Siang itu sesudah pulang sekolah, Kinara berjalan bersama Kayla dan Tasya mengitari mall Grand Indonesia yang terletak di kawasan Jakarta pusat. Mall itu merupakan salah satu mall terbesar di Indonesia yang menawarkan pengalaman berbelanja, fashion, restoran dan berbagai hiburan lainnya. Tak heran jika mall itu selalu ramai dan dipadati para pengunjung.
"Mbak, yang ini ada warna lain nggak?" Tanya Kinara menunjuk topi bucket warna hitam dengan tambahan gliter didepannya. Ia berpikir kalau topi itu bisa menutupi benjolan di keningnya.
"Maaf mbak tidak ada, karna itu keluaran terbaru dan terbatas dari Gucci." Jawabnya.
"Yaudah deh gapapa." Jawab Kinara tersenyum.
Tanpa pikir panjang, Kinara pun mengambil topi itu dan membayarnya di kasir. Sesudah itu ia menyusul Kayla dan Tasya yang sedang memilih baju ditoko sebelah sambil memakai topi barunya.
"Udah belum?" Tanya Kinara saat sudah berada di belakang dua sahabatnya.
"Ehh, belum lah. Liat deh ini kaos couple keluaran terbaru dari Versace beli yuk? Mumpung pas nih ada tiga." Ucap Tasya sibuk membolak-balik kaos di tangannya.
"Lainnya aja. Kalo produk dari Versace itu cuma bikin kantong kering." Jawab Kayla.
Versace merupakan salah satu merek termahal dan terkenal di dunia. Meskipun begitu, Versace memiliki kualitas dan rancangan baju yang sangat bagus karena didesain langsung oleh Gianni Versace desainer terkenal di Italia.
"Kalau ada yang bagus kenapa harus yang mahal?." Tanyal Kinara menyomot salah satu baju yang di pegang Tasya.
"Nah betul tuh." Jawab Kayla mengancungkan dua jempol ke arah Kinara.
"Kalian ini! Kalau soal hemat uang aja selalu kompak." Ucap Tasya memutar bola matanya malas.
"Harus dong. Masih banyak lho orang dibawah kita yang nggak bisa beli baju seminggu tiga kali kayak kamu, bersyukur mangkanya." Ucap Kinara mengeluarkan kata-kata bijaknya.
"Iya deh. Eh btw orang dibawah kita tu apa? Perasaan selama gue berjalan nggak pernah nginjekin badan orang." Tanya Tasya bingung.
Miss lemot mulai bathin Kayla
Kinara menoyor kening Tasya pelan "Maksudnya tu derajat nya Sya, seperti orang yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka....." Jelas Kinara mencubit gemas pipi Tasya.
"Ohh begitu, emm....masalah sedekah ntar aja ah. Yang penting ini bajunya harus jadi kita beli. Gue yang bayar." Ucap Tasya mengambil tiga kaos itu lalu memasukan ke tas keranjangnya kemudian ke kasir untuk membayar.
Tak puas dengan itu, mereka pun mencari barang lain yang mereka suka. Setelah beberapa lama berkeliling dari toko satu ke toko lainnya, mereka mulai kelelahan. Akhirnya mereka memilih untuk beristirahat di restoran Itacho Sushi. mereka memilih menu ramen, donburi, pizza dan aneka makanan ringan untuk mengganjal perut. Sedangkan minumnya hanya air putih karena air putih membantu tubuh mencerna makanan lebih baik setelah makan junkfood.
*
*
*
Sementara dibandara Soekarno-Hatta, terlihat seorang pria paruh baya dengan muka blasteran dan dua koper besar dibelakangnya sedang menunggu seseorang. Pria itu nampak sedang mengotak-atik handphonenya.
Tiba-tiba sebuah mobil Pagani huayra tricolore kuning metal berhenti didepannya. Munculah sosok pria muda dengan baju casualnya dan kacamata yang melekat di hidungnya.
"Kakek." Ucap Kenzo saat sudah berhenti dihadapan kakeknya.
"Kenzo! Ya ampun cucu kakek ini tambah tampan ya." Sahut kakek pada Kenzo. Lalu memeluknya dengan erat.
"Hahaha Kakek ini bisa saja." Jawab Kenzo melepas pelukan dan menyalami kakeknya.
"Gimana dirumah? Sehat semua kan?" Tanyanya.
"Puji Tuhan sehat semua kek. Kakek juga sudah sehatkan?" Ucap Kenzo sambil mengambil dua koper besar milik Kakek dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil.
"Sehat dong. Lho supir biasanya kemana Ken?" Tanya Kakek bingung.
"Libur kek, papa ngasih cuti 2 minggu supaya mereka bisa kumpul bareng keluarga. sama bi sum juga diliburkan." Jawab Kenzo.
"Ohh bagus kalau gitu." Ucap Kakek memasuki mobil dituntun Kenzo dibelakangnya. Setelah itu Kenzo melajukan mobilnya membelah jalan ditengah macetnya kota Jakarta.
*
*
*
Kinara pulang kerumah diantar taksi online yang di pesankan dua sahabatnya. Karena tadi saat mau pulang tiba-tiba Tasya ditelfon papanya untuk mampir ke kantor cabang perusahaan papanya. Terpaksa Tasya hanya bisa mengantarkan Kayla pulang karena jarak rumah Kayla searah dengan perusahaan papanya.
Tak sampai satu jam Kinara sudah sampai di rumahnya. Ia pun segera memasuki rumahnya untuk mandi dan beristirahat. Karena hari ini tenaganya banyak terkuras apalagi tadi saat dihukum menyapu lapangan basket yang panjang sampai tiga puluh meter.
Sepertinya rumah ada tamu. siapa ya? semoga hanya temennya kak Kenzo. Bathin Kinara.
Dengan langkah pelan Kinara berjalan kearah jendela kaca. Ia pun mengintip dari celah korden yang sedikit terbuka. Dilihatnya di ruang tamu, ternyata kedua orang tua dan kakaknya sedang menonton drama Korea yang berjudul Strong Woman Do Bong Soon. Yang menceritakan wanita muda yang dianugerahi kekuatan super. Cukup banyak adegan lucu sehingga membuat mereka tertawa terbahak-bahak sampai suaranya terdengar diluar.
Mampus! Mama sama Papa sudah pulang gawat ini kalau mereka tau gue pulang telat. Bathin Kinara was was.
Kinara berjalan berjinjit saat memasuki ruang tamu. Tujuannya sekarang adalah harus sampai ke kamarnya.
"Mau kemana?" Seseorang berbisik ditelinga Kinara. Cukup familiar suaranya, dengan cepat Kinara membalikan badannya di lihatnya kakek tercintanya berdiri dengan senyum manisnya.
"Eh Kakek kapan pulang?" Tanya Kinara cengengesan.
"Dari siang. Kamu kemana aja?" Tanyanya lalu menggandeng tangan Kinara untuk duduk di sofa.
"Lho Kinara baru pulang sayang?!" Tanya papa menatap Kinara dengan tatapan sulit diartikan.
"Hehe, iya pah tadi mampir ke mall dulu nemenin Kayla sama Tasya." Jawab Kinara.
Tiba-tiba Kenzo duduk disamping Kinara lalu menyomot topi bucket yang sedang dikenangkan Kinara.
"Topi baru nih" Ucapnya. "Woah keluaran terbaru." Sambungnya antusias.
"Hehe iya." Jawab Kinara tersenyum canggung.
"Eittt ini Jidat lo kenapa? Kok ada jengkolnya sih." Tanya Kenzo dengan bodohnya.
Jengkol, jengkol apaan? Ini luka woii. Bathin Kinara didalam hati menahan tangannya agar tidak mencekik leher Kenzo secara tiba-tiba.
Sebenarnya ia bingung, kakaknya itu sedang akting atau emang beneran tidak tahu. Padahal dengan jelas di keningnya itu luka! Beneran luka lebam yang warnanya sedikit membiru.
"Itu kenapa Ra? pasti sakit ituh. Nanti malam pasti nyut-nyutan rasanya." Ujar papa.
"Berantem di sekolahan ya?!" Tanya mama dengan tatapan menyelidik.
"Nggak lah mah, ini tadi kebentur lantai saat mau ke kamar mandi." Jawab Kinara pelan.
"Ya sudah sekarang kamu mandi dulu habis itu biar mamamu yang bantu kompres kening kamu." Ucap kakek mengelus punggung Kinara pelan.
"Baik kek. Mah pah Kinara ke kamar dulu ya." Ucap Kinara sebelum meninggal ruang tamu.
"Iya sayang." Jawab mereka menganggukan kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments