Sebagai seorang bos, Nanda sering pergi ke bar ataupun karaoke untuk menjamu kolegannya. Bahkan kala bertemu teman lama mereka sering pergi kesana.
Malam itu Nanda berniat pergi ke karaoke untuk menemui beberapa teman kuliahnya dulu. Mereka sudah memesan satu ruangan untuk mereka. Semuanya sudah datang dan mulai bernyanyi sambil minum ditemani beberapa pemandu karaoke.
Nanda mendadak berhenti didepan salah satu ruangan. Dari dalam terdengar suara seorang wanita sedang menjerit meminta tolong. Berbagai bayangan ada dibenak Nanda. Jangan-jangan ada pembunuhan Nanda langsung membuka pintu. Dan disana terlihat seorang pemuda yang dalam keadaan mabuk sedang memaksa mencium seorang gadis yang merupakan salah satu pemandu karaoke disana.
Gadis itu bernama Rosa.
Rosa terus meronta-ronta namun pemuda itu tidak menghiraukan perlawanan Rosa.
Nanda tidak tahan melihatnya.
" Hentikan, lepaskan gadis itu." Gertak Nanda.
Pemuda itu terlihat marah karena ada yang berani mengganggunya. Diapun melepaskan Rosa. Rosa berdiri menangis ketakutan dipojok ruangan sambil memegangi bajunya yang robek.
" Hei, siapa kamu berani mengganggu kesenanganku."
" Kamu tidak perlu tahu siapa aku. Aku tidak suka melihat sikapmu yang memaksa seorang gadis."
" Gadis katamu, dia hanya seorang pemandu karaoke murahan."
" Dasar bajingan." Nanda semakin emosi.
" Kurang ajar." Plak. Sebuah pukulan mengenai wajah Nanda. Nanda membalas dengan gencar.
Akhirnya terjadilah perkelahian antara Nanda dan pemuda itu. Nanda berhasil melumpuhkan dan menghajar pemuda itu. Pemuda itu jatuh terduduk diatas kursi setelah mendapat pukulan tepat diwajahnya.
Setelah melihat pemuda itu tak berdaya, Nanda mencari gadis itu. Rosa jongkok dipojok ruangan dengan wajah penuh ketakutan. Nanda mendekati Rosa dan terlihat oleh Nanda baju Rosa sobek. Nanda membuka baju jasnya dan diletakkan dipunggung Rosa. Rosa segera memakainya sambil terus menangis.
Nanda mengulurkan tangannya untuk mengajak Rosa pergi. Untuk sesaat tangannya tak bersambut. Gadis itu mendongakkan kepalanya melihat kearah Nanda.
Nanda terdiam menatap wajah cantik yang terlihat samar terkena sinar lampu ruang karaoke tersebut. Terasa ada desiran angin yang berhembus kewajah Nanda yang membuat hatinya berkidik.
Nanda tersentak ketika sebuah tangan halus menyetuh tangannya. Rosa menyambut tangan Nanda dengan lembut. Nanda membantu dia berdiri.
" Mari kita pergi. Aku akan mengantar kamu pulang." Rosa melepaskan tangannya lalu berjalan mengikuti Nanda dari belakang. Nanda mengajak Rosa naik ke mobilnya dan Nanda membukakan pintu mobilnya untuknya.
" Ini, gunakan untuk menghapus airmatamu." Nanda memberikan saputangannya pada Rosa . Dengan agak ragu Rosa menerimanya.
" Terimakasih."
" Bagaimana kalau kita cari cafe dulu. Kamu pasti haus dan butuh waktu untuk menenangkan diri sebelum pulang. Biar aku yang traktir kamu." Nanda menawarkan diri mentraktir gadis itu dengan nada tak yakin. Tapi ternyata gadis itu mengangguk setuju.
Dalam hati Nanda bersorak kegirangan. Keinginan mengenal gadis itu terbuka lebar dan ini kesempatan yang harus dia gunakan sebaik mungkin untuk mendekatinya.
Sampailah mereka disebuah cafe yang cukup sederhana. Nanda mengajak gadia itu duduk lalu memesan kopi hangat untuk mereka.
" Sudah agak tenang kan?" Nanda memulai pembicaraan.
" Iya." Jawabnya singkat.
" Aku tidak tahu siapa namamu, jadi aku bingung harua memanggilmu siapa."
" Nama saya Rosalia. Panggil saja Rosa." Rosa mengulurkan tangannya dan disambut Nanda. Merekapun berjabat tangan.
" Nanda. Panggil saja Nanda."
" Rosalia. Cantik." Gumam Nanda cukup jelas hingga didengar oleh Rosa.
Rosa kaget dengan perkataan Nanda. Nanda menyadarinya lalu dia membuat alasan.
" Rosalia nama yang cantik." Padahal sebenarnya dia memuji wajah gadis didepannya yang terlihat sangat cantik walaupun sedang menangis.
" Boleh aku bertanya, kenapa kamu bekerja ditempat seperti itu. Tempat yang membuat kamu diremehkan orang?"
" Mau bagaimana lagi, sya butuh biaya kuliah. Dengan ijazah SMA, saya hanya bisa bekerja disitu." Jawab Rosa terlihat sedih.
" Lalu orangtuamu?"
" Orangtuaku tidak ada uang." Rosa terlihat semakin sedih. Nanda menjadi ikut sedih juga dan merasa kasihan pada Rosa. Keinginan Rosa untuk kuliah cukup tinggi sampai harus bekerja ditempat seperti itu untuk biaya kuliah.
" Carilah pekerjaan lain yang lebih kecil resikonya."
" Saya sudah pernah mencoba mencari pekerjaan lain, tapi sangat sulit jika tidak ada koneksi."
" Aku akan bantu kamu mencari kerja, bagaimana? Asal kamu setuju saja."
" Apakah tidak merepotkan anda?"
" Tidak akan. Tapi untuk sementara kamu istirahat dulu. Tidak perlu bekerja sampai kamu benar-benar siap bekerja kembali."
" Tapi saya ..." Rosa menghela nafas berat.
" Kamu tidak perlu khawatir tentang kebutuhan kamu. Biaya kuliah dan keperluan lain termasuk keperluan pribadi, biar aku yang tanggung."
" Tidak, tidak perlu. Anda sudah bersedia mencarikan pekerjaan untuk saya. Saya tidak mau merepotkan anda lagi." Rosa berusaha menolak, walaupun dalam hati dia merasa senang.
" Tidak apa. Anggap saja aku investasi sama kamu. Nanti kalau sudah bekerja, bisa kamu kembalikan pelan-pelan." Nanda gencar menawarkan bantuan. Mencari jalan supaya bisa saling bertemu kembali dilain waktu.
" Baiklah saya bersedia menerimanya."
Rosa tersenyum dalam hati. Sesaat dipandangi lelaki dihadapannya. Tampan, berwibawa, baik hati, penuh perhatian, semakin dilihat semakin menarik. Walaupun mungkin usianya agak dewasa.Apalagi kelihatannya dia kaya, punya banyak uang sehingga pas sesuai dengan pria idamannya.
" Rosa, ada apa dengan wajahku? Kenapa kamu melihat dengan serius?" Nanda ge er juga melihat perbuatan Rosa.
" Begini, bagaimana wajahmu. Ada yang bengkak. Apakah perlu ke dokter?" Kata Rosa agak gugup karena berbohong.
" Tidak perlu ke dokter. Luka kayak gini besok juga sembuh sendiri." Jawab Nanda sambil menyentuh wajahnya." Sudah terlalu malam, aku antar kamu pulang. Pasti orangtuamu sangat khawatir denganmu."
" Saya disini tidak tinggal dengan orangtua."
" Lalu, kamu tinggal ?"
" Saya berasal dari kota lain. Jadi saya disini ngekost."
" oh begitu. Biarpun begitu kamu harus segera istirahat. Ayo."
Nanda membayar tagihan lalu pergi mengantar Rosa pulang.
Sampailah ditempat kost Rosa. Agak kecil dan kurang bagus menurut Nanda. Rosa turun diikuti Nanda. Sebelum melangkah masuk Rosa teringat jas Nanda yang dia pakai.
Rosa melepas jas tersebut dan diberikan pada Nanda. Tapi Nanda menolaknya.
" Pakai saja. besok baru kembalikan."
" Bagaimana cara aku kembalikan?"
" Besok sepulang kerja aku mampir kesini. Apa kamu tidak keberatan?"
" Tidak keberatan kok."
" Baik kalau begitu, sampai jumpa besok."
Nanda senang mendengar jawaban Rosa. Sementara Rosa tersenyum bahagia sambil melihat mobil yang dikendarai Nanda semakin jauh dan akhirnya tak terlihat lagi.Setelah itu baru dia masuk ketempat kostnya.
Rosa duduk termenung melihat jas Nanda digantungan bajunya. Rosa membayangkan kejadian di tempat karaoke tadi. Bagaimana jika tidak ada Nanda, saat ini pasti dia tidak akan bisa lagi tersenyum karena dilecehkan oleh pemuda jahat itu. Untunglah dia datang tepat waktu. Nanda kini telah menjadi pahlawan di hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Kar Genjreng
dapat mangsa lagi...oh memang laki laki buaya Buntung...semoga istri pertama mu mengetahuinya...😖😖😖🦁🦁🦁
2022-11-21
0
Cahaya Hayati
rupanya memang Nanda ini lelaki ngak bener wanita mana saja ,jenis apa saja ,rupa tidak masalah langsung jakun nya turun naik nauzubillah semoga Allah selamatkan saya ketemu dgn lelaki murahan begini 😄😄😄😄
2022-10-08
1
Sulati Cus
setelah ini msh sanggup kah kau bertahan Mira???
2022-02-11
1