Penjaga Warisan Nenek

...Hay ......

...Author nggak bosan-bosannya bilang makasih udah mampir....

...semoga rileks saat membaca novel author ya .....

...****************...

******

Malam telah datang...

Rania bersama mama dan papanya sedang berada di meja makan. Menikmati hidangan makan malam, masakan terenak, buatan sapa lagi kalau bukan buatan Bu Laura.

Di rumah juga ada Bi Surti, tapi biasanya kalau Bu Laura di rumah nggak sibuk, ia akan sempatkan memasak makanan kesukaan Rania dan papannya, dan itu makanan terenak versi kedua orang itu..

"Mama emang paling the best deh kalo soal makanan," Rania memberikan jempol atas masakan mamanya.

"Bisa aja kamu, muji masakan mama. Makasih ya sayang, kalau enak ayook dilanjutin makannya," Bu Laura berkata dan dijawab anggukan kepala Rania, karena sedang lahap dengan cumi saus tiram buatan mamanya.

"Ia sayang kamu benar, Mama emang terbaik,"

Pak William nggak mau kalah, ikutan muji isterinya, yang akhirnya malah buat Bu Laura malu-malu eheheheh.

"Oyah sayang, gimana sekolahnya?" tanya Pak William.

"Baik Pa, lancar jaya," Rania menjawab pertanyaan papanya.

"Baguslah kalau gitu."

"Oyah Ma, liburan nanti kita ke puncak ya," Pak William mengusulkan.

"Puncak Pa? Hore," Rania yang senang sekali sampaii tersedak sama makanan... "Uhuk-uhuk."

"Makanya sayang makan pelan-pelan. Nih minum dulu," Bu Laura memberikan segelas air untuk Rania yang langsung ia teguk sampaii habis.

"Hahahahah," papanya menertawakan Rania.

"Ia sayang, nanti kita liburan bersama ya, ke puncak, di sana kan ada villa yang baru Papa beli itu."

"Ia Pa, nanti kita kesana. Nia, kamu nanti siap-siap ya, kan bentar lagi liburan semester," kata Bu Laura.

"Ia Ma... Nia senang banget, bisa liburan sama Mama sama Papa. Tapi Ma, Nia boleh nggak ajak sahabat Nia, Lany sama Rosa?"

"Boleh dong sayang, ia kan Ma?" Pak William bertanya pada isterinya.

"Ia sayang, boleh apa sih yang nggak buat kesayangan mama sama papa," jawab Bu Laura.

"Makasih Ma Pa. Love you."

"Love you more sayang," balas mama dan papanya.

Selesaii makan, bibi membereskan meja makan, Rania, mama dan papanya duduk sambil nonton TV di ruang keluarga sambil chat-chatan di group somplak..

Sampai tidak terasa sudah jam 9 malam, ia pamitan sama mama dan papanya untuk masuk kamar dan beristirahat..

"Pa Ma, Nia masuk kamar ya, dah ngantuk ni."

"Ia sayang, istirahat yang nyenyak ya, night sayang," kompak Papa dan Mama.

Rania mencium pipi mama dan papanya lalu berjalan menaiki tangga ke lantai 2 rumahnya, ya karena kamar Rania berada di lantai 2, tidak jauh dari kamar mama dan papanya, sedangkan bibi dan Pak Mamat, kamar mereka di lantai satu ...

Hooooaaammmm....

Rania masuk kamar, dengan memegang Hp, satu yang belum ia sadari, ada sesuatu di kamarnya, mungkin karena ia sudah sangat ngantuk...

Rania merebahkan badan di kasur, ia menarik selimut dan tidak lama ia sudah menembus alam mimpi...

Di alam mimpinya Rania berada di suatu tempat yang sangat asing baginya, ia tidak tau di mana, tapi tempat ini sangat indah...

Ada begitu banyak jenis bunga di sini, tapi yang menarik perhatiannya adalah, di tengah-tengah bunga di sana ada pohon ara, dan di sana ada seseorang, ya seseorang yang sedang membelakangi Rania.

Si tukang kepo, siapa lagi kalau bukan Rania, heheheheh. Rania melangkah mendekati pohon tersebut, semakin dekat-semakin dekat, dan ia juga semakin jelas melihat siapa yang di sana.

Ya di sana ada seseorang, tapi ia belum tau siapa itu, yang jelas dia seorang nenek-nenek.

...Masih di alam mimpi...

"Hallo Nek, permisi. Maaf kalau boleh tau, saya di mana sekarang ya Nek?"

Nenek yang disapa Rania berbalik, dan dia tersenyum pada Rania. Tak terasa air mata Rania jatuh mungkin karena ia sangat merindukan sosok seorang nenek.

Ya tidak salah lagi, dia adalah nenek Rania, nenek yang sangat Rania rindukan, yang dipanggil Tuhan, saat usia Rania masih 6 bulan.

"Nenek, hiks hiks," Rania menangis dan memeluk neneknya.

"Hallo cucu nenek yang cantik, jangan menangis sayang, nenek sangat bahagia di sini, nenek ke sini ingin menemui mu, ada sesuatu yang harus nenek jelaskan padamu sayang," ucap neneknya sambil mengelus rambut Rania.

Rania menghapus air matanya..

"Ada apa Nek, apa yang mau Nenek sampaikan pada Nia?"

"Sayang, kamu masih pakai gelang yg nenek kasih kan, gelang itu sebagai tanda bahwa nenek sangat menyayangi mu. Dengan gelang itu, nenek bisa menjaga kamu."

"Maksud Nenek menjaga ku seperti apa Nek, aku tidak paham," Rania bertanya masih dengan sesegukan, karena menangis.

"Ketika kamu memakai gelang yang nenek kasih, maka penjaga nenek akan selalu bersama mu sayang, karena itu nenek berpesan, jangan pernah lepaskan gelang itu dari tangan mu, apa kamu paham cucu ku?"

"Ia Nek, Nia paham. Tapi siapa penjaga Nia Nek?" Rania bertanya lagi.

"Nanti kamu akan mengetahuinya sayang, pesan nenek jangan lupa berdoa pada Tuhan, agar Nia selalu kuat ngehadapin semuanya."

"Ia Nek, Nia akan selalu ingat pesan Nenek, Nia sayang sama Nenek," Rania berucap sambil memeluk neneknya lagi

"Nenek juga sayang sama Nia, sekarang Nia balik ya, nenek akan selalu ada bersama kamu sayang di hati kamu."

Perlahan neneknya menghilang dari hadapan Rania, Rania menangis tersedu-sedu, karena ia tidak akan bertemu lagi sama neneknya.

....Dunia Nyata ....

Huuuuuhhh...!

Apa itu tadi, mimpi tapi sepertinya nyata, tiba-tiba Rania teringat neneknya dan lagi-lagi ia menangis.

Rania melihat jam sudah menunjukkan pukul 02 dini hari, tapi belum juga aku menarik selimut tiba-tiba ada yang memanggil ku.

Niaa .. Niaa.. Niaa...

Rania yang kebingungan mencari kesana kemari, saat putus asa tiba-tiba ia melihat siluet seorang ah bukan, sepertinya bukan manusia, bukan orang, tapi seperti kuciing..

No bukan kucing rupanya, t-tapi apa itu, ia bertanya pada dirinya sendiri..

Rania memutar badannya ke kanan dan ke kiri, dan..

aaaaaaaaaaaaa...

Apa itu, Rania berteriak, dan langsung menutup matanya dengan selimut.

"Nia, tenanglah aku tidak jahat, aku di sini akan menjaga mu atas perintah nenekmu sesuai mimpi mu."

Rania mengingat mimpinya yang baru saja ia alami, apa dia adalah penjaga yang dimaksud sang nenek.

Tapi kenapa bentuknya serigala, dengan mata biru yang memancarkan cahaya yang sangat cantik jika di lihat.

"Apa benar, kamu penjaga yang dimaksud Nenek?" Rania bertanya.

"Ia, aku di sini untuk menjaga mu, karena itu jangan takut, aku akan menjaga mu dari segala macam mara bahaya yang mungkin akan membuat mu kesusahan nanti, tenanglah Nia."

"I-ia. Terimakasih karena kamu mau menjaga ku, aku harus memanggil mu apa, Paman atau apa?"

"Panggil aku Paman Gala. Karena aku seekor serigala jantan."

"Ah, baiklah Paman Gala.. Kalau begitu, aku akan melanjutkan tidur ku, sudah subuh, besok aku harus bersekolah."

"Selamat tidur Nia."

Dan dia pun diam di samping tempat tidur Rania, walau masih merasa takut, tapi Rania usahakan matanya tertutup dan akhirnya ia bisa terlelap dalam tidurnya.

...----------------...

...Sampai sini dulu ya. Nanti lajut lagi..heheheh pegell juga ya ngetiknya.....

...Terimakasih ya, yang udah baca novel Nunna....

...Tuhan Yesus berkati....

...----------------...

Episodes
1 Mata Batin Ku ⊙.
2 Tentang Rosa
3 Gelisah
4 Penjaga Warisan Nenek
5 Memberitahu Lany
6 Cewek Penghuni Sekolah
7 Rosa Pindahan dan Sedikit Gangguan
8 Kak Dani
9 Memulai Penyelidikan Tentang Ningsih
10 Makhluk Menyeramkan Itu
11 Penyelidikan II
12 Diary Ningsih
13 Akhir Kisah Ningsih
14 Persiapan Menjelang Liburan
15 Holiday in Puncak
16 Penemuan Mayat Seorang Gadis
17 Orang Misterius
18 Menggagalkan Penculikan Wati
19 Ki Jarwo
20 Mencari Bukti
21 Penangkapan Ki Jarwo
22 Malam Terakhir di Villa [ Di Tembak ]
23 Sosok Hantu Faisal
24 Menyampaikan Pesan Hantu Faisal
25 Tembok Yang di Cakar.
26 Penguntit dan Sosok Anak Kecil
27 Dinner with kak Dani
28 Teror dan Kembali ke Sekolah
29 Makhluk Tanpa Kepala
30 Laki-laki Dari Masa Lalu
31 Teror Untuk Mama Laura
32 Menghadapi Makhluk Peneror
33 Serangga Pengganggu
34 Paket Misterius
35 Menjelaskan Pada Mama
36 Perencanaan Camping
37 Sosok Tuti yang Malang.
38 Menemui Sang Ibundanya Tuti
39 Ambisi Yang tak Pernah Padam
40 Rencana Licik Pak Teguh
41 Menyelesaikan Masalah Mimpi Buruk Sang Mama
42 Sedikit Peringatan Untuk Teguh
43 Pernyataan Cinta George
44 Pelet yang Gagal
45 Menemukan Petunjuk
46 Camping Hari Pertama
47 Ke Mall Bersama Nyonya Laura
48 Hilangnya Weny
49 Mencari Weny
50 Melawan Mrs G, dan Miss Wewe G, Penunggu Pohon Tua
51 Weny di Temukan
52 Api Unggun & Rencana Licik George
53 Surprise Dani untuk Nia
54 Kampus
55 Makhluk usil
56 Bunda Laura Hilang
57 Mendapat Petunjuk dari Aritana
58 Mencari Bunda Laura
59 Membebaskan Bunda Laura
60 Menjebak Teguh [ Akhir Kisah Teguh ]
61 Dinner Romantis Nia dan Dani
62 Kebahagiaan Nia
63 PENGUMUMAN
64 Cowok Populer di Kampus
65 Kejadian di Kampus Pagi Ini
66 Bertemu Pak Dosen di Bioskop
67 Gangguan Sosok penuh Dendam
68 Pertemuan Dua Keluarga, Calon Besan
69 Penyelidikan Tentang Santi Part 1
70 Penyelidikan part II
71 Penyelidikan Part III (Membuntuti Pak Rio)
72 Meringkus Pak Rio
73 Pertunangan Nia dan Dani ( End )
Episodes

Updated 73 Episodes

1
Mata Batin Ku ⊙.
2
Tentang Rosa
3
Gelisah
4
Penjaga Warisan Nenek
5
Memberitahu Lany
6
Cewek Penghuni Sekolah
7
Rosa Pindahan dan Sedikit Gangguan
8
Kak Dani
9
Memulai Penyelidikan Tentang Ningsih
10
Makhluk Menyeramkan Itu
11
Penyelidikan II
12
Diary Ningsih
13
Akhir Kisah Ningsih
14
Persiapan Menjelang Liburan
15
Holiday in Puncak
16
Penemuan Mayat Seorang Gadis
17
Orang Misterius
18
Menggagalkan Penculikan Wati
19
Ki Jarwo
20
Mencari Bukti
21
Penangkapan Ki Jarwo
22
Malam Terakhir di Villa [ Di Tembak ]
23
Sosok Hantu Faisal
24
Menyampaikan Pesan Hantu Faisal
25
Tembok Yang di Cakar.
26
Penguntit dan Sosok Anak Kecil
27
Dinner with kak Dani
28
Teror dan Kembali ke Sekolah
29
Makhluk Tanpa Kepala
30
Laki-laki Dari Masa Lalu
31
Teror Untuk Mama Laura
32
Menghadapi Makhluk Peneror
33
Serangga Pengganggu
34
Paket Misterius
35
Menjelaskan Pada Mama
36
Perencanaan Camping
37
Sosok Tuti yang Malang.
38
Menemui Sang Ibundanya Tuti
39
Ambisi Yang tak Pernah Padam
40
Rencana Licik Pak Teguh
41
Menyelesaikan Masalah Mimpi Buruk Sang Mama
42
Sedikit Peringatan Untuk Teguh
43
Pernyataan Cinta George
44
Pelet yang Gagal
45
Menemukan Petunjuk
46
Camping Hari Pertama
47
Ke Mall Bersama Nyonya Laura
48
Hilangnya Weny
49
Mencari Weny
50
Melawan Mrs G, dan Miss Wewe G, Penunggu Pohon Tua
51
Weny di Temukan
52
Api Unggun & Rencana Licik George
53
Surprise Dani untuk Nia
54
Kampus
55
Makhluk usil
56
Bunda Laura Hilang
57
Mendapat Petunjuk dari Aritana
58
Mencari Bunda Laura
59
Membebaskan Bunda Laura
60
Menjebak Teguh [ Akhir Kisah Teguh ]
61
Dinner Romantis Nia dan Dani
62
Kebahagiaan Nia
63
PENGUMUMAN
64
Cowok Populer di Kampus
65
Kejadian di Kampus Pagi Ini
66
Bertemu Pak Dosen di Bioskop
67
Gangguan Sosok penuh Dendam
68
Pertemuan Dua Keluarga, Calon Besan
69
Penyelidikan Tentang Santi Part 1
70
Penyelidikan part II
71
Penyelidikan Part III (Membuntuti Pak Rio)
72
Meringkus Pak Rio
73
Pertunangan Nia dan Dani ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!