Happy Reading gais:)
Please Like, comment,favorite and vote okay!
follow ig @destiichz atau @dedefff17 ya!
#
Ben Merasa Ia sedang bermimpi. Di mimpi nya, Ben melihat Ana sedang sedang menyiapkan makanan maybe. Ana memakai baju tidur yang cukup pendek, you know lah.
Baju yang dia gunakan hanya sepanjang paha nya saja. Kaki jenjang nya benar-benar ter ekspos. Leher nya Ana tutupi dengan kain. apa Ana emang suka laper tengah malam? Ben membatin bingung begitu sadar ia tak bermimpi.
"Heii, lagi ngapain?" Tanya Ben mendekat kearah Ana. Suara Ben sontak saja membuat Ana terkejut sebentar.
"Mau ngambil sup buat El. badan nya tambah panas" Jawab Ana. What? Ben khawatir.
"It's okay. El pasti baik-baik aja" Ujar Ana Sambil tersenyum Seakan tau kekhawatiran Ben.
Setelah makanan siap, Ana bergegas Membawa nya kembali ke kamar. Ben berjalan mengikuti Ana. Sampai dikamar, Ben melihat El yang sedang memejamkan mata nya dengan kompres yang berada di dahi nya. Ben membantu El duduk dan Membiarkan El bersandar di pelukan dada nya.
Ana menarik selimut El menutupi tubuh nya. Ben memeluk El dan berusaha menyalurkan kehangatan pada nya. Ana dengan telaten menyuapi El.Saat buburnya tinggal Setengah, tiba-tiba El memuntahkan isi perut nya. Ana mengelus Tengkuk belakang El.
El muntah di selimut Ana. Ben benar-benar merasa tidak enak akan hal itu. kamar ini sekarang jadi bau menurut ben. bukan nya marah, Daritadi Ana malah terus menerus mengelus tengkuk belakang dengan lembut.
"Untung aja El muntah nya di selimut. Kalo di baju kan bahaya. Bisa kedinginan El malem ini gara-gara ga ada pakaian ganti" Ucap Ana sambil menarik selimut dan memastikan nya sampai di ruang cuci tanpa mengotori lantai.
mendengar Ana berkata begitu, Ben merasa hati nya bergetar. Ana tak marah sama sekali. Ana mengambilkan selimut baru didalam lemari dan memberikannya pada Ben. El kembali menggunakan selimut dan kompres.
sekarang jam sudah menunjukkan pukul 1 Dini hari.Ben yang merasa masih mengantuk akhirnya tertidur dengan cepat disamping El yang terlelap. Sedangkan Ana terus mengganti air kompresan untuk dahi El.
Dipagi hari,
Ben terbangun jam 4 Fajar. Ia mengedarkan pandangan nya mencari keberedaan Ana. Ia melihat Ana tertidur dengan posisi tubuh di lantai dan kepala di samping El. Hati Ben Menghangat melihat kepedulian Ana pada El.
Ben sendiri sadar, jika Ia pun jarang punya waktu untuk bermain bersama dengan El dikarenakan banyak nya pekerjaan nya. Ben beranjak dari kasur dan mengangkat Ana membawa nya Ke samping El untuk tidur.
Badan Ana tidak terlalu ber-isi, Akan tetapi cukup berat saat Ben menggendong nya. cantik, pikir Ben. Deg. apaan sih, haha. Ana Pasti sudah punya pacar atau mungkin suami haha, Batin Ben. Deg. Deg. Deg. Ohh no! Ada sedikit rasa tak rela di dalam diri Ben.
Ben menuju ke kamar mandi sebentar. Setelah itu, Ben Keluar Dan menuju balkon apartemen Ana, Duduk di sana. Ben mengeluarkan handphone nya dan mencari nomor Ariando Dan menelpon nya. Ariando merupakan supir dan asisten pribadi Ben.
"Nanti jam 7 , jemput saya diapartemen nomor 17 lantai 2, jangan lupa bawa pakaian saya dan juga El" Ucap Ben begitu Panggilan Di jawab. Tuttt. Tanpa mendengar jawaban dari seberang sana, Ben mematikan telepon.
Ben duduk Bersandar di kursi sambil menatap ke langit-langit. Semua nya masih gelap. Ana memejamkan mata nya dan mulai menikmati udara yang sungguh tenang. Ben Tanpa sadar kembali mengingat perlakuan Ana pada El semalam. Andai dia masih ada, pikir ben.
Disisi lain, Awal nya Ana terkejut karena terbangun dengan tubuh nya yang sudah berada di kasur dan tertidur disamping El. Ana Merenggangkan Otot nya dan menatap El lekat. Manis banget sih nih bocah, Pikir Ana.
Ana mengedarkan pandangan nya keseluruh sudut kamar tetapi tak menemukan Ben disana. Ana pun bangkit menuju kamar mandi. Selesai bebersih di kamar mandi Ana kembali lagi ke kamar mengecek keadaan El.
Ceklek. saat memasuki kamar, Ana melihat Ben duduk disamping El sambil memegangi tangan nya. Ana tersenyum dan berjalan mendekat kearah mereka. Ana menaruh alat pengukur suhu di ketiak sebelah kanan El.
Ctek. "Berapa suhu El?" tanya Ben langsung.
"Sudah normal. mungkin El hanya lelah. Palingan bentar lagi juga bangun.tenanglah" Ucap Ana menenangkan Ben.
"Terima kasih karena sudah menjaga Anakku semalam" Balas Ben sambil menatap mata Ana.
Ana menganggukan kepala nya. setelah obrolan singkat itu, tak ada lagi obrolan di antara mereka. Ben seakan-akan memiliki banyak masalah dan beban hidup, pikir Ana.
"Ekhem" Ana Mencoba Mencairkan suasana membuat Ben refleks menoleh ke arah nya.
"Ben, mau nemenin aku makan dulu ga? lagian, kamu juga pasti belum makan kan" ajak Ana.
"kamu duluan aja gapapa" jawab Ben sambil tersenyum. senyuman dibalik banyak duka.
"Ayolah temani aku. El akan baik-baik saja. dia anak yang kuat kok" Ucap Ana kembali membujuk Ben membuat Ia bingung.
Beberapa Saat kemudian, Ben mengangguk menyetujui. Ia dan Ana berjalan kemeja makan. selama sarapan, Tiada dari mereka yang berbicara. suasana nya sunyi. sepi. suara detik jam berbunyi sangat jelas di pendengaran mereka. Sampai selesai makan, tiba-tiba El datang menghampiri mereka.
"Pagii Maa paa" Sapa El pada Ana dan Ben.
Ana merasa perasaan nya menghangat ketika El memanggil nya 'mama'.Aneh nya, kemarin Ana tak terlalu memperdulikan El yang memanggil nya 'Mama' tapi sekarang rasa nya berbeda. Apa mungkin karena aku semalaman bersama nya, pikir Ana.
" Pagii El/Sayang" Sapa Ana bersamaan dengan Ben dan menatap el dengan senyum hangat mereka.
"El baik?" tanya Ana.
"El kan emang baik Maaa" Jawaban El membuat Ana dan Ben terkekeh geli.
"Maa, El lapelll" Rengek El pada Ana.
Ana bangkit dari duduk nya dan menyiapkan makanan untuk El. El terus memakan makanan nya dengan lahap ditemani Ben. sedangkan Ana Membereskan dapur dan mencuci piring kotor. Ben sebelum nya mengajukan diri untuk membantu, Akan tetapi Ana bersikeras menolak nya.
'Tengg permisi ada tamu'
'Tengg permisi ada tamu'
Ben dan El Terkejut mendengar nya suara itu, Sedangkan Ana Terkekeh geli melihat mereka yang nenurut nya sungguh lucu. Mendengar Bel berbunyi, Ana pun beranjak ke arah pintu.
"biar aku saja" ujar Ben yang kemudian berjalan cepat ke arah pintu.
Ctek. Ben membuka pintu dan Terlihat Ari berdiri di sana dengan totebag di tangan nya.
"Ini tuan" Ucap Ari sembari Menyodorkan Totebag yang langsung diterima Ben.
"Kamu tunggu di bawah" perintah Ben Pada Ari. Kemudian, Ari menuju ke bawah dan Ben Menutup pintu lalu kembali ke dalam.
"siapa?" Tanya Ana begitu melihat Ben Kembali duduk di meja makan.
"Oh itu Ari yang membawakan pakaianku dan El" jawab Ben menunjukkan totebag yang Ia pegang.
"Oh yaudah, kamu mandi duluan sana.nanti El biar aku yang mandi kan" ujar Ana pada ben.
Ben mengangguk. Ia berjalan ke kamar Ana Dan masuk ke dalam Kamar mandi. Ben membersihkan diri nya. Kamar mandi ini memiliki Bau yang sama dengan Ana, pikir Ben. Beberapa saat kemudian, Ben keluar kamar mandi Dan melihat ana sedang memakaikan El baju yang ada didalam totebag.
"El nggak mandi?" tanya Ben begitu mendekat ke arah Mereka. Ana gugup.
"Hmm iya, katanya dingin masih pagi. Jadi ya gapapalah" jawab Ana.
Setelah El siap, Ben menggendong El. Ana dan El sudah saling bertukar nomor ponsel. Ben tersenyum. Ana mengantar mereka sampai di depan lift. El terus melambaikan tangan pada ana sampai Pintu Lift tertutup.
El mengeratkan pelukan nya pada leher Ben. Ben mengelus rambut El yang halus dan lembut. Sampai di bawah, Ari sudah berdiri menunggu kami. Ben dan El masuk kedalam mobil. Kemudian, Mobil melaju meninggalkan Lobby apartemen Ana. tanpa Ben sadari, ada seseorang yang menatap mereka dari atas.
#
KALO MISAL ADA YANG GA SESUAI ATAU YANG SALAH TOLONG KOMEN YA BIAR BISA DIPERBAIKIN:)
TERIMA KASIH UDAH BACA YA HEHE:V
aku mencintai kalian semua:*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Dede r Ruhiyat
siapa ya?
2021-01-30
0
☠T⃟c⃟a⃟h⃟ C⃟l⃟a⃟n⃟d⃟a⃟'a⃟n⃟☠
menarik... semoga di tengah" Msalahnya gk blibet" amat biar g tegang hehe
2020-11-03
3
Purwati Wati
suka ceritajya...
2020-09-11
0