Bab 4 Keputusasaan

Bermingu-minggu telah berlalu sejak kelahiran Louis. Leticia sudah memberikan hadiah kepada Charlotte. Ia juga menyampaikan kegembiraannya atas kelahiran Louis. Charlotte menerimanya dengan senang hati. Leticia berusaha mengakrabkan diri dengan Charlotte tetapi ada perasaan yang mengganjal di hatinya. Mungkin karena ia masih menganggap Charlotte sebagai perebut suaminya. Namun, sebenarnya ia merasa firasat buruk apabila berteman baik dengan Charlotte. 

Setelah kelahiran Louis, Braun tidak pernah sekalipun menginjakkan kaki ke istana Leticia. Saat bertemu dalam makan bersama, Braun hanya menatap Charlotte. Ia hanya menanyakan keadaan Charlotte dan Louis. Tidak pernah ia menanyakan keadaan Leticia.

Leticia merasa setitik cinta Braun kepada dirinya telah sirna. Ia sudah berusaha mendekati Braun. Namun, tidak membuahkan hasil.

Duke Hilbright datang berkunjung ke istana. Leticia menyambut ayahnya di taman istana permaisuri pertama. Judith ikut menyapa kakeknya.

"Pewaris tahta sudah lahir," kata Duke Hilbright.

"Benar, Ayah,"

"Kamu harus berusaha lebih keras untuk mendapat keturunan dan cinta kaisar lagi."

Leticia berusaha menahan perasaannya. Ayahnya sama sekali tidak memperhatikan perasaannya. Ayahnya hanya tergila-gila pada kekuasaan. Pernikahan Leticia dan Braun merupakan rencana Duke Hilbright.  Memiliki menantu seorang kaisar akan mengangkat reputasi ayahnya. Hal itulah yang menyebabkan ia bertemu dengan Braun. 

Dulu Leticia bersyukur dapat bertemu dengan Braun. Sekarang, ia merasa tersiksa karena tubuhnya tidak mendukung untuk melahirkan pewaris tahkta.

"Apa kamu mendengarku, Leticia?" Duke Hilbright bertanya karena Leticia masih tenggelam dalam pikirannya.

"Baik, Ayah akan saya lakukan." 

Leticia berusaha menuruti permintaan ayahnya. Meskipun sebenarnya sulit, masih ada kemungkinan cinta Braun kepada dirinya akan kembali di masa depan.

"Bagaimana keseharianmu di istana, Judith," tanya Duke Hilbright kepada Judith.

"Saya sudah mulai belajar tentang tata krama, sejarah kekaisaran, dan masih banyak lagi, Kakek," jawab Judith dengan bangga.

"Baguslah, kamu harus belajar dengan agar menjadi orang hebat seperti ayahmu."

"Tentu saja, Kakek."

Kata-kata Hilbright juga dapat berarti jangan menjadi orang seperti ibumu. Tidak pernah sekalipun Duke Hilbright memuji Leticia. Judith yang masih kecil tidak mengerti arti dibalik perkataan kakeknya.

"Aku pulang dulu. Lain kali, aku akan mampir ke istana lagi."

Duke Hilbright segera menghilang dari pandangan Leticia maupun Judith. Judith berpamitan kepada ibunya untuk pergi ke kelas tata krama.

Sekarang hanya tinggal Leticia sendirian. 

Ia hanya bisa bergantung pada harapan-harapan yang mungkin tidak bisa terwujud. Tanpa harapan itu mungkin ia sudah menyerah. 

Leticia berjalan di taman istana untuk menyegarkan pikirannya. Sia-sia saja. Pikirannya sudah terlalu kalut. 

Pada akhirnya ia berjalan ke ruangan Braun. Beberapa hari ini, Leticia melakukan hal itu dengan harapan Braun akan melihatnya. Namun, pada akhirnya Braun sibuk dengan pekerjaannya. Percakapan diantara mereka berlangsung singkat. Leticia merasa asing. Semua masa lalu mereka berdua yang indah bagaikan mimpi belaka.

Pintu ruangan kerja Braun terbuka. Kemungkinan ada tamu. Leticia ingin melihat siapa tamu yang datang. Ia terkesiap ketika mendengar suara yang ia kenal.

"Saya mohon Yang Mulia tidak lupa perjanjian kita di masa lalu." Itu adalah suara Duke Hilbright.

Ayahnya ternyata belum pulang, ia berada di ruang kerja Braun. Perjanjian apa yang mereka bicarakan?

"Tentu saja tidak, Duke. Tanpa dirimu aku tidak akan menjadi Kaisar." Suara Braun terdengar.

"Saya sudah mengotori tangan saya. Saya harap Yang Mulia menepati janji Anda," ujar Duke Hilbright dengan nada mengancam.

"Aku sudah menepati janjiku kepadamu, Duke. Aku telah menikahi putrimu dan menjadikannya permaisuri." Braun menanggapinya dengan tenang.

"Tetapi Anda mengambil putri Marquis Nien sebagai permaisuri kedua, Yang Mulia."

"Aku tidak bisa berbuat apapun tentang hal itu. Aku perlu pewaris tahta. Putrimu tidak bisa memberikannya."

"Masih ada kemungkinan Leticia bisa mengandung, Yang Mulia."

"Namun, kemungkinan itu hanya sedikit. Bisa dibilang ia mandul. Aku tidak ingin bertaruh pada sesuatu yang berkemungkinan kecil untuk kumenangkan."

"Kalau Leticia bisa melahirkan anak laki-laki, apakah Anda akan menjadikan anak tersebut sebagai Putra Mahkota, Yang Mulia?"

"Akan kupikirkan. Semua itu bergantung pada kecakapan anak itu. Itupun jika anak itu lahir."

"Terima kasih, Yang Mulia. Saya undur diri."

Leticia segera bersembunyi di persimpangan yang ada di lorong. Duke Hilbright keluar dari ruangan kerja Braun. Ia mendengus kesal. Leticia mengintip dari balik tembok. Ayahnya mulai menghilang dari pandangannya.

Kaki Leticia terasa lemas. Kakinya tidak sanggup menahan tubuhnya, ia terduduk di lantai. Ternyata Braun dan ayahnya merupakan dalang pembunuhan Kaisar sebelumnya. Ada kemungkinan penyakit yang diderita oleh mendiang Kaisar merupakan ulah Braun dan Duke Hilbright. Semua itu sudah direncanakan untuk kenaikan takhta Braun. 

Lebih menyakitkan lagi, Leticia mengetahui bahwa Braun sama sekali tidak pernah mencintainya. Semua perhatian yang Braun tunjukkan kepadanya, hanyalah sebatas kewajiban memenuhi permintaan ayahnya. Ia hanya memerlukan seorang pewaris takhta yang sah tidak lebih.

Leticia bangkit. Ia berjalan dengan tatapan kosong. Semua setitik harapan yang ia pegang telah hilang. Tidak ada yang bisa ia genggam lagi. Tak ada lagi tujuan dalam hidupnya. Selamanya ia tidak pernah mendapatkan cinta sekalipun. 

Para pelayan yang melihat keadaan Leticia yang menyedihkan, membicarakannya di belakang. Leticia tetap berjalan tanpa memperhatikan yang ada di sekitarnya. Tanpa ia sadari ia sudah sampai pada kamarnya. 

Leticia memasuki kamarnya. Ruangan yang terasa sangat asing baginya. Mungkin ia akan berakhir di sini dengan menyedihkan, tanpa ada orang yang menangisinya. Ia sudah lelah bertahan pada sesuatu yang mustahil akan terwujud. 

Ia mengambil sebuah pisau yang ada di kamarnya. Ia memperhatikan pisau itu dengan seksama. Pisau tajam yang bisa menyayat daging. Apa jadinya jika pisau itu tergores pada kulitnya yang halus? Sudah pasti akan muncul darah dari sayatan pisau itu.

Leticia menggegam pisau itu dengan kedua tangan. Menghadapkan ujung pisau tajam itu ke lehernya. Kedua tangannya gemetaran hebat. Air matanya tergenang. Dengan ini penderitaannya akan selesai.

Brakk...

Suara pintu terbuka. Leticia segera menoleh ke arah pintu. Ada seorang anak perempuan yang berdiri di sana. Tangan Leticia menjauhkan pisau dari leher, lalu menaruh pisau itu ke meja.

"Apakah ibu tidak apa-apa? Aku sudah mengetuk berkali-kali tetapi tidak ada jawaban." Judith segera mendekati Leticia.

"Apakah ibu habis menangis?" Putrinya melihat wajah Leticia dengan seksama.

"Maafkan aku masuk tiba-tiba. Aku takut ibu akan pergi meninggalkanku sendirian ke tempat yang jauh." Judith mulai menundukkan kepalanya. 

Leticia memeluk putrinya dengan erat. Ia menangis dengan hebat.

"Maafkan ibu, Nak. Maafkan ibu." Leticia terus meminta maaf.

Judith ikut menangis merasakan kesedihan ibunya.

Leticia merasa seperti orang bodoh. Masih ada orang yang mencintainya. Yaitu anaknya. Dan ia berniat meninggalkan anaknya sendirian tanpa ibu. 

Leticia akan selalu mendampingi putrinya yang akan semakin dewasa. Ia akan membahagiakan putrinya ini. Ia akan hidup demi putrinya.

Terpopuler

Comments

Novie Achadini

Novie Achadini

hrs jadi kuat leticia

2024-11-15

1

yuliandini Eka Dwi Sampurni Sampurni

yuliandini Eka Dwi Sampurni Sampurni

bagusass

2022-03-15

2

Rieanty

Rieanty

sudah tau semua nya hanya sandiwara mending pergi jauh"
bpak nya sndiri yg mnjerumuskan anak nya masuk ke neraka

2022-01-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan
2 Bab 2 Kelahiran
3 Bab 3 Kerelaan
4 Bab 4 Keputusasaan
5 Bab 5 Masih Ada Harapan
6 Bab 6 Kebulatan Hati
7 Bab 7 Istana Tak Lagi Aman
8 Bab 8 Guru Dipecat
9 Bab 9 Rencana Jahat
10 Bab 10 Teman
11 Bab 11 Balas Dendam Dimulai
12 Bab 12 Isabella
13 Bab 13 Pertemuan Dengan Musuh Atau Sahabat?
14 Bab 14 Latihan Pertama
15 Bab 15 Awal yang Meyakinkan
16 Bab 16 Tipu Muslihat
17 Bab 17 Ketidakpercayaan
18 Bab 18 Informasi Rahasia
19 Bab 19 Penyelidikan
20 Bab 20 Serangan Mendadak
21 Bab 21 Kebenaran dari Serangan
22 Bab 22 Penyelidikan di Desa
23 Bab 23 Dugaan
24 Bab 24 Kesetiaan
25 Bab 25 Penyelidikan Gerald
26 Bab 26 Dibalik Pintu
27 Bab 27 Penangkapan dan Pencapaian
28 Bab 28 Acara Minum Teh
29 Bab 29 Pesanan Leticia
30 Bab 30 Penebusan Dosa
31 Bab 31 Sebuah Ilusi
32 Bab 32 Perjanjian Clear
33 Bab 33 Babak Baru
34 Bab 34 Wanita Dambaan
35 Bab 35 Blaire Heaven (1)
36 Bab 36 Blaire Heaven (2)
37 Bab 37 Blaire Heaven (3)
38 Bab 38 Blaire Heaven (4)
39 Bab 39 Blaire Heaven (5)
40 Bab 40 Hari yang Menyebalkan
41 Bab 41 Pedagang Aneh
42 Bab 42 Dampak Sandiwara
43 Bab 43 Malaikat Penyelamat
44 Bab 44 Orang Kuil yang Terlibat
45 Bab 45 Ancaman
46 Bab 46 Penculikan
47 Bab 47 Ekspresi Baru
48 Bab 48 Dilema
49 Bab 49 Masa Lalu
50 Bab 50 Ketenangan Setelah Badai
51 Bab 51 Mencari Kesempatan
52 Bab 52 Panti Asuhan Lodrey (1)
53 Bab 53 Panti Asuhan Lodrey (2)
54 Bab 54 Panti Asuhan Lodrey (3)
55 Bab 55 Panti Asuhan Lodrey (4)
56 Bab 56 Panti Asuhan Lodrey (5)
57 Bab 57 Perasaan Aneh
58 Bab 58 Sihir Terlarang Kuil
59 Bab 59 Keraguan
60 Bab 60 Penyergapan
61 Bab 61 Akhir dari Poppo
62 Bab 62 Perasaan yang Tertahan
63 Bab 63 Cemburu?
64 Bab 64 Angan-angan
65 Bab 65 Festival
66 Bab 66 Titik Balik
67 Bab 67 Konfrontasi Perasaan
68 Bab 68 Benturan Rencana
69 Bab 69 Pesta
70 Bab 70 Hubungan Darah
71 Bab 71 Harta Paling Berharga
72 Bab 72 Pengorbanan
73 Bab 73 Pemberontakan
74 Bab 74 Janji
75 Bab 75 Balas Dendam
76 Bab 76 Akhir Balas Dendam
77 Bab 77 Tujuan Baru
78 Bab 78 Keluarga
79 Pengumuman Ucapan Terima Kasih dan Novel Baru
80 Spesial 1 Judith & Gerald
81 Spesial 2 Kehamilan
82 Novel Baru
83 S2 Bab 1 Menyelamatkan Seorang Gadis
84 S2 Bab 2 Pertarungan Dengan Duchess
85 S2 Bab 3 Pemberontak Mulai Datang
86 S2 Bab 4 Akhir Pemberontakan
87 S2 Bab 5 Kemarahan Duchess
88 S2 Bab 6 Membayar Utang
89 S2 Bab 7 Pertemuan Tidak Terduga
90 S2 Bab 8 Tuan Baru
91 S2 Bab 9 Trauma Ariana
92 S2 Bab 10 Kedamaian yang Dirindukan
93 S2 Bab 11 Ujian Kesatria
94 S2 Bab 12 Kesatria Baru
95 S2 Bab 13 Curiga
96 S2 Bab 14 Awal Rencana
97 S2 Bab 15 Kesan Baik
98 S2 Bab 16 Kebimbangan
99 S2 Bab 17 Orang Tua Buruk
100 S2 Bab 18 Kemarahan Mulai Reda
101 S2 Bab 19 Berbaikan
102 S2 Bab 20 Pembelaan
103 S2 Bab 21 Pembuat Onar
104 S2 Bab 22 Tekad
105 S2 Bab 23 Menanggung Malu
106 S2 Bab 24 Tumbuhnya Perasaan
107 S2 Bab 25 Saudara Kembar yang Tidak Peka
108 S2 Bab 26 Hari Tenang
109 S2 Bab 27 Permintaan
110 S2 Bab 28 Rasa Sesak
111 S2 Bab 29 Hadiah
112 S2 Bab 30 Pengkhianatan
113 S2 Bab 31 Pernyataan
114 S2 Bab 32 Menghadapi Calon Mertua
115 S2 Bab 33 Hari Bahagia (End)
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan
2
Bab 2 Kelahiran
3
Bab 3 Kerelaan
4
Bab 4 Keputusasaan
5
Bab 5 Masih Ada Harapan
6
Bab 6 Kebulatan Hati
7
Bab 7 Istana Tak Lagi Aman
8
Bab 8 Guru Dipecat
9
Bab 9 Rencana Jahat
10
Bab 10 Teman
11
Bab 11 Balas Dendam Dimulai
12
Bab 12 Isabella
13
Bab 13 Pertemuan Dengan Musuh Atau Sahabat?
14
Bab 14 Latihan Pertama
15
Bab 15 Awal yang Meyakinkan
16
Bab 16 Tipu Muslihat
17
Bab 17 Ketidakpercayaan
18
Bab 18 Informasi Rahasia
19
Bab 19 Penyelidikan
20
Bab 20 Serangan Mendadak
21
Bab 21 Kebenaran dari Serangan
22
Bab 22 Penyelidikan di Desa
23
Bab 23 Dugaan
24
Bab 24 Kesetiaan
25
Bab 25 Penyelidikan Gerald
26
Bab 26 Dibalik Pintu
27
Bab 27 Penangkapan dan Pencapaian
28
Bab 28 Acara Minum Teh
29
Bab 29 Pesanan Leticia
30
Bab 30 Penebusan Dosa
31
Bab 31 Sebuah Ilusi
32
Bab 32 Perjanjian Clear
33
Bab 33 Babak Baru
34
Bab 34 Wanita Dambaan
35
Bab 35 Blaire Heaven (1)
36
Bab 36 Blaire Heaven (2)
37
Bab 37 Blaire Heaven (3)
38
Bab 38 Blaire Heaven (4)
39
Bab 39 Blaire Heaven (5)
40
Bab 40 Hari yang Menyebalkan
41
Bab 41 Pedagang Aneh
42
Bab 42 Dampak Sandiwara
43
Bab 43 Malaikat Penyelamat
44
Bab 44 Orang Kuil yang Terlibat
45
Bab 45 Ancaman
46
Bab 46 Penculikan
47
Bab 47 Ekspresi Baru
48
Bab 48 Dilema
49
Bab 49 Masa Lalu
50
Bab 50 Ketenangan Setelah Badai
51
Bab 51 Mencari Kesempatan
52
Bab 52 Panti Asuhan Lodrey (1)
53
Bab 53 Panti Asuhan Lodrey (2)
54
Bab 54 Panti Asuhan Lodrey (3)
55
Bab 55 Panti Asuhan Lodrey (4)
56
Bab 56 Panti Asuhan Lodrey (5)
57
Bab 57 Perasaan Aneh
58
Bab 58 Sihir Terlarang Kuil
59
Bab 59 Keraguan
60
Bab 60 Penyergapan
61
Bab 61 Akhir dari Poppo
62
Bab 62 Perasaan yang Tertahan
63
Bab 63 Cemburu?
64
Bab 64 Angan-angan
65
Bab 65 Festival
66
Bab 66 Titik Balik
67
Bab 67 Konfrontasi Perasaan
68
Bab 68 Benturan Rencana
69
Bab 69 Pesta
70
Bab 70 Hubungan Darah
71
Bab 71 Harta Paling Berharga
72
Bab 72 Pengorbanan
73
Bab 73 Pemberontakan
74
Bab 74 Janji
75
Bab 75 Balas Dendam
76
Bab 76 Akhir Balas Dendam
77
Bab 77 Tujuan Baru
78
Bab 78 Keluarga
79
Pengumuman Ucapan Terima Kasih dan Novel Baru
80
Spesial 1 Judith & Gerald
81
Spesial 2 Kehamilan
82
Novel Baru
83
S2 Bab 1 Menyelamatkan Seorang Gadis
84
S2 Bab 2 Pertarungan Dengan Duchess
85
S2 Bab 3 Pemberontak Mulai Datang
86
S2 Bab 4 Akhir Pemberontakan
87
S2 Bab 5 Kemarahan Duchess
88
S2 Bab 6 Membayar Utang
89
S2 Bab 7 Pertemuan Tidak Terduga
90
S2 Bab 8 Tuan Baru
91
S2 Bab 9 Trauma Ariana
92
S2 Bab 10 Kedamaian yang Dirindukan
93
S2 Bab 11 Ujian Kesatria
94
S2 Bab 12 Kesatria Baru
95
S2 Bab 13 Curiga
96
S2 Bab 14 Awal Rencana
97
S2 Bab 15 Kesan Baik
98
S2 Bab 16 Kebimbangan
99
S2 Bab 17 Orang Tua Buruk
100
S2 Bab 18 Kemarahan Mulai Reda
101
S2 Bab 19 Berbaikan
102
S2 Bab 20 Pembelaan
103
S2 Bab 21 Pembuat Onar
104
S2 Bab 22 Tekad
105
S2 Bab 23 Menanggung Malu
106
S2 Bab 24 Tumbuhnya Perasaan
107
S2 Bab 25 Saudara Kembar yang Tidak Peka
108
S2 Bab 26 Hari Tenang
109
S2 Bab 27 Permintaan
110
S2 Bab 28 Rasa Sesak
111
S2 Bab 29 Hadiah
112
S2 Bab 30 Pengkhianatan
113
S2 Bab 31 Pernyataan
114
S2 Bab 32 Menghadapi Calon Mertua
115
S2 Bab 33 Hari Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!