...Guys thanks ya masih ada, masih mau baca Novel aku....
...Selamat membaca....
...----------------...
*****
Pagi-pagi sekali pintu kamar diketuk, itu pasti mamanya yang mau bangunin Nia. Padahal Nia udah bangun & udah selesai baca Alkitab dan berdoa juga, mungkin mamanya pikir ia masih tidur.
Tok Tok Tok...
"Nia sayang ayo bangun, udah jam 5 ni mandi gih, siap-siap ke sekolah, jangan sampaii telat nanti."
"Ia Mam, Nia udah bangun kok, ini mau mandi terus siap-siap ke sekolah."
"Ia sayang, mama sama papa tunggu di meja makan ya." Bu Laura berucap sambil pergi dari depan pintu kamar.
"Yes Mam," jawab Nia yang entah masih didengar atau nggak sama mamanya.
Nia beranjak ke kamar mandi, melakukan ritual mandi seperti biasanya, sambil bersenandung, oh ya Nia itu suka bernyanyi, tapi ya gitu nyanyi di kamar mandi ajha.
Keluar dari kamar mandi, ia berpakaian siap-siap untuk ke sekolah.
"Paman Gala di mana ya?" Nia berucap dalam hati.
"Aku di gelang yang kamu pakai Nia."
Nia kaget karena serigala penjaganya menjawab.
"Oh ia Paman, jadi kalau Nia mau ngomong sama Paman harus ngomong dalam hati kek gini ya?" tanya Nia yang msh belum paham.
"Ia Nia, cukup kamu berucap seperti ini, maka paman akan mendengar, paman juga akan selalu jagain kamu dari sini, paman bisa liat semua yang ada di sekitar kamu, jadi kamu jangan takut ya."
"Ok deh Paman."
Nia mengendong tas sekolahnya, lalu menuruni anak tangga menuju meja makan, sudah ada mama dan papanya di sana yang memulai sarapan, mungkin karena Nia terlalu lama di kamar.
"Pagi Ma Pa," Nia menyapa mama dan papanya sambil beranjak duduk di kursi untuk sarapan.
"Pagi sayang," jawab mama dan papanya kompak.
"Sayang mau nasi goreng apa roti aja?" tanya mamanya.
"Roti aja deh ma, pakai selai coklat."
"Ok sayang, nih dimakan, susunya jangan lupa diminum ya, biar anak mama sama papa tetap sehat," kata Bunda Laura, ya begitulah ia di manjakan sama mama dan papanya.
"Siap Ma, Terimakasih Mama ku sayang," ucap Nia.
Nia memikirkan Rosa, apa ia bahas sekarang ya sama mama papanya, soalnya kemarin Nia lupa, ia kasian sama Rosa yang tinggal sendiri, harus kerja keras untuk biaya hidup di Jakarta, beruntung dia bisa sekolah karena beasiswa sekarang.
"Ma Pa, ada yang mau Nia omongin sama Mama dan Papa."
Mama dan papanya melihat Nia, "Mau Ngomongin apa sayang, kayaknya serius amat," sahut mamanya.
"Eh, ini Ma soal teman aku Rosa. Aku kasian sama dia Ma, harus kos sendirian, bekerja keras untuk biaya hidup di sini."
"Loh emang mama sama papanya kemana sayang?" tanya Bu Laura.
"Mama sama papanya udah meninggal Ma, kecelakaan dan sekarang dia sendirian."
"Oh ya Tuhan, kasiiann sekali anak itu," sahut Pak William
"Ia pa, makanya kalau Papa sama Mama ijinin, Nia mau ngajak Rosa tinggal sama kita aja Pa Ma kan rumah kita besar, banyak kamar yang nganggur juga kan, biar Nia punya teman juga," begitulah Nia menjelaskan sama mama dan papanya.
"Oh ya udah, kamu ajak aja dia tinggal di sini. mama sama papa setuju-setuju aja, apalagii kalau kamu bahagia dengan kehadiran dia di sini nantinya, bukan begitu Ma?" Tanya Pak William pada istrinya.
"Ia Pa, mama setuju kok, biar rame juga rumah kita," jawab Bu Laura.
"Yess, makasih Ma, Pa. I love you," Nia berucap dengan nyengir, karena senang Rosa bakalan tinggal di rumahnya.
Sarapan selesai, waktunya Nia dan Pak William berangkat, Nia ke sekolah diantar Pak Mamat, Pak William ke kantor pakai mobil sendiri, nyetir sendiri ..
Tinggallah Bu Laura dan Bi Surti di rumah ..
"Ma Pa, Nia pamit ya, syallom," Nia mencium pipi mama dan papanya, lalu keluar lebih dulu menemui Pak Mamat yang sudah stay di depan.
"Ia sayang, hati-hati di jalan ya, belajar yang bener," jawab Bu Laura.
Sampai di halaman, Nia melihat Bibi di luar yang lagi menyiram tanaman, ia menyapa Bibi dan lanjut ke Pak Mamat, lalu mobil pun melaju ke sekolah.
25 menit berlalu, Nia udah sampai ke sekolah..
Baru saja turun, ia sudah melihat cewek yang kemarin lagi, dia sedang berdiri di gerbang, seakan-akan sedang menunggu Nia seperti apa yang dilakukan Lany dan Rosa...
Sengaja Nia abaikan, apalagi ini masih pagi, rasanya malas ngerusak mood, ia berjalan menemui Rosa dan Lany.
"Hay guys, selamat pagi."
"Pagi Nia cantik," ucap Rosa dan Lany kompak.
Hahahahah.. Rania hanya bisa tertawa mendengar perkataan mereka berdua.
"Ya udah masuk yuk " Nia menarik tangan Rosa dan Lany menuju kelas..
"Eh Ran, ini kan masih pagi, gimana kalau kita duduk di sana sebentar," kata Rosa sambil menunjuk bangku di bawah pohon dekat koridor.
"Ya udah, boleh," jawab Nia dan Lany...
Ketiga sahabat itu berjalan menuju bangku tersebut dan duduk di sana. Lalu tiba-tiba Rosa mulai berbicara, entah apa yang akan dia bahas, Nia dan Lany hanya menunggu dia berbicara.
"Ran.. sebaiknya kita jelasin di sini tentang kita sama Lany yah. Aku nggak mau nutupin apa-apa dari kalian berdua, kita kan sahabatan sekarang dan oleh karena itu kita harus saling support, saling terbuka,dll," kata Rosa mengawali percakapan.
"Ia Ros, aku juga mau-mau aja kok, emang lebih bagus kek gitu kan?" jawab Nia.
"Kalian berdua ngomong apa sih, ada apa, ngomong aja sama gue, santuy lah," kata Lany dengan gaya somplaknya Nia dan Rosa nyengir melihatnya.
"Gini Lan, kemarin kan aku nganterin Rosa ke kosnya, lalu di sana kita msh sempat cerita-cerita gitu. Nah, yang mau gue sama Rosa kasih tau ke loh, adalah tentang kita berdua, tapi janji dulu, nggak ember," ujar Nia sambil tertawa..
Plak, Lany memukul pundak Nia, Nia dan Rosa tertawa.
"Somplak-somplak gini, Lany kalau perihal jaga rahasia juaranya loh," kata Lany.
Nia dan Rosa hanya tertawa dengan sikapnya Lany, Nia bukan nggak percaya sama Lany, Nia cuma isengin dia aja tadi. Nia udah hafal banget Lany kek gimana, mereka udah sama-sama dari SD soalnya.
"Udah Ran, kasih tau aja mumpung belum masuk ni," kata Rosa.
"Oh ok.. Dengerin ya Lan, dan jangan teriak-teriak ingat.!" Nia memperingati Lany yang suka teriak kalau kaget.
"Lan, aku sama Rosa itu bisa ngeliat dedemit."
Nia berucap sedikit berbisik, takut didengar anak-anak yang lain.
"Aaaappaaaa?" spontan Nia dan Rosa menutup mulut Lany, ini nih kebiasaan ni anak suka teriak.
"Maaf maaf, aku kaget," katanya lagii.
"Ia, tapi cukup kita bertiga aja yang tau ya," ujar Nia.
"Ashiiappp," jawab Lany sambil berlagak seperti hormat bendera.
Lagi-lagi kita bertiga ngakak berjamaah.
"Yaudah yuk masuk," Nia mengajak kedua sahabatnya ke kelas.
Sampai di kelas, bel pun berbunyi dan pembelajaran dimulai seperti biasa. Mereka mengikuti pelajaran dengan baik, agar pas ujian nilai nggak anjlok. Bentar lagi ujian kenaikan kelas soalnya.
...----------------...
...Ok sampaii di sini dulu ya kesayangan.....
...sampaii jumpa eps selanjutnya.....
...Jangan lupa dukungannya buat author, like dan komentarnya sangat dibutuhkan, agar kedepannya author bisa lebih baik, dalam hal menulis .....
...Gomawo.. Tuhan Yesus berkati....
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments