Gadis Cantik Dan Pria Di Ujung Senja

Gadis Cantik Dan Pria Di Ujung Senja

Kenangan Tentangmu

Jangan lupa vote, like dan sarannya yah. karena masukan kalian sangat penting buat aku.

Silakan tinggalkan jejak, supaya aku makin semangat update ceritanya.

Terima kasih sudah mampir

Happy reading 😊😘

...***...

...Angan Tentang Cinta...

...*Bak rembulan di langit malam...

...Bak setetes embun yang jatuh di pucuk daun...

...Engkau yang tak dapat ku raih...

...Namun telah menjadi penyejuk hati*...

...Anehnya diri ini......

...Ia merasakan hadirnya sang penakluk hati...

...Menyingkapkan tabir yang selama ini ada...

...Mengeja bait-bait rindu...

...Menabur imajinasi...

...Dalam sebuah harapan...

...Anehnya diri ini......

...Cinta mengembara ke dalam batin...

...Merangkul angan dengan erat...

...Meski tahu......

...Duri cinta semu...

...Akan melukainya....

Allahu Akbar Allahu Akbar

...

Terdengar suara adzan berkumandang. Gadis itu menutup buku yang sedari tadi ia baca. Terlihat sampul bertuliskan RINDU di sana, sebuah novel karya Darwis Tere Liye. Menengok jam kecil berbentuk segi empat berwarna cokelat, di atas sebuah meja di samping tempat tidurnya. Pukul 18:15, begitu asyik membaca hingga dia lupa waktu. Gadis itu memang sangat suka membaca, tepatnya membaca sebuah novel, cerpen ataupun puisi. Terlihat banyak sekali buku yang tertata rapi di rak kamarnya. Gadis itu segera bersiap-siap untuk kemudian menuju Masjid dekat rumahnya. Hendak sholat Maghrib di sana, Masjid An-Nur. Dia selalu datang ke masjid tersebut. Dengan sedikit terburu-buru, gadis itu melangkahkan kaki menaiki satu demi satu anak tangga yang cukup tinggi. Kemudian langsung duduk di saf depan jamaah perempuan.

"Huftt... untung tidak terlambat." Sambil melihat ke sekelilingnya yang sudah tampak ramai. Masjid itu cukup luas dengan hijab kayu berukiran indah di bagian tengah untuk membatasi barisan antara laki-laki dan perempuan. Dengan tinggi sekitar 1 meter lebih. Tak ada yang berubah dari tempat indah itu, masih sama seperti 7 tahun yang lalu. begitu pula dengan kenangan tentang dirinya.

"Adnan." Nama itu terucap pelan di bibirnya.

...***...

7 tahun yang lalu...

"Indah sudah selesai beres-beres kamar?" Tanya Ibu Dania sambil membersihkan meja di ruang tamu. Terlihat ia sedang mengelap meja tersebut.

"Ia Ma, sudah semua. Aku sudah rapikan dan bersihkan semuanya. Aku capek banget Ma." Merebahkan tubuhnya di atas sebuah sofa panjang.

"Ia sayang, Mama juga capek."

"Kenapa sih Ma, kita harus pindah ke kota ini?"

" Mama kan sudah bilang sayang. Tempat kerja mama yang baru ada di kota ini. Jadi mau tidak mau kita harus pindah ke sini kan."

"Hm... andai saja Papa masih ada yah Ma, Mama tidak perlu capek-capek kerja seperti ini. Maafin aku yah Ma kalau aku sering nyusahin Mama."

Mendengar putrinya berkata seperti itu, Ibu Dania perlahan ikut duduk di sofa tersebut. Diangkatnya perlahan kepala putrinya itu, dan membaringkannya kembali di atas pangkuannya.

"Tidak Indah, kamu tidak pernah nyusahin Mama. Kamu adalah satu-satunya harta Mama yang paling berharga. Mama akan selalu berusaha agar kamu bahagia dan tidak kekurangan apapun." Sambil membelai rambut putrinya.

"Makasih Ma, Indah sayang Mama." Indah bangkit dari tidurnya, dan langsung memeluk erat Ibu Dania.

...***...

Namanya Indah Nur Aisyah, gadis berumur 15 tahun yang saat ini duduk di bangku kelas 1 SMA. Ia dan ibunya baru saja pindah ke kota yang baru karena ibunya mendapatkan pekerjaan di kota tersebut. Ia adalah anak satu-satunya dari perempuan tangguh bernama Ibu Dania, yang telah menjadi orang tua tunggal untuknya sejak 2 tahun terakhir, karena suami tercintanya harus kehilangan nyawanya dalam suatu kecelakaan.

Allahu Akbar Allahu Akbar

Terdengar Adzan berkumandang, menandakan waktu sholat Maghrib telah tiba.

"Alhamdulillah sudah Adzan sayang." Kata Bu Dania, bersyukur untuk hari ini.

"Iya Ma, Alhamdulillah. Apa di sekitar sini ada Masjid Ma?" Indah bertanya.

"Ia Indah, tadi mama lihat waktu kita ke sini. Ada di dalam komplek ini kok, kamu tinggal keluar lorong aja, terus ke pertigaan, setelah itu belok kiri. Kamu pasti akan langsung lihat, tinggal jalan beberapa meter lagi ke sana. Jaraknya dekat dari sini Nak."

"Kalau gitu, aku sholat Maghrib di sana yah Ma, aku juga sekalian mau lihat-lihat lingkungan baru kita."

"Ia, tapi kamu tetap harus hati-hati di jalan."

"Oke Mamaku yang cantik." Sambil mencium pipi Ibu Dania.

"Ya udah, sana siap-siap."

"Ia, Ma."

...***...

Indah berjalan perlahan menuju Masjid. Sesekali melihat ke sekelilingnya. Ada banyak orang yang juga berjalan ke Masjid, terlihat dari Mukenah dan peci yang mereka gunakan. Seperti pria dan wanita yang saat ini berjalan di depan indah, berjalan santai dan mengobrol sambil sesekali tersenyum dan tertawa. Kelihatannya mereka adalah sepasang suami istri. Ada juga anak-anak yang berjalan tak jauh di belakang indah. Mereka terlihat bahagia, bercanda ria bersama teman-temannya. Dan beberapa orang lagi yang sedari tadi lewat di samping indah menggunakan sepeda motornya. Indah yang berjalan sendiri hanya tersenyum tipis.

Sesampainya di Masjid, Indah mulai melepas alas kakinya, berjalan menaiki tangga Masjid. Kemudian menghamparkan sajadahnya di barisan jamaah, sholat Sunnah dua rakaat, lalu duduk menunggu Iqamah.

Sesampainya di Masjid, Indah mulai melepas alas kakinya, berjalan menaiki tangga Masjid. Kemudian menghamparkan sajadah di barisan jamaah, sholat Sunnah dua rakaat, lalu duduk menunggu Iqamah.

Saat sedang asyik melihat ke sekeliling, pandangannya Tek sengaja tertuju pada seorang laki-laki yang baru saja masuk. Sosoknya yang Indah (sama seperti nama indah, hehe) membuatnya termangu.

"Astaghfirullah, tidak baik melihat seseorang seperti itu Indah." Indah menyadarkan dirinya sendiri.

Asik berbicara pada dirinya sendiri, sekali lagi pandangannya tertuju pada laki-laki itu. Namun tanpa ia duga, laki-laki itu juga melihat ke arahnya. Segera berpura-pura melihat ke arah lain dan sedikit menutup wajahnya dengan mukenah yang ia gunakan (Dasar Indah, bikin malu aja). Tapi terlihat sepertinya laki-laki itu juga menjadi salah tingkah, dengan sengaja merapikan kopiahnya yang memang sudah rapi.

Untuk seseorang yang pertama kali ia lihat, ini adalah perasaan yang aneh. Maksudnya, kesan untuk dirinya sendiri. Dia laki-laki yang cukup tampan, dengan kulit putih, badan yang tinggi, dan wajah yang syahdu. Dilihat dari wajahnya sepertinya umur Indah dan laki-laki itu tidak berbeda jauh. Tapi bukan itu yang membuat Indah tertarik melihatnya. Melainkan karena sosoknya yang tampak sederhana, tenang dan berkarisma. Yah, mungkin itu.

Indah berjalan perlahan menuruni anak tangga Masjid itu, diikuti dengan beberapa orang yang juga sudah akan pulang. Tangga itu cukup luas dengan dibatasi pagar besi dengan tinggi sekitar 1 meter di bagian tengahnya sebagai pembeda antara jalur laki-laki dan perempuan. Di sebelah kanan adalah tangga khusus laki-laki dan di sebelah kiri tangga khusus perempuan.

Saat sedang mencari alas kakinya, laki-laki yang ia lihat tadi juga telah menuruni anak tangga. Indah dengan cepat menunduk dan menyembunyikan sebagian wajahnya. Laki-laki itu kemudian berjalan melewatinya dan segera berlalu tanpa menoleh kepada Indah. Setelah mendapatkan alas kakinya diantara banyaknya alas kaki di sana, Indah pun segera pulang.

Tanpa ia duga laki-laki itu masih terlihat, dan sekarang sedang berjalan di depannya. Kelihatannya mereka searah. Indah hanya melihatnya dari belakang sambil sesekali masih dengan posisi menutup sebagian wajahnya dengan mukenah, jaga-jaga jika laki-laki itu tiba-tiba berbalik ke belakang. Kelihatannya ini adalah cara baru yang selalu digunakan Indah sejak melihat laki-laki itu (hehe). Dia masih merasa sangat malu dengan kejadian tadi. Namun terlepas dari semua itu, entah mengapa Indah merasa ada perasaan yang aneh saat pertama kali melihatnya. entahlah itu apa, tapi dia masih belum bisa menjelaskannya.

Saat berada di pertigaan komplek itu, laki-laki tadi berbelok ke kiri. Indah masih melihatnya dengan seksama dari belakang. Ia yang jaraknya tidak begitu jauh dari laki-laki tadi pun juga telah sampai di pertigaan itu. Namun, bedanya Indah harus berbelok ke kanan. Saat akan berbelok, ia mengalihkan pandangannya sekali lagi, menoleh ke arahnya. Dan punggung laki-laki itu masih terlihat di sana. Dengan senyum simpulnya, Indah pun melanjutkan langkahnya, pulang ke rumah.

Terpopuler

Comments

Sri Nurkhadijah Maharani

Sri Nurkhadijah Maharani

/Awkward//Facepalm//Grin/

2024-05-23

2

Lisa Z

Lisa Z

jejak dulu ya kakak cantik 😉

2023-11-19

1

rini listiorini

rini listiorini

awal yang bagus, semangat kak. aku sdh mampir ya. jgn lupa mampir juga dibuku aku

2023-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Kenangan Tentangmu
2 Pertemuan Pertama
3 Siswa Baru
4 Percakapan denganmu
5 Siapa Dia?
6 Sikapnya yang Dingin
7 Seperti Cinderella
8 Aku Minta Maaf
9 Tangis Indah
10 Bagaimana cara ku jelaskan padamu?
11 Cowok Aneh
12 Rencana Licik Untuk Indah
13 Biarlah Rasa Itu Mengalir
14 Hari Itu Hampir Tiba
15 Hari Itu Hampir Tiba II
16 Ayu melancarkan rencananya
17 Pengkhianatan seorang sahabat
18 Moment yang Indah
19 Senja Hari itu
20 Hukuman
21 Hukuman II
22 "Maafkan Indah Ma"
23 Berjalan Pulang Bersama
24 Kembali Membaik
25 Kembali Ke Sekolah
26 Bola Volly
27 Jatuh Pingsan
28 Kasih Sayang
29 Patah Hati
30 Risih
31 Marah dan cemburu
32 Ke Mall
33 Memaksa
34 Tidak Memiliki Ikatan
35 Katakanlah
36 Kembali Mengungkapkan Perasaan
37 Makhluk Aneh
38 Rencana Perjodohan
39 Indah dan Adnan (Visual)
40 Virus Kecemburuan
41 Salah Paham
42 Memanfaatkan Kesempatan
43 Pulang Bersama
44 Kamu Salah Mendengarnya
45 Adik Gak Ada Akhlak
46 Di Kira Kerasukan
47 Di Hukum
48 Saingan
49 Indah Curiga
50 Semoga Kamu Adalah Jodohku
51 Di Hukum Lagi
52 Perhatian Kecil Yang Sweet
53 Tak Akan Mengganggumu Lagi
54 Dania
55 Pertemuan Kembali
56 Tugas Matematika
57 Rencana Nginep
58 Bukan Sebuah Barang
59 Di Rumah Sinta
60 Keberuntungan
61 Lelaki Hidung Belang
62 Cemburu
63 Sore Manis
64 Rencana
65 Sinta Esmosi
66 Sisi Lain Kehidupan Adnan
67 Tidak Ingin Bertemu
68 Obrolan Biasa
69 Keinginan David
70 Terpaksa
71 Terpesona
72 Membeli Hadiah
73 Makan Es Krim
74 Perkara Tampan
75 Menyatakan Cinta
76 Pengumuman Penulis
77 Tetap Berharap
78 Cemas
79 Menuju Villa
80 Sampai Di Villa
81 Makan Malam
82 Pingsan
83 Di Sekap
84 David Menyelamatkan Indah
85 Mengungkap Penyamaran
86 Jangan Sakiti Putriku
87 Harus Ku apakan Cincin Ini?
88 Perkara Operator
89 Maafkan Aku Sarah
90 Cinta Itu Harus Diperjuangkan
91 Pengumuman Penulis
92 Berhasil Kabur
93 Tidak Bisa Memenuhi Janji
94 Mencari Solusi
95 Sebuah Kesempatan
96 Bersembunyi
97 Mencari
98 Mencari Tahu
99 Ungkapan Bahagia
100 Curiga
101 Akan Seperti Adegan Film
102 Berebut
103 Perhatian Roy
104 Remangnya malam
105 Menepati Janji
106 Terkejut
107 Dania Kembali
108 Tak Ingin Jauh-Jauh
109 Teman Dekat
110 Mungkin Inilah Saat Yang Tepat
111 Bilang Saja Kalau Kau Cemburu
112 Maaf Kelepasan
113 Dugaan Adnan
114 Bolos Sekolah
115 Aku Janji Akan Menemukanmu
116 Awal Baru
117 Wanita Kedua
118 "Cepat Sembuh Ma"
119 Harus Marah Atau Bersedih
120 "Maafkan Tante, Farid"
121 Kota Kenangan
122 Kecelakaan
123 Mengabarkan Kepergian Dania
124 Tawar-Menawar
125 Taman Bunga
126 Laki-Laki Angkuh
127 Gugup
128 Marah
129 Tamu Tak Di Undang
130 Berniat Jahil
131 Dokter Tampan
132 Bertemu Kembali
133 Celine Marah
134 Kuncoro Maharendra
135 Semakin Benci
136 Teringat Kembali
137 Bertemu Karena Takdir
138 Merasa Canggung
139 Harus Mendapatkannya
140 Perubahan
141 Cara Lama
142 Sinta?
143 Gadis Lugu
144 Kerjasama
145 Buket Bunga
146 Tak Sengaja Bertemu?
147 Ngambek
148 Kak David
149 Mengungkapkan perasaan?
150 Melamar
151 Pernikahan
152 Meminta Bukti
153 Rencana Melamar
154 Ingin Bertemu
155 Rencana Celine
156 Patah Hati
157 Lega
158 Rasa Bersalah
159 Panggilan Sayang
160 Menolong Indah
161 Memasak Untuk Makan Malam
162 Mengungkapkan Fakta
163 Tentang Kematian Adrian
164 Bukti
165 Ke Tempat Kerja
166 Berusaha Meyakinkan
167 Penyekapan
168 Meminta Bukti
169 Berusaha Mengungkapkan Perasaan
170 Farid Setuju
171 "Beri Aku Waktu Selama Sebulan"
172 Malam Yang Menegangkan
173 Ketahuan
174 Penangkapan Jayadi
175 Meminta Maaf
176 Rencana Baru
177 Perempuan Yang Celine Benci
178 Apakah Sudah Move On?
179 Penculikan Indah
180 Farid Marah
181 Berusaha Menemukan Indah
182 Penyekapan
183 Menemukan Indah
184 Pingsan
185 Kabar Bahagia Dalam Kondisi Yang Buruk
186 Ungkapan Cinta Tidak Langsung
187 Aku Mencintaimu
188 Aku Akan Selalu Bersamamu
189 Menemukan
190 Masuk Perangkap
191 Ancaman
192 Berlari Ke Hutan
193 Bersembunyi
194 Ketahuan
195 "Jangan Tinggalkan Aku Ndah"
196 Tidak Akan Menunggu Jawaban Lagi
197 Bertanya
198 Akhir Cerita
199 Promosi Novel Terbaru
Episodes

Updated 199 Episodes

1
Kenangan Tentangmu
2
Pertemuan Pertama
3
Siswa Baru
4
Percakapan denganmu
5
Siapa Dia?
6
Sikapnya yang Dingin
7
Seperti Cinderella
8
Aku Minta Maaf
9
Tangis Indah
10
Bagaimana cara ku jelaskan padamu?
11
Cowok Aneh
12
Rencana Licik Untuk Indah
13
Biarlah Rasa Itu Mengalir
14
Hari Itu Hampir Tiba
15
Hari Itu Hampir Tiba II
16
Ayu melancarkan rencananya
17
Pengkhianatan seorang sahabat
18
Moment yang Indah
19
Senja Hari itu
20
Hukuman
21
Hukuman II
22
"Maafkan Indah Ma"
23
Berjalan Pulang Bersama
24
Kembali Membaik
25
Kembali Ke Sekolah
26
Bola Volly
27
Jatuh Pingsan
28
Kasih Sayang
29
Patah Hati
30
Risih
31
Marah dan cemburu
32
Ke Mall
33
Memaksa
34
Tidak Memiliki Ikatan
35
Katakanlah
36
Kembali Mengungkapkan Perasaan
37
Makhluk Aneh
38
Rencana Perjodohan
39
Indah dan Adnan (Visual)
40
Virus Kecemburuan
41
Salah Paham
42
Memanfaatkan Kesempatan
43
Pulang Bersama
44
Kamu Salah Mendengarnya
45
Adik Gak Ada Akhlak
46
Di Kira Kerasukan
47
Di Hukum
48
Saingan
49
Indah Curiga
50
Semoga Kamu Adalah Jodohku
51
Di Hukum Lagi
52
Perhatian Kecil Yang Sweet
53
Tak Akan Mengganggumu Lagi
54
Dania
55
Pertemuan Kembali
56
Tugas Matematika
57
Rencana Nginep
58
Bukan Sebuah Barang
59
Di Rumah Sinta
60
Keberuntungan
61
Lelaki Hidung Belang
62
Cemburu
63
Sore Manis
64
Rencana
65
Sinta Esmosi
66
Sisi Lain Kehidupan Adnan
67
Tidak Ingin Bertemu
68
Obrolan Biasa
69
Keinginan David
70
Terpaksa
71
Terpesona
72
Membeli Hadiah
73
Makan Es Krim
74
Perkara Tampan
75
Menyatakan Cinta
76
Pengumuman Penulis
77
Tetap Berharap
78
Cemas
79
Menuju Villa
80
Sampai Di Villa
81
Makan Malam
82
Pingsan
83
Di Sekap
84
David Menyelamatkan Indah
85
Mengungkap Penyamaran
86
Jangan Sakiti Putriku
87
Harus Ku apakan Cincin Ini?
88
Perkara Operator
89
Maafkan Aku Sarah
90
Cinta Itu Harus Diperjuangkan
91
Pengumuman Penulis
92
Berhasil Kabur
93
Tidak Bisa Memenuhi Janji
94
Mencari Solusi
95
Sebuah Kesempatan
96
Bersembunyi
97
Mencari
98
Mencari Tahu
99
Ungkapan Bahagia
100
Curiga
101
Akan Seperti Adegan Film
102
Berebut
103
Perhatian Roy
104
Remangnya malam
105
Menepati Janji
106
Terkejut
107
Dania Kembali
108
Tak Ingin Jauh-Jauh
109
Teman Dekat
110
Mungkin Inilah Saat Yang Tepat
111
Bilang Saja Kalau Kau Cemburu
112
Maaf Kelepasan
113
Dugaan Adnan
114
Bolos Sekolah
115
Aku Janji Akan Menemukanmu
116
Awal Baru
117
Wanita Kedua
118
"Cepat Sembuh Ma"
119
Harus Marah Atau Bersedih
120
"Maafkan Tante, Farid"
121
Kota Kenangan
122
Kecelakaan
123
Mengabarkan Kepergian Dania
124
Tawar-Menawar
125
Taman Bunga
126
Laki-Laki Angkuh
127
Gugup
128
Marah
129
Tamu Tak Di Undang
130
Berniat Jahil
131
Dokter Tampan
132
Bertemu Kembali
133
Celine Marah
134
Kuncoro Maharendra
135
Semakin Benci
136
Teringat Kembali
137
Bertemu Karena Takdir
138
Merasa Canggung
139
Harus Mendapatkannya
140
Perubahan
141
Cara Lama
142
Sinta?
143
Gadis Lugu
144
Kerjasama
145
Buket Bunga
146
Tak Sengaja Bertemu?
147
Ngambek
148
Kak David
149
Mengungkapkan perasaan?
150
Melamar
151
Pernikahan
152
Meminta Bukti
153
Rencana Melamar
154
Ingin Bertemu
155
Rencana Celine
156
Patah Hati
157
Lega
158
Rasa Bersalah
159
Panggilan Sayang
160
Menolong Indah
161
Memasak Untuk Makan Malam
162
Mengungkapkan Fakta
163
Tentang Kematian Adrian
164
Bukti
165
Ke Tempat Kerja
166
Berusaha Meyakinkan
167
Penyekapan
168
Meminta Bukti
169
Berusaha Mengungkapkan Perasaan
170
Farid Setuju
171
"Beri Aku Waktu Selama Sebulan"
172
Malam Yang Menegangkan
173
Ketahuan
174
Penangkapan Jayadi
175
Meminta Maaf
176
Rencana Baru
177
Perempuan Yang Celine Benci
178
Apakah Sudah Move On?
179
Penculikan Indah
180
Farid Marah
181
Berusaha Menemukan Indah
182
Penyekapan
183
Menemukan Indah
184
Pingsan
185
Kabar Bahagia Dalam Kondisi Yang Buruk
186
Ungkapan Cinta Tidak Langsung
187
Aku Mencintaimu
188
Aku Akan Selalu Bersamamu
189
Menemukan
190
Masuk Perangkap
191
Ancaman
192
Berlari Ke Hutan
193
Bersembunyi
194
Ketahuan
195
"Jangan Tinggalkan Aku Ndah"
196
Tidak Akan Menunggu Jawaban Lagi
197
Bertanya
198
Akhir Cerita
199
Promosi Novel Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!