Merasakan indahnya di kagumi
Pada suatu hari...
"Tok...tok..tok.." suara ketukan pintu dari luar.
"Ia, silahkan masuk" Ibunya Anna membukakan pintu dan mengajaknya masuk.
"Oiya makasih ya Bu" jawab seorang pemuda yang sangat tampan.
Ibunya Anna mempersilahkan pemuda itu untuk duduk.
"Ada perlu apa ya?" tanya Ibunya Anna .
"Anna nya ada??" tanya pemuda itu.
"Ohh ada, sebentar ya saya panggilkan dulu" jawab Ibunya Anna.
Kemudian Ibunya Wnna pergi meninggalkan pemuda itu, ia menghampiri kamar Anna.
"Tok ..tok...tok.." Ibunya Anna mengetuk kamar Anna.
"Iya, masuk..gak di kunci kok" sahut Anna dari dalam kamar.
Terlihat dari luar Anna sedang mencoba baju-baju barunya yang kemarin di belikan kekasihnya, Nuno.
"Anna, ada yang cari kamu di ruang tamu" jelas Ibunya Anna sambil masuk ke dalam kamar.
"Siapa mah?" tanya Anna penasaran, dia berharap yang datang adalah Nuno.
"Johan" jawab ibunya, singkat.
kemudian Ibunya Anna pergi meninggalkan Anna dengan di ikuti oleh Anna.
"Hey....kamu mau jahit apa nih???" tanya Anna tanpa basa-basi.
"Ahh...aku gak mau jahit baju, aku cuma mau maen aja ko" ungkap Johan.
Johan adalah laki-laki paling tampan di desa itu, dari dulu Anna tidak sanggup menyukainya, jangankan sekedar suka bahkan meliriknya pun Anna tidak mampu. Karna Anna adalah wanita yang kurang cantik kala itu,dan tidak hanya seperti itu, Johan juga sudah memiliki tunangan yang mana tunangan itu adalah pilihan Ibunya, karna Ibunya Johan dan tunangannya berteman sejak lama dan mereka berjanji untuk menjodohkan anak-anaknya di kala anak mereka sudah besar.
"Tumben banget maen-maen kesini" Anna spontan berkata seperti itu dengan polosnya.
''krekeeeeeekkk" terdengar suara aneh di belakang,sepertinya suara pintu.
tapi setelah di tengok, tidak ada siapa-siapa disana.
"Dari dulu aku kagum sama kamu, tapi kamunya cuek" ungkap Johan berlebihan, ya..johan memang raja gombal, Anna saja yang belum tahu.
"Masa sih?" tanya Anna penasaran, hatinya berbunga-bunga.
"Iya serius" lanjut Johan meyakinkan rayuannya.
Pipi Anna memerah, dadanya pun berdebar
mendengar ungkapan dari Johan, dia tidak percaya apa yang sudah johan katakan, namun Anna sudah masuk kedalam rayuan johan.
"Oiya...aku ambilkan dulu kamu minum ya" ungkap Anna dengan salah tingkahnya. Ia berencana memecahkankan suasana yang kaku itu, kemudian Anna pun pergi ke dapur untuk mengambilkan air minum.
Di dapur Anna sempat melamun, ia
menggumam dalam hati.
"Masa sih Johan suka sama aku? apa memang dari dulu atau baru sekarang-sekarang aja setelah dia tahu aku cantik" Anna senyum-senyum sendirii. Kemudian ia teringat sama Nuno.
"Oiya...sekarang kan aku udah punya Nuno, kasian juga kan Nuno, lagian Johan juga udah punya tunangan, mana mungkin aku menyakiti dua orang sekaligus" gumam Anna.
kemudian Anna mengambil air minum dan membawanya kedepan.
"Sini minumnya, aku haus" kata Johan sambil merebut air yang masih di pegang oleh Anna.
Air minum itu akhirnya tumpah ke baju Anna.
"Aduh maaf ya....sini aku lap" jawab Johan.
kemudian Johan spontan lap baju Anna dengan tissue.
"Ih gpp, biar aku aja" jawab Anna merasa tidak enak, ia melepaskan tangan Johan pelan-pelan.
"Maaf ya gak sengaja" Johan meminta maaf kepada Anna.
"Iya gpp, ywd aku ambilin minum lagi ya" kata Anna yang sudah selesai di lap bajunya.
"Udah jangan, ini aja masih ada kok" lanjut Johan, kemudian ia meminum sisa air di dalam gelas itu sampai habis.
"Oya...boleh jujur gak?" tanya johan setelah habis minum.
"Ya jujur aja, aku suka ko orang yang jujur" ungkap Anna.
"Aku suka sama kamu, aku kagum sama kamu, mau gak kamu jadi pacar aku???" ungkap Johan sambil memegang tangan Anna.
Anna melepaskan pegangan tangannya Johan.
"Tapi gak usah jawab buru-buru juga, boleh kok kamu fikir-fikir dulu" lanjut Johan.
"Tapi maaf ya Johan, kamu kan udah tunangan, lagian sebentar lagi juga mau nikah" jawab Anna beralasan.
"Itu mah gampang, aku gak suka kok sama dia, aku juga gak mau nikah sama dia" jelas Johan.
"Itu sih terserah kamu, tapi mohon maaf, aku udah punya pacar" jawab Anna.
"siapa?" Johan tersentak kaget.
"Nuno" jawab Anna singkat.
"Aduh telat dong aku, tapi gak apa-apa kamu jadiin aku pacar ke dua juga" pinta Johan memaksa.
"Maaf ya, aku gak bisa" jelas Anna.
tiba-tiba Johan murung, sepertinya dia lumayan kecewa, karna ini adalah kali pertama Johan di tolak sama cewek, terlebih dia juga memaksa dan siap untuk di jadikan selingkuhan.
"Ywd, tapi aku akan tetap suka sama kamu, sampe kamu mau menerima cinta aku" jawab Johan kekeh.
"Ywd terserah kamu" jawab Anna.
"Hmm...ok kalo gitu,tapi ini aku punya gelang buat kamu, aku pakein ya" pinta Johan.
kemudian johan memakaikan gelang itu ke tangan Anna.
"Makasih ya atas waktunya, aku mau pulang dulu, inget ya...aku menunggu cinta kamu lanjut Johan kepada Anna.
Anna sudah tidak berkata-kata lagi, kemudian Johan pergi keluar meninggalkan Anna.
"Plak ...plak.. plak..."suara aneh di luar akhirnya terdengar lagi. kemudian Anna mengikuti Johan dan melihat sekeliling luar, alhasil di luar tidak ada siapa-siapa.
setelah Johan pergi jauh Anna masuk lagi kedalam rumah, ia masuk lagi kekamar.
"Anna...Mamah mau kepasar dulu, kamu mau nganter gak?? apa mau nunggu di rumah aja?' tanya ibunya dari jauh, ibunya anna berbicara dengan suara yang keras, ia sedang bersiap-siap, karna sedari tadi ia sibuk mencuci baju.
Kemudian Anna menghampiri ibunya.
"Ada uangnya gak mah?" tanya Anna.
"Adalah lumayan" jawab Ibunya.
"Ywd Anna ikut ya mah" jawab Anna.
"Ayok" lanjut Ibunya.
Kemudian mereka pun keluar rumah, setelah Anna mau mengunci pintu tiba-tiba ada seorang bapak-bapak menghampiri mereka.
"Ehh...mau pada kemana nih??" tanya Mang atang.
"Mau ke pasar Mang" jawab Anna.
"Tadinya saya mau ngobrol sama kamu, ada perlu" jawab Mang atang.
"Nanti aja ya Mang" jawab Anna.
"Ywd kalo gitu, ini ada bingkisan buat kamu" ungkap Mang atang sambil memberikan bingkisan itu kepada Anna.
"Ini apa Mang?? gak usah repot-repot ahh" jawab Anna sambil mengembalikan bingkisan itu.
"Kamu gak suka ya?" tanya Mang atang.
"Bukannya begitu mang, ini kasih ke istri Mang atang aja" jelas Anna merasa tidak enak dengan pemberian Mang atang.
"Udah gak aneh ke istri mah, ini kan buat kamu" jelas Mang atang.
"Terima aja lah na, tidak apa-apa" Ibunya Anna ikut bicara.
"Iya atuh...ambil aja, gpp ko, cuma bingkisan kecil doang" jelas Mang atang.
"Ywd ya makasih" jawab Anna.
"Iya sama-sama, semoga suka" jawab Mang atang.
Kemudian Anna membawa masuk bingkisan itu dan menguncikan lagi pintunya.
"Kita pergi dulu ya" ungkap Ibunya Anna.
kemudian mereka berpencar dengan tujuan masing-masing.
Setelah tiba di pasar...
"Hey cantik..sini !!!disini bajunya lagi diskon besar-besaran spesial buat kamu" kata seorang pedagang. Anna hanya tersenyum simpul dan kemudian melaluinya.
"Bu...ibu...aku siap jadi mantu ibu" sahut seorang pemuda yang berjualan sepatu anak.
Ibunya Anna senyum-senyum aja dan kemudian melewatinya.
"Bu mau beli apa? sini mampir Bu" tanya seorang pedagang sayur.
"Saya mau beli beras dulu" jawab Ibunya Anna.
"Ywd saya tungguin ya" lanjut pedagang sayur itu.
kemudian Anna dan Ibunya menemukan pedagang beras.
Kebetulan penjualnya itu sebaya dengan Anna.
"Mau beli apa Bu?" tanya pemuda itu dengan
ramah dan penuh senyum.
"Saya mau beras 10 kg aja" jawab Ibunya Anna.
Kemudian pedagang itu membungkuskannya.
"Nih uangnya" Ibunya Anna memberikan uangnya kepada pedagang itu.
"Gratis aja Bu, tapi aku mau alamat Ibu" goda pemuda itu sambil memperhatikan Anna.
Ibunya Anna menatap Anaknya sebagai suatu pertanda mempertanyakan hal itu, dan Anna mengerti maksud Ibunya, kemudian Anna menggelengkan kepalanya.
"Ah gpp nih bayar aja" jawab Ibunya sambil mengepalkan uangnya ke tangan pedang beras itu.
Ibunya menunggu kembalian dari pedagang itu, tapi Anna malah menarik tangan Ibunya untuk pergi.
"Eh bu tunggu, ini kembaliannya" kata pedagang itu.
"Buat kamu aja" jawab Ibunya Anna, Ibunya Anna memang paling tau bahasa tubuh anaknya.
"Bu...Ibu mau beli baju gak?" tanya Anna.
"Emang kamu punya uang?" tanya Ibunya.
"Ada dong" jawab Anna.
Kemudian Anna membawa Ibunya ke toko baju.
"Bang mau baju yang lebih bagus dan paling baru buat ibu aku" pinta Anna kepada pedagang itu, kemudian pedagang itu memilihkan beberapa baju.
"Bu, Ibu pilih...ibu suka yang mana?mau borong juga oleh" suruh Anna, setelah Anna cantik tiba-tiba Anna menjadi tajir melintir akibat berpacaran dengan orang paling kaya di desanya, yaitu Nuno.
Ibunya Anna memilih beberapa baju.
"Kalo mau segini ada gak uangnya?" tanya aibunya dengan nada yang tidak yakin.
"Ywd bang mau ini semua, berapa?" tanya Anna kepada pedagang itu yang sedari tadi diam tanpa kata.
"150 ribu aja" jawab pedagang itu.
anna terbelalak, matanya terbuka dengan lebar, ia tidak percaya.
"Masa lima baju paling tren cuma seharaga 150 ribu aja, masa sih?" gumam Anna.
Kemudian Anna bertanya lagi untuk memastikan telinganya tidak torek.
"Ini lima baju ini harganya seberapa Bang?" tanya Anna dengan jelas untuk mendapatkan jawaban yang lebih jelas dan pasti.
"Iya ini lima baju ini 150 ribu aja" jawab pedagang itu meyakinkan.
"Ini kelihatannya bajunya bagus Bang, bukan bekas, tapi kok murah banget?" tanya Anna kebingungan. karna biasanya, pas Anna masih jelek, harga 150 ribu itu hanya satu baju aja, bahkan di tawar sedikitpun tidak bisa, makanya Anna gak pernah beli baju. Karna menurut dia harga segitu kemahalan. tapi kok sekarang, baju bagus, keluaran baru, bukan bekas dan beli banyak juga, tapi bisa semurah itu.
"Iya ...kan lagi diskon, karna pagi-pagi udah berkah aja ada orang cantik yang mau borong baju abang" jawab pedagang itu sambil malu-malu. Akhirnya pedagang itu pandai juga menggombal.
"Ihh gak mau Bang...nanti Abang rugi" jawab Anna.
"Gpp kok, panglaris" jawab pedagang itu.
kemudian Anna memandang Ibunya sambil megerutkan keningnya. Ibunya hanya ketawa aja.
"Jangan drastis dong Bang diskonnya, aku gak enak, nanti kalo ada yang lihat gimana?? bahaya juga kan?" jelas Anna.
"Ywd terserah kamu aja mau bayar berapa" jawab pedagang itu dengan pasrahnya.
"Kok gitu sih Bang, kan Abang yang dagang kok aku yang kasih harga" Anna kebingungan.
"Bu....gimana ini, bantu dong" bisik Anna kepada Ibunya.
"Ywd Bang saya bayar 350 ribu ya" kata ibunya Anna kemudian.
"Ywd iya" jawab pedagang aneh itu.
Setelah belanjaannya di bungkus kemudian di bayar.
"Makasih ya Bang, semoga laris manis" jawab Anna .
Setelah selesai pembayaran kemudian mereka pun pergi ke tempat yang lain.
"Mah mau makan dulu gak?" tanya Anna kepada Ibunya.
"Mau tapi belanjanya beresin dulu" jawab Ibunya.
Kemudian mereka belanja banyak sekali, setelah selesai, mereka makan di sebuah tempat makan.
"Bu...Ibu pulangnya kemana?" tanya seorang pemuda yang mana pemuda itu adalah anaknya pedagang makanan itu.
Ibu Anna menjelaskan tempat tinggalnya, dan pemuda itu menawarkan dirinya untuk membantu mambawa barang belanjaannya, Ibunya Anna menyanggupinya. Dan mereka pun pulang.
Di pertengahan jalan Anna beretemu Nuno yang pedang memberi makan bebas sapi-sapinya di kebun pinggir jalan. Nuno pun melihat Anna yang sedang melaluinya.
"Anna...tunggu" sahut Nuno sambil melambaikan tangannya, dan Anna pun berhenti.
"akamu dari pasar?aku bantu bawain barangnya ya?" tanya Nuno sambil menatap pemuda yang ada di sampingnya Anna.
"Gak usah, kamu kan lagi kasih makan sapi-sapinya, lagian udah ada orang baik kok yang mau bawain" jelas Anna.
"Gpp, aku tinggalin dulu aja sapi-sapinya" lanjut Nuno memaksa.
"Udah ah jangan, nanti sapinya ilang loh" Anna menakut-nakuti. Nuno yang terlihat kecewa menunduk tanpa kata.
"Ywd nanti setelah kamu kasih makan sapi-sapinya, kamu maen aja kerumah,,,atau kita maen keluar ya" ajak Anna.
"Ywd deh, kamu hati-hati ya" lanjut Nuno.
Anna hanya tersenyum dan kemudian mereka pun pergi meninggalkan Nuno.
setelah sampai di rumah..
"Masuk dulu yuk...kita minum" ajak Anna.
"Boleh ya?" tanya pemuda itu dengan sumringah
"Ywd masuk aja" ajak Ibunya Anna.
mereka pun masuk kedalam rumah, semua belanjaannya di masukan oleh pemuda itu dan pemuda itupun duduk dengan Ibunya Anna.
sedangkan Anna pergi kedapur untuk membawakan air minum sambil membawa bingkisan pemberian Mang atang. Anna membuka bingkisan itu, teryata bingkisan itu berisi makanan.
"Kebetulan sekali" gumam Anna.
kemudian makanan itu Anna masukan ke sebuah piring dan anna menuangkan 3 gelas air minum yang di beri tatakan yang besar dan membawanya ke ruang tamu.
Yang mana di ruang tamu Ibunya Anna dan pemuda itu sangat akrab berbincang-bincang.
"Nih silahkan di minum" Anna mempersilahkan.
Tidak lama kemudian..
"Tok..tok..tok.." terdengar suara pintu di ketok.
Anna menghampiri pintu itu, membukanya dan mendapat kan sosok wajah Nuno.
"Ya ampun, sapinya gimana?" tanya Anna terheran-heran.
"Udah aku bawa pulang" jawab Nuno sambil ngos-ngosan.
"Cup" tiba-tiba Nuno mencium kening Anna.
Anna tersimpu malu, dan jantungnya berhenti berdetak.
Kemudian Anna pergi duluan meninggalkan Nuno karna salah tingkah. Nuno pun mengikutinya dari belakang. Anna langsung pergi ke dapur sedangkan Nuno duduk dengan pemuda itu, sepertinya Nuno sangat cemburu sehingga ia terburu-buru menyelesaikan pekerjaannya dan langsung pergi ke rumah Anna.
"Nih minum dulu" suruh Anna.
kemudian Nuno langsung meminum air pemberian anna sampai habis.
"Oya bu, aku kesini mau ngajak Anna maen keluar, boleh??" tanya Nuno kepada Ibunya Anna.
"Boleh, tapi tanya aja Anna mau apa enggak" jelas Ibunya.
"Ohh kalo gitu saya mau pamit dulu" kata pemuda itu, dia merasa canggung dalam posisi seperti itu.
"Ywd nih buat beli kopi" kata Nuno sambil mengepalkan uang ke tangan pemuda itu.
pemuda itu merasa tersinggung, ia mengembalikan uangnya ke tangan Nuno.
"Ohh gpp, terimakasih banyak, aku cuma bantu doang kok bukan kerja, ikhlas" jawab pemuda itu ketus sambil pergi keluar.
Ibunya Anna cuma geleng-geleng kepala.
"Ywd kalo kalo kalian mau keluar, Mamah juga mau keluar dulu ya bantuin Bapak" kata Ibunya Anna.
"Iya bu iya" jawab Nuno mengangguk.
tidak lama kemudian, setelah Ibunya selesai ganti baju kemudian pamit keluar.
"Ywd aku juga ganti dulu baju ya" kata Anna.
Nuno memegang tangan Anna dari belakang dan memeluknya sebentar, kemudian mengajaknya duduk.
"Kamu gak suka kan sama laki-laki tadi?" tanya Nuno kepada Anna.
Anna tersenyum simpul.
"Gak setiap cowok aku sukain" jawab Anna.
"Ya..aku cuma takut aja, makanya aku buru-buru kesini" jelas Nuno.
"Oooohhh...jadi kamu cemburu?" goda Anna sambil ketawa sambil mencolek hidung Nuno yang mancung itu. Tatapan Nuno begitu serius, dia langsung mendekatkan tubuh Anna, ia memegang kepala Anna dan mendekatkan bibirnya Anna dengan bibirnya, bibir Anna bergetar begitu hebat.
"Praaakkk" kemudian ada suara aneh dari luar sehingga mengagetkan Anna dan Nuno.
Nuno dan Anna spontan menghampiri pusat suara itu. Di lihat, ada sebuah batu tergeletak di depan rumah dan setelah di selidiki ternyata sapertinya ada seseorang yang melemparkan batu itu dari luar sehingga kaca rumah Anna menjadi retak.
"Siapa ya? dari pagi banya banget suara aneh" gumam Anna.
"Waduh...siapa nih yang berani lempar-lempar batu kesini" teriak Nuno kesal.
"Siapa ya?" tanya Anna ikut-ikutan.
"Jangan di fikirin ya, nanti aku ganti kacanya" kata Nuno menenangkan Anna.
"Ywd, kita maen keluar yuk" ajak Anna.
"Kamu mau maen kemana?" anya Nuno.
"Gimana kalo aku bantu kasih makan sapi kamu?" tanya Anna.
"Dih masa cewek cantik capek-capek" rayu Nuno.
"Iiihh...serius, yu ahh..aku gausah ganti baju deh, kita langsung pergi aja" kata anna.
"Ywd kalo itu mau kamu" jawab Nuno.
"Kamu tunggu sini aja, aku ambil dulu kunci
pintu" jelas Anna sambil ngeluyur pergi.
setelah Anna kembali, kemudian pintunya di kunci dan mereka pun pergi.
mereka pun pergi ke rumah Nuno untuk membawa sapi-sapinya ke sebuah kebun yang mana terdapat banyak rumput.
Hari itu matahari sudah mencapai ke tengah-tengah yang mana keadaan sangat panas dan pertanda sudah siang, tapi mereka sangat asik bermain main dengan sapi.
Mereka keasikan sampai tidak terasa waktu pun sudah sore.
♡♡♡♡♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments