Sembilan tahun telah berlalu semenjak pertemuan pertama antara Pangeran Bandung dan Putri Jonggrang. Kini keduanya pun telah tumbuh dewasa.
Meskipun sudah lama berlalu, namun konflik antara Pengging dan Boko semakin memanas. Pangeran Bandung pun dipanggil kembali ke istana oleh ayahnya setelah lama berlatih menempa kekuatannya di pegunungan.
Pengawal Pengging
Paduka Pangeran, Anda sudah tiba.
Pengawal Pengging
Baginda Raja sudah menunggu Anda.
Pangeran Bandung
Dimana ayahku? Apa ayahku ada di dalam?
Pengawal Pengging
Ya, Paduka. Anda dipersilahkan masuk.
Pangeran Bandung
Ananda memberi hormat kepada Seri Baginda.
Prabu Damar Maya
Anakku, kau sudah tumbuh sangat besar dan dewasa. Apakah selama ini kau baik-baik saja?
Pangeran Bandung
Aku baik-baik saja, Ayah. Bagaimana dengan Ayah? Apakah segalanya baik-baik saja di sini?
Prabu Damar Maya
(Terbatuk) Kau sudah mendengar bahwa perang dengan Boko semakin memanas?
Pangeran Bandung
Ya, Ayah. Aku juga sudah mendapat kabar bahwa beberapa anggota keluarga kita tewas dibunuh oleh Prabu Boko.
Pangeran Bandung
Itulah sebabnya aku memberanikan diri kembali. Aku ingin Ayah mengirimku ke medan perang untuk membalas kematian anggota keluarga kita.
Prabu Damar Maya
Apa kau tahu bahwa Prabu Boko sangat kuat? Dia bukan lawan sembarangan.
Pangeran Bandung
Ya, Ayah.
Prabu Damar Maya
Apakah kau yakin akan sanggup melawannya?
Pangeran Bandung
Aku sudah menjalani pelatihan dan semedi selama sembilan tahun Aku yakin akan mampu membawa kemenangan pada Ayah.
Prabu Damar Maya
(Tertawa) Kau melakukannya untuk balas dendam, bukan untukku.
Pangeran Bandung
(...........)
Prabu Damar Maya
Tidak apa-apa, tapi aku berharap kau bisa menjaga dirimu sendiri di medan perang.
Pangeran Bandung
Ayah masih menghentikan subsidi pangan dan obat-obatan bagi Boko?
Prabu Damar Maya
Ya, itu makanya mereka tidak akan segan-segan membunuh. Boko sudah semakin miskin dan rakyatnya melarat. Tapi mereka pantas mendapat ganjaran karena tidak pernah menaati perjanjian antar kerajaan.
Prabu Damar Maya
Lambat laun mereka akan melemah. Jika kau bisa membunuh Prabu Boko, maka segalanya akan lebih mudah bagi kita.
Pangeran Bandung
Apa Ayah berniat memperluas kerajaan kita dengan mengambil Boko?
Prabu Damar Maya
Boko kering dan tandus. Kecuali Siwalaya yang adalah tanah keramat untuk Dewa Siwa, tidak ada yang bisa kita manfaatkan dari Boko. Tapi.... memperluas wilayah kerajaan bukan sesuatu yang buruk untuk dipertimbangkan.
Pangeran Bandung
(.........)
Prabu Damar Maya
Kapan rencananya kau akan pergi bergabung dengan tentara Pengging di medan perang?
Pangeran Bandung
Secepatnya, Ayah.
Prabu Damar Maya
Kalau begitu persiapkan dirimu dengan matang dan jangan lupa untuk memenggal kepala Prabu Boko sebagai pertanda kemenangan Pengging.
Comments
Maimai
semoga aja Bandung gak lupa akan jongrang
2022-11-15
0