KEMBALI : Maaf dan Akrab

🦋🦋TAP JEMPOL👍 KALIAN SEBELUM MEMBACA🦋🦋

"Dasar adik durhaka." Hendi menjitak dahi adiknya yang membuat adiknya itu mengaduh. Belum sempat Senja membalas kakaknya pesanan mereka datang. Mereka akhirnya menikmati pesanan mereka tanpa bicara. Kemudian setelah selesai mereka pun pulang.

***

Hari ini hari Senin, Senja berangkat sekolah lebih pagi dari biasanya karena akan mengikuti upacara bendera yang rutin dilakukan setiap hari Senin.

Senja berangkat diantar ayahnya karena kakaknya ada tugas lapangan dari kampus untuk waktu seminggu, jadi tidak bisa mengantar dan menjemput Senja.

"Yah, nanti nggak usah jemput aku, soalnya aku mau main ke rumah teman dulu," izin Senja kepada David.

"Baiklah, terus nanti kamu pulang dari rumah temanmu itu naik apa, Sayang?" tanya David. pada putrinya.

"Nanti aku diantar teman aku, Yah. Ya sudah Senja masuk dulu ya, Ayah!" pamit Senja.

"Ya sudah, belajar yang rajin ya, Nak! Nanti pulangnya jangan malam-malam!" pesan David kepada Senja.

"Siap, Yah. Dada ... Ayah." Senja melambaikan tangan melihat mobil ayahnya telah jauh dari sekolah. Senja berjalan masuk ke sekolah. Saat Senja berjalan menuju kelasnya Senja mendengar ada orang yang memanggilnya.

"Senja tungguin, gue!"

"Andi?"

"Yuk, bareng sama gue ke kelasnya." Andi menggandeng tangan Senja dan mereka berjalan ke kelas mereka sambil sesekali mengobrol.

Teeeet ... bunyi bel terdengar, semua siswa telah berbaris rapi di lapangan upacara. Saat upacara telah selesai semua murid masuk ke kelas masing-masing.

"Emm ... Senja kamu ke rumah akunya lain kali nggak apa-apa, kan? Soalnya aku sama keluarga aku ada keperluan mendadak. Nenek aku sakit, jadi nanti sepulang sekolah aku sama keluargaku mau ke ke rumah nenek," ucap Arin kepada Senja sahabatnya.

"Ya udah nggak apa-apa, semoga nenekmu segera sembuh ya," sahut Senja.

"Makasih, ya, Senja," jawabnya.

Tidak lama kemudian terlihat seorang guru perempuan masuk ke kelas 8A. Guru itu duduk di kursi nya kemudian mengucapkan salam.

"Selamat pagi anak-anak." Guru menyapa para muridnya.

"Selamat pagi, Bu," jawab murid 8A kompak.

"Ibu mau memberitahukan kepada kalian bahwa hari ini kalian dipulangkan lebih awal, karena semua guru ada bimbingan dari kepala sekolah."

"Yeee...," sorak semua murid senang.

"Ya sudah, kalau begitu sekarang kalian berkemas dan berdoa, kemudian segera pulang!" perintah Bu Asti kepada muridnya.

"Baik, Bu," jawab mereka.

🍁🍁🍁

"Senja, Lo mau langsung pulang apa main dulu nih? Mumpung pulang awal, kan." Andi bertanya kepada Senja yang masih duduk.

"Senja mending kita main dulu yuk, bosen gue. Di rumah juga nggak ngapa-ngapain, kan?" sahut Ami.

"Setuju, gue," ucap Fiza yang telah bergabung dengan mereka bertiga.

"Tapi main ke mana?" tanya Senja yang entah dilontarkan kepada siapa.

"Gimana kalau ke mall?" saran Fiza dan Ami bersamaan.

"Gue males banget kalau ke mall, ke tempat lain kek," ucap Andi kepada kedua sahabat nya, "Gimana kalau kita ke Danau aja?" saran Senja, "Kan asik mumpung masih pagi juga," imbuhnya.

"Boleh juga tu saran, Lo," jawab Andi, Ami, dan Fiza bersamaan.

"Naik angkot aja ya," ajak Andi.

"Ok," jawab ketiga sahabatnya.

🍁🍁🍁

Di Danau

Mereka berempat telah sampai di danau yang dimaksud oleh Senja. Danau itu terletak di pinggiran kota, udaranya sejuk dan pemandangannya indah, karena banyak pohon di sekitar danau serta airnya sangat jernih dan dingin. Di sana juga terdapat sebuah gazebo yang terletak di pulau buatan di tengah danau itu. Untuk menuju ke gazebo mereka berempat harus naik perahu.

"Senja, Lo naik perahunya sama gue aja!" ajak Andi yang dijawab anggukan oleh Senja.

"Ciiaaah ... modus, Lo, Ndi," kata Fiza dan Ami kompak.

"Apaan sih kalian ... kita semua 'kan sahabat nggak ada acara suka-sukaan ya," sahut Andi meladeni kedua sahabatnya itu.

"Jangan ribut deh, ayo buruan dayung perahunya, Ndi!" perintah Senja yang kini telah duduk di atas perahu kecil yang ada di pinggir danau, Andi menyusul duduk di depan Senja kemudian Andi pun mulai mendayung perahunya.

Sesampainya di gazebo, mereka mencari tempat duduk yang terletak di pinggir agar sejuk katanya. Di sana juga ada tiga orang pemuda yang duduk tidak berjauhan dari mereka. Satu di antara ketiga pemuda itu tidak sengaja melihat Senja yang duduk berjarak sekitar tujuh meter dari tempatnya sekarang. Kemudian dia pun berdiri berniat menghampiri Senja.

"Mau kemana, Ris," tanya Dimas teman pemuda itu yang ternyata adalah Faris.

"Nyamperin seseorang," jawabnya, sambil berjalan menjauh dari Dimas dan Rian.

"Hei, kita ketemu lagi," ucap Faris menyapa Senja, kemudian duduk di antara Andi dan Senja tanpa permisi.

"Lo," ucap Senja yang mengenali pemuda itu.

"Kakak siapa ya?" tanya Fiza kepada Faris, karena Fiza sudah lupa dengan wajah pemuda yang pernah dilihatnya itu.

"Kenalin, gue Faris," jawab Faris sambil berjabat tangan dengan Fiza.

"Fiza," jawab Fiza. "Ini sahabat aku Ami dan Andi, kalau yang ada di samping Kakak namanya Sen-" Belum sempat Fiza menyelesaikan ucapannya Sudah di potong oleh Senja.

"Permisi aku mau keluar!" Senja memotong ucapan Fiza. Kemudian dia berjalan keluar gazebo kemudian duduk di bawah pohon yang berada tepat di pinggir pulau buatan itu.

Andi, Ami dan Fiza hanya memperhatikan Senja yang telah pergi kemudian mereka melanjutkan obrolan mereka bertiga, sedangkan Faris pergi menyusul Senja.

"Kenapa Lo tiba-tiba kesini? Lo nggak menghargai gue tadi di depan teman teman Lo," kata Faris yang kini ikut duduk di samping Senja.

"Ngapain juga gue, menghargai orang kaya Lo, yang nggak punya rasa bersalah sedikit pun," jawab senja dengan kesal karena ingat kejadian tempo hari saat dia hampir tertabrak motor Faris, yah walaupun dia juga salah tapi dia terlampaui kesal karena belum sempat dia minta maaf Faris sudah membentaknya kala itu.

"Ok-ok ... gue minta maaf waktu itu gue buru-buru, jadi gue ngebut bawa motornya." Senja menoleh menatap orang di sampingnya itu dengan tatapan tidak percaya bahwa laki-laki di sampingnya akan mengucapkan kata maaf kepada dirinya.

"Bisa juga Lo minta maaf ternyata," ucapnya dengan datar.

"Sebenarnya gue ogah banget minta maaf sama, Lo. Apalagi Lo lebih muda dari gue, tapi ya karena waktu itu gue emang salah jadi ya terpaksa gue minta maaf sama, Lo," ucap Faris dengan nada acuh.

"Gue, nggak butuh permintaan maaf Lo, kalau Lo nya nggak ikhlas," jawab Senja santai.

"Iya-iya, gue ikhlas kok minta maaf sama ,Lo," jawab Faris sudah tidak acuh lagi. "Oh, ya ... nama Lo siapa?" sambungnya.

"Ok deh! Gue maafin. Gue juga salah waktu itu karena nggak hati-hati ... gue Senja, Kak," jawabnya. "Em ... tadi nama Kakak siapa aku nggak fokus soalnya tadi," imbuhnya.

"Kenalin, gue Faris." Faris mengulurkan tangannya dan disambut oleh Senja.

Hening sesaat karena keduanya bingung harus berbicara apa, Akhirnya Faris pun memecahkan keheningan di antara mereka dengan mengajak Senja mengobrol.

"Kalau nggak salah Lo sekolah di SMP Galaxi, kelas berapa?" tanya Faris.

"Baru kelas dua Kak."

"Oh ...."

"Kalau Kakak sekolah di mana?" tanya Senja.

"SMA Garuda," jawab Faris.

"Wah hebat itu kan SMA favorit."

"Biasa aja kok," balas Faris tersenyum. "Ternyata Lo asik juga ya diajak bicara kalau lagi nggak marah gini."

"Hmm," jawab Senja singkat.

"Tring," bunyi ponsel Senja yang ada di dalam tas. Senja mengambil ponsel dari dalam tas kemudian melihat ada pesan dari Ami.

"Senja, gue, Ami sama Andi pulang duluan. Sorry kita ninggal soalnya kita ada urusan hehe," pesan dari Ami.

"Kenapa nggak ngajakin gue sih? Tega ya kalian ninggalin, gue,sendirian." Senja membalas pesan dari Ami dengan wajah kesal.

"Sorry," balasan chat dari Ami. Senja hanya membaca pesan itu tanpa membalas karena dia kesal kepada ketiga sahabatnya itu.

"Kenapa cemberut gitu mukanya?" tanya Faris.

"Gue ditinggal sama teman-teman," jawab senja masih cemberut.

"Hadeh, cuman ditinggal aja cemberut gitu ..."

"Habis mereka sih bikin kesel, tadi aja mereka ngajakin gue main ... eh nyatanya gue malah ditinggal sendiri di sini," jawab Senja lagi.

"Gitu aja dipikirin ... gimana kalau ntar, Lo, pulang nya bareng gue aja? Kebetulan teman gue bawa dua helm. Jadi, Lo nggak usah khawatir kalau naik motor sama, gue." Faris menawarkan tumpangan kepada Senja.

"Are you serious?"

"Yes, i'am," jawab Faris tersenyum.

"Ok deh ... maaf ya kalau gue jadi ngerepotin Lo, Kak," kata Senja.

"Santai aja kali," jawab Faris lagi.

Mereka berdua menghabiskan waktu sampai sore di sana, dan makan siang di sana juga. Mereka hanya berdua karena teman Faris udah pulang duluan tadi tapi Dimas meninggalkan satu helmnya sebelum pulang karena disuruh Faris lewat pesan tadi.

Saat hari sudah menjelang petang Faris pun mengajak Senja untuk pulang.

"Pulang yuk, udah hampir malam ini ... ntar,

Lo dicariin sama orangtua, Lo," ajak Faris.

"Ok," jawab Senja.

Kemudian mereka menaiki perahu untuk meninggalkan Gazebo. Setelah sampai di tepi, Faris dan Senja segera turun dari perahu kemudian Faris mengajak senja menuju parkiran untuk mengambil motornya.

Faris melakukan motornya dengan kecepatan sedang. Senja berpegangan pada pundak Faris. Senja memberitahukan alamat rumahnya kemudian Faris mengantarkan sampai depan rumah Senja.

Senja turun dari motor Faris kemudian membuka helm dan menyerahkannya kepada Faris.

"Mau mampir dulu?" tanya Senja kepada Faris.

"Lain kali aja, gue pasti udah ditungguin sama abang gue, karena tadi nggak pamit kalau mau pergi ke danau." Faris menolak tawaran Senja.

"Baiklah ... makasih ya Kak udah anterin sampai rumah ... hati-hati di jalan."

Faris menaiki motornya melambaikan tangan kepada senja kemudian memutar gas motornya dan berlalu dari rumah Senja.

***

Senja masuk ke dalam rumah berjalan menaiki tangga menuju kamarnya guna membersihkan diri dan berganti pakaian kemudian turun menuju ruang tengah.

"Siapa tadi, Sayang?" pernyataan itu dilontarkan oleh Zara kepada putrinya. Karena tadi dia melihat putrinya diantar oleh seseorang dengan motor.

"Teman, Bunda," jawab Senja kemudian duduk di samping bundanya.

"Teman apa teman?" Zara menggoda putrinya.

"Teman Bundaaa ...," jawab Senja manja kemudian menyandarkan kepalanya di bahu bundanya. "Lagian Senja juga nggak mau pacaran dulu, Senja kan baru kelas dua SMP. Senja nggak mau menjalin hubungan spesial sama laki laki," imbuh senja.

"Baiklah Bunda tahu itu ... ya sudah ayo sekarang kita makan malam. Ayah sudah menunggu di ruang makan."

"Iya, Bunda," jawab senja sambil mengikuti ibunya yang berjalan ke ruang makan.

***

Rumah Faris

Faris telah sampai di rumahnya, sebelumnya dia memarkirkan motor miliknya di garasi yang berjajar rapi dengan motor-motor lain miliknya. Setelah selesai dengan motornya Faris segera masuk ke rumah. Saat hendak menuju kamarnya yang terletak di lantai dua rumah itu, Faris tidak sengaja melihat kakaknya sedang duduk di sofa ruang tengah sambil memandangi foto yang berada di tangannya. Akhirnya Faris memutuskan untuk menghampiri kakaknya.

"Kenapa ngeliatin foto itu terus?" tanya Faris.

Kakak Faris di buat terkejut dengan kehadiran adiknya. Dia segera meletakkan kembali foto yang ada di tangan ke atas sebuah almari kecil di sudut ruangan.

"Abang, kangen sama mama," ucap sang kakak sambil tersenyum.

"Ngapain orang kaya gitu dikangenin coba? Dia aja nggak peduli sama kita." Faris bicara dengan nada kesal.

"Jaga bicara mu! Bagaimana pun perlakuan mama kepada kita ... kamu tetap harus menghormati mama ingat Ris! Mama yang ngelahirin kamu," ucap Kaka Faris dengan nada menasehati.

"Terserah ... gue males bahas dia." Faris pergi meninggalkan kakaknya dan bergegas ke kamar. Dia tidak mempedulikan kakaknya yang memanggil berulang-ulang.

🍁🍁🍁

Bersambung ...

Terima kasih telah membaca karyaku..

Jangan lupa komen, like, vote dan rate bintang 5.dan kalau kalian suka boleh jadikan Favorit. Vote yang banyak ya ...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Siapa sih nama kakaknya Fariz??

2023-03-11

0

✰͜͡v᭄pit_hiats

✰͜͡v᭄pit_hiats

ges mulai yeuh aya bawangan teh..😒😒😒

2021-02-06

1

W.Willyandarin

W.Willyandarin

lanjut baca

2020-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 KEMBALI : Senja
2 KEMBALI : Taman
3 KEMBALI : Maaf dan Akrab
4 KEMBALI : Kenangan Itu
5 KEMBALI : Nomor HP
6 KEMBALI : Papa
7 KEMBALI : Dua Tahun Kemudian
8 KEMBALI : Awal Pembalasan
9 KEMBALI (Reflek)
10 KEMBALI (Sadar)
11 KEMBALI (Rizal dan Anggi)
12 KEMBALI (Hari Pertama)
13 KEMBALI (Permanen)
14 KEMBALI (Kenapa)
15 KEMBALI (Lo Sehat Kan)
16 KEMBALI (Gesrek Lo)
17 KEMBALI (OTW (Orang Tidak Waras))
18 KEMBALI (Perang Dunia)
19 KEMBALI (Pokemon)
20 KEMBALI (HP Kak Hendra)
21 KEMBALI (Kakak Cemburu?)
22 KEMBALI (But I Miss You)
23 KEMBALI (Mak Lampir)
24 KEMBALI (Masa Perkuliahan)
25 KEMBALI ( Memberi Kabar)
26 KEMBALI (Salah Paham)
27 KEMBALI (Tidak Berubah )
28 KEMBALI (Rival Gue )
29 KEMBALI (Undangan Pesta)
30 KEMBALI ( Jadi Pacar Herry)
31 KEMBALI (Jangan Membuat Malu )
32 KEMBALI ( Kamu Harus Mau )
33 KEMBALI ( Bukan Guling)
34 KEMBALI ( Cium Dulu )
35 KEMBALI ( Bohong )
36 KEMBALI ( Alarice Minta Maaf )
37 KEMBALI (Bunda)
38 KEMABLI (Jangan Pergi)
39 KEMBALI (Sayap Yang Patah)
40 KEMBALI (Kau Cahaya Hidupku)
41 KEMBALI ( Menua Bersamamu)
42 KEMBALI ( Awan Menangis )
43 KEMBALI ( Emang Dia Mau? )
44 KEMBALI ( Siapa Dia)
45 KEMBALI ( Reyhans Adyatama Renald )
46 KEMBALI ( Dua Hati )
47 KEMBALI ( Dosen Baru )
48 KEMBALI ( Aku Mau Bicara )
49 KEMBALI ( Dia Milliku )
50 KEMBALI ( Masa Lalumu )
51 KEMBALI ( Sayang )
52 KEMBALI ( Mau Apa )
53 KEMBALI ( Tidak Semudah Itu )
54 KEMBALI ( Apa Lagi? )
55 KEMBALI ( Cemburu Tak Tertahan )
56 KEMBALI ( Kenapa Harus Dia?)
57 KEMBALI : Bunda Baik Baik Saja
58 KEMBALI : Aku Yang Salah
59 KEMBALI : Tidak Akan Melawan
60 KEMBALI : Diam
61 KEMBALI : Gelisah
62 KEMBALI : Kita Bukan Teman
63 KEMBALI : Kakak Kelas Kamu
64 KEMBALI : End
65 PENGUMUMAN
66 PROMOSI
67 Promo : Jadi Istri Iparku
Episodes

Updated 67 Episodes

1
KEMBALI : Senja
2
KEMBALI : Taman
3
KEMBALI : Maaf dan Akrab
4
KEMBALI : Kenangan Itu
5
KEMBALI : Nomor HP
6
KEMBALI : Papa
7
KEMBALI : Dua Tahun Kemudian
8
KEMBALI : Awal Pembalasan
9
KEMBALI (Reflek)
10
KEMBALI (Sadar)
11
KEMBALI (Rizal dan Anggi)
12
KEMBALI (Hari Pertama)
13
KEMBALI (Permanen)
14
KEMBALI (Kenapa)
15
KEMBALI (Lo Sehat Kan)
16
KEMBALI (Gesrek Lo)
17
KEMBALI (OTW (Orang Tidak Waras))
18
KEMBALI (Perang Dunia)
19
KEMBALI (Pokemon)
20
KEMBALI (HP Kak Hendra)
21
KEMBALI (Kakak Cemburu?)
22
KEMBALI (But I Miss You)
23
KEMBALI (Mak Lampir)
24
KEMBALI (Masa Perkuliahan)
25
KEMBALI ( Memberi Kabar)
26
KEMBALI (Salah Paham)
27
KEMBALI (Tidak Berubah )
28
KEMBALI (Rival Gue )
29
KEMBALI (Undangan Pesta)
30
KEMBALI ( Jadi Pacar Herry)
31
KEMBALI (Jangan Membuat Malu )
32
KEMBALI ( Kamu Harus Mau )
33
KEMBALI ( Bukan Guling)
34
KEMBALI ( Cium Dulu )
35
KEMBALI ( Bohong )
36
KEMBALI ( Alarice Minta Maaf )
37
KEMBALI (Bunda)
38
KEMABLI (Jangan Pergi)
39
KEMBALI (Sayap Yang Patah)
40
KEMBALI (Kau Cahaya Hidupku)
41
KEMBALI ( Menua Bersamamu)
42
KEMBALI ( Awan Menangis )
43
KEMBALI ( Emang Dia Mau? )
44
KEMBALI ( Siapa Dia)
45
KEMBALI ( Reyhans Adyatama Renald )
46
KEMBALI ( Dua Hati )
47
KEMBALI ( Dosen Baru )
48
KEMBALI ( Aku Mau Bicara )
49
KEMBALI ( Dia Milliku )
50
KEMBALI ( Masa Lalumu )
51
KEMBALI ( Sayang )
52
KEMBALI ( Mau Apa )
53
KEMBALI ( Tidak Semudah Itu )
54
KEMBALI ( Apa Lagi? )
55
KEMBALI ( Cemburu Tak Tertahan )
56
KEMBALI ( Kenapa Harus Dia?)
57
KEMBALI : Bunda Baik Baik Saja
58
KEMBALI : Aku Yang Salah
59
KEMBALI : Tidak Akan Melawan
60
KEMBALI : Diam
61
KEMBALI : Gelisah
62
KEMBALI : Kita Bukan Teman
63
KEMBALI : Kakak Kelas Kamu
64
KEMBALI : End
65
PENGUMUMAN
66
PROMOSI
67
Promo : Jadi Istri Iparku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!