KEMBALI : Taman

🦋🦋TAP JEMPOL👍 KALIAN SEBELUM MEMBACA🦋🦋

Hari ini weekend. Senja masih berdiam diri di kamarnya. Dia terlalu malas untuk keluar dari kamarnya kesayangannya.

"Ahhh, bosan banget di kamar terus. Tapi, kalau keluar males banget ketemu sama Kak Hendi." Senja bicara sendiri sambil berguling ke kanan dan ke kiri.

"Aha, aku punya ide." Senja langsung bangun, kemudian langsung lari ke kamar mandi dan membersihkan diri dengan kilat. Setelah itu, dia masuk ke kamar ganti dan berpakaian santai.

Dia keluar kamar seraya berlari menuruni tangga sambil berteriak memanggil kakaknya.

"Kak, where are you? Main yuk, Kak! Aku bosan di rumah."

"Apaan sih! Lo, Dek. Berisik tahu nggak?" jawab Hendi.

"Masa?" jawabnya

"Bodo," balasan kakaknya.

"Amat," jawab Senja lagi.

"Ya elah Dek. Kasihan si Amat kamu bilang bodoh," balas Hendi.

"Aaarrrggghhh ... sebel gue sama, Lo, Kak."

Senja menarik tangan Hendi dan mengajaknya masuk kamar. Senja mendorong kakaknya duduk di sofa, kemudian dia berjalan menuju lemari pakaian kakak laki-lakinya itu.

Tidak lama dia kembali menghampiri kakaknya, kemudian menyerahkan kemeja warna biru laut dan celana jeans hitam.

"Nih pakai!" Senja menyodorkan pakaian itu kepada kakaknya. "Tapi jangan lupa mandi dulu!" imbuhnya sambil berjalan keluar dari kamar kakaknya.

"Hei! Mau kemana, Lo?" tanya Hendi kepada adiknya yang hampir sampai pintu.

"Mau nunggu di bawah. Cepetan, ya, Kak! Nggak pakai lama," jawabnya sambil menoleh ke arah kakaknya.

"Emang mau ke mana?" tanya Hendi.

"Taman," jawabnya.

"Ngapain ke taman?"

"Kepo, Lo, Kak. Udah ah jangan banyak tanya! Cepetan mandinya, aku tunggu Kakak di bawah" Senja pun akhirnya keluar dari pintu kamar kakaknya itu.

Elah punya adik satu gitu amat, untung sayang, gumam Hendi dalam hati, kemudian melepas semua pakaiannya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Lima belas menit kemudian Hendi turun dan menghampiri adiknya yang sedang asik nonton televisi di ruang tengah.

"Udah asik nonton televisi, 'kan, kamu. Jadi, nggak usah jadi pergi deh, ya!" ucap Hendi sambil duduk di samping adiknya dan merangkulnya dengan menggunakan tangan kanan.

"Enak aja kalau ngomong, jadi pergi lah, Kak," ucap Senja sembari melepaskan tangan Hendi yang merangkulnya, kemudian menarik Hendi keluar rumah menuju garasi.

"Nih helm!" Senja memberikan helm full face pada kakaknya, Dia pun mengenakan helm yang sama dengan yang dipakai kakaknya.

"Nih pakai jaket, Lo, Kak." Senja menyodorkan jaket kulit hitam kepada kakaknya.

"Kenapa nggak bawa mobil aja, sih? Kalau mau naik motor Lo juga harus pakai jaket kaya, gue," ucap Hendi.

"Yah, sayang banget, Kak. Tenaga gue nggak cukup kuat buat bawa mobil," balasnya. "Tenang, gue juga pakai jaket kok," imbuhnya.

"Maksud kakak mengendarai mobil, bukan bawa mobil," ucap Hendi meladeni gadis remaja di depannya yang sangat dia sayangi itu.

"Hahaha ... udah yuk buruan, nanti keburu siang kalau ngobrol terus!"

"Perasaan kamu deh yang dari tadi ngajak kakak ngobrol." Hendi terkekeh menjahili adiknya.

***

Sesampainya di taman, Hendi memarkirkan motornya di parkiran taman, kemudian mengikuti adiknya yang berjalan duluan meninggalkannya. Senja kini duduk di ayunan yang berada di pinggir taman dan tepat di bawah pohon yang rindang.

Desiran angin lembut mengenai wajah Senja, sehingga membuat gadis itu memejamkan matanya dan mengayunkan kakinya sehingga ayunan bergerak dengan pelan.

Hendi duduk di kursi taman yang jaraknya dekat dengan adiknya. Tiba-tiba dia kebelet, kemudian dia menghampiri adiknya.

"Dek, tunggu kakak disini ya! Jangan kemana-mana! Kakak mau ke toilet bentar, kebelet nih."

"Ok, buruan, ya, Kak!" jawab Senja seraya beranjak turun dari ayunan, kemudian dia duduk di kursi.

Dari tempat yang tidak jauh dengan tempat duduk gadis itu sekarang, seorang laki-laki remaja tidak sengaja melihatnya, yang langsung mengingatkan dia kepada seseorang, kemudian tanpa ragu dia berjalan ke arah gadis itu.

"Hai." Remaja laki-laki itu menyapa gadis yang kini duduk tepat di hadapannya.

Merasa ada yang bicara dengannya, gadis itu mengangkat kepalanya, kemudian melihat siapa yang bicara padanya. Dengan wajah bingung dan alis yang mengerut, gadis itu berusaha mengingat wajah pria yang berdiri tepat di hadapannya itu.

Merasa tidak bisa mengingat pria yang berdiri di hadapannya gadis itu menatap bingung laki-laki itu.

"Maaf, Lo, siapa?" tanyanya, "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

"Lo nggak tahu siapa gue hah!?" balas pria itu menatap tajam si gadis.

"Siapa? Gue nggak kenal sama, Lo."

"Hei gadis bodoh, Lo, itu yang nyeberang jalan ngga pakai mata yang hampir aja bikin gue nabrak, Lo."

"Ohhh ... ya, gue ingat sekarang," ucapnya sambil berdiri dan melipat kedua tangan di depan dada.

Laki-laki itu duduk di kursi menaikkan satu kakinya ke kaki yang lain kemudian berbicara.

"Bagus, otak Lo masih ada gunanya ingat sama gue." Berbicara dengan nada meremehkan.

"Lo, makhluk menyebalkan di dunia ini yang nggak bisa minta maaf sama orang lain yang hampir Lo bikin celaka." Gadis itu menjawab dalam satu tarikan nafas dengan nada agak tinggi karena merasa sangat kesal dengan laki-laki yang sekarang duduk di sampingnya.

"Cuman itu?" jawabnya santai.

"Apanya?" tanya gadis itu.

"Yang Lo tau tentang, gue? Lo nggak kenal gue baik-baik. Jadi, gue maklum kalau Lo bilang begitu ke gue," ucapnya dengan nada meledek.

"Dan jangan harap gue mau minta maaf sama bocah ingusan kaya, Lo," imbuhnya.

"Lo!" Gadis itu kembali berdiri dan hampir menampar pria di depannya, kalau saja tidak keganggu sama kakaknya.

"Ada apa ini ribut-ribut?" sahut Hendi yang baru selesai dari toilet dan melihat adiknya yang hampir melayangkan tangannya menampar seorang pria remaja yang terlihat sedikit lebih tua dari adiknya.

"Nggak ada apa-apa kok, cabut yuk gue males di sini." Senja mengajak kakaknya pergi dan meninggalkan remaja laki-laki itu.

"Tunggu!" Laki-laki yang masih remaja itu adalah Faris. Dia menarik tangan Senja, sehingga mau tidak mau Senja menghentikan langkahnya.

"Lepas!" Senja berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Faris.

"Nggak akan gue lepas," jawab Faris singkat.

"Gue pinjem pacar Abang bentar." Faris menepuk pundak Hendi, kemudian menarik Senja menuju kursi taman.

"Pacar pala, Lo," gumam Hendi, kemudian berjalan menuju parkiran, dia akan menunggu Senja di sana.

Setelah berhasil melepaskan tangannya dari genggaman Faris. Senja duduk dengan kasar di kursi taman. Sedangkan Faris masih berdiri di hadapan Senja.

"Mau Lo apa sih?" Senja melontarkan pertanyaan dengan nada kesal.

"Gue mau, Lo," Menekan dahi Senja dengan jari telunjuknya, "minta maaf sama gue sekarang!"

"Seharusnya, Kakak yang minta maaf." Senja menanggapi dengan lebih santai daripada tadi.

"Jangan harap!"

"Sama."

"Apa?" bentak Faris.

"Jangan harap, gue minta maaf sama, Lo, Kak." Senja berdiri dan meninggalkan pria yang menurutnya menyebalkan itu.

"Hei tunggu, siapa nama, Lo, bocah?" Faris berteriak karena Senja sudah cukup jauh darinya. Senja tidak memperdulikan itu. Dan terus berjalan menuju parkiran menghampiri kakaknya yang telah menunggu di sana.

🍁🍁🍁

Melihat adiknya cemberut, sifat jahil Hendi muncul, dia berniatakan menjahili adiknya lagi.

"Oh, jadi ke taman gara- gara mau ketemu pacar ni ye?" Hendi mengelus kepala adiknya. "Ehem, kok nggak dikenalin ke kakak, sih, Dek?"

"Jangan mulai deh pliss! Yuk pulang!" Senja mendekati motor kakaknya, mengambil helm dan memakainya. Senja menoleh pada kakaknya yang masih diam di tempatnya sambil tersenyum penuh arti.

"Kenapa Lo, Kak? Ngga usah mikir yang aneh- aneh, laki-laki tadi bukan pacar gue dan dia orang yang hampir nabrak gue minggu lalu." Senja bicara pada Kakak nya.

"Ohh ...," ucap Hendi singkat kemudian berdiri mengenakan helm dan berniat pulang ke rumah. Tapi mereka tidak jadi pulang dan memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu di restoran seafood pinggir jalan.

Mereka duduk di kursi yang dekat dengan jendela, kemudian pelayan menghampiri dan menyerahkan buku menu. Senja memesan cumi asam pedas dan kepiting daus padang

serta lemon tea. Hendi memesan menu sama dengan Senja.

Sambil menunggu pesanan, Hendi mengajak Senja ngobrol. "Dek, kalau cowok tadi bukan pacar Lo, terus dia siapa?"

"Kan tadi gue udah bilang, kalau dia orang yang hampir nabrak gue."

"Sorry, kakak lupa."

"Gue maklum kok, karena gue tau Lo udah tua."

"Enak aja kalau ngomong."

"Biarin wek." Senja menjulurkan lidahnya pada kakaknya yang sedang terlihat marah itu.

"Dasar adik durhaka." Hendi menjitak dahi adiknya, yang membuat adiknya itu mengaduh. Belum sempat Senja membalas kakaknya pesanan mereka datang. Mereka akhirnya menikmati pesanan mereka tanpa bicara. Kemudian setelah selesai mereka pun pulang.

.

.

.

Bersambung ...

Jangan lupa like ya biar aku makin semangat ngelanjutin ceritanya.

jangan lupa komen juga. Vote dan rating bintang lima ...

Terpopuler

Comments

zsarul_

zsarul_

hai thorr salam kenall 🤗
aku mampir nihh
semangatt yaa
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa 😍
mari saling support thorr ❤️❤️
thanks

2021-02-18

1

NAMI ara ara

NAMI ara ara

seruuu lanjut

2020-09-30

1

W.Willyandarin

W.Willyandarin

aku mampir kak

2020-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 KEMBALI : Senja
2 KEMBALI : Taman
3 KEMBALI : Maaf dan Akrab
4 KEMBALI : Kenangan Itu
5 KEMBALI : Nomor HP
6 KEMBALI : Papa
7 KEMBALI : Dua Tahun Kemudian
8 KEMBALI : Awal Pembalasan
9 KEMBALI (Reflek)
10 KEMBALI (Sadar)
11 KEMBALI (Rizal dan Anggi)
12 KEMBALI (Hari Pertama)
13 KEMBALI (Permanen)
14 KEMBALI (Kenapa)
15 KEMBALI (Lo Sehat Kan)
16 KEMBALI (Gesrek Lo)
17 KEMBALI (OTW (Orang Tidak Waras))
18 KEMBALI (Perang Dunia)
19 KEMBALI (Pokemon)
20 KEMBALI (HP Kak Hendra)
21 KEMBALI (Kakak Cemburu?)
22 KEMBALI (But I Miss You)
23 KEMBALI (Mak Lampir)
24 KEMBALI (Masa Perkuliahan)
25 KEMBALI ( Memberi Kabar)
26 KEMBALI (Salah Paham)
27 KEMBALI (Tidak Berubah )
28 KEMBALI (Rival Gue )
29 KEMBALI (Undangan Pesta)
30 KEMBALI ( Jadi Pacar Herry)
31 KEMBALI (Jangan Membuat Malu )
32 KEMBALI ( Kamu Harus Mau )
33 KEMBALI ( Bukan Guling)
34 KEMBALI ( Cium Dulu )
35 KEMBALI ( Bohong )
36 KEMBALI ( Alarice Minta Maaf )
37 KEMBALI (Bunda)
38 KEMABLI (Jangan Pergi)
39 KEMBALI (Sayap Yang Patah)
40 KEMBALI (Kau Cahaya Hidupku)
41 KEMBALI ( Menua Bersamamu)
42 KEMBALI ( Awan Menangis )
43 KEMBALI ( Emang Dia Mau? )
44 KEMBALI ( Siapa Dia)
45 KEMBALI ( Reyhans Adyatama Renald )
46 KEMBALI ( Dua Hati )
47 KEMBALI ( Dosen Baru )
48 KEMBALI ( Aku Mau Bicara )
49 KEMBALI ( Dia Milliku )
50 KEMBALI ( Masa Lalumu )
51 KEMBALI ( Sayang )
52 KEMBALI ( Mau Apa )
53 KEMBALI ( Tidak Semudah Itu )
54 KEMBALI ( Apa Lagi? )
55 KEMBALI ( Cemburu Tak Tertahan )
56 KEMBALI ( Kenapa Harus Dia?)
57 KEMBALI : Bunda Baik Baik Saja
58 KEMBALI : Aku Yang Salah
59 KEMBALI : Tidak Akan Melawan
60 KEMBALI : Diam
61 KEMBALI : Gelisah
62 KEMBALI : Kita Bukan Teman
63 KEMBALI : Kakak Kelas Kamu
64 KEMBALI : End
65 PENGUMUMAN
66 PROMOSI
67 Promo : Jadi Istri Iparku
Episodes

Updated 67 Episodes

1
KEMBALI : Senja
2
KEMBALI : Taman
3
KEMBALI : Maaf dan Akrab
4
KEMBALI : Kenangan Itu
5
KEMBALI : Nomor HP
6
KEMBALI : Papa
7
KEMBALI : Dua Tahun Kemudian
8
KEMBALI : Awal Pembalasan
9
KEMBALI (Reflek)
10
KEMBALI (Sadar)
11
KEMBALI (Rizal dan Anggi)
12
KEMBALI (Hari Pertama)
13
KEMBALI (Permanen)
14
KEMBALI (Kenapa)
15
KEMBALI (Lo Sehat Kan)
16
KEMBALI (Gesrek Lo)
17
KEMBALI (OTW (Orang Tidak Waras))
18
KEMBALI (Perang Dunia)
19
KEMBALI (Pokemon)
20
KEMBALI (HP Kak Hendra)
21
KEMBALI (Kakak Cemburu?)
22
KEMBALI (But I Miss You)
23
KEMBALI (Mak Lampir)
24
KEMBALI (Masa Perkuliahan)
25
KEMBALI ( Memberi Kabar)
26
KEMBALI (Salah Paham)
27
KEMBALI (Tidak Berubah )
28
KEMBALI (Rival Gue )
29
KEMBALI (Undangan Pesta)
30
KEMBALI ( Jadi Pacar Herry)
31
KEMBALI (Jangan Membuat Malu )
32
KEMBALI ( Kamu Harus Mau )
33
KEMBALI ( Bukan Guling)
34
KEMBALI ( Cium Dulu )
35
KEMBALI ( Bohong )
36
KEMBALI ( Alarice Minta Maaf )
37
KEMBALI (Bunda)
38
KEMABLI (Jangan Pergi)
39
KEMBALI (Sayap Yang Patah)
40
KEMBALI (Kau Cahaya Hidupku)
41
KEMBALI ( Menua Bersamamu)
42
KEMBALI ( Awan Menangis )
43
KEMBALI ( Emang Dia Mau? )
44
KEMBALI ( Siapa Dia)
45
KEMBALI ( Reyhans Adyatama Renald )
46
KEMBALI ( Dua Hati )
47
KEMBALI ( Dosen Baru )
48
KEMBALI ( Aku Mau Bicara )
49
KEMBALI ( Dia Milliku )
50
KEMBALI ( Masa Lalumu )
51
KEMBALI ( Sayang )
52
KEMBALI ( Mau Apa )
53
KEMBALI ( Tidak Semudah Itu )
54
KEMBALI ( Apa Lagi? )
55
KEMBALI ( Cemburu Tak Tertahan )
56
KEMBALI ( Kenapa Harus Dia?)
57
KEMBALI : Bunda Baik Baik Saja
58
KEMBALI : Aku Yang Salah
59
KEMBALI : Tidak Akan Melawan
60
KEMBALI : Diam
61
KEMBALI : Gelisah
62
KEMBALI : Kita Bukan Teman
63
KEMBALI : Kakak Kelas Kamu
64
KEMBALI : End
65
PENGUMUMAN
66
PROMOSI
67
Promo : Jadi Istri Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!