Part 3. Janji Masa Kecil (#2)
Semenjak hari perjumpaan mereka, kedua anak itu selalu bertemu untuk bermain bersama setiap harinya.
Mereka bertemu di saat sore hari dan menghabiskan waktu bersama, entah untuk sekedar bermain...atau berlatih memanah bersama. Keduanya juga selalu berpisah saat langit di Siwalaya mulai berwarna kemerahan pertanda malam akan menjelang.
Baik Pangeran Bandung maupun Putri Jonggrang selalu tertawa riang dan menikmati kebersamaan mereka tanpa beban apa pun.
Pangeran Bandung bisa melepaskan diri sejenak dari beban berlatih panah yang selalu diamanatkan ayahnya.
Di sana ia tidak perlu memaksakan diri untuk lebih cepat dewasa dan bisa benar-benar menikmati masa ciliknya dengan bebas.
Sementara Putri Jonggrang bisa memiliki sahabat pertamanya dan lepas dari rasa takut yang selalu menghantuinya.
Suatu ketika saat Putri Jonggrang sedang mengejar capung merah, ia terjatuh di padang bebatuan dan baju yang ia kenakan sobek di bagian punggung.
Putri kecil itu menangis di sana, dan Pangeran Bandung berusaha menenangkannya. Tapi... ia sangat terkejut ketika melihat sesuatu di punggung temannya itu.
Pangeran Bandung Kecil
Kau..... kenapa punggungmu memiliki begitu banyak bekas luka?
Putri Jonggrang Kecil
Hah?
Begitu tersadar, gadis cilik itu segera menutupi punggungnya dengan malu.
Pangeran Bandung Kecil
Apakah ada yang selalu menyiksamu selama ini?
Putri Jonggrang Kecil
(........)
Pangeran Bandung Kecil
Itu tadi luka bekas anak panah dan tusukan belati, kan?
Pangeran Bandung Kecil
Katakan padaku, siapa yang selama ini selalu berusaha membunuhmu?
Putri Jonggrang menundukkan kepalanya dan terdiam sesaat, sebelum kemudian ia memutuskan bercerita pada teman barunya itu.
Putri Jonggrang Kecil
Ke-keluargaku yang melakukannya.
Pangeran Bandung Kecil
Keluargamu?!
Pangeran Bandung Kecil
Bagaimana mungkin keluargamu sendiri bisa melakukan itu padamu?
Pangeran Bandung Kecil
Mengapa mereka ingin membunuhmu?
Putri Jonggrang menggeleng sambil tetap menundukkan kepalanya. Matanya berkaca-kaca.
Putri Jonggrang Kecil
Aku tidak tahu.
Pangeran Bandung Kecil
Itukah sebabnya kau bersembunyi di bebatuan kemarin? Mereka sedang mengejarmu?
Putri Jonggrang Kecil
Sebenarnya.... selama ini jika mereka mengejarku, aku selalu berlari ke Siwalaya untuk bersembunyi. Mereka tidak ada yang berani memasuki wilayah keramat.
Putri Jonggrang Kecil
Tapi sebelumnya aku belum pernah ke sini saat sore hari.
Pangeran Bandung Kecil
Apakah ini sudah sering terjadi?
Putri Jonggrang Kecil
Setiap ayahku sedang pergi dan aku sendirian-----
Putri Jonggrang tidak menyelesaikan kalimatnya dan meledak dalam tangisan.
Pangeran Bandung yang merasa iba melihat punggung penuh luka seorang anak perempuan kecil, langsung menepuk pundak gadis cilik itu.
Pangeran Bandung Kecil
Kau tahu siapa aku?
Pangeran Bandung Kecil
Namaku Bandung Bondowoso. Aku adalah pangeran dari Pengging dan aku sanggup melindungimu.
Pangeran Bandung Kecil
Kau jangan takut dan jangan menangis. Suatu saat, aku akan membangun seribu tempat persembunyian untukmu. Kelak semua lawanmu tidak akan bisa menemukanmu dan kau tidak akan perlu merasakan takut lagi.
Putri Jonggrang Kecil
Seribu tempat persembunyian?
Putri Jonggrang Kecil
Benarkah?
Putri Jonggrang Kecil
Kau berjanji?
Pangeran Bandung Kecil
Aku berjanji.
Putri Jonggrang yang polos mendadak tersenyum bahagia.
Putri Jonggrang Kecil
Baiklah, kalau begitu, aku akan selalu menunggumu sampai kau bisa memenuhinya suatu saat nanti.
Setelah itu, seperti hari-hari sebelumnya, keduanya kembali bermain bersama dan selalu seperti itu setiap harinya - sampai senja di Siwalaya menutup hari-hari indah dan menyenangkan mereka.
Comments
Maimai
masih kecil aja sdh tampang jiwa pahlawan dan pelindung nya
2022-11-15
0
Holy Molley
kecil kecil byk luka berat, kasian putri jonggrangnya 😥
2022-01-20
0
zahra
padahal udah janji. tapi nanti kayaknya ada yang bakal mengkhianati ya kak?
2022-01-16
0