Tiga Sahabat Dan Dunia Lain
...Hay semuanya...
Pembaca kesayangan, yang mungkin lewat dan melihat novel ini ... Dibaca yah, beri aku dukungan, jika masih banyak kekurangan, maka maafkan author ya.
...The author loves you all....
...----------------...
AWAL DARI SEMUANYA..
Hay perkenalkan, namanya Rania, ia biasa dipanggil Nia. Rania anak tunggal dari papa dan mamanya..
Rania sekarang berusia 17 tahun, ia kelas X SMK Negeri 1 Sabu Barat.
Harii ini Rania sudah siap mau ke sekolah, ia ke sekolah diantar sama supirnya yaitu Pak Mamat..
Terdengar suara mamanya memanggil Rania dari ruang makan ..
"Nia, udah siap belum? makan dulu nak."
"Ia Ma, ini udah siap kok."
Rania keluar dari kamar dengan menuruni anak tangga satu/satu hingga sampai ke ruang makan, di sana sudah ada papa dan mamanya yang memulai sarapan.
"Hay Ma Pa, Selamat pagi," Ni berucap dengan senyum ceria di pagi hari.
"Hay sayang, kesayangan papa, udah siap sekolah?"
"Udah dong Papa ku sayang."
"Udah-udah makan dulu sarapannya biar nggak telat," kata mamanya pada Nia.
Rania pun memulai sarapannya, hingga saatnya ia berangkat ke sekolah.
"Ma Pa, Nia berangkat sekarang ya."
Rania mencium pipi mama dan papanya lalu keluar dan mencari Pak Mamat, yang pastinya sudah stay di mobil untuk mengantarkan Rania ke sekolah..
"Pagi non Nia, sudah siap? Mau jalan sekarang?"
"Pagi Pak Mamat, ia jalan sekarang Pak, biar nggak telat heheh."
Pak Mamat mengemudikan mobil dengan kecepatan standar, jarak rumah dengan sekolah lumayan dekat, ditempuh dengan mobil sekitar 20 menitan ..
Di pertengahan jalan menuju sekolah, Rania melihat seorang nenek sedang berusaha untuk menyebrang, ia berniat membantunya, dan Rania pun menyuruh Pak Mamat berhenti.
"Pak .. Stopp."
Ciiiitttt...
"Ada apa Non, ngagetin Pak Mamat saja."
"hehehe, bentar ya Pak."
Ternyata Rania membuat pakaian Mamat kaget dan ngerem mendadak, lalu ia hanya cengar-cengir saja dan keluar dari mobil untuk menghampiri nenek tersebut....
"Hallo Nek, selamat pagi," Rania menyapa nenek yang mau dibantunya.
"Mari Nek, saya bantu ke sebrang."
Rania membantu nenek itu menyebrangi jalan dengan selamat.
"Nek, sekarang udah di seberang jalan, rumah Nenek di mana, mau saya antar?"
"Tidak usah Cu, rumah nenek nggak jauh kok dari sini. Terimakasih ya sudah bantu nenek menyebrang."
"Ia Nek, sama-sama, yaudah saya lanjut ke sekolah dulu ya Nek, syallom Nek."
Rania berpamitan dan hendak kembali ke mobil menemui Pak Mamat, tapi nenek yang ditolongnya memanggil Rania lagi.
"Cu, ini untuk kamu, sebagai rasa terimakasih nenek."
"Nggak usah Nek, aku ikhlas."
"Terimalah Cu, agar nenek tenang."
Rania bingung harus bagaimana, terpaksa ia terimah saja gelang pemberian sang nenek, agar selesai dan ia bisa lanjut ke sekolah, biar nggak telat.
Rania kembali berpamitan dan melanjutkan langkah kakinya ke mobil. Setelah sampai mobil, Rania menoleh untuk melihat sang nenek, tapi sudah tidak ada lagi di sana, ia pun heran. Kok cepat sekali ngilangnya?
Tapi ya sudahlah, mungkin si nenek udah jalan ke rumahnya, Rania melanjutkan perjalanan hingga sampaii ke sekolah.
"Makasih ya Pak."
"Ia, sama-sama Non, bapak pamit ya Non, nanti bapak jemput kalau Non udah kelar sekolahnya."
"Ok Pak."
Rania memasuki halaman sekolah, sudah banyak murid yang datang, ia langsung menuju kelasnya yaitu kelas X B.
Rania menuju tempat duduknya, meletakan tas di meja kemudian ia mengeluarkan gelang yang diberikan nenek tadi.
Cantik juga, simple tapi enak aja gitu di liat, langsung saja ia pakai gelangnya ditangan.
"Wah gelang baru ya, diliatin mulu keknya dari tadi," ucap Lany.
Ya, dia sahabat baik Rania, tukang makan yang somplak, siapa lagi kalau bukan Lany. Lany teman baik Rania, mereka sudah berteman sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar..
Jadi ya, keduanya sudah sangat dekat.
"Hhahhaa ia dong, gelang baru, wkwkwkw."
"Sombong amat."
Lalu kami berdua kompak aja ketawa..
Ting Ting Ting ...
Bel tanda pelajaran dimulai berbunyi, artinya sebentar lagi Bu Naema akan masuk, dan membawakan pelajaran bahasa indonesia.
"Pagi anak-anak."
"Pagi Bu," satu kelas kompak menjawab salam Bu Naema.
"Nah hari ini ada anak baru di kelas kita, pindahan dari SMK Nusantara."
"Wah, ada anak baru, cantik, lumayan sih, tapi masih cantikan Nia."
Ya begitulah anak-anak berkomentar, terlebih para lelaki....
"Perkenalkan diri kamu."
"Hay semua, perkenalkan nama saya Rosa, semoga kita bisa berteman dan belajar dengan baik ya, terimakasih."
Namanya Rosa, dia anaknya lebih pendek dari Rania, rambutnya panjang dan kulitnya hitam manis.
"Yaudah, kamu silahkan duduk di bangku kosong di sebelahnya Nia dan Lany."
"Baik bu."
"Ok anak-anak kita mulai pelajaran kita hari ini."
Bu Naema memulai pelajaran bahasa indonesia, pelajaran sangat membosankan, tapi tetap mereka semua mengikuti proses pembelajaran dengan baik, hingga Bu Naema selesai dan keluar dari kelas...
"Hay, aku Nia."
"Aku Lany."
"Hay Nia, hay Lany, aku Rosa."
Rania dan Lany mengajak Rosa berkenalan, sebelum pelajaran selanjutnya dimulai.
Pelajaran selanjutnya matematika dan Pak Rudi sudah masuk kelas, dan kembali mereka mulai tertib mengikuti pembelajaran.
Mata pelajaran matematika selesai dengan berbunyinya bel tanda istirahat.
Ting tong ting tong...
"Nia, ke kantin yuk."
Lany, ya si tukang makan mengajak Rania ke kantin.
"Ok, ajak Rosa sekalian," Rania berjalan ke arah Rosa.
"Ros, ke kantin yuk."
"Aku boleh ke kantin sama kalian?"
"Boleh dong, ayookk."
Rania, Lany dan Rosa berjalan ke kantin, di kantin anak-anak sudah sibuk memesan makanan dan minuman, kantin lumayan ramai, mereka bertiga mencari meja kosong..
"Nah, itu meja kosong di sana, Lany kamu pesenin ya, aku bakso sama es teh aja, Ros kamu apa?"
"Samain aja Nia."
"Ok, aku pesenenin dulu ya, kamu sama Nia tunggu aja di meja," ucap Lany.
Lany langsung meluncur ke barisan anak-anak yang sedang mengantri makanan .
Rania dan Rosa menuju ke meja dan duduk dengan tenang sambil memainkan Handphone dan menunggu Lany membawakan makanan mereka.
"Ros, kamu di sini tinggal sama siapa?"
"Aku di sini ngekos Nia."
"Oh, di mana Ros?"
"Di Jalan Palapa."
"Wah, dekat dong sama rumah gue, kapan-kapan main ya ke rumah, Lany juga sering kok main di rumah."
"Ia Nia, nanti kalau aku sempat, aku ke rumah kamu."
Tak Lama Lany datang dengan bakso pesanan mereka bertiga.
"Yuhuuu, ini baksonya guys, yuk dimakan."
"Makasih ya Lan," Rania dan Rosa kompak ngucapin terimakasih ke Lany .
"Sama-sama, santai aja."
Mereka pun makan dengan tenang, hingga netra mata Rania menangkap bayangan di pojokan kantin, lama-lama makin jelas, dan itu adalah seorang perempuan seumuran mereka.
Tapi Rania nggak tau itu siapa, dia hanya diam dan menunduk di sana....
...----------------...
...Terimakasih udah baca Novelnya author....
Jangan bosan ya, jangan lupa dukung author selalu ya guys .
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Yeni Mariyati
hai....hai....seru nich ceritanya
2022-03-07
0
Mamah Enok
nyimak dulu ya thor
2022-02-07
0
Bidadarinya Sajum Esbelfik
haayyy.. nyimak dulu ya thor.. 💪💪💪
2022-02-06
0