Senja Yang Tak Dirindukan
Tak terasa pulangan pondok, telah tiba!.
Tapi hatiku!, seakan tiada kebahagian mengingat kisah cintaku yang begitu menyakitkan ku.
Aku melihat sekelilingku,tampak mereka bahagia sembari akan pulang pondok aku hanya termenung terdiam didekat musholla, menunggu panggilan pulang.
Tiba-tiba temanku menyapaku
"Bak kenapa kamu kok sedih gitu kelihatannya?"
Aku pun menjawab. "tidak apa-apa" Vi
"Ayolah bak!"sekarang kan pulangan pondok senyum.
Tiba-tiba terdengar nama nya dipanggil di pengeras suara. Tak lama dia pergi, dengan membawa bawaannya sambil nyamperin aku. Dan berkata!
"Bak aku pamit dulu ya dengan senyuman kebahagian nya"
Aku masih menunggu panggilan namaku untuk dipanggil saat itu masih pagi jam 07.45 aku masih berada ditempat ku tadi, tak terasa aku mengantuk dan tertidur disana.
Tiba - tiba anak santri datang membangun kan ku.
"Bak bangun, udah dijemput"
Serentak aku kaget, dan buru- buru pergi ke loket menemui orang tuaku, setelah itu aku pulang dan disambut para keluarga dan tetangga mereka sangat bahagia dan tersenyum.
Tapi hatiku masih sangat sakit, aku langsung kekamar dan menangis disana.
Aku menggengang handphone, tapi tiada tau siapa yang mau dihubungi.
Semua yang dikamar ku ini terdapat, barang nya dia. Dan tak lupa aku mengingat bahwa masih aku simpan, surat- surat dari dia dan aku beranjak dari tempat tidurku dan aku membakar semua dari dia!
Keesokan harinya
Aku mulai dengan hari yang baru, aku melihat facebook ku ternyata banyak teman ku, yang mengirim pesan.
Tapi aku merasa bosan sangat bosan karna semuanya hanya, menanyakan tentang kisah ku.
Aku terdiam sendiri diteras rumah terdengar suara anak kecil yang sedang bermain, aku melihat mereka sangat bahagia.
Oh indahnya senyuman mu!.
Kamu bermain dengan semua kebahagian tampa ada duka. Kau tak pernah tahu apa itu sakitnya berharap pada dia yang telah memilih orang lain.
Tak terasa air mata berngalir di pipi ku, hatiku makin terasa sakit! saat teringat kabar tentang dia. Aku kembali masuk dalam rumah dan memengang handphone yang masih sunyi.
Terasa sudah mataku mulai sakit karna selalu menangis, akupun tertidur di kursi ruang tamu.
Tak lama kemudian suara handphone berbunyi, dengan mata yang masih sakit, aku mencoba membuka mata sedikit demi sedikit.
Ternyata kakak sepupu ku menelvon setelah lama berbicara, ternyata kakak ingin mengajakku jalan-jalan
Aku terbangun dan mandi bersiap" sambil menunggu kakak ku nama kakak ku:INDRIANSYAH.
Biasanya aku memanggilnya kak Indri
setiap pulangan pondok, aku selalu diajak jalan-jalan orang tuaku selalu mengizinkan nya.
Tiba-tiba suara motor berhenti didepan rumah,
aku keluar ternyata Kakak ku
ternyata! dia masih sama gak pakai hijab
"Kakak gak mau pakek hijab?". tanyaku padanya
"Aduh dek! ,udah jangan tanya hijab mulu. jawabnya
"Ayok cepat!, langsung jalan aja"
"Kakak gak mau masuk dulu gitu!"
"Tidak, takut keburu malam". sahutnya
Aku kedalam rumah berpamitan dulu, pada orang tuaku.
Selangkah aku meranjak pergi, Mama mengucap pesan
"Ndok, hati-hati dijalan ya jangan main handphone, dan pengangan sama Kak Indrinya". ucap Mama
Aku hanya tersenyum dan aku meranjak pergi
diperjalan aku hanya terdiam.
Entah! Kak Indri mau membawa ku kemana.
Aku gak tahu, perjalannya memakan waktu 1 jam. Dan berhenti di sebuah tempat, yang sangat indah terdapat lautan yang dihiasi waktu senja.
Aku berada di tempat makan Kak Indri langsung menanyaiku
"Dek kamu mau pesen apa". ucap Kak Indri
"Minuman teh aja Kak". jawabku
Pelanyan itu datang Kak Indri langsung membuat pesanan,
Kak Indri sibuk dengan handphonenya aku hanya terdiam.
aku sangat terpukau oleh pemandangan senja! yang membuat, aku bisa melupakan masa laluku.
Tiba-tiba Kak Indri pergi
Aku memangilnya tapi dihiraukannya
entahlah dia sibuk banget, apa mungkin sinyal nya di sini lemot banget ya? apa cek handphone ternyata sinyal nya bagus. aku menikmati minuman teh diwaktu senja. Sedangkan kak indri dia sibuk tapi biarlah aku hiraukan saja..
Tiba-tiba aku ingin berjalan-jalan melewati pantai.
Lalu, sebelum itu aku ingin membayar minuman ku, karna hanya aku yang dipesanin sama Kak Indri sedangkan dia sibuk sendiri. Aku menyampiri pelayan itu, ternyata Kak Indri sudah membayarnya langsung,
Kakak ku dia emang aneh.
Aku berjalan-jalan bermain pasir dan menikmati air laut.
Aku tersenyum! ternyata ada seorang mengamati ku sambil tersenyum, aku meliriknya! dia ada disebelah kanan ku dia sangat manis dan mempunyai lesung pipi, tapi aku beranjak pergi sambil memain handphone.
Tiba-tiba seorang pria tertabrak olehku.
"Maaf mas aku gak sengaja!". kataku
Dia hanya tersenyum aku mencoba menelvon kak Indri tapi masih gak diangkat-angkat.Aku lama menunggu di parkiran, entah Kak Indri kemana aku pun tak tau.
Tiba-tiba pria yang tadi mengamatiku, juga berada di parkiran sibuk dengan handphone. Aku bersembunyi karna disana banyak remaja nakal aku terus melihat handphone, tak terasa Kak Indri sudah tiba
"Hey ngapain kamu disitu!" tanya Kak Indri
" Nungguin Kakak" jawab ku
"Ayo kita pulang". pinta Kak Indri
Tiba-tiba aku melihat luka dibibir Kak Indri aku menanyakan nya tapi dia acuh, menghiraukan pertanyaan ku.
Aku pun langsung pulang
sesampainya dirumah Kak Indri berpamitan pulang, agar besok dia kerja tidak terlambat.
"Ndok, Kak Indri nya gak kamu persilahkan masuk". tanya Mama
"Udah Mama, tapi dia gak mau katanya besok sek mau kerja. sahut ku
Mama pergi ke dapur dan memasak disana Mama memasak banyak ada ikan ayam bakar. apa lagi tadi karna ada kak indri jadi dia ingin menghidangkannya.
Tapi Kak Indri tidak masuk dan langsung berpamitan akupun langsung makan, karna perut juga sudah lapar.
" Mama, masakan mama enak banget" . ucap ku
Mama pun hanya tersenyum!, dan aku pun banyak makan dan aku melangkah untuk nonton televisi favorit ku.
Aku bersama keluarga bersama-sama menyaksikan acara kesukaan, mata ku mulai mengantuk aku pun melangkah ke tempat tidur ku. Sebelum itu aku memengang handphone teman ku mengirim pesan besok akan kerumahku, aku pun senang karna aku tidak kesepian dan teringat tentang dia lagi.Entah! luka dihati ini kapan bisa sembuh.
Aku pun sangat berharap ada kebahagian yang akan datang aku menangis jika mengingat tentang masa lalu ku berjuang dan berharap namun semuanya sia-sia. Dan aku percanya bahwa semua itu ada keindahan!, yang lebih indah dari hari sebelumnya.
Ketika aku mengenalnya air mata perlahan menetes dipipi ku dan aku mulai terasa mengantuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments