Bab 5 Masih Ada Harapan

Pesta kelahiran Louis digelar dengan megah. Para bangsawan berlomba-lomba memberikan ucapan selamat dan hadiah kepada calon Putra Mahkota. Braun dan Charlotte menghiasi pesta dengan wajah bahagia mereka. Judith pun turut berbahagia melihat banyak orang yang menyukai adiknya. Leticia hanya bisa tersenyum paksa melihat kegirangan yang terpancarkan selama pesta.

Sesekali Leticia bersama Braun menyambut tamu yang datang. Braun kadang menggandeng dan merangkul Leticia. Leticia ingin menepis tangan Braun, tetapi ia tidak bisa. Ia tidak ingin tersebar gosip tentang hubungannya dengan Braun yang buruk. Judith yang masih kecil, pasti tidak mampu menahan cemoohan dari bangsawan-bangsawan yang melihat kejadian hal ini.

Braun meninggalkan Leticia karena tidak baik meninggalkan bintang pesta ini sendirian. Braun menghampiri Charlotte sambil membawa minuman. Charlotte menerima minuman yang dibawa Braun. Mereka berdua tersenyum.

Leticia memalingkan wajah dari pandangan yang tidak mengenakkan itu. Ia mencari Judith yang tadi ia tinggalkan bersama Charlotte. Kemungkinan Judith bosan karena merasa bosan dan pergi berkeliling.

Leticia melihat punggung putrinya. Sebenarnya ia ingin memanggilnya, tetapi mengurungkan niatnya. Judith sedang berkenalan dengan teman-teman sebayanya. Semuanya sangat ramah terhadap Judith. Mereka membicarakan sesuatu dengan semangat. Leticia yang tidak ingin merusak keadaan dengan kehadirannya, segera menjauh.

Ia menuju balkon untuk menyendiri. Menghirup angin malam yang dingin seakan ingin menyegarkan kepalanya yang keruh. Apakah ia bisa bertahan? Harus sampai kapan ia bertahan? Berbagai pertanyaan membanjiri kepalanya.

"Rupanya kau di sini, aku mencarimu ke mana-mana," ujar suara wanita dari punggung Leticia.

"Ah, pesta masih berlangsung. Haruskah kupanggil Permaisuri Leticia?" lanjut wanita itu kembali.

Leticia segera berbalik melihat orang yang menyapanya. Wanita yang sedang berdiri di depannya adalah pemimpin penyihir kekaisaran sekaligus teman baik Leticia. Ia adalah rakyat biasa yang bisa menjadi pemimpin di kekaisaran. Semua itu ia peroleh karena kemampuan sihirnya yang hebat. Banyak penyihir yang berasal dari keturunan bangsawan yang tidak menyukainya karena iri. 

"Kamu bisa memanggilku sesuka hatimu, Rose. Aku di sini hanya ingin terbebas dari keramaian," jawab Leticia dengan cepat.

Leticia kembali memegang pinggiran balkon dengan kedua tangannya. 

"Jika kau ada masalah, kau bisa menceritakannya kepadaku." Rose menaruh tangannya pada bahu Leticia.

Leticia memejamkan mata erat-erat. Ia menoleh menatap Rose.

"Terima kasih, aku akan mengundangmu ke istana permaisuri pertama jika kamu tidak sibuk. Tidak baik membicarakan masalah di pesta perayaan kelahiran calon Putra Mahkota." Leticia tidak mampu mengendalikan suaranya yang semakin rendah.

"Aku akan datang walaupun sibuk." Rose menatap Leticia dengan lembut. Tatapan Rose mampu menenangkan hati Leticia yang sedang kacau. Leticia ingin memeluknya, meluapkan semua perasaannya segera mungkin. Namun, masih ada telinga dan mata yang mendengar. Ia tidak ingin desas-desus membebani kepalanya yang sudah penat.

"Jadi Dale tidak datang?" Leticia berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Orang itu dari awal tidak menyukai Braun. Tidak mungkin dia datang." Rose mengibas-ngibaskan tangan kanannya.

"Sepertinya ada baiknya aku mengundang kalian berdua bersamaan." Leticia mulai tersenyum. Ia mulai membayangkan pertemuan mereka bertiga.

"Aku ingin kau mengundangku sendirian. Jika ada dia, mungkin kau akan semakin pusing karena kami selalu bertengkar." Rose memegang keningnya dengan salah satu tangannya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Baiklah aku hanya akan mengundangmu saja. Namun, lain kali aku akan mengundang kalian berdua bersama. Kamu harus datang."

"Baiklah. Sebelumnya aku peringatkan jangan menjodohkan kami. Aku tidak cocok dengannya dan dia bukan tipeku." Rose mendengus kesal. Sudah lama sahabatnya ini menjodohkannya dengan Dale si penyihir menara. Hanya karena mereka berdua adalah teman masa kecil dan sama-sama seorang penyihir. Mereka berdua tidak saling menyukai, dan tidak akan saling menyukai.

"Baik, baik." Leticia mulai tertawa.

Ini adalah tawa pertamanya sejak pernikahan Braun dan Charlotte. Ia baru merasa bebas ketika bersama teman-temannya. Ia tidak sabar mengundang Rose dan Dale ke istananya.

***

Leticia sedang membuka kertas putih yang direkatkan dengan lelehan lilin. Surat-surat dari bangsawan membuatnya lelah. Tak ada yang benar-benar mendukungnya. Para bangsawan itu hanya membutuhkan dukungan dari Kaisar. 

Leticia membuka surat terakhir dengan tulisan mantra sihir. Ada dua orang yang mungkin mengirimkan surat ini, Rose atau Dale. Sepertinya itu surat dari Rose, karena surat dari Dale pasti memiliki lambang menara sihir.

Leticia membaca surat itu.

Aku memberikan batu sihir untuk berkomunikasi. Aku harap kau segera menghubungiku. Aku siap datang kapan saja.

Temanmu,

Rose 

Sebuah pesan yang sangat singkat, tetapi sangat membantunya. Tangan Leticia meraih batu berwarna hijau yang berada di dalam amplop. Ia memutar-mutar batu itu untuk memperhatikan bentuknya. Ada sebuah tombol yang berada di tengah batu itu. Tombol itu digunakan untuk mengaktifkan sihir komunikasi jarak jauh. Leticia pasti akan menggunakan batu itu, tetapi hari ini bukan waktu yang tepat. Ia menaruhnya di laci kerjanya.

Suara ketukan pintu terdengar di ruang kerja Leticia. Ada seorang wanita yang masuk ke dalam. Charlotte dengan cepat memberi salam dan duduk di tempat tamu. Leticia segera berhenti dari pekerjaannya lalu menyapa Charlotte. Ia berdiri dan duduk di depan permaisuri ke dua. Tidak seperti biasanya Charlotte datang ke ruang kerja. Biasanya mereka hanya bertemu di meja makan atau saat mereka mengundang satu sama lain ke istana mereka masing-masing. 

"Sebelumnya saya berterima kasih atas hadiah yang Anda berikan kepada Louis, Permaisuri Leticia."

"Bukan apa-apa, sudah sepantasnya saya memberikan hadiah kepada calon Putra Mahkota."

"Saya juga berterima kasih karena Anda telah mengerjakan semua tugas permaisuri sendirian. Bila Anda berkenan, saya harap bisa membantu pekerjaan Anda. Saya juga seorang permaisuri, sudah sepantasnya saya ikut mengerjakan pekerjaan yang Anda lakukan."

Charlotte ingin membantu pekerjaan Leticia. Seharusnya Leticia senang, tetapi hatinya merasa gundah. Seperti tugasnya diambil alih oleh Charlotte, tetapi mereka hanya berbagi tugas agar pekerjaannya lebih ringan. Akhirnya Leticia menyetujuinya.

"Baiklah, saya akan membagi tugas permaisuri dengan Anda, Permaisuri Charlotte."

"Terima kasih, Permaisuri Leticia. Saya pamit dulu."

Charlotte telah pergi dari ruangan kerja Leticia. Leticia bersandar di kursi sambil memejamkan matanya. Ia merasa ada maksud tersembunyi dari Charlotte.

Di samping itu, hubungan antara Charlotte dan Braun terlihat mencurigakan. Jika Braun sama sekali tidak pernah mencintainya, bagaimana dengan Charlotte? Apakah perasaan Braun kepada Charlotte adalah murni atau hanyalah pura-pura? Apakah Marquis Nien juga bekerja sama dengan Braun untuk membunuh kaisar? 

Ia segera mengambil batu sihir yang diberikan oleh Rose. Jari Leticia menekan tombol batu sihir itu. Batu itu bersinar terang. Selang beberapa lama terdengar suara Rose.

"Ada apa Leticia? Apa kau ingin bertemu denganku sekarang?"

"Tidak, tidak sekarang. Aku ingin kamu menyelidiki hubungan antara Braun dan Charlotte di masa lalu, yaitu saat Braun sebelum bertemu diriku."

"Baik, aku segera menyelidiki mereka. Setelah itu haruskah aku menemuimu? Ataukah aku menghubungimu lewat batu sihir saja?"

"Lewat batu sihir saja. Terima kasih atas bantuanmu, Rose."

"Dengan senang hati, Leticia."

Leticia perlu memastikan hubungan Charlotte dan Braun. Hubungan mereka berdua sangat mencurigakan. Di antara putri bangsawan kenapa Braun memilih Charlotte? Masih ada putri dari Duke Irion. Duke Irion mempunyai kekuatan militer dan wilayah kekuasaan yang lebih besar daripada Marquis Nien. Ia berharap kecurigaannya tidak benar. Jika benar, maka hidup Judith dan dirinya tidak aman di istana.

Terpopuler

Comments

Remasari

Remasari

semangat...
salam dari "Presdir pemaksa"😊

2022-03-04

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan
2 Bab 2 Kelahiran
3 Bab 3 Kerelaan
4 Bab 4 Keputusasaan
5 Bab 5 Masih Ada Harapan
6 Bab 6 Kebulatan Hati
7 Bab 7 Istana Tak Lagi Aman
8 Bab 8 Guru Dipecat
9 Bab 9 Rencana Jahat
10 Bab 10 Teman
11 Bab 11 Balas Dendam Dimulai
12 Bab 12 Isabella
13 Bab 13 Pertemuan Dengan Musuh Atau Sahabat?
14 Bab 14 Latihan Pertama
15 Bab 15 Awal yang Meyakinkan
16 Bab 16 Tipu Muslihat
17 Bab 17 Ketidakpercayaan
18 Bab 18 Informasi Rahasia
19 Bab 19 Penyelidikan
20 Bab 20 Serangan Mendadak
21 Bab 21 Kebenaran dari Serangan
22 Bab 22 Penyelidikan di Desa
23 Bab 23 Dugaan
24 Bab 24 Kesetiaan
25 Bab 25 Penyelidikan Gerald
26 Bab 26 Dibalik Pintu
27 Bab 27 Penangkapan dan Pencapaian
28 Bab 28 Acara Minum Teh
29 Bab 29 Pesanan Leticia
30 Bab 30 Penebusan Dosa
31 Bab 31 Sebuah Ilusi
32 Bab 32 Perjanjian Clear
33 Bab 33 Babak Baru
34 Bab 34 Wanita Dambaan
35 Bab 35 Blaire Heaven (1)
36 Bab 36 Blaire Heaven (2)
37 Bab 37 Blaire Heaven (3)
38 Bab 38 Blaire Heaven (4)
39 Bab 39 Blaire Heaven (5)
40 Bab 40 Hari yang Menyebalkan
41 Bab 41 Pedagang Aneh
42 Bab 42 Dampak Sandiwara
43 Bab 43 Malaikat Penyelamat
44 Bab 44 Orang Kuil yang Terlibat
45 Bab 45 Ancaman
46 Bab 46 Penculikan
47 Bab 47 Ekspresi Baru
48 Bab 48 Dilema
49 Bab 49 Masa Lalu
50 Bab 50 Ketenangan Setelah Badai
51 Bab 51 Mencari Kesempatan
52 Bab 52 Panti Asuhan Lodrey (1)
53 Bab 53 Panti Asuhan Lodrey (2)
54 Bab 54 Panti Asuhan Lodrey (3)
55 Bab 55 Panti Asuhan Lodrey (4)
56 Bab 56 Panti Asuhan Lodrey (5)
57 Bab 57 Perasaan Aneh
58 Bab 58 Sihir Terlarang Kuil
59 Bab 59 Keraguan
60 Bab 60 Penyergapan
61 Bab 61 Akhir dari Poppo
62 Bab 62 Perasaan yang Tertahan
63 Bab 63 Cemburu?
64 Bab 64 Angan-angan
65 Bab 65 Festival
66 Bab 66 Titik Balik
67 Bab 67 Konfrontasi Perasaan
68 Bab 68 Benturan Rencana
69 Bab 69 Pesta
70 Bab 70 Hubungan Darah
71 Bab 71 Harta Paling Berharga
72 Bab 72 Pengorbanan
73 Bab 73 Pemberontakan
74 Bab 74 Janji
75 Bab 75 Balas Dendam
76 Bab 76 Akhir Balas Dendam
77 Bab 77 Tujuan Baru
78 Bab 78 Keluarga
79 Pengumuman Ucapan Terima Kasih dan Novel Baru
80 Spesial 1 Judith & Gerald
81 Spesial 2 Kehamilan
82 Novel Baru
83 S2 Bab 1 Menyelamatkan Seorang Gadis
84 S2 Bab 2 Pertarungan Dengan Duchess
85 S2 Bab 3 Pemberontak Mulai Datang
86 S2 Bab 4 Akhir Pemberontakan
87 S2 Bab 5 Kemarahan Duchess
88 S2 Bab 6 Membayar Utang
89 S2 Bab 7 Pertemuan Tidak Terduga
90 S2 Bab 8 Tuan Baru
91 S2 Bab 9 Trauma Ariana
92 S2 Bab 10 Kedamaian yang Dirindukan
93 S2 Bab 11 Ujian Kesatria
94 S2 Bab 12 Kesatria Baru
95 S2 Bab 13 Curiga
96 S2 Bab 14 Awal Rencana
97 S2 Bab 15 Kesan Baik
98 S2 Bab 16 Kebimbangan
99 S2 Bab 17 Orang Tua Buruk
100 S2 Bab 18 Kemarahan Mulai Reda
101 S2 Bab 19 Berbaikan
102 S2 Bab 20 Pembelaan
103 S2 Bab 21 Pembuat Onar
104 S2 Bab 22 Tekad
105 S2 Bab 23 Menanggung Malu
106 S2 Bab 24 Tumbuhnya Perasaan
107 S2 Bab 25 Saudara Kembar yang Tidak Peka
108 S2 Bab 26 Hari Tenang
109 S2 Bab 27 Permintaan
110 S2 Bab 28 Rasa Sesak
111 S2 Bab 29 Hadiah
112 S2 Bab 30 Pengkhianatan
113 S2 Bab 31 Pernyataan
114 S2 Bab 32 Menghadapi Calon Mertua
115 S2 Bab 33 Hari Bahagia (End)
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan
2
Bab 2 Kelahiran
3
Bab 3 Kerelaan
4
Bab 4 Keputusasaan
5
Bab 5 Masih Ada Harapan
6
Bab 6 Kebulatan Hati
7
Bab 7 Istana Tak Lagi Aman
8
Bab 8 Guru Dipecat
9
Bab 9 Rencana Jahat
10
Bab 10 Teman
11
Bab 11 Balas Dendam Dimulai
12
Bab 12 Isabella
13
Bab 13 Pertemuan Dengan Musuh Atau Sahabat?
14
Bab 14 Latihan Pertama
15
Bab 15 Awal yang Meyakinkan
16
Bab 16 Tipu Muslihat
17
Bab 17 Ketidakpercayaan
18
Bab 18 Informasi Rahasia
19
Bab 19 Penyelidikan
20
Bab 20 Serangan Mendadak
21
Bab 21 Kebenaran dari Serangan
22
Bab 22 Penyelidikan di Desa
23
Bab 23 Dugaan
24
Bab 24 Kesetiaan
25
Bab 25 Penyelidikan Gerald
26
Bab 26 Dibalik Pintu
27
Bab 27 Penangkapan dan Pencapaian
28
Bab 28 Acara Minum Teh
29
Bab 29 Pesanan Leticia
30
Bab 30 Penebusan Dosa
31
Bab 31 Sebuah Ilusi
32
Bab 32 Perjanjian Clear
33
Bab 33 Babak Baru
34
Bab 34 Wanita Dambaan
35
Bab 35 Blaire Heaven (1)
36
Bab 36 Blaire Heaven (2)
37
Bab 37 Blaire Heaven (3)
38
Bab 38 Blaire Heaven (4)
39
Bab 39 Blaire Heaven (5)
40
Bab 40 Hari yang Menyebalkan
41
Bab 41 Pedagang Aneh
42
Bab 42 Dampak Sandiwara
43
Bab 43 Malaikat Penyelamat
44
Bab 44 Orang Kuil yang Terlibat
45
Bab 45 Ancaman
46
Bab 46 Penculikan
47
Bab 47 Ekspresi Baru
48
Bab 48 Dilema
49
Bab 49 Masa Lalu
50
Bab 50 Ketenangan Setelah Badai
51
Bab 51 Mencari Kesempatan
52
Bab 52 Panti Asuhan Lodrey (1)
53
Bab 53 Panti Asuhan Lodrey (2)
54
Bab 54 Panti Asuhan Lodrey (3)
55
Bab 55 Panti Asuhan Lodrey (4)
56
Bab 56 Panti Asuhan Lodrey (5)
57
Bab 57 Perasaan Aneh
58
Bab 58 Sihir Terlarang Kuil
59
Bab 59 Keraguan
60
Bab 60 Penyergapan
61
Bab 61 Akhir dari Poppo
62
Bab 62 Perasaan yang Tertahan
63
Bab 63 Cemburu?
64
Bab 64 Angan-angan
65
Bab 65 Festival
66
Bab 66 Titik Balik
67
Bab 67 Konfrontasi Perasaan
68
Bab 68 Benturan Rencana
69
Bab 69 Pesta
70
Bab 70 Hubungan Darah
71
Bab 71 Harta Paling Berharga
72
Bab 72 Pengorbanan
73
Bab 73 Pemberontakan
74
Bab 74 Janji
75
Bab 75 Balas Dendam
76
Bab 76 Akhir Balas Dendam
77
Bab 77 Tujuan Baru
78
Bab 78 Keluarga
79
Pengumuman Ucapan Terima Kasih dan Novel Baru
80
Spesial 1 Judith & Gerald
81
Spesial 2 Kehamilan
82
Novel Baru
83
S2 Bab 1 Menyelamatkan Seorang Gadis
84
S2 Bab 2 Pertarungan Dengan Duchess
85
S2 Bab 3 Pemberontak Mulai Datang
86
S2 Bab 4 Akhir Pemberontakan
87
S2 Bab 5 Kemarahan Duchess
88
S2 Bab 6 Membayar Utang
89
S2 Bab 7 Pertemuan Tidak Terduga
90
S2 Bab 8 Tuan Baru
91
S2 Bab 9 Trauma Ariana
92
S2 Bab 10 Kedamaian yang Dirindukan
93
S2 Bab 11 Ujian Kesatria
94
S2 Bab 12 Kesatria Baru
95
S2 Bab 13 Curiga
96
S2 Bab 14 Awal Rencana
97
S2 Bab 15 Kesan Baik
98
S2 Bab 16 Kebimbangan
99
S2 Bab 17 Orang Tua Buruk
100
S2 Bab 18 Kemarahan Mulai Reda
101
S2 Bab 19 Berbaikan
102
S2 Bab 20 Pembelaan
103
S2 Bab 21 Pembuat Onar
104
S2 Bab 22 Tekad
105
S2 Bab 23 Menanggung Malu
106
S2 Bab 24 Tumbuhnya Perasaan
107
S2 Bab 25 Saudara Kembar yang Tidak Peka
108
S2 Bab 26 Hari Tenang
109
S2 Bab 27 Permintaan
110
S2 Bab 28 Rasa Sesak
111
S2 Bab 29 Hadiah
112
S2 Bab 30 Pengkhianatan
113
S2 Bab 31 Pernyataan
114
S2 Bab 32 Menghadapi Calon Mertua
115
S2 Bab 33 Hari Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!