalas oleh gadis itu.
“Adhara, ini Elara dan yang ini Ariel,” ucap Adhara memperkenalkan kedua temannya yang juga mengulurkan tangan untuk berkenalan.
“Oh iya nanti malam dateng ya ke rumah gue, kita makan malam bersama,” ucap Sky penuh harap agar Adhara mau menerima tawarannya.
Adhara menggaruk tengkuknya yang tak gatal ia jadi bingung harus menerima atau menolak tawaran Sky. Ia sebenarnya ingin menolak apa lagi pasti akan ada manusia kasar itu. Tapi melihat raut wajah Sky yang penuh harap membuat Adhara tak bisa menolaknya akhirnya hanya mengangguk.
“Terima kasih Adhara,” ucap Sky dengan senyumannya.
“Kalian berdua juga harus datang,” ucap Sky pada kedua teman Adhara.
“Maaf Sky tapi aku harus menemani kakakku pergi malam ini,” ucap Elara penuh sesal. Sebenarnya ia sangat ingin pergi apa lagi ini yang mengundangnya adik dari idolanya.
“Maaf tapi aku juga ada acara malam ini,” ucap Ariel yang juga merasa begitu sedih.
Lagi pula siapa yang tidak ingin datang ke rumah Antariksa apa lagi makan malam bersama dengan sang idola memangnya siapa yang akan menolak, kecuali Adhara tentunya.
“Yah sayang sekali, tapi ya udah lah, Adhara aku bisa minta no ponselmu?” tanya Sky sambil mengulurkan ponselnya.
Adhara segera mengambil ponsel tersebut dan mengetikkan no ponselnya setelah selesai ia langsung memberikannya pada Sky kembali.
“Terima kasih Adhara, aku akan mengirimkan alamatmu nanti,” ucap Sky yang setelahnya langsung pergi dengan senyumannya.
“Adhara lo berani banget, kayaknya kalian akan terus terlibat,” ucap Elara sambil menggoda Adhara yang malah bergidik.
“Tidak, nanti malam adalah yang terakhir. Aku tak tertarik dengannya, Arche lebih menarik,” ucap Adhara dengan senyumannya hingga pipi gadis itu memerah karena keceplosan mengatakannya.
“Adhara lo suka sama Arche?” tanya Ariel dengan begitu antusias hingga tanpa sadar ia mengeraskan suaranya.
“Gak, apaan sih,” ucap Adhara yang langsung pergi namuan kedua temannya itu malah tidak mau berhenti menggodanya membuat pipi gadis itu semakin bersemu.
Mereka memasuki kantin dengan Adhara yang kini menjadi topik hangat dari banyak murid penghuni Nas High School.
***
****
Thank for Reading all
Hai semua apa kabar?
Aku datang lagi nih dengan cerita baru yang pastinya gak kalah seru sama cerita sebelumnya.
Semoga kalian suka ya sama ceritanya maaf kalau masih banyak typo dan feel kurang dapet.
Jangan lupa untuk Like, Koment, tanpah ke favorite.
See You Next Chapter all.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 258 Episodes
Comments
Coco
namanya bagus, jadi kepikiran nanti mau namain anak Arche tapi belum punya suami
2023-04-10
0
BACOT BAE LAU Fucking
pas banget kalo gabut di pondok baca novel kek gini😅😎
2022-04-20
1
Endang Winarsih
lanjut
2022-04-12
0