4 | Pendekar

Pendekar adalah orang-orang yang berhasil membuka dantian didalam tubuhnya. Normalnya, Pendekar akan membuka dantiannya setelah bermeditasi dengan bantuan sebuah kitab atau arahan seorang pendekar lainnya. Tapi ada beberapa orang yang beruntung dengan dantian yang sudah terbuka saat mereka lahir. Ini hanya terjadi 1 dari 10.000 kelahiran atau mungkin seratus tahun sekali. 

Seseorang yang dantiannya telah terbuka ketika mereka lahir akan dianggap sebagai jenius beladiri dan memiliki kesempatan untuk berdiri dipuncak kekuatan para pendekar. 

Kekuatan pendekar memiliki perbedaan. Mereka tidak akan mudah beradu ajian jika mereka memiliki kekuatan yang lebih rendah. Itu yang mendasari terciptanya batasan Pendekar yang terbagi menjadi 7 tingkatan. Selain untuk menentukan seberapa kuat mereka, batasan ini juga akan membentuk status sosial. Semakin tinggi tingkatannya, semakin dihormati pendekar itu.

Paling awal dari tingkatan pendekar adalah Pendekar tingkat 1 sampai 3. Tidak ada syarat khusus untuk menaiki 1 sampai 3. Lalu yang lebih tinggi lagi adalah Pendekar Ahli. Pendekar Ahli dibedakan menjadi tiga tahap, yaitu tahap awal, menengah dan puncak. Saat pendekar tingkat 3 memasuki pendekar ahli, pendekar itu akan mengalami ledakan tenaga dalam di dalam tubuhnya. Tidak sedikit pendekar yang gagal dan tewas di tahap ini, karena tubuh mereka tidak cukup kuat untuk menahan ledakan tenaga dalam. 

Selanjutnya ada tingkat Adidaya. Di Tahap ini seorang pendekar akan mengalami tiga kali penguatan di tiga elemen penting dalam tubuh pendekar. 

Pertama adalah penempaan tulang, dibagi menjadi tiga tahapan. Pergantian kulit tulang, pengerasan sumsum dan pemadatan tulang. 

Lalu, ada penguatan otot. Pendekar yang berada di tingkat dibawah Pendekar Adidaya sangat rentan dengan luka pusaka tajam seperti pedang dan golok. Penguatan otot lebih sulit dibandingkan pengempaan tulang karena rasa sakit yang ditimbulkan sangat berbeda. Pendekar sangat sering gagal untuk mencapai tingkat Aatma karena telah mencapai batasnya ditingkat ini. 

Lalu terakhir ada penenangan jiwa. Secara teori ini adalah tahapan paling mudah. Pendekar hanya perlu bermeditasi untuk mengendalikan dan menyempurnakan tenaga dalam yang sudah dikumpulkan. Tidak ada patokan pasti dalam tahapan ini. Pendekar bisa saja tiba-tiba memasuki tingkatan selanjutnya di dalam meditasi. 

Pendekar yang berhasil melakukan meditasi akan menjadi pendekar Aatma. Ini bisa dibilang adalah tingkatan pencarian bekal untuk tingkatan selanjutnya. Tidak ada syarat atau latihan khusus yang menuntut agar pendekar mencapai tingkat selanjutnya, karena tingkat Moksa mengambil kunci keberuntungan dari seorang Pendekar. 

Kebanyakan pendekar Aatma akan melakukan pendalaman terhadap ajian-ajian yang telah dikuasainya atau mungkin mendalami keahlian baru seperti menjadi Pharmasita. 

Banyak juga pendekar menjadikan tingkat Aatma sebagai puncak dari kesempurnaan seorang pendekar. 

Tingkatan terakhir ada Pendekar Moksa. Pendekar Moksa adalah pendekar yang sangat beruntung. Seakan-akan pendekar yang berhasil mencapainya dikasihi oleh langit dan bumi. Tidak ada yang tahu pasti seperti apa ujian atau syarat untuk memasuki tingkatan ini karna di Jawadwipa hanya ada 7 orang saja yang sangat beruntung untuk berada di puncak kekuatan ini. 

Pendekar Moksa terasa seperti dewa. Itu karena pada tingkatan ini mereka hampir tidak bisa dibunuh. Jika mereka mati, itu hanya fisik mereka saja. Jiwa mereka tetap ada dan akan kembali memiliki tubuh fisik mereka setelah beberapa puluh tahun. 

"Kau paham sekarang, Abimayu?" kata pria paruh baya kepada seorang bocah yang terlihat masih berusia beberapa tahun. 

"Aku mengerti bapak!" jawab Abimayu bersemangat. 

Abimayu, nama yang diberikan Abimana dan Maya setelah menjalani debat panjang 6 tahun yang lalu. Mereka sepakat memberi nama bayi yang mereka temui dengan nama Abimayu. Abimayu tertawa setelah mendengar nama itu. Nama yang berasal dari nama bapak dan ibu barunya. 

"Bapak, ibu sering menyebutkan tentang padepokan, sebenarnya apa itu padepokan?" di usianya yang masih bisa dihitung dengan jari itu, Abimayu memiliki kecerdasan yang luar biasa. Masih lekat di ingatan Abimana saat Abimayu masih berusia tujuh bulan dan Abimayu sudah bisa mengucapkan ibu dan bapak dengan fasih. 

"Hmm... Padepokan, ya?" Abimana tampak berpikir sejenak sebelum dia menjelaskan apa itu padepokan. 

Padepokan adalah sebuah tempat yang untuk berlatih ilmu dan menciptakan pendekar-pendekar baru yang berbakat. Biasanya padepokan berbentuk seperti kota kecil yang dipimpin oleh seorang Maha Guru . 

Maha Guru adalah orang yang menjadi pusat dari semua ajian yang dipelajari oleh murid di sebuah padepokan. Biasanya Maha Guru juga adalah orang terkuat di Padepokan itu atau bisa juga seseorang yang dianggap pantas.

Padepokan juga dibagi menjadi tiga aliran, yaitu aliran putih, aliran hitam dan aliran netral. 

Di Jawadwipa sendiri terkenal sebuah istilah 12 Pilar Penjaga. Ini adalah perkumpulan dari 12 padepokan terkuat yang menjaga keseimbangan kekuatan ketiga aliran. Masing-masing aliran memiliki 4 padepokan terkuat sebagai anggota Pilar Penjaga. 12 Pilar Penjaga dibentuk setelah perang besar yang melibatkan ketiga aliran 300 tahun yang lalu. 

Padepokan Naga Geni, padepokan yang mendapatkan kemenangan besar dalam perang itu mengusulkan pembentukan 12 Pilar Penjaga ini. Maha Guru mereka saat itu sangat tidak suka dengan perang dan ingin menghentikan perang, bagaimanapun juga.

Awalnya, dari semua Padepokan yang dia ajak, ada lebih dari 30 padepokan. Tetapi lama-kelaman sulit rasanya ketika menyatukan 30 lebih pemikiran menjadi satu kesatuan. Akhirnya di putuskanlah 4 perwakilan dari masing-masing aliran.

Ketentuannya adalah mereka yang mendapatkan kemenangan paling banyak saja yang dapat menjadi anggota.

Di aliran putih ada Padepokan Naga Geni, Padepokan Matahari kebajikan, Padepokan Teratai Biru dan Padepokan Kidung Semesta.

Aliran Hitam ada Padepokan Gunung Kidul, Padepokan Rengganis, Padepokan Lembah Racun dan Padepokan Sewu Dukun. 

Dab terakhir dari aliran netral. Ada Padepokan Lembah Siluman, Partai 9 Pedagang, Padepokan Lembah Bidadari dan Padepokan Kalung besi. 

Posisi setiap padepokan dapat digantikan dengan catatan memiliki jumlah pendekar Aatma lebih banyak dari salah satu padepokan yang sudah menjadi anggota 12 Pilar Penjaga dan hanya bisa menggantikan padepokan dari aliran yang sama. 

"Ah... Sepertinya bapakmu ini terlalu berlebihan memberikan pembelajaran." kata Abimana setelah sadar pembahasannya terlalu berat untuk dimengerti oleh anak berusia enam tahun seperti Abimayu. 

"Hmm... Tidak bapak, aku mengerti. Bisa dibilang 12 Pilar Penjaga adalah padepokan-padepokan terkuat yang Jawadwipa miliki bukan?" jawab Abimayu. 

"Benar sekali anakku, mereka adalah padepokan-padepokan yang akan menengahi jika ada keributan antar padepokan." Balas Abimana. 

"Lalu, bagaimana dengan bapak dan ibu? Apakah bapak dan ibu memiliki padepokan?" tanya Abimayu penasaran. 

"Tentu saja, tapi bapak ibumu ini belum bisa mengatakan padepokan apa itu. Kami masih dalam misi penting. Kamu tahu kan, apa itu misi?" kata Maya yang tiba-tiba muncul dari samping gubuk. 

Abimayu membalas dengan anggukan untuk pertanyaan ibunya itu.

"Bagus. Nah sekarang, coba kamu pelajari kitab ini. Kamu sudah lancar membaca bukan?" 

"Hmm!" Jawab Abimayu mengambil kitab yang diberikan oleh ibunya. Terlihat kitab itu memiliki nama "Kitab Geni Naraka? Apa tidak berbahaya jika aku bermain dengan api?" masih hangat di ingatan Abimayu saat dia tidak sengaja membakar gubuk. Waktu itu Abimayu saat penasaran dengan obor yang biasanya bertengger di tembok dan akhirnya dia menjatuhkan obor itu dan membakar gubuk. 

"Kau hanya membaca dan memahami kitab itu. Bukan mempraktekannya langsung." Jawab Abimana. "Jadi pelajari itu bersungguh-sungguh. Nanti ibumu akan mengajarimu mengendalikan api."

"Benarkah!?" tanya Abimayu bersemangat. Dia selalu bersemangat ketika dia mendengar kata api. 

Maya hanya mengangguk untuk membalas pertanyaan Abimayu. "Dah sana, Ibu baru akan mengajarimu setelah kau mengerti jilid pertama kitab itu. Kau mengerti?"

Abimayu mengangguk kencang dan berlari menuju gubuk. Dia sangat tidak sabar untuk berlatih mengendalikan elemen yang sangat dia sukai itu. 

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Note:

Mohon bantu Vote :) Masih baru dan fresh!

Oh! Jangan lupa Likenya!

Revisi : 17.09.2k20

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

setidaknya maha guru bukan patriark. suka geli kalo baca setting pribumi muncul istilah patriark.. next

2021-02-15

0

Anto Purwo

Anto Purwo

sip

2020-10-16

1

Gadis Mafia

Gadis Mafia

hasil revisi bagus

2020-09-17

2

lihat semua
Episodes
1 1 | Gejolak
2 2 | Malam Bulan Berdarah
3 3 | Perahu Mayat
4 4 | Pendekar
5 5 | Bukan Sekedar Bakat Hebat
6 6 | Siluman Gajah Wulu
7 7 | Mustika Siluman Dan Koleksi
8 8 | Pendekar Adidaya
9 9 | Tamu
10 10 | Tamu II
11 11 | Tamu III
12 12 | Tamu IV
13 13 | Dendam
14 14 | Langkah Pertama
15 15 | Lakshita Chandrawinata
16 16 | Tempat Tidur
17 17 | Partai Sembilan Pedagang
18 18 | Baring Benar dengan Beritanya
19 19 | Ajian Cakra Geni
20 20 | Ajian Cakra Geni II
21 21 | Ajian Cakra Geni III
22 22 | Bandoso dan Niatnya
23 23 | Ketertarikan Abimayu
24 24 | Sastrowardoyo dan Cokroatmojo
25 25 | Kitab Kaditula
26 26 | Desa Demayu
27 27 | Pembeda Pendekar dengan Manusia Biasa
28 28 | Putar Haluan
29 29 | Murid dan Masalah Internal Keluarga
30 30 | Ragu
31 31 | Dwipangga Cokroatmojo
32 32 | Tolong
33 33 | Perampok
34 34 | Peringatan Guru
35 35 | Pil Lotus Putih
36 36 | Lelang
37 37 | Lelang II
38 38 | Lelang III : Golok Darah
39 39 | Lelang IV : Perjanjian
40 40 | Lelang V : Keris Naga Sona
41 41 | Lelang VI : Wesi Kuning
42 42 | Manusia Hitam
43 43 | Manusia Hitam II
44 44 | Kematian
45 45 | Kematian II
46 46 | Abimanyu dan Perjanjianya
47 47 | Aku Akan Tetap Hidup!
48 48 | Pemuda Berzirah Api
49 49 | Pemuda Berzirah Api II
50 50 | Mojokerto Setelah Pertempuran
51 51 | Pengantaran dan Abimayu
52 52 | Kondisi Jawadwipa
53 53 | Segitiga yang Rumit
54 54 | Kabar Burung
55 55 | Nasib Gelap Murid Adi Lungsang
56 56 | Pemberontakan
57 57 | Suara Hati Maya
58 58 | Perang Saudara
59 59 | Perang Saudara II
60 60 | Dampak
61 61 | Rencana Besar
62 62 | Tidak Ada Yang Gratis
63 63 | Kecantikan Rambut Nakal
64 64 | Hasrat
65 65 | Guru Baru
66 66 | Diantara Kuali, Api, Kayu Bakar dan Gulai Lembu
67 67 | Mempersiapkan Ibu Kota Masa Depan
68 68 | Apakah Mayu Menyembunyika Sesuatu?
69 69 | Sedikit Bersantai
70 70 | Ada Apa dengan Anda
71 71 | Hukum!
72 72 | Elemen Tanah : Ajian Paku Bumi
73 73 | Pertarungan Kakek dan Cucu
74 74 | Pertarungan Kakek dan Cucu II
75 75 | Dampak
76 76 | Kebenaran
77 77 | Bukit Watu Kabut
78 78 | "Kebebasan"
79 79 | Jalan Hidup
80 80 | Lempar Dia!
81 81 | Sekar dan Abimayu
82 82 | Sekar dan Abimayu II
83 83 | Pendekar Aatma
84 84 | Latihan
85 85 | Nasehat Lama
86 86 | Pengorbanan
87 87 | Moral
88 88 | Kesedihan dan Kegembiraan
89 89 | Kedai Arak
90 90 | Kashika
91 91 | Tempat Tidur II
92 92 | Hilang
93 93 | Ramai Diperbincangkan
94 94 | Kegaduhan di Kota Kapur I
95 95 | Kegaduhan di Kota Kapur II
96 96 | Kegaduhan di Kota Kapur III
97 97 | Rawa
98 98 | Pertarungan Musang dan Ular
99 99 | Kesedihan Sang Kepala Desa
100 100 | Tepi Sungai Kesas
101 101 | Cerita Tentang Padi I
102 102 | Cerita Tentang Padi II
103 103 | Kondisi Ratnasari yang Sesungguhnya
104 104 | Salah Paham
105 105 | Telik Sandi
106 106 | Lawan Yang Sulit I
107 107 | Lawan yang Sulit II
108 108 | Lawan Yang Sulit III
109 109 | Di Gondol Jubah Hitam
110 110 | Jalan Seorang Pendekar
111 111 | Kekalahan
112 112 | Pria Berlemak dan Pria Berkumis
113 113 | Kejutan
114 114 | Tentang Jawadwipa
115 115 | Senyum Darmono
Episodes

Updated 115 Episodes

1
1 | Gejolak
2
2 | Malam Bulan Berdarah
3
3 | Perahu Mayat
4
4 | Pendekar
5
5 | Bukan Sekedar Bakat Hebat
6
6 | Siluman Gajah Wulu
7
7 | Mustika Siluman Dan Koleksi
8
8 | Pendekar Adidaya
9
9 | Tamu
10
10 | Tamu II
11
11 | Tamu III
12
12 | Tamu IV
13
13 | Dendam
14
14 | Langkah Pertama
15
15 | Lakshita Chandrawinata
16
16 | Tempat Tidur
17
17 | Partai Sembilan Pedagang
18
18 | Baring Benar dengan Beritanya
19
19 | Ajian Cakra Geni
20
20 | Ajian Cakra Geni II
21
21 | Ajian Cakra Geni III
22
22 | Bandoso dan Niatnya
23
23 | Ketertarikan Abimayu
24
24 | Sastrowardoyo dan Cokroatmojo
25
25 | Kitab Kaditula
26
26 | Desa Demayu
27
27 | Pembeda Pendekar dengan Manusia Biasa
28
28 | Putar Haluan
29
29 | Murid dan Masalah Internal Keluarga
30
30 | Ragu
31
31 | Dwipangga Cokroatmojo
32
32 | Tolong
33
33 | Perampok
34
34 | Peringatan Guru
35
35 | Pil Lotus Putih
36
36 | Lelang
37
37 | Lelang II
38
38 | Lelang III : Golok Darah
39
39 | Lelang IV : Perjanjian
40
40 | Lelang V : Keris Naga Sona
41
41 | Lelang VI : Wesi Kuning
42
42 | Manusia Hitam
43
43 | Manusia Hitam II
44
44 | Kematian
45
45 | Kematian II
46
46 | Abimanyu dan Perjanjianya
47
47 | Aku Akan Tetap Hidup!
48
48 | Pemuda Berzirah Api
49
49 | Pemuda Berzirah Api II
50
50 | Mojokerto Setelah Pertempuran
51
51 | Pengantaran dan Abimayu
52
52 | Kondisi Jawadwipa
53
53 | Segitiga yang Rumit
54
54 | Kabar Burung
55
55 | Nasib Gelap Murid Adi Lungsang
56
56 | Pemberontakan
57
57 | Suara Hati Maya
58
58 | Perang Saudara
59
59 | Perang Saudara II
60
60 | Dampak
61
61 | Rencana Besar
62
62 | Tidak Ada Yang Gratis
63
63 | Kecantikan Rambut Nakal
64
64 | Hasrat
65
65 | Guru Baru
66
66 | Diantara Kuali, Api, Kayu Bakar dan Gulai Lembu
67
67 | Mempersiapkan Ibu Kota Masa Depan
68
68 | Apakah Mayu Menyembunyika Sesuatu?
69
69 | Sedikit Bersantai
70
70 | Ada Apa dengan Anda
71
71 | Hukum!
72
72 | Elemen Tanah : Ajian Paku Bumi
73
73 | Pertarungan Kakek dan Cucu
74
74 | Pertarungan Kakek dan Cucu II
75
75 | Dampak
76
76 | Kebenaran
77
77 | Bukit Watu Kabut
78
78 | "Kebebasan"
79
79 | Jalan Hidup
80
80 | Lempar Dia!
81
81 | Sekar dan Abimayu
82
82 | Sekar dan Abimayu II
83
83 | Pendekar Aatma
84
84 | Latihan
85
85 | Nasehat Lama
86
86 | Pengorbanan
87
87 | Moral
88
88 | Kesedihan dan Kegembiraan
89
89 | Kedai Arak
90
90 | Kashika
91
91 | Tempat Tidur II
92
92 | Hilang
93
93 | Ramai Diperbincangkan
94
94 | Kegaduhan di Kota Kapur I
95
95 | Kegaduhan di Kota Kapur II
96
96 | Kegaduhan di Kota Kapur III
97
97 | Rawa
98
98 | Pertarungan Musang dan Ular
99
99 | Kesedihan Sang Kepala Desa
100
100 | Tepi Sungai Kesas
101
101 | Cerita Tentang Padi I
102
102 | Cerita Tentang Padi II
103
103 | Kondisi Ratnasari yang Sesungguhnya
104
104 | Salah Paham
105
105 | Telik Sandi
106
106 | Lawan Yang Sulit I
107
107 | Lawan yang Sulit II
108
108 | Lawan Yang Sulit III
109
109 | Di Gondol Jubah Hitam
110
110 | Jalan Seorang Pendekar
111
111 | Kekalahan
112
112 | Pria Berlemak dan Pria Berkumis
113
113 | Kejutan
114
114 | Tentang Jawadwipa
115
115 | Senyum Darmono

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!