Episode 2

Happy Reading gais:)

Please Like, comment,favorite and vote okay!

follow ig @destiichz atau @dedefff17 ya!

#

Ana Pergi ke dapur untuk mengambilkan minum bersama dengan El. Begitu kembali ke ruang tamu, Ana tak melihat siapapun duduk disana. Ia pun mengedarkan pandangannya dan melihat Ben berdiri di sana sambil menghadap foto di dinding.

Ben Memfocuskan tatapan nya pada foto-foto yang terpajang di hadapan nya. Ana menatapi. dia terlihat---tampan, pikir Ana. Ben membalikkan badan nya. Ia tersenyum hangat pada Ana begitu sadar akan tatapan memuja Yang Ana berikan saat melihat diri nya.

"Maaa, El hauss" rengek El disamping Ana yang Membuat diri nya langsung tersadar. ahhh gilaa--- Kok bisa-bisa nya sih aku malah terpesona kayak gitu? batin Ana kesal.

Sekarang, Ana sudah benar-benar merasa sangat malu. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa ia focus memandang seseorang tanpa sadar seseorang yang ia lihat juga sedang menatapnya.

Ben menatap Ana focus. Ana tak tau apa yang terjadi. Tapi , Ana melihat dengan jelas, Ben menatap Ana dengan wajah yang tersipu Malu. lahh dia ini kenapa sih? aneh banget. tapi, iihhhhh imut banget deh hehe, pikir ana.

"Eh iyaa El, sini duduk dulu yuk" ajak Ana pada El.

Ana mendudukkan diri nya di sofa panjang tepat depan Tv dengan El yang duduk dipangkuanku. Ben juga mengambil tempat duduk disebelah Ana. Ben menatap Ana yang juga menatapnya sekilas dengan senyum sopan.

"Sini Sayang. Kamu udah gede jadi, jangan duduk dipangku gitu. lagian, kasian tante nya nanti sakit gara-gara keberatan" Ucap Ben.

Ana sadar, Ben Ingin El duduk sendirian tanpa perlu dipangku. tak tau kenapa tiba-tiba hati ku menghangat dengan kepedulian ini, pikir Ana. Akan tetapi, El malah semakin memeluk Ana erat. El menunjukkan seakan-akan ia takut. Ana hanya tersenyum sebagai tanggapan.

Tanpa sadar, kami bertiga sudah menonton Tv Beberapa saat. El juga sudah tertidur dipangkuan Ana. Tinggal Ana dan Ben yang menonton Tv menunjukkan film this is cinta.

Sumpah suasana nya mencekam banget sih, batinku risih. daritadi Ben dan Ana hanya diam. Ana merasa suasana nya agak canggung karena film yang mereka tonton adalah film yang ber-genre romance.

"Ekhem. Mmmm" Mendengar suara Ben, Ana langsung Mendongak menatap nya.

El sudah tertidur nyenyak dipangkuan Ana. Ben yang sudah tidak tahan dengan suasana canggung ini pun mulai mencoba membuka pembicaraan. seperti nya, Ana gugup, pikir Ben.

"Hmm Anaa. bolehkah aku bertanya tentangmu?" tanya Ben.

"Boleh kok, hehe" jawab Ana Terkekeh geli pelan--berusaha menutupi kegugupan nya.

"Umurmu berapa? Bisakah kamu bercerita tentang dirimu?" tanya Ben.

"Hmm umurku 22 tahun. Aku baru wisuda beberapa bulan yang lalu. sekarang Aku bekerja di Angkasa Corp. Mmm kalo kamu?kupikir umurmu sudah kepala tiga, haha." Ana tertawa seakan mengejekku. Akan tetapi, bukannya tersinggung, aku malah ikut tertawa.

"umurku 29 tahun. Emang keliatan udah tua banget ya? haha. iya sih, apalagi udah ada buntut. Hmm kalo soal bekerja, aku bekerja di jackson corp" Balas Ben.

"Nggak kok, aku bercanda haha. walau kamu udah umur 35 an juga bakal tetap keliatan kayak umur 25 an hehe" celetuk Ana.

akhirnya kami menghabiskan waktu sambil terus mengobrol. kami saling menceritakan hal-hal yang tidak penting ataupun sesuatu yang membuat kami sama-sama tertawa. El juga sudah Ana pindahkan ke kamarnya.

Apartemen yang Ana tempati tidak terlalu besar. Disini hanya terdapat 1 kamar tidur, 1 kamar mandi di dalam kamar tidur, Dapur yang berhadapan dengan meja makan, 1 kamar mandi sekaligus tempat cuci pakaian di ssmping dapur, dan ruang keluarga yang juga merupakan ruang tamu. sangat simple.

Sepertinya akan hujan lebat, batin Ana. Sebenarnya, Ben ingin pamit pulang karena hari sudah semakin gelap, dan sangat tidak baik jika Ia masih dirumah seorang gadis malam-malam. Akan tetapi, petir sudah menggelegar hebat.

Daritadi Ana dan ben mengobrol di ruang tamu. terlihat jam pun sudah menunjukkan pukul 6 sore lewat. dari sini, sudah terdengar keadaan diluar. suara hujan yang lebat dan petir yang menggelegar sangat jelas dipendengaran Ana. Saat Ben ingin mengatakan sesuatu, Ia dikagetkan oleh---

"hiks hiks huahh hiks hiks hiks" Ana yang mendengar teriakan dari kamar nya langsung berlari ke kamar. saat Ana masuk, ia melihat El yang sedang meringkuk didalam selimut.

Melihat El yang sedng ketakutan, Ana secara Refleks mendekati kasur, dan memeluknya. Ia ikut masuk kedalam selimut dan terus mendekap El dalam pelukan nya disertai usapan di rambut dan punggung nya El.

"Stttt tenang yaa, Ga ada apa-apa kok" Ana berusaha menenangkan El dengan terus mendekap nya dan berharap agar El cepat tenang.

Ben Merasa ragu untuk memasuki kamar Ana. Ia hanya memandangi Ana dengan merasa sangat khawatir. Ana mengangguk, Isyarat membolehkan Ben memasuki kamar nya. Ben langsung berjalan mendekati kami.

"Bagaimana dengan El? dia baik-baik aja kan?" tanya ben cemas.

"dia sudah lebih tenang. bisakah kamu menutup Tirai yang disana ben?" tanya Ana.

Mendengar permintaan Ana, Ben Tidak menjawab akan tetapi langsung berjalan mendekati tirai dan menutup nya. El tertidur sambil memeluk Ana erat. Ana mulai berusaha melepaskan pelukan nya dari El.

Ben duduk di kursi meja rias yang ada dikamar Ana. Ia terus memandangi Ana dan El. Ana yang merasa Suhu El panas sontak saja memegang dahi nya untuk memeriksa. Benar panas!!! sepertinya El demam, batin Ana.

"Kenapa?" Ben langsug berdiri di dekat Kasur begitu melihat Ana yang memegangi dahi El. Ben Sangat merasa Cemas Akan Hal itu.

"El sepertinya demam. Kamu tunggu disini temani El ya. aku akan keluar sebentar" jawab Ana.

Ana menyingkir dari kasur dan Ben langsung menggantikan posisi Ana dengan tangan nya terus menggenggam tangan El. Ana pun keluar dari kamar nya mencari baskom kecil, kain kompres, obat paracetamol, dan bubur.

Ana kembali ke kamar dengan membawa semua yang barang yang dibutuhkan. Ia mendekati kasur dan membangunkan El dengan lembut. Ben juga ikut membantu Ana Untuk memegangi el bangkit dari tidur nya.

"El pusying maaa. El mauu bobok ajaa" rengek el pada Ana. kenapa aku merasa sedih melihat El seperti ini? pikir Ana.

"Sebentar aja ya sayang. Kalo udah makan Sama minum obat El bisa tidur lagi kok" Bujuk Ana. Ben membantu El menyender di kepala kasur dengan bantal dan El didekat nya.

"Dikit lagii ya El, dikitt lagi" Bujuk ana pada El. El baru makan 4 sendok tetapi Ia sudah ingin Kembali Tidur.

"mama udah huahh hiks hiks" El menangis. Ana yang tak tega pun akhirnya mengalah. Ananmenyuapi El obat penurun panas. setelah itu El langsung kembali tertidur.

Ana menyelimuti El sampai Leher nya. Ana juga mencium Dahi El yang panas dan mengopres dahi nya. krukk---. suara yang membuat Ana akward. sial ni perut malu-malu in aja. Ga bisa tahan dulu apa? batin Ana.

"Ekhem. kita makan dulu yuk" ajak Ana pada Ben. Ben Terlihat tersenyum geli menatap Ana. Kami pun menuju meja makan.

Ana menyediakan sup ayam, nasi, dan air diatas meja. waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam dan Ana pun sudah selesai mencuci piring. Ben duduk Di sofa depan Tv.

"Ben, Sebelumnya maaf ya kalo aku lancang bertanya. Mmm apakah kau sudah mengabari istrimu? " tanya Ana. Ben tersenyum dan itu membuat Ana Bingung.

"Tidak akan ada yang mencariku. istriku sudah meninggal saat melahirkan El" jawab Ben.

"Ehh Mmm"Ana belum menyelesaikan kalimatnya dan Ben sudah berhasil menyela.

"it's okay ga perlu minta maaf" Seru Ben.

"Mmmm aku tidak ingin minta maaf tadi nya, haha. aku cuma ingin bilang, apakah kau akan pulang atau menginap disini? karena El masih sakit jadi lebih baik dia tetap disini. Karena kamu mengingatkan maaf, jadi maaf yaa" Jelas Ana. Ben melongo kaget karena tak sesuai ekspetasi-nya. Ben yang merasa malu hanya cengengesan tak jelas.

"jika boleh, aku ingin menginap disini saja. lagian aku tidak tau harus kemana. ini sudah malam, dan Aku tidak mungkin meninggalkan El yang sedang sakit" Ucap Ben.

"Oke gapapa, karena cuma ada 1 kamar, kamu tidur di sofa ya" jawab ana dengan senyum manis nya.

gapapa sekali-kali tidur di sofa, batin Ben. Ana memasuki kamar nya sebentar, lalu keluar dengan membawa selimut dan bantal untuk Ben. Ana pamit pada Ben untuk kembali ke kamar nya dan pergi tidur.

Ben mulai tiduran di sofa. Pasti besok badanku sakit semua nih, aduhh nasib nasib, batin Ben. Ia pun menghela nafas panjang dan menatap kearah langit-langit. Ia memejamkan mata dan Tertidur dengan cepat.

Ceklek. Krasak. Krusuk. Ting. Ben yang merasa mendengar sesuatu pun berusaha untuk bangun. rasanya mata ini ga bisa di buka. lagian, suara apaan sih berisik banget, batin Ben. Ia perlahan-lahan membuka mata nya dan DEG. what the hell, teriak batin ben.

#

KALO ADA YANG SALAH ATAU GA SESUAI KOMEN YA BIAR BISA DIPERBAIKIN, HEHE:v

MAKASIH UDAH BACA:)

Aku mencintaii kalian semua:*

Terpopuler

Comments

Dede r Ruhiyat

Dede r Ruhiyat

apa yg Ben lihat ya?

2021-01-30

0

Dila

Dila

thor mhon maaf ni yaa kol aku rasanya pernh baca komik yg alurnya gini. di komik thor pas juga sama mrka simpan. gps nya di jam. tangan anak tu. cuma bedanya mobil mrka yg di cegat penjahat, sama nginap, petir, hujan

2020-09-10

2

Sari Istiqomah

Sari Istiqomah

Assalamualaikum semangat berkarya thor

aku sudah like ya,

jangan lupa singgah ke karyaku Dia Untukku

Terimah Kasih

2020-08-25

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 PENGUMUMAN PENTING!!!
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
PENGUMUMAN PENTING!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!