Happy Reading gais:)
Please Like, comment,favorite and vote okay!
follow ig @destiichz atau @dedefff17 ya!
#
Ana pun merasa jika Anak kecil yang berada di dalam gendongan nya kini sudah mengangkat kepala nya dari ceruk leher Ana. aku harus berani. aku bisa. ya tuhan bantu akuu, ana terus mengucapkan hal itu dalam batin nya. Aku pasti bisa.
***
"Papaaaaa" Teriakan anak kecil yang bernama El ini sontak saja membuat Ana secara refleks membuka mata nya.
Saat Ana membuka mata nya, Ia melihat banyak orang yang berkelahi di hadapan nya. Ia masih belum mengerti Dengan apa yang terjadi saat ini. Salah seorang dari mereka yang berkelahi berjalan ke arah Ana dan El.
El langsung meminta turun dari gendongan ana dan berlari ke arah pria itu. kayak nya nih cowok bapak nya deh, pikir ana. pria yang di panggil papa oleh El langsung menggendong nya.
Mata tajam pria itu terus menatap ke arah ana. Ia sendiri hanya bisa diam sambil tersenyum kikuk pada pria itu. anak nya imut gini , kok bapak nya serem banget sih? batin ana bingung . Pria itu terus berjalan ke arah ana.
Sesampai nya di depan ana, El membentang kan tangan kecil nya. Meminta agar Ana menggendong nya. Ana tersenyum manis lalu mengambil alih El. Pria itu terus menatap Ana.
"Papaa. Kenalin Ini mama El. cantik banget kan" ucap El dengan senyum sumringah nya.
Manis bangett ya tuhannnnnn, bisa-bisa aku kena diabetes nih, batin ana. Secara Refleks Ana langsung mencium pipi El. Sepertinya, Ana masih tidak sadar dengan apa yang Di katakan El tadi. Ana tersenyum menatap El.
"El, kamu ga boleh panggil orang sembarangan kayak gitu" ucap pria itu dingin.
Ana terkejut begitu sadar apa yang di katakan El tadi. Ana menatap ke arah pria itu. oh my goshhh ganteng bangetttt. Eh, ternyata El yang tampan, imut, dan lucu ini berawal dari bibit yang unggul jugaa, teriak batin ana.
Ana Melihat Ke arah El yang mata nya sudah berkaca-kaca. kayak nya bentar lagii hujan nih, pikir ana. Tebakan Ana Sangat tepat. El sudah menangis tersedu-sedu Di pelukan ana.
Ana yang bingung hanya mengusap punggung El sembari menatap pria itu atau yang tak lain ayah nya el. Pria itu hanya diam sambil menatap putra nya yang menangis. Nih orang gimana sih! anak nya nangis malah di diemin aja, batin ana kesal.
"cup... cup... cup... udah yaa El sayangggg. anak ganteng kalo nangis nanti jadi jelek lohh" bujuk ana mencoba menghibur El.
El semakin mengeratkan pelukan nya pada leher ana. Ana sendiri terus saja mengelus punggung El agar anak itu tenang. Ana menatap kesal pada pria di depan nya.
"Mamaaa malaahh yaa samaa El?" tanya El yang terus menangis senggugukan di leher ana.
"Tante gak marah kok sama El. jadi, udah ya El nangis nya" Bujuk Ana lagi.
El sudah sedikit tenang di pelukan ana. pria di depan ana terus menatap Ana. Ia berjalan semakin mendekati Ana Dan berusaha untuk membawa El kembali ke dalam gendongan nya.
"gak mau hiks hikss--mau nya sama mama hikss" El Semakin mengeratkan pelukan nya dan kembali menangis lagi.
Ana yang merasa tak tega dengan El pun Memundurkan Tubuhnya sembari menatap Lembut pria di depan nya seolah berkata gapapa biarin aja dulu. pria itu mengangguk paham.
Di sisi lain, pria yang jelek tadi sudah di bawah oleh orang-orang yang datang bersama dengan pria di depan Ana. Ana tak terlalu memperdulikan hal itu karena focus nya pada el. Merasa keadaan sudah aman, Ana berdehem sebentar sebelum memulai pembicaraan.
"Ekhem. Gimana Kalo Kamu mampir Dulu ke atas? ke apartemen ku" tanya ana pada pria di depan nya. Ana merasa tak enak menjadi pusat perhatian di sini. Ia pun mengajak El dan Papa nya untuk ke apartement saja.
Banyak deh tuh yang tukang gosip. Cihh, puas-puas in aja lah, batin ana. Pria itu Menganggukkan kepala nya tanda setuju. Ana berjalan Terlebih dahulu ke arah lift. semua orang masih menatap kami---Ana, El, dan Papa El.
Pria yang tak lain adalah papa El mengikuti Ana dari belakang. Ana Menekan angka 2 yang ada dilift. rasanya bener-bener akward banget. Ana berdehem beberapa kali untuk mencairkan suasana yang hening ini.
Pintu Lift mulai tertutup dan mengangkat kami pelan ke lantai 2. El masih menangis senggugukan di gendongan Ana. Ana Masih terus berdem agar pria di samping nya itu peka untuk duluan memulai pembicaraan.
"Nama anda siapa?" tanya pria di samping ana. akhirnya peka juga, daritadi kek, batin Ana.
"Anastasia pak. kalo anda?" jawab Ana sambil tersenyum ke arah pria itu.
"Namaku ben. Emm, sebelum nya terima kasih karena sudah menolong anak saya"ucap nya. oh nama nya Ben, hehe.
"iyaa sama-sama pak, hehe" jawab Ana yang merasa canggung sembari menganggukkan kepala nya.
"panggil Ben aja. Tanpa Embel-embel pak. aku tidak setua itu hingga sampai harus dipanggil pak" balas Ben. Ana mengangguk kan kepala nya sebagai tanda persetujuan.
Beberapa waktu kemudian, Ana sudah sampai di depan kamar apartemen nya. Ia merasa susah untuk membuka pintu di karena kan El yang terus memeluk nya erat.
Ben yang seakan paham kesulitan ana pun langsung mencoba membuka pintu. tapi , wait pintu nya terkunci. Ben menatap ana bingung. Ahh, aku lupa jika lewat 10 menit pintu nya akan terkunci otomatis, batin Ana. Ana berusaha mengambil card yang ada di kantong celana nya. Ben terus menatap nya.
" Maaf sebelum nya. boleh aku aja yang ambilin?" Ana terkejut mendengar pertanyaan Ben.
Perlahan tapi pasti Ana menganggukkan kepala nya. Ben mengambil card itu dari kantong celana ana dan menempel kan nya di bawah gagang pintu---scan card. ctak. pintu terbuka. kami pun masuk kedalam Apartemen Secara beriringan.
"Duduk dulu ya. maaf kalo berantakan" Ucap Ana.
El masih tetap berada di gendongan Ana. kayak nya El ngantuk, batin ana. Ana berusaha menurun kan El. Akan tetapi, dia Menggeleng kan kepala nya---tanda tak ingin turun.
"El turun. jangan bikin susah tante nya. sini sama papa dulu" ucap Ben yang malah membuat El menangis.
"El turun dulu ya. tante mau bikin minum dulu nih. emang nya el ga haus hmm?" tanya ana lembut pada El.
El turun dari gendongan ana tetapi masih terus mengikuti ana yang tersenyum. Ana kembali Ke ruang tamu sambil membawa air putih. Tapi, Ben tak lagi duduk disana melainkan menatap foto yang ada di dinding. Ana berdehem untuk menyadarkan Ben.
Flashback On~
Ben sedang berada di kantor nya mengurus Pekerjaan nya seperti biasa. Di tengah kesibukan nya. tiba-tiba Ia mendapatkan panggilan dari asisten rumah tangga nya.
"ada apa?" tanya Ben Begitu mengangkat panggilan.
"tuan besar, Hmm-- a--apakah tuan muda ada di--situ?" tanya asisten rumah tangga ben.
Suara Asisten rumah tangga nya terdengar gugup. Ben pun mengerutkan dahi nya karena merasa bingung. bukankah seharus nya El sudah pulang kerumah dari tadi siang? pikir ben. Sedetik kemudian, ben langsung bangkit dari duduk nya dan mata nya menajam.
"Cari putraku kemanapun. kalau sampai terjadi apa-apa pada nya, seluruh keluarga kalian juga akan menanggung hukuman nya" Teriakan kemurkaan Ben Terdengar. Ben Pun langsung menghubungi seseorang untuk melacak keberadaan putra semata wayang nya.
"Tuan besar, GPS pada jam tangan tuan muda menunjukkan jika sekarang ia berada di apartemen Garden Blizz" ujar Alex sekretaris Ben.
"sekarang kita bergegas pergi kesana. cepat!" ucap ben berlari ke arah mobil nya.
Ia pun melajukan mobil nya yang di ikuti oleh bodyguard di belakang nya dengan sangat Cepat. Ia bahkan tak peduli pada apapun lagi. yang Ben pikirkan hanya bagaimana keadaan anak nya, El sekarang. tunggu papa, batin ben.
sesampai Ben di Apartemen Garden Blizz, Ia Melihat anak nya berada dalam pelukan seorang wanita yang sedang memejamkan mata nya. Ben pun langsung memerintah kan bodyguard nya untuk menangkap pria yang berjalan mendekati anak nya.
Yups, Wanita itu bernama Anastasia. nama yang cantik, seperti orang nya, pikir Ben. Sekarang Ben sedang berada di kamar apartemen Ana. Beberapa Menit kemudian, Ben pun bangkit dari duduk nya.
Flashback off~
#
BUAT SEMUA NYA KALO ADA YANG SALAH ATAU GA SESUAI TOLONG KOMENTAR YA BIAR AKU TAU HEHE:)
MAKASIH UDAH BACA!
aku mencintai kalian semua:*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Windarti Faris
Kykx aq prnh bc dech tp kq pngn bc lg ya...
2021-02-06
0
Dede r Ruhiyat
menarik,,,,
2021-01-30
2
lady rose
POV nya masih Sering berubah2 thor...jadi agak mengganggu dlm kenyamanan membaca
silakan diperbaiki
tetap semangat
2020-11-01
0