Akhirnya! aku tiba dikebun teh setelah melewati perjalanan yang melelah kan, aku dan teman-teman turun dari mobil dan sang Supir sedang memakirkan nya.
Terdapat banyak orang yang juga berlibur di wisata, di wisata ini menyajikan tempat kita berselvi dan bagusnya pemandangan yang indah dan udara yang sejuk.
Aku berjalan bersama teman-teman dan berselvi bersama, aku pun duduk di jembatan yang berada di area kebun teh.
Aku hanya menyaksikan teman-teman yang sibuk selvi dan buat video.
Tiba-tiba Supir itu duduk didekat ku
"Dek, kamu gak ikut teman mu selvi?" .ucap sang Supir
"Udah tadi kak, aku hanya istirahat saja". jawab ku dengan senyuman
Aku pun melihat mereka nampak mereka juga mengamati, aku hanya bingung mereka tersenyum-senyum.
Setelah mereka puas selvi kita kewarung makan, yang berdekatan dengan wisata tersebut.
Sebelum aku melangkah, Cindy menarik tangan ku.
"Ada apa Cindy?". ucap aku kaget
"Kamu kok deket banget sama dia?". tanya Cindy sambil mengerutkan alisnya
"Sama siapa Cindy". jawab ku
"Sama itu loh," .ucap cindy sambil menoleh pada Supir
Aku hanya diam saja tidak menjawab Cindy
aku melangkah, menuju teman-teman.
Akhirnya kita sudah berada di tempat warung makan Cindy sudah berada bersama sang Supir.
Entah! apa yang dilakukan Cindy seakan berbisik pada sang Supir.
"Duh tadi aku ditanya soal deket sama Supir sekarang dia yang dekat" ucap ku dalam hati
Aku menikmati makanan yang tadi sudah aku pesan, begitu juga teman-teman menikmati nya dengan bercanda dan tertawa.
"Hemmmmtz, Fatimah ada yang suka sama kamu loh?" ucap Kak Sisil sambil ngledek
Aku hanya tersenyum saja, tidak menanggapi ucapan Kak Sisil
Tiba-tiba Cindy, ikut ngledek
" Iya nih, ada yang diam-diam selalu berdua" ucap Cindy sambil menoleh sang Supir
"Hey, siapa itu pria nya kok aku ketinggalan berita".ucap Kak Inun
"Itu loh Nun", ucap Kak Sisil sambil menoleh sang Supir dengan tersenyum
"Cie cie" ucap Vina ikut ngledek
Kak Inun dan yang lainnya tersenyum-senyum,
aku hanya terdiam tidak menoleh siapa pun fikiran ku buyar, dengan ucapan mereka yang menclombangin aku dan supir.
Aku hanya terdiam dan menikmati minuman ku sang Supir mengamati ku, membuat teman- teman semakin mengejek nya.
Tiba-tiba handphone ku berdering
Aku melihat handphone ternyata itu Mama
aku bergegas keluar warung, mengangkat telvon dari Mama.
"Assalamualaikum" ucap ku kepada Mama
"Waalaikumsalam". jawab Mama
"Iya ada apa Ma". tanya pada Mama
"Kamu ada di mana ndok sekarang? ". ucap Mama dengan nada khawatir
"Aku berada di kebun teh Ma, mungkin nntik agak malam aku pulang. soalnya disini jalannya takut macet". jawab ku pada Mama
"Iya sudah gak apa-apa, yang penting jaga diri baik-baik". ucap Mama
Seraya menutup telvonnya, aku kembali ke tempat warung teman- teman masih asik ngobrol dan tertawa, melepas semua keinginan selagi pulang pondok.
"Fatimah, tadi siapa yang nelvon?" . tanya Vina
"Tadi Mama yang nelvon" jawabku tersenyum!
"Kirain pacarnya, takut ada yang sedih nih". ucap Cindy sambil tersenyum
Cindy selalu ngledek aku hanya terdiam saja hari sudah semakin sore, kulihat senja yang begitu indah diperbukitan. Aku tersenyum melihat begitu indah pemandangan nya.
lagi-lagi Cindy datang mengejek ku.
" Fatimah, jika dia emang suka kamu gimana?".tanya Cindy
"Cindy, masalah perasaan siapa yang bisa mencengah nya, itu hati yang menentukan". ucap ku dengan tegas
"Berarti kamu, mau menerimanya?" tanya Cindy
"Hatiku ingin pergi, dari masalah cinta!". ucapan dengan senyuman
Cindy seakan berfikir dengan berkataan ku, disisi lain ada sang supir yang tak kusadari, sejak tadi disebelah Cindy. Aku mengamati senja yang membuat ku kagum
Tiba-tiba Vina datang pada ku
" Fatimah, apa kamu suka sama dia?". tanya Vina
"Siapa Vin?". sahut ku
"Itu loh Supir, yang tadi teman-teman ngeledek kamu". tanya Vina
" Ya allah Vina, tadi Cindy tanya gitu sekarang kamu!". jawab ku sambil tertawa
" Jawab Fatimah?". ucap Vina dengan nada khawatir
"Tidak Vin, emangnya kenapa kamu sampai begitu?" . jawab ku heran
"Sebenarnya aku suka dia!". ucap vina tersenyum
"Sejak kapan, kamu suka dia?". sahut ku sambil tersenyum
"Dia tetanggaku jadi, aku tahu dia ku mohon Fatimah jangan bilang ke siapa-siapa". ucap Vina sambil memohon
Aku hanya menganguk dan tersenyum karna baru saja aku mendapatkan rahasia hati Vina,
aku pun bergegas pulang membereskan semua perlengkapan ku, takut ada yang tertinggal.
Aku pun berjalan melangkah pulang bersama teman-teman menuju mobil yang terpakir, setelah itu aku dan teman-pulang menuju jalan pulang dan meninggalkan wisata kebun teh.
Andainya!, aku bisa lebih lama di situ udara yang sejuk pemandangan yang indah! membuat fikiran ku menjadi tenang, aku pun telah sampai dijalan raya. Begitu banyak lalu lalang mobil dan motor berjalan, aku pun terasa ngantuk ingin rasanya tertidur.
Aku pun terlelap tertidur di dalam mobil,
teman-teman ku masih bercanda dan tertawa, aku yang tertidur sendiri.
Tiba-tiba kepala ku kejedot kaca mobil.
" Aduh!". ucap ku kesakitan
" Kenapa Fatimah". tanya Kak Sisil
"Kepala ku Kak, kenak kaca jendela". jawab ku sambil menggosok kepala
"Maaf dek, nih sudah nyampek lampu merah". kata sang Supir
Aku hanya terdiam dan aku menikmati suasana diluar sana, ngantuk ku telah hilang karna kejadian tadi, aku menunggu lampu hijau menyala. Meski begitu lama aku tetap mengamatinya, tak sengaja aku melihat cermin mobil tampak sang supir seperti kebingungan. Entah! ada apa, aku pun merasa begitu
lampu hijau pun menyala, sang supir pun bergegas kembali berjalan. Aku melihat teman-teman ternyata Vina dan Cindy sudah tertidur, hanya Kak Sisil dan aku yang tidak tidur.
"Fatimah, kamu nginap dirumah aku ya ini kan sudah malam?". ucap Kak Sisil
"Tidak, makasih kak. aku pulang aja takut orang tua ku menunggu". sahut ku dengan senyuman
"Kapan kamu harus nginap ya, nih rumah aku dah sampai ayo mampir". ucap Kak Sisil dengan senyuman
"tidak kak, aku langsung pulang". ucap ku
Kak Sisil melambai kan tangannya, dan berpisah di jalan itu. Aku pun terus mengamati jam di handphone ku, tak terasa adzan isya' berkumandang, sang Supir terus fokus ke jalan, apalagi jalannya rame.
"Kak, hati-hati saja ya!". ucap ku
"Iya dek, makasih".jawab nya tersenyum
Kulihat sang Supir kembali ceria, setelah tadi aku melihatnya nampak kebingungan.
15 menit kemudian
aku pun telah sampai di rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments