Jangan lupa vote, like dan sarannya yah. karena masukan kalian sangat penting buat aku.
Silakan tinggalkan jejak, supaya aku makin semangat update ceritanya.
Terima kasih sudah mampir
Happy reading 😊😘
...***...
"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak." Seorang wanita memakai jilbab biru panjang dengan pakaian rapi khas seorang guru masuk ke sebuah kelas pagi itu. Dia seorang guru yang cukup cantik. Dengan kulit sawo matang, badan yang cukup tinggi dan proporsional, dan kelihatan masih muda. Diikuti dengan seorang gadis berjilbab putih sambil menggandeng tasnya, tetapi dengan ekspresi wajah yang tegang dan malu-malu.
"Waalaikumsalam, pagi Bu." Jawab siswa-siswi serentak. Mereka yang sedari tadi mengobrol, ada yang bertengger di jendela (hehe), dan yang sedang sibuk bergosip di bangku temannya segera kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Saat wali kelas mereka Ibu Rahma, masuk.
"Anak-anak hari ini kita kedatangan teman baru. Dia akan belajar di kelas ini bersama dengan kalian. Ibu harap kalian bisa berteman baik dengannya. Indah, ayo perkenalkan diri kamu, nak!" Pinta Bu Rahma yang masih dengan posisi berdiri di samping tempat duduknya.
"Baik Bu." Dengan sedikit gugup karena tengah berdiri di depan kelas, dengan semua mata tertuju padanya. Indah mulai memperkenalkan dirinya.
"Assalamualaikum teman-teman, perkenalan namaku Indah Nur Aisyah, teman-teman bisa memanggilku Indah. Aku pindahan dari kota ..., salam kenal semuanya." Ucap Indah.
"Waalaikumsalam Indah, salam kenal juga yah dari aku." Teriak salah satu siswa di bangku Paling belakang. Namanya adalah Radit.
"Huuu....." Kompak seluruh siswa di kelas tersebut menyoraki Radit.
"Yeii..... Kenapa? Iri yah?" Radit membela diri.
Indah hanya tersenyum malu, dengan lesung Pipit dan gigi kelincinya, membuat ia terlihat sangat cantik.
"Senyummu sangat indah, seperti namamu, Indah." Adit, siswa yang duduk di sebelah Radit juga ikut menggoda Indah.
"Hei, kalian berdua memang tidak bisa tenang yah kalau lihat perempuan cantik." Sinta yang duduk di bangku paling depan berbalik dan menegur dua temannya itu.
"Yeii.. Biarin aja, masa mau godain kamu, cewek tomboi." Radit mengejek, sementara Adit tertawa di sebelahnya.
"Awas kamu yah..." Sinta yang marah hampir saja menghampiri Radit dan Adit, Namun Bu Rahma menghentikan dia, dan ocehan siswa-siswi yang lain.
"Sudah... sudah... kenapa kalian malah bertengkar. Tidak baik seperti itu, Radit, Adit, Sinta." Ucap Bu Rahma.
"Maaf, Bu." Jawab Radit, Adit dan Sinta bersamaan.
" Ya sudah, Indah kamu duduk di sebelah Sinta yah." Sambil menunjuk ke bangku di sebelah Sinta. Yah, karena hanya tinggal bangku itu yang kosong.
"Baik, Bu. Terima kasih." Jawab Indah sembari menuju bangkunya.
"Selamat datang yah di kelas X.A, semoga kamu betah menghadapi macam-macam manusia aneh, lebay, dan super alay di sini. hehe..." Sinta memulai percakapan saat Indah duduk di sampingnya.
"Iya." Jawab Indah singkat dengan tersenyum.
Kelihatannya, teman baru Indah ini pribadi yang menyenangkan dan bersahabat. Yah, meskipun dari penampilannya, dia terlihat seperti gadis yang keras dari luar. Dengan rambut sebahu yang di kuncir satu kebelakang, lengan baju pendek yang masih ia lipat, dasi yang agak berantakan, dan posisi duduk yang bisa dibilang jauh dari kata anggun. Namun dari semua itu, Indah dapat melihat bahwa teman barunya itu adalah gadis yang manis. Kulitnya yang hitam manis, bulu mata yang lentik, hidung yang mancung, dan wajah yang imut, meski tak ada sedikitpun polesan bedak di sana. yah, wajah manisnya, mungkin tersamarkan dari penampilannya ini. 'Jika dia berpenampilan seperti perempuan pada umumnya, pasti akan terlihat sangat cantik.' Pikir Indah dalam hati.
"Baiklah, anak-anak, mari kita mulai pelajaran hari ini." Kata Bu Rahma.
"Baik, Bu." Siswa-siswi pun mengambil buku pelajaran mereka. Ilmu Pengetahuan Alam dan mulai sibuk memperhatikan penjelasan di papan tulis.
"Kamu tinggal di mana Indah?" Sinta kembali membuka percakapan, saat Bu Rahma memerintahkan mereka untuk mencatat pelajaran yang ada dipapan tulis.
"Aku lupa nama jalannya, karena aku juga baru pindah di kota ini, belum sepekan. Tapi, tidak jauh dari sekolah ini kok, di dekat toko perbelanjaan di perempatan jalan sama." Indah menjawab dan menunjuk arah rumahnya dengan hati-hati, takut terlihat oleh Bu Rahma, jangan sampai dia mendapat teguran di hari pertamanya di sekolah ini.
"Oh ya? Rumahku juga tidak jauh dari tempat itu, Setiap hari kalau aku pulang sekolah aku cukup berjalan kaki saja, karena jaraknya juga cukup dekat. Kalau kamu mau kita bisa pulang bareng nanti, iya kan? Tapi jalan kaki hehe... " Ajak Sinta bersemangat.
"Tentu, aku tidak keberatan, yang penting aku punya teman bareng untuk pulang." Indah mengiyakan.
Mereka berdua tersenyum dan melanjutkan catatan mereka. Tak lama kemudian bel pun berbunyi, menandakan waktu istirahat tiba. Bu Rahma mengakhiri pembelajaran dan anak-anak mulai berhamburan keluar kelas menuju tepat favorit mereka. Yah.... kantin.
...***...
Assalamualaikum Ma, Indah pulang." Teriak Indah saat sampai di depan pintu rumah, segera ia lepaskan sepatunya, menyimpannya di rak sepatu yang ada di sudut kanan rumah itu. Berjalan menuju ruang tamu dan duduk di sofa. Rumah mereka sederhana, dengan cat warna ungu muda menghiasinya. Halaman sempit yang hanya dapat menampung dua sepeda motor, di depan rumah mereka juga dipenuhi dengan tanaman yang berjejer rapi didalam pot. Yah, Bu Dania sangat menyukai tanaman. Ada pula dua kursi dan satu meja di sana, untuk sekedar bersantai di sore hari dengan teh hangat manis yang menemani.
"Waalaikumusalam, eh kamu udah pulang Nak, mama baru aja mau jemput kamu ke sekolah."
Bu Dania menghampiri Indah dan duduk di samping putrinya itu.
"Iya Ma, mama kok pulang cepat? Biasanya kan mama pulangnya sore-an. Indah pikir tadi mama tidak ada di rumah, tapi indah lihat motor mama di depan." Tanya Indah sambil bersandar, mencoba mengatur napasnya yang agak lelah berjalan.
"Iya, tadi pekerjaan mama cuma sedikit, jadi bisa cepat pulang. Sekalian mama izin juga sama bos mama, kalau kita masih beres-beres rumah karena baru pindahan. Alhamdulillah bos mama ngerti karena dia juga teman lama mama. orangnya sangat baik sayang." Bu Dania menjelaskan.
"Oh iya, kamu pulang sendirian, jalan kaki? kenapa tidak tunggu Mama sayang?" Sambungnya.
"Ia Ma, Indah jalan kaki, tapi tidak sendiri kok. Indah sama teman Ma. Namanya Sinta dia teman sebangku Indah di sekolah. Dan mama tahu tidak, ternyata kita tetanggaan loh sama Sinta, rumahnya di lorong Dahlia 4." Indah menjelaskan dengan girang.
"Kalau begitu cuma beda satu lorong sama kita."
"Iya, Ma."
"Lain kali kalau kamu pulang sekolah, tunggu mama aja sayang, mama pasti jemput kok."
"Tidak usah Ma, Indah pulang bareng Sinta aja, tidak apa-apa kok, kan juga Deket."
"Ya sudah, tapi kamu harus selalu hati-hati yah di jalan, lihat kendaraan dulu sebelum nyebrang, jalannya harus selalu dipinggir yah, dan kamu juga......." Belum selesai Bu Dania menjelaskan, Indah langsung memotong, sadar akan kekhawatiran mamanya itu.
"Ia mamaku sayang, Insya Allah Indah akan selalu hati-hati." Jawabnya meyakinkan mamanya.
Mereka berdua tersenyum, Bu Dania sangat senang melihat putrinya itu bahagia, dan melalui hari pertamanya di lingkungannya yang baru dengan baik.
"Oh iya Nak, bagaimana hari pertama kamu di sekolah baru?
"Di sekolah tadi sangat menyenangkan Ma. Gurunya baik, teman-teman juga. Yah.... meskipun ada aja yang kocak hehe. Sinta juga anaknya baik dia memang sedikit tomboi, tapi dia teman yang menyenangkan, kami langsung akrab diawal bertemu."
"Sinta yang pulang bareng kamu kan tadi?"
"Ia, Ma."
"Kelihatannya sangat menyenangkan Nak. Apa banyak juga cowok-cowok yang mau kenalan sama kamu tadi..... hhm...hhm... " Bu Dania menggoda Indah sambil menaikkan kedua alisnya.
"Kan anak mama ini cantik." Sambungnya
"Iih... mama, kan cantiknya dari mama. Hehe..." Sambil memeluk Ibu Dania.
Indah memang gadis yang cantik, dengan kulit putih, mata yang indah, bulu mata yang lentik, alis yang terukir indah alami, dan senyum yang khas.
Sewaktu di sekolah memang ada beberapa anak laki-laki yang ingin berkenalan dengannya. Dan Indah tidak keberatan dengan hal itu, tapi ada juga siswa nakal yang mencoba iseng dengannya, atau mengerjainya karena dia adalah siswi baru. Namun hal itu tidak sampai terjadi karena selalu ada Sinta didekatnya. Setiap kali ada seseorang yang mencoba iseng Padanya, Sinta langsung mengambil tindakan dan menyuruhnya pergi.
'The Power Of Cewek Tomboi hehe.' Gumam Indah dalam hati.
"Ya sudah, kamu makan dulu yah, pasti lapar kan." Ucap Bu Dania melepaskan pelukan mereka.
"Ia, Ma."
"Yuk makan bareng."
"Ayo." Gumam Indah tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Ninonade
Astaga, kalian berdua lucu sekali
2023-05-19
2
Cellestria
Semangat thor
2023-01-06
2