Pagi harinya aku terbangun begitu sangat lelah, aku pun masih ingin berbaring diatas kasur tapi suara mama sedang ribut diluar sana. Aku pun tidak mempunyai daya, badan ku terasa remuk,tak lama kemudian mama memanggil ku.
"Ndok, imah". pangil Mama sampai 3 kali
Aku pun bergegas menemui Mama
"Ada apa ma?" . jawab ku tanya pada Mama
"Bibimu sakit, kita ke rumah sakit sekarang". ucap Mama cemas
Aku pun bergegas dan beres-beres barang yang dibawa, aku pun menuju kerumah sakit bersama keluarga. Adek ku tidak ikut, karna masih kecil dan ada nenek yang menemani di rumah.
Sesampainya dirumah sakit aku melihat Kak Indri disana, nampak wajah yang sedih aku hanya bisa menemaninya.
Tiba-tiba suara Papa berbicara pada Paman
" Sakit apa Kang, ibunya Indri?". tanya Papa cemas
" Lambung nya kambuh" ucap Paman
Akupun terdiam bersama kak indri, akhirnya dokter keluar dan mengatakan bahwa lambung bibi telah bengkak.
Dokter menasehati jangan sembarangan kalau memberi makan, aku pun melihat Bibi yang terbaring lemah di rumah sakit Kak indri menangis, karna melihat kondisi ibu nya dalam keadaan sakit. Setelah cukup lama dirumah sakit, akhirnya! Papa mengajak ku pulang
Papa mengajak Kak Indri untuk pulang tapi Kak Indri tidak mau.
Namun!, Paman yang membujuk nya melihat kondisi Kak Indri Papa dan Paman tidak tega
setelah berada di mobil.
Papa memulai pembicaraan
"Ndok Imah, nantik kamu nginap dirumah Kak Indri ya?". ucap Papa dengan senyuman
" Iya ndok, temeni Kak Indrinya ya" . ucap Mama
" Iya Mama". jawab ku
" Indri nantik aku, yang akan menjaga ibu kamu, dan nemenin Ayah kamu dirumah sakit" ucap Papa
Kak Indri hanya terdiam mungkin karna kelelahan, akupun melihat nya tampak sangat kelelahan di raut wajahnya.
Akupun telah sampai di depan rumah Kak Indri,
Mama dan papa langsung pulang dan aku melangkah masuk ke rumah Kak Indri.
"Deg, kamu tidur di kamar sebelah ya". ucap Kak Indri
Aku hanya tersenyum dan kembali melangkah ke kamar sebelah, dikamar ini seperti kamar tamu dan disini sangat rapi aku menyukainya.
Aku berbaring disana, tampa terasa mataku mulai mengantuk akupun tertidur, dan menikmati mimpi.
Jam alarm berbunyi
Aku terbangun dari tidur ku, setelah ku lihat jam dihandphone ternyata sudah jam 04:50 pagi, waktunya aku melaksanakan sholat shubuh aku pun berjalan menuju kamar mandi.
Entah! Kak Indri sudah bangun lebih awal aku pun takut menganggunya, akhirnya aku pun melaksanakan sholat shubuh dirumah Kak Indri.
Setelah itu, aku kedapur terlihat Nenek Kak Indri sedang memasak.
"Imah, kamu nginap disini?" tanya Nenek
"Iya, Nek" . sahut ku dengan tersenyum
Aku pun membantu memasak dan membereskan dapur,
hari pun semakin menjelang pagi aku kekamar Kak Indri.
Mengetok pintu
"Kak Indri, makan dulu kak?". ucap ku sambil berteriak
"Makan duluan sana, nantik aku nyusul".sahut Kak Indri
Aku pun melangkah ketempat makan, disana sudah ada Nenek yang sudah menghidangkan makanan di meja makan.
"Indri mana". tanya Nenek
"Dia bilang nantik nyusul Nek". jawab ku
Aku dan Nenek makan bersama tampa Kak Indri aku pun menikmati masakan Nenek yang begitu enak meski sangat sederhana.
Setelah selesai aku membereskan meja makan dan mencuci piring.
10 menit kemudian
Akupun mendengar suara mobil mama Papa,
aku keluar dan ternyata benar itu mama Papa
aku menyambutnya dengan senyuman.
Mama dan Papa membawakan ku pakaian
dan juga makanan ringan, yang dibeli ditoko.
" Pa kapan Bibi, bisa pulang?". ucap ku
"Nantik malam ndok, Mama dan Papa nantik kesini lagi". jawab Papa dengan senyuman
"Kak Indri nya mana kok gak kelihatan?".tanya Mama
"Didalam ma, mungkin lagi istirahat". jawab ku dengan tersenyum
Setelah itu, Mama dan papa berpamitan pulang,
aku pun kembali masuk dan pergi menemui Kak Indri.
"Kak, Kak Indri nih ada sesuatu yang Mama bawain buat Kakak". ucap ku
"Iya bentar". jawab nya dengan membuka pintu
" Tadi Mama bilang, nantik malam Bibi pulang". ucap ku dengan tersenyum
Kak Indri pun senang dia langsung menelvon seseorang, aku melangkah ke ruang tamu menikmati makanan ringan.
Tiba-tiba aku teringat, aku mau nganti baju aku pun melangkah ke kamar mandi, untuk membersihkan badan ku.
10 menit kemudian
Aku pun selesai mandi hari sudah semakin siang aku hanya bersantai sendirian, aku menonton kartun favoritku tak terasa aku mulai mengantuk, aku pun kembali berbaring dikamar.
Aku melihat handphone baterei ku sudah tinggal sedikit, aku pun melangkah ke kamar Kak Indri meminta changer handphone, aku pun kembali ke kamar untuk mengecas handphone setelah itu aku pun tertidur.
Adzan duhur pun tiba
Aku terbangun karna bunyi alarm akhirnya aku aku bangun, dan melangkah untuk mengambil air wudhu'.
Setetelah itu aku kembali ke kamar dan berbaring disana, sambil menunggu waktu datang nya Bibi, Kak Indripun mempersiapkan kedatangan ibunya, dari rumah sakit.
Akupun ikut keluar dari kamar membantu Nenek membereskan dapur takut nantik banyak tamu aku bahagia karna Bibi akan segera pulang. Tak terasa waktu telah sore,
akhirnya! yang ditunggu-tunggu tiba sebentar lagi Bibi akan datang, aku Nenek dan Kak Indri menunggu kedatangan mereka, aku menelvon Mama untuk menanyakan kapan pulang.
"Assalamualaikum". ucap ku
"Waalaikum salam" ucap Mama
"Mama ada dimana?" . aku bertanya pada Mama
"Masih dirumah sakit ndok, bentar lagi Mama kesana". ucap Mama
Aku menutup telvon lalu memberi tahu pada Nenek dan Kak Indri bahwa, Bibi akan segera pulang aku pun bertambah semangat menyambut mereka.
Cukup lama kita menunggu, akhirnya! mereka datang aku dan Nenek sangat bahagia dan mereka turun dari mobil dan Bibi kelihatan masih pucat. Kak Indri mempersiapkan tempat istirahat bibi didalam, Mama papa juga berada di sini, Mama dan Papa menasehati Bibi dan Paman agar jangan sembarangan makan.
Aku pun berpamitan ke Bibi dan Paman untuk pulang kerumah, aku pun merasa sangat senang bisa menginap dirumah Kak Indri, aku dan Papa melangkah pulang mengendarai mobil.
Tak lupa Papa berpesan agar obatnya jangan lupa dimakan
Kak Indri, memanggil ku.
"Dek Imah, ini handphone mu!". ucap Kak Indri
"Makasih Kak". jawab ku sambil tersenyum
Kak Indri anak pertama dan dia yang juga membantu ekonomi keluarga dengan berkerja di toko. Sedangkan Ayahnya hanya kerja serabutan, Kak Indri terkadang harus meminjam uang kepada Mama
yang membuat Mama dan Papa, sangat kasian.
Akhirnya! aku pun melangkah pulang, dengan Papa dan Mama meninggalkan rumah Kak Indri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments