Indah berjalan perlahan menuju Masjid. Sesekali melihat ke sekelilingnya. Ada beberapa orang yang juga berjalan ke Masjid, terlihat dari Mukenah dan peci yang mereka gunakan. Seperti pria dan wanita yang saat ini berjalan di depan indah, berjalan santai dan mengobrol sambil sesekali tersenyum dan tertawa. Kelihatannya mereka adalah sepasang suami istri. Ada juga anak-anak yang berjalan tak jauh di belakang indah. Mereka terlihat bahagia, bercanda ria bersama teman-temannya. Dan beberapa orang lagi yang sedari tadi lewat di samping indah menggunakan sepeda motornya. Indah yang berjalan sendiri hanya tersenyum tipis.
Sesampainya di Masjid, Indah mulai melepas alas kakinya, berjalan menaiki tangga Masjid. Kemudian menghamparkan sajadahnya di barisan jamaah, sholat Sunnah dua rakaat, lalu duduk menunggu iqomat.
Saat sedang asyik melihat ke sekeliling, tiba-tiba pandangan Indah tertuju pada seorang pria yang baru saja masuk ke Masjid. Sosoknya yang Indah (sama seperti nama indah, hehe) membuatnya termangu.
"Astaghfirullah, tidak baik melihat seseorang seperti itu Indah." Indah menyadarkan dirinya sendiri.
Ketika Indah berbicara pelan dengan dirinya sendiri, pandangannya sekali lagi tertuju pada pria itu. Namun tanpa ia duga, Pria itu juga melihat ke arahnya. Indah segera mengalihkan pandangannya dan sedikit menutup wajahnya dengan mukenah yang ia gunakan (Dasar Indah, bikin malu aja). Tapi terlihat sepertinya pria itu juga menjadi salah tingkah, dengan sengaja merapikan kopiahnya yang memang sudah rapi.
Untuk seseorang yang pertama kali ia lihat, itu adalah kesan yang aneh. Maksudnya, kesan untuk dirinya sendiri. Dia pria yang cukup tampan, dengan kulit putih, badan yang tinggi, dan wajah yang syahdu. Dilihat dari wajahnya sepertinya umur Indah dan pria itu tidak berbeda jauh. Tapi bukan itu yang membuat Indah tertarik melihatnya. Melainkan karena sosoknya yang tampak sederhana, tenang dan berkarisma. Yah, mungkin itu.
Indah berjalan perlahan menuruni anak tangga Masjid itu, diikuti dengan beberapa orang yang juga sudah akan pulang. Tangga itu cukup luas dengan dibatasi pagar besi dengan tinggi sekitar 1 menter dibagian tengahnya sebagai pembeda antara jalur laki-laki dan perempuan. Di sebelah kanan adalah tangga khusus laki-laki dan di sebelah kiri tangga khusus perempuan.
Saat sedang mencari alas kakinya, pria yang ia lihat tadi juga telah menuruni anak tangga. Indah dengan cepat menunduk dan menyembunyikan sebagian wajahnya. Pria itu kemudian berjalan melewatinya dan segera berlalu tanpa menoleh kepada Indah. Setelah mendapatkan alas kakinya diantara banyaknya alas kaki di sana, Indah pun segera pulang.
Tanpa ia duga pria itu masih terlihat, dan sekarang sedang berjalan di depannya. Kelihatannya mereka searah. Indah hanya melihatnya dari belakang sambil sesekali masih dengan menutup sebagian wajahnya dengan mukenah, jaga-jaga jika pria itu tiba-tiba berbalik ke belakang. Kelihatannya ini adalah cara baru yang selalu digunakan Indah sejak melihat pria itu (hehe). Dia masih merasa sangat malu dengan kejadian tadi. Namun terlepas dari semua itu, entah mengapa Indah merasa ada perasaan yang aneh saat pertama kali melihat pria itu. entahlah itu apa, tapi dia masih belum bisa menjelaskannya.
Saat berada di perempatan komplek itu, pria tadi berbelok ke kiri. Indah masih melihatnya dengan seksama dari belakang. Ia yang jaraknya tidak begitu jauh dari pria tadi pun juga telah sampai di perempatan itu. Namun, bedanya Indah harus berbelok ke kanan. Saat akan berbelok, ia mengalihkan pandangannya sekali lagi, menoleh ke arah pria tadi. Dan punggung pria itu amsih terlihat di sana. Dengan senyum simpulnya, Indah pun melanjutkan langkahnya, pulang ke rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
jangan lupa mampir di karyaku juga ya dan beri dukungannya. sekalian boleh minta folback nya agar bisa berteman
2023-03-16
1
nyai ambu
salam kenal. next kak
2023-01-06
1