DI LUAR NEGRI.
Zia menatap anak laki laki milik pak Evan saat mengirim berkas penting. Dengan keadaan semakin menggemaskan. Tak terasa sudah dua bulan, Ia yang bekerja telah banyak di lewati menghadapi beberapa musuh bermotif baik.
Ia mengenal pak Evan karna dirinya menjadi asisten dalam mengurus keperluannya di kantor. Belum lagi meeting dalam sebuah proyek yang mengharuskan ia terjun kelapangan. Meski ia wanita, tapi cekatan tidak kalah kuat oleh pria.
Evan Sanders seorang pria berdarah eropa, memiliki tubuh yang tinggi namun sayang. Telah mempunyai anak di luar nikah, yang terkadang ia harus mengirim berkas ke rumah. Zia mau tidak mau, harus menurut karna baginya pekerjaannya saat ini sangat penting. Meski ia mempunyai ladang tambahan usaha online shop yang masih merintis.
Kesibukan dirinya terus terang telah kembali seperti semula. Dirinya hanya bisa membantu dan mengerjakan usaha online busana single mom miliknya.
Selama Zia bertemu pada klien dengan sebuah kerjaan dan rekapan padat. Terus terang, Zia masih mencintai pekerjaanya agar ia banyak dan tetap melakukan aktifitas yang ringan ringan saja. Bedanya hanya tak bisa memantau karyawan rumahannya dua puluh empat jam. Tanpa pak Evan tau, karna Zia tak suka lebih banyak bengong ketika menjalani bisnisnya. Belum lagi lima karyawan yang harus ia gaji setiap bulan. Maka dari itu, ketika ia bekerja di perusahaan pak Evan bidang design properti tiga di mensi ia sangat antusias.
'Aakh, Kaki dan pantatku sakit sekali. Pergelengan kakiku sepertinya terkilir. Hari ini aku harus bertemu dengan klien. Aku tidak boleh terlihat lemah, aku harus terlihat baik baik saja.' ungkap wanita dengan masker bermotif payet senada ia kenakan.
Hingga di mana Zia diminta pak Evan untuk bertemu salah satu anak perusahaan lain, mengirim denah lokasi untuk menyepakati sebuah pembangunan yang tercatat di dalam berkas. Zia melalui pesan emailnya menimang tanpa ragu. Karna masih satu anak perusahaan. Ia meminta untuk mewakili sebagai asisten Dirut di berbeda tempat. Hal itu juga membuat perusahaan ia bekerja tak pernah jatuh meski banyak terpaan klien yang berpengaruh buruk.
"Kenapa pak Evan tak pernah datang, sebegitukah penting anak laki laki itu. Lantas kemana istri atau kekasih pak Evan?' melamun.
Astaga Zia, fokus fokus. Untuk apa juga memikirkan kehidupan tak normal pak bos. Zia memutar mata, lalu mengetik beberapa pesan untuk email pertemuan penting.
Perusahaan X bertemu dengan Pak Rustandi. Beginilah, klik Ok!! senyum Zia menatap layar ponsel lipatnya.
BEBERAPA JAM KEMUDIAN.
Kedatangan Zia menyita perhatian semua orang yang ternyata sudah berkumpul untuk memulai sarapan di sana. Pagi yang terasa canggung apalagi saat Zia melihat Randi yang tampak tidak acuh dan tidak mau melihat dirinya sama sekali. Karna memang dia sangat tak suka, ketika pekerjaanku harusnya di posisinya. Randi adalah adik pak Evan namun berbeda ibu. Tugasnya jangan di tanya, tidak jelas apalagi jabatan. Gumam Zia ikut duduk dan menyapa.
Wajah laki laki yang sok tampan itu sudah lebih cukup untuk merusak suasana hatinya pagi ini. Tapi Randi memang tampan membuatnya tak bisa berpaling dari manis perlakuan Eros saat ia meninggalkan. 'Akh, fokus Zia. Untuk apa mengingat mas Eros lagi." batin.
"Selamat pagi semuanya." kecuali Randi tak menjawab sapaan Zia yang kini menjadi tangan kanan insinyur kompeten wanita di perusahaan sang kakak.
"Zia. Silahkan presentasimu!" titah pak Randi.
Karna ia memang selama ini bertukar peran dan nama karna masa kelam yang tak bisa ia lupakan. Dan semoga sang kaka kini telah bahagia.
'Semoga mas Eros membahagiakannya. Tak pernah Zia ingin betemu kembali dengan pria yang masih dihatinya itu. Karna dirinya ingin mencari kebahagiaanya sendiri, demi menolong sang kakak.' deru batin Zia.
Selama beberapa jam mereka meeting, hingga di mana setelah acara hampir selesai. Ia yang sering di panggil Bu Zia merasakan hal tak enak ingin pergi ke toilet.
"Zia, kau mau ke mana?" tanya Randi kemudian.
"Bekerja, Pak. Eehm, maksud saya permisi ke toilet sebentar!" menunduk berusaha profesional saat ini, terkadang ia juga sempat bingung akan panggilan yang belum terbiasa. Meski telah lama menjalani kehidupan baru.
"Tunggu, kau masih berhubungan dengan pria Bahlul itu?" ketus Randi menghampiri.
'Bahlul?' sedikit loading untuk mencerna.
"Owh masuk Pak Randi Bahron, dia masih sama saja terkadang suka dadakan mengirim pesan bertemu. Kenapa pak?"
"Aah, tak apa. Wanita kerja di sini, ga boleh berteman dengan preman. Camkan itu, jangan buat kesalahan jika kau tak mau kehilangan pekerjaanmu saat ini!" menarik jas dan pergi bagai angin melewati Zia.
Gleeuuk!! Astaga, apa otak pak Randi sedang gesrek, lagi pula Bahron itu, Aah sulit di jelaskan. Bagaimanapun aku bertemu dengannya. Agar ia tetap tutup mulut dia tau siapa aku yang sebenarnya. "Kenapa juga sih, Ayah tak mengurus pria preman itu?"
***
RESTORAN STAR LOVE.
Eros mengajak istrinya makan malam dengan sempurna. Ia juga meminta sang istri untuk selalu tesenyum bahagia.
"Maafkan mas ya, kalau mas sering buat kamu ga bahagia!"
"Mas, aku selalu bahagia. Jika itu kamu mas Eros" balasnya.
Halwa masih bingung, terus terang mas Eros adalah pria pertama baginya. Namun perasaan bersalah itu, membuat dirinya semakin tertekan tak bisa membuat susana menjadi cair.
"Halwa sayang, email kamu masih aktif?"
"Email, yang mana mas?" gugup Halwa.
"Yang ini, yang ada nama langit indahnya, blog kamu juga terlihat aktif. Apa kamu buka usaha online shop tanpa mas Tau?" senyum Eros.
Halwa terdiam, bahkan ia tak menau soal itu. Tapi jika benar, apa Adiknya itu masih memakai nama kenangannya bersama kekasihnya itu.
'Astaga kenapa hatiku sakit seperti tertusuk, padahal baru mendengar begini saja?'
"Sayang, Halwa sayang. Hei kenapa bengong?"
"Maaf mas, aku lupa pasword. Soal itu ponselku hilang, dan aku ga punya alamat web dan email itu lagi." senyum Halwa.
Eros mengusap tangan sang istri. Hingga di mana sebuah surat berbentuk segi empat, menjadi perhatiaan Halwa saat ini.
"Mas, apa ini?" dengan mata berbinar binar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ratna0789
Salken dari Cinta Devan Untuk Naya 🙏
2022-02-28
0
DIARA VS
Lanjut
2022-02-12
0
Mr Azusi
terlalu rumit
2022-01-31
0