Perlombaan

Pruiiiiiiiiitttttt....

Suara peluit saling bersahutan, sorak sorai penonton juga saling beriringan. Pk. 08.00 acara perayaan ulang tahun sekolah resmi di buka. Semua murid dan para guru berkumpul di tempat perlombaan.

Sheyna dan teman kelasnya sudah berada di lapangan tempat perlombaan di adakan. Perlombaan sudah di mulai beberapa jam yang lalu, dan sudah beberapa mata lomba terlaksana. Sejak perlombaan pertama dimulai perasaan Sheyna berkecamuk, dan ingin rasanya memarahi teman teman kelasnya yang terlalu pasif.

Tiga mata lomba berlalu, dan ketiganya mereka kalah. Sheyna benar benar tidak habis pikir dengan teman kelasnya bagaimana bisa mereka tidak memberi semangat kepada teman temannya yang mengikuti perlombaan seperti kelas lainnya.

" Ini mereka pada kenapa ya, di kelas aja pada teriak teriak kalau ngomong, giliran ajang teriak teriak malah diem seribu bahasa ". Dumel Sheyna dalam hati.

" Woiii... Kalian gak ada niatan gitu nyemangatin teman kalian? " tanya Sheyna pada salah satu teman kelasnya.

" Eeh buat apa capek capek teriak, toh gak bakal menang juga " jawab Fenti meremehkan.

Sheyna benar benar tidak habis pikir, ada manusia macam Fenti ini. Sheyna terus memperhatikan Henny yang sedang berjuang di perlombaan lari putri. Tampak nafasnya terengah engah, dan ingin menyerah.

Walaupun Sheyna tidak berteman dengan teman sekelasnya, tapi Sheyna tetap merasa kasihan dengan teman kelasnya jika mereka tidak memenangkan satu perlombaan pun.

" Henny...!!! ayo semangat!!!! " teriak Sheyna secara sepontan, mulutnya sudah tidak bisa menahan gejolak di dalam hatinya.

Semua teman kelas Sheyna menatap heran ke arah Sheyna, termasuk Henny yang masih berada di tengah lapangan. Sheyna tidak menghiraukan tatapan mereka, dia terus berteriak menyemangati Henny.

" Goo Henny goo Henny gooo...!!! Lo pasti bisa ayo lari lebih cepat " teriak Sheyna lagi.

" Henny semangat....!!! kamu pasti bisa!!!! " Sheyna mengalihkan pandangannya ke arah Ibu Fitri yang berdiri di sampingnya, Ibu Fitri tersenyum.

" Goo... Hennyyy semangat!!!! " teriak teman kelasnya membantu Sheyna dan Ibu Fitri menyemangati Henny, hanya Fenti yang menatap tidak suka ke arah Sheyna.

Henny yang berada di lapangan pun tersenyum, dan seakan mendapat tenaga baru Henny kembali berlari dengan cepat. Sheyna tersenyum melihat Henny kembali bersemangat di lapangan.

Terkadang suport dari orang sekitar itu lebih penting di banding, memiliki seluruh dunia. Sheyna tahu bagaimana rasanya ketika ia berjuang dengan penyakitnya dan orang sekitar mensuport nya itu akan menumbuhkan harapan dan semangat baru di dalam dirinya. Ketika ia tidak mendapat suport Sheyna yakin rasanya pasti sangat menyakitkan.

" Henny... Henny... Henny....dan yeeeeaaaahhhh!!! " teriak teman teman kelas Sheyna saling berpelukan , ketika di detik detik terakhir Henny berhasil menyusul semua peserta dan berada di urutan ke 3. Ibu Fitri memeluk Sheyna, dengan perasaan senang ketika Henny berhasil merebut juara 3 lomba lari putri.

" Sen..." panggil Henny yang baru saja kembali. Sheyna pun menolehkan pandangannya.

Buggghhh....

Henny langsung memeluk tubuh Sheyna dengan keras, Sheyna yang tidak siap hampir terhuyung kebelakang.

" Thankksss ya, Lo udah nyemangatin gue hikss... gue bangga banget akhirnya gue bisa menang hiksss... gue hampir nyerah karena gak ada yang nyemangatin gue, tapi tiba tiba Lo teriak dan ngasih semangat ke gue hiksss... " ucap Henny terharu.

Sheyna bingung harus berucap apa, di satu sisi dia bangga karena berhasil membangkitkan semangat Henny dan di sisi lain dia masih ingin menutup diri. Sheyna takut jika ia kembali membuka diri dan teman temannya tahu keadaannya, mereka akan kembali menjauhinya, dan itu akan sangat menyakitkan.

" Sudah, kan kamu sudah menang mulai sekarang kita harus saling mendukung ya, supaya bisa memenangkan perlombaan yang tersisah " ucap Ibu Fitri memeluk Sheyna dan Fitri sambil melirik murid lainnya, mereka semuapun mengangguk, kecuali Fenti yang menatap sinis ke arah Sheyna.

Perlombaan kembali berlanjut,sesuai kesepakatan mereka tadi, mereka memberikan semangat kepada semua yang berpartisipasi dalam perlombaan. Kelas mereka kembali bangkit, semua perlombaan mereka menangkan, ya walau mendapat juara 3, lumayan lah.

Dan sekarang giliran Sheyna, Andra, Fenty, dan Julio mengikuti perlombaan lari estafet. Mereka mengambil posisi, Andra di garis start, Julio di garis kedua, Fenty di garis ketiga, dan Sheyna berada di garis akhir.

Pruiiiiiiiiitttttt....

Suara peluit terdengar, semua peserta di garis awal mengambil posisi.

pruiiiiiiiiitttttt...

Dan mereka mulai berlari menuju pelari kedua sambil membawa tongkat. Perlombaan berjalan lancar, sekarang Fenti yang menerima tongkat dan bersiap berlari menuju Sheyna.

Bruuuggghhh...

" Sheyna!! " teriak Ibu Fitri saat tiba tiba Fenti menabrak tubuh Sheyna sampai terjatuh ke tanah.

" Eeehh sorry! " ucap Fenti tersenyum smirk. Tanpa memperdulikan Fenti, Sheyna berusaha untuk bangun.

" Gue tahu Lo penyakitan " Sheyna menatap Fenti dengan tajam.

" jangan asal ngomong!" ucap Sheyna berhasil berdiri.

" Hehh, buktiin kalau Lo gak penyakitan !" ucap Fenti berbisik di telinga Sheyna.

Sheyna benar benar tidak habis pikir dengan teman kelasnya satu ini. Sejak awal mereka bertemu Fenti selalu mencari masalah dengan Sheyna, namun Sheyna tidak pernah menghiraukannya.

Merasa di rendahkan jiwa Sheyna kembali terpanggil, saat SMP Sheyna sudah terbiasa dengan kegiatan seperti ini, bahkan dia banyak memenangkan Olimpiade olahraga, hanya saja semenjak dia di vonis kepercayaan dirinya menghilang.

" Lo liat aja! " balas Sheyna langsung berlari meninggalkan Fenti yang tersenyum merendahkan.

"Ayo Na Lo pasti bisa! " Sheyna berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Sheyna terus berlari,dan berhasil menyusul peserta lainnya, namun saat hampir mencapai garis finish kepalanya terasa pusing dan dadanya terasa sesak.

" jangan sekarang plisss... jangan sekarang."

Ibu Fitri yang melihat Sheyna mulai berlari lambat, membuat Ibu Fitri khawatir dan berlari mendekati arena perlombaan.

" Sheyna jangan di paksa! " ucap Ibu Fitri pelan namun mampu di dengar oleh Sheyna.

Sheyna menarik nafas dan menghembuskan nya berusaha menetralkan rasa sakitnya. Kata kata Fenti kembali terngiang, ia tidak mau membenarkan spekulasi Fenti,walaupun spekulasinya benar, tapi ia akan berusaha semampunya.

Sheyna memejamkan matanya " Ayo Lo harus bisa " Tanpa memperdulikan peringatan Ibu Fitri,Sheyna kembali berlari dengan kencang. Membuat Ibu Fitri semakin khawatir.

Sheyna terus berlari mengejar ketertinggalannya yang cukup jauh. Pandangannya mulai buram, Sheyna memejamkan matanya dan berlari sekuat tenaganya. Teriakan teman sekelasnya yang menyemangatinya semakin samar samar terdengar.

" Gue harus menang, ayo Na Lo bisa sampai Finish " Sheyna kembali menyemangati dirinya.

" Sheyna berhenti!!! " Ibu Fitri meneteskan air matanya, dia tahu Sheyna sedang memaksakan dirinya. Sheyna tetap berlari sekuat tenaganya.

Prruiiiittttt....

" Yeaaaahhhh.... " Teriak Sheyna sambil tersenyum saat dirinya berhasil menyusul dan berhasil tiba di garis Finish pertama.

Sheyna menatap kearah Ibu Fitri sambil tersenyum bangga, Ibu Fitri langsung berlari menghampiri Sheyna. Baru saja dia ingin berbalik badan menghadap teman kelasnya berkumpul tiba tiba pandangannya menjadi gelap.

...◦•●◉✿Happy Reading✿◉●•◦...

Terpopuler

Comments

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

semangat yah
like lovelah

2022-04-19

1

jojojoshua

jojojoshua

diam krn lg deg-degan kali shey

2022-04-02

1

El_Tien

El_Tien

done like komen. fav, rate lima ya

2022-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!