Dipagi ini aku lalui, dengan senyuman aku membereskan rumah dan bersiap kedatangan teman- temanku berkunjung. Mama menyiapkan hidangannya semuanya sudah beres dan aku juga mulai bersiap, untuk kedatangan mereka.
Setelah 10 menit kemudian
Terdengar riuh, di depan halaman rumah ku. Ternyata!, dia adalah mereka.
Aku pun menyambut mereka masuk mereka nampak sangat bahagia, Mama menghidangkan camilan dan minuman untuk mereka. Dihari ini aku begitu senang, karna semua teman ku datang, semua dukaku terobati dengan kehadiran mereka.
"Silahkan! dimakan camilannya" . ucap Mama
" Engghe" .ucap mereka ber barengan
Teman ku yang bernama Ainun memanggilku
"Fatimah, kamu mau ikut gak". ucap Inun
"Ikut kemana ya bak Inun?" . tanya aku
" Kewisata kebun teh" .sahut Ainun
"Entar aku tanya mama dulu ya kak". jawab aku dengan senyuman
Nama nya ;AINUN KHUMAIRAH aku memanggilnya Inun, begitu juga dengan teman yang lain memanggil dengan nama itu juga.
Lalu!,aku pergi ke mama, dan teman-teman aku menungguku diruang tamu.
Mama ku berada di dapur, menyiapkan makanan untuk teman- temanku.
" Mama aku boleh ikut teman?" ucapku dengan senyuman
"Iya gak apa- apa asal kamu bisa jaga diri Mama tidak ingin mengekang kamu, Mama tau kamu juga punya impian dan semua keinginan-keinginan ucap Mama sambil tersenyum
Aku memeluk mama, karna Mama pengertian banget sama aku. Setelah itu aku mengeluarkan makanan untuk mereka teman-teman ku.
" Ndok imah kamu ikut makan sana!" ucap Mama padaku
Mama memanggil ku dengan Imah, berbeda dengan anak pondok mereka memanggilku Fatimah, nama panjang ku FATIMAH ASSYIFA
Jadi aku tidak keberatan, mau panggil aku apa saja Fatimah ataupun Imah agar itu terdengar sopan.
Aku pun makan bareng dengan teman-teman. Setelah itu, aku membereskan semua agar Mama gak kewalahan, begitu juga teman ku membantu ku membantu mengangkat piring-piring kedapur.
Setelah itu aku pergi berpamitan,
Mama hanya tersenyum begitu juga teman ku, berpamitan sama Mama.
Aku duduk dimobil bersama teman-teman
aku hanya terdiam, teman-teman bercanda dan tertawa.
Aku menghabiskan fikiran ku dengan melantunkan sholawat, aku berada disebelah kiri dekat jendela tak disangka supir yang berada dimobil bersama ku mengamatiku. Aku tak sengaja melihat cermin yang berada dekat dengan sang supir, mata ku dan mata nya saling bertatapan membuat ku kebingungan. Entah! aku yang salah berfikiran, aku hanya terdiam dan tak melihat cermin lagi.
Tiba- tiba teman ku Vina mulai mengomel
"ya ampun!, teman-teman lihat tuh jalannya macet banget". sambil menunjuk jalan
Teman ku yang bernama Cindy juga ikutan-ikutan ngomel
"Iya Vi aduuuuh! gimana nih, jadi lama kita sampainya". sahut Cindy
"Untung aku bawak make up, agar muka ku gak kusam". ucapnya sambil tertawa
" Hadeeeehhhhhhh" ucap teman-teman berbarengan
"Coba kamu kayak Fatimah, cantik dan mulus lagi gak usah repot-repot nambahin bedak ". ucap kak Sisil
Aku hanya terdiam kakak sisil memujiku,
" Aduuuh!, Kak Sisil, aku tuh gak usah dibandingkan sama Fatimah". ucapnya kesal
Kak Sisil menyuruh Supir tuk berhenti dulu di depan toko basmalah, teman-teman ku keluar semua sedangkan aku tetap didalam mobil.
"Fatimah kamu gak mau ikut?". tanya Cindy
" Aku disini saja". sahut ku
"Mau nitip apa gitu?". tanya Cindy kembali kepadaku
"Aku nitip tisu saja ya" . jawabku sambil menyondorkan uang
Semuanya keluar begitu juga supir aku hanya termenung didalam mobil.
Tak lama terdengar suara membuka pintu mobil.
Ternyata! itu Supir yang mengendarai mobil ini
dia terkejut karna hanya ada aku, didalam mobil.
" Loh dek kok gak ikut temannya" ucap Supir
"Tidak kak, aku disini ajha!". jawab ku sambil tersenyum
Setelah itu aku hanya terdiam dia menawarkan ku roti tapi aku tidak mau teman-teman lama di dalam toko. Aku hanya terdiam!, disaat aku melihat cermin, supir itu mengulangi hal yang tadi aku hanya kembali terdiam.
Tak lama kemudian supir itu kembali berbicara.
"Boleh nanya dek?" ucap Supir itu
" Silahkan kak " . jawaban ku
"Adek udah punya tunangan?" .tanya sang Supir kembali
Aku hanya tersenyum! dan tidak menjawabnya teman-teman masih lama didalam, entah apa yang mereka beli.
15 menit menunggu
Mereka pun masuk kembali dan aku hanya tersenyum kepada mereka.
"Hemmmtz hemmmtz berdua nih yeeee". ucap mereka bersama an
Aku hanya melihatnya dengan sinis
"Kok lama kalian?". sahutku
"Nih Vina dan Cindy sibuk banget" ucap Kak Sisil
"Kok aku sih, Vina nih yang lama". jawab Cindy sambil cemberut
"Udah-udah " . ucap Kak Sisil
"Fatimah ini tisunya dan ini juga kembaliannya". ucap Cindy
"Terima kasih!". jawab aku
Akhirnya kita kembali berangkat
Bunyi handphone Kak Sisil berdering,ternyata! itu dari mobil Kak Inun yang mulai tadi menunggu mobil dari Kak Sisil,
Kak Inun seakan ngomel- ngomel sama Kak Sisil.
Kak Inun mulai tadi, menunggu di tempat POM.
Kita pun berangkat jalan dan situasi sudah tidak terlalu macet dan kita agak cepat jalannya.Aku hanya terdiam mendegar mereka bertebat,tak lama kemudian. Kita pun sampai ditempat Kak Ainun berada.
Kita pun turun, dan sang Supir mengisi bahan bakar mobil Kak Inun nyamberin rombongan kita dengan muka kesal.
" Kalian kemana saja, kita nunggu-nunggu lama?".ucap Kak Inun marah
" Maaf bak e tadi disana macet, jadi agak lama kita sampainya". ucap Kak Sisil
Kak Ainun kembali ke rombongannya dan Kakak Sisil tidak mengatakan bahwa tadi, mereka berhenti di toko basmalah.
Kakak Sisil tidak ingin mereka dimarahin sama kak Ainun kita pun berangkat kembali ke wisata kebun teh.
Dan teman-teman pun tertidur karna saking lelahnya aku hanya diam melihat handphone, untuk melihat jam sekarang pun hari makin panas, dikeheningan sang supir bertanya padaku.
"Dek kok kamu gak ikutan tidur seperti teman mu?". ucap sang Supir
"Tidak Kak, aku belum ngantuk saja". jawabku
" Kamu punya handphone". tanya sang Supir
Aku hanya tersenyum tak lama kita berhenti dilampu merah, teman-teman pun bangun karna supir ngerem mendadak. Aku hanya tersenyum melihat teman berseruh, semua karna kepalanya kejendot kemobil.
"Fatimah, mintak tisunya" .ucap kak Sisil
" Nih kak" .ucapku sambil memberikan tisu
Mereka semua nya sudah terbangun dan menikmati makanan yang mereka beli ditoko, aku pun menikmati permen yang kubawa tadi dirumah.
Mobil Kak Ainun berada didepan mobil yang aku tumpangi, aku hanya terdiam sambil melihat pengamen dilampu merah, dan penjual yang juga berada dilampu merah.
Aku merasa kasian mereka masih kecil, sudah mencari nafkah sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments