Rencana Lasmana Pandya.

"Ini...," decak kagum Lasmana Pandya sambil memperhatikan tubuhnya yang terbalut armor Geni Danyang.

Swoooooosh! Swoooooosh! Namun setelah itu, Lasmana Pandya membelalakan matanya melihat kedua senjata legendaris yang menempel ditubuhnya bersinar dan melayang diatas langit alam mimpinya.

"Setidaknya penerus kita kali ini tidak sebodoh Joko Dwi Permana bangka itu," ucap suara lelaki dari wujud Geni Danyang yang melayang diatas langit.

"Benar kakang, lihatlah aku rasa pemuda ini sejenius pemilik awal pusaka yang kita tinggali ini," balas suara wanita yang tak lain pedang Sangka Geni melayang disamping Geni Danyang.

Lasmana Pandya terkejut, namun ia kini hanya bisa diam melihat kedua pusaka tersebut yang sedang membicarakan sesuatu.

"Hei pemuda bodoh! Sekarang kau adalah majikanku, jadi..., " ucap terpotong Geni Danyang.

"Kau mengatakan aku majikanmu, tapi...," balas Lasmana Pandya sambil menatap tajam Geni Danyang.

Geni Danyang yang merasa bersalah, dan tentunya tidak sepantasnya mengatakan yang ia katakan sebelumnya hanya terdiam.

"Nak siapa namamu?" tanya Pedang Sangka Geni.

"Namaku Lasmana Pandya," jawab Lasmana Pandya hangat.

"Hem, baiklah ... Karena kini kamu adalah majikan kami, dan tentunya melihat ranah Kultivasimu yang rendah itu, membuatmu tak bisa menggunakan wujud sebenarnya kami berdua, jadi aku harap Anda bisa segera naik tingkat segera tuan muda," ucap suara wanita Pedang Sangka Geni dan merubah panggilannya.

Lasmana Pandya mengangguk, setelah itu ia menatap Geni Danyang yang hanya bisa terdiam.

"Baiklah, terimakasih aku harap kalian bisa bekerja sama denganku nanti."

"Baik tuan muda!" jawab keduanya kompak.

Swuuuuush! Tiba tiba roh Lasmana Pandya kembali ketubuh aslinya, perlahan matanya terbuka dan mengejutkan semua orang yang ada didalam kamarnya.

"Anakku...," ucap pelan Prabu Panca Driya sambil memeluk Lasmana Pandya dengan wajah kekhawatirannya.

"Ayah...," balas pelan Lasmana Pandya.

Jendral Bumi Kerta serta tiga Jendral Kerajaan Sangsakerta yang juga mengkhawatirkan keadaan Lasmana Pandya akhirnya bernafas lega. Namun berbeda dengan Banyu yang merasakan aura yang ia kenali merembes dari tubuh Lasmana Pandya.

"A-aura ini...," ucap pelan Banyu namun ia tersadar bahwa ucapannya terdengar oleh para Jendral dan Prabu Panca Driya.

"Banyu, apa maksudmu?" tanya Prabu Panca Driya heran.

Banyu hanya diam namun ia segera mendekat kearah Lasmana Pandya, dan langsung memeriksa nadi Lasmana Pandya, seketika raut wajahnya menjadi gembira.

"Banyu kenapa wajahmu sangat gembira?" tanya Prabu Panca Driya.

Banyu yang sudah memastikannya bahwa dua pusaka legendaris ada didalam tubuh Lasmana Pandya hatinya sangat gembira, namun ia kini menatap kearah Prabu Panca Driya dengan serius.

"Yang Mulia..," saat akan menjelaskan tiba tiba Prabu Panca Driya memotong ucapannya.

"Haiiish! Kakang, sudah kukatakan berapa kali panggil saja namaku seperti biasanya," gerutu Prabu Panca Driya.

Sambil melirik empat Jendral yang ada di ruangan itu, Banyu kembali menatap Prabu Panca Driya.

"Hemm, Jendral kalian keluarlah dan jangan ada yang memasuki ruangan ini selain perintahku," ucap Prabu Panca Driya yang mengerti akan tatapan Banyu.

"Baik Yang Mulia! " ucap keempat Jendral kerajaan kemudian keluar dari ruangan.

Setelah keluar, Banyu kemudian memasang mantra formasi disegala sudut ruangan tersebut dengan cepat.

"Kakang kamu! " ucap terkejut Prabu Panca Driya.

Banyu menghela napas sejenak, kemudian ia menatap Lasmana Pandya yang kebingungan, dan berganti menatap Prabu Panca Driya dengan serius.

"Kakang aku punya kabar baik."

Banyu menjelaskan apa yang ia rasakan dari rembesan dua aura pusaka legendaris tertanam ditubuh Lasmana Pandya. Lasmana Pandya yang mendengarkannya hanya bisa terdiam. Berbeda dengan Prabu Panca Driya yang tiba tiba merubah wajahnya menjadi khawatir.

"Meskipun ini adalah kabar yang sangat baik, tapi...," ucap pelan Prabu Panca Driya sambil melirik anaknya.

"Kakang aku tau apa yang kamu pikirkan," balas Banyu kemudian mengeluarkan kitab penyamar aura yang dulunya dimiliki oleh Joko Dwi Permana guru mereka.

"Pandya, pahami dan pelajarilah kitab ini, dengan menggunakan kitab ini, aku rasa ini sangat berguna untukmu," ucap Banyu memberikan kitab penyamar aura.

Lasmana Pandya mengangguk, kemudian ia mencoba mengeluarkan dua pusaka legendaris yang ada didalam tubuhnya setelah ayahnya tiba tiba meminta Lasmana Pandya untuk memperlihatkannya.

Meskipun ia sendiri tidak tahu caranya, dengan segala akal ia mencobanya, namun ternyata apa yang ia lakukan hanyalah sia sia belaka, selama dua puluh menit mencoba Lasmana Pandya benar benar tak bisa menggunakannya.

"Ayah...," ucap pelan Lasmana Pandya yang merasa mengecewakan harapan ayahnya.

"Nak tenanglah aku rasa kamu perlu mempelajarinya."

Lasmana Pandya mengangguk, namun ia teringat akan ucapan dua roh di kedua pusaka legendaris didalam tubuhnya.

"Aku harus menjadi kuat untuk membuktikannya pada ayah dan pamanku," gumam Lasmana Pandya.

Banyu dan Prabu Panca Driya yang sedang melamun memikirkan cara untuk melihat dua pusaka yang sangat lama mereka tidak lihat terus berpikir keras.

"Jika tidak bisa, maka kita juga tidak bisa memaksakannya," gumam Prabu Panca Driya kemudian menatap Banyu.

"Hahaha jangan berkecil hati monster kecilku, suatu saat nanti aku rasa kamu bisa menggunakan dua pusaka legendaris itu," hibur Banyu yang tiba tiba melihat raut wajah lesu Lasmana Pandya.

Namun tebakan Banyu dan Prabu Panca Driya salah, Lasmana Pandya kini memikirkan cara untuk naik tingkat yang lebih tinggi agar bisa menggunakan kedua pusaka yang ada didalam tubuhnya.

"Bu-bukan itu paman, ta-tapi apakah Ayah dan Paman memiliki sumber daya yang dapat menaikan tingkat Kultivasiku ... Karena bagaimanapun Pandya ingin mengikuti jejak Paman dan Ayah untuk mengusir para penjajah di tanah Jawa ini," ucap jelas Lasmana Pandya.

Mendengar ucapan Lasmana Pandya, Banyu, dan Prabu Panca Driya saling pandang sejenak, helaan nafas mereka lakukan sambil menatap lekat Lasmana Pandya.

"Nak, saat ini kerajaan ini sangatlah miskin, karena tiap detik semua sumber daya yang ada ditanah jawa mulai dicuri oleh Kultivator asing, karena itu sampai saat ini kita tidak bisa mencari sumber daya secara bebas untuk memperkuat kekuatan Kerajaan," ucap Prabu Panca Driya.

Tadinya Lasmana Pandya yang sangat berharap akan diberikan sumber daya oleh ayah dan kedua pamannya tiba tiba kembali terlihat lesu.

"Baik ayah ... Ta-tapi apakah aku...," ucap pelan Lasmana Pandya.

"Tidak, kamu tidak diijinkan mencari sumber daya sendiri," potong Prabu Panca Driya.

Mendengar jawaban ayahnya, tiba tiba Lasmana Pandya hanya bisa menghela napasnya.

"Baiklah...," ucap Lasmana Pandya lesu.

Ayah serta pamannya akhirnya meninggalkan Lasmana Pandya didalam kamarnya, mereka berdua yang telah sepakat untuk mencarikan sumber daya secara diam diam untuk Lasmana Pandya segera menuju aula istana.

Kepergian ayah dan pamannya, membuat Lasmana Pandya yang merasa selalu bergantung kepada mereka hanya bisa menghela napas panjang.

"Sepertinya aku harus pergi secara diam diam dari Kerajaan ini...," ucap pelan Lasmana Pandya.

Terpopuler

Comments

ZeeAulia

ZeeAulia

lanjutkan

2022-01-13

3

Muchtar Albantani

Muchtar Albantani

diam

2022-01-11

4

lihat semua
Episodes
1 Prolog, tamu tak diundang.
2 Pertumpahan Darah.
3 Lasmana Pandya.
4 Takdir
5 Rencana Lasmana Pandya.
6 Petualangan pertama
7 Berusaha naik tingkat
8 Kota Purwosari
9 Membunuh
10 DUNIA PEMBUNUH
11 Dunia Pembunuh 2
12 Naik tingkat secara ekstrem
13 Pembantaian
14 Awal mula menyinggung kerajaan Bai Shi.
15 Masalah dikota Sikapat.
16 Yang Lie
17 Telur Hewan Suci
18 Pertempuran ditengah hutan
19 Wajah tampan dibalik topeng hitam.
20 Ketua Bandit Gunung VS Lasmana Pandya
21 Kejanggalan dikota Larangan.
22 Memulai Rencana
23 Lasmana Pandya VS Wu Ling.
24 Satu lawan Dua
25 Satu lawan Dua[2]
26 Diagram Kuno
27 Sejarah Jutaan tahun lalu.
28 Dugaan Kamandaka
29 Menjadi murid Kamandaka.
30 Monster cilik
31 Tantangan Kerajaan Bai Shi
32 Undangan Padepokan Gajah Mada
33 Bao Yun yang arogan.
34 Empat tetua Padepokan Gajah Mada
35 Mempermainkan tiga tetua.
36 Menyinggung Padepokan Gajah Mada.
37 Gunung Kidul
38 Sena Vs Naga Bumi.
39 Naga Bumi menyerah
40 Pedang Ganda tingkat Dewa, Pedang Darah, dan Pedang Suci.
41 Munculnya Zhou Botong
42 Langit tingkat Dua, Kota Banyu Biru.
43 Bumi Arta membuat kekacauan.
44 Bumi Arta membuat kekacauan 2
45 Lima penakluk hewan iblis.
46 Naga Air penghuni Danau Sunyi
47 Naga Air 1 ( Yue Xhie)
48 Yue Xhie
49 Peperangan dimulai
50 Kesalah pahaman.
51 Keputusan Sena dan Ying Lian.
52 Kamandaka VS Dewa Siluman.
53 Kamandaka VS Dewa Siluman 2
54 Wajah tanpa dosa.
55 Kematian dua anak Jendral Tapak Dewa.
56 Pertempuran 1
57 Pertempuran 2
58 Pertarungan 3
59 Lembah Obat, Dewa Obat.
60 Surgawi Empat
61 Berlatih
62 Kebrutalan Jendral Tapak Dewa.
63 Lasmana Pandya VS Jendral Tapak Dewa 1.
64 Lasmana Pandya Vs Jendral Tapak Dewa 2.
65 Peperangan 1.
66 Peperangan 2.
67 Peperangan 3. Tidak tahu terimakasih.
68 Perang 4. Katak terjebak didalam sumur.
69 Peperangan 5
70 Mendirikan kerajaan Sangsakerta kembali
71 Siluman Buntel
72 Tiba diwilayah Kekaisaran Hong.
73 Rencana Lasmana Pandya.
74 Hong Dao.
75 Berburu
76 Hong Xiao
77 Gunung Yin.
78 Api Yin Dao
79 Glory Tingkat Lima.
80 Raja She Pian penguasa Hutan Gelap.
81 She Pian Ragu
82 Melanjutkan perjalanan
83 Perjuangan menuju titik cahaya
84 Kabur 1.
85 Takdir Yang Menentukan.
86 Iblis Hati.
87 Hong Xiao terbangun
88 Shu Yin kembali Ke Klan.
89 Rencana memperkeruh suasana
90 Dua bidadari kematian.
91 Lasmana Pandya Vs She Long
92 Lasmana Pandya VS She Long 2.
93 Menjadi pengikut Ku atau mati.
94 Bertemu Shu Yin
95 Pertiwi
96 Lembah Racun
97 Misi menyelamatkan tahanan
98 Lasmana Pandya vs Kabeh
99 Kau kira kau dapat membunuhku dengan mudah?
100 Jendral Cheng.
101 Munculnya Pertiwi.
102 Aku bangkit
103 Pertarungan sengit 1.
104 Gunung Lijin
105 Rencana membunuh Dewa Racun. Zhou Huan kakak Zhou Botong.
106 Penyerangan 1.
107 Pertarungan
108 Pertarungan 2.
109 Tersisa Yun Lang.
110 Kemunculan Yang Lie.
111 Meledakan diri, hilangnya Yang Lie.
112 Kabar buruk
113 Prasejarah Tanah Jawa yang tidak diketahui oleh siapapun.
114 Kegigihan Lasmana Pandya.
115 Menyatu dengan iblis hati
116 Pertarungan seimbang
117 Keberhasilan menggabungkan iblis jiwa.
118 Datangnya She Wang yang ingin membalas dendam.
119 Pertempuran sengit 1.
120 Pertempuran sengit 2.
121 Perang yang tak seimbang
122 Munculnya Kaisar Yang Lin.
123 Lasmana Pandya Vs Yang Lin
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Prolog, tamu tak diundang.
2
Pertumpahan Darah.
3
Lasmana Pandya.
4
Takdir
5
Rencana Lasmana Pandya.
6
Petualangan pertama
7
Berusaha naik tingkat
8
Kota Purwosari
9
Membunuh
10
DUNIA PEMBUNUH
11
Dunia Pembunuh 2
12
Naik tingkat secara ekstrem
13
Pembantaian
14
Awal mula menyinggung kerajaan Bai Shi.
15
Masalah dikota Sikapat.
16
Yang Lie
17
Telur Hewan Suci
18
Pertempuran ditengah hutan
19
Wajah tampan dibalik topeng hitam.
20
Ketua Bandit Gunung VS Lasmana Pandya
21
Kejanggalan dikota Larangan.
22
Memulai Rencana
23
Lasmana Pandya VS Wu Ling.
24
Satu lawan Dua
25
Satu lawan Dua[2]
26
Diagram Kuno
27
Sejarah Jutaan tahun lalu.
28
Dugaan Kamandaka
29
Menjadi murid Kamandaka.
30
Monster cilik
31
Tantangan Kerajaan Bai Shi
32
Undangan Padepokan Gajah Mada
33
Bao Yun yang arogan.
34
Empat tetua Padepokan Gajah Mada
35
Mempermainkan tiga tetua.
36
Menyinggung Padepokan Gajah Mada.
37
Gunung Kidul
38
Sena Vs Naga Bumi.
39
Naga Bumi menyerah
40
Pedang Ganda tingkat Dewa, Pedang Darah, dan Pedang Suci.
41
Munculnya Zhou Botong
42
Langit tingkat Dua, Kota Banyu Biru.
43
Bumi Arta membuat kekacauan.
44
Bumi Arta membuat kekacauan 2
45
Lima penakluk hewan iblis.
46
Naga Air penghuni Danau Sunyi
47
Naga Air 1 ( Yue Xhie)
48
Yue Xhie
49
Peperangan dimulai
50
Kesalah pahaman.
51
Keputusan Sena dan Ying Lian.
52
Kamandaka VS Dewa Siluman.
53
Kamandaka VS Dewa Siluman 2
54
Wajah tanpa dosa.
55
Kematian dua anak Jendral Tapak Dewa.
56
Pertempuran 1
57
Pertempuran 2
58
Pertarungan 3
59
Lembah Obat, Dewa Obat.
60
Surgawi Empat
61
Berlatih
62
Kebrutalan Jendral Tapak Dewa.
63
Lasmana Pandya VS Jendral Tapak Dewa 1.
64
Lasmana Pandya Vs Jendral Tapak Dewa 2.
65
Peperangan 1.
66
Peperangan 2.
67
Peperangan 3. Tidak tahu terimakasih.
68
Perang 4. Katak terjebak didalam sumur.
69
Peperangan 5
70
Mendirikan kerajaan Sangsakerta kembali
71
Siluman Buntel
72
Tiba diwilayah Kekaisaran Hong.
73
Rencana Lasmana Pandya.
74
Hong Dao.
75
Berburu
76
Hong Xiao
77
Gunung Yin.
78
Api Yin Dao
79
Glory Tingkat Lima.
80
Raja She Pian penguasa Hutan Gelap.
81
She Pian Ragu
82
Melanjutkan perjalanan
83
Perjuangan menuju titik cahaya
84
Kabur 1.
85
Takdir Yang Menentukan.
86
Iblis Hati.
87
Hong Xiao terbangun
88
Shu Yin kembali Ke Klan.
89
Rencana memperkeruh suasana
90
Dua bidadari kematian.
91
Lasmana Pandya Vs She Long
92
Lasmana Pandya VS She Long 2.
93
Menjadi pengikut Ku atau mati.
94
Bertemu Shu Yin
95
Pertiwi
96
Lembah Racun
97
Misi menyelamatkan tahanan
98
Lasmana Pandya vs Kabeh
99
Kau kira kau dapat membunuhku dengan mudah?
100
Jendral Cheng.
101
Munculnya Pertiwi.
102
Aku bangkit
103
Pertarungan sengit 1.
104
Gunung Lijin
105
Rencana membunuh Dewa Racun. Zhou Huan kakak Zhou Botong.
106
Penyerangan 1.
107
Pertarungan
108
Pertarungan 2.
109
Tersisa Yun Lang.
110
Kemunculan Yang Lie.
111
Meledakan diri, hilangnya Yang Lie.
112
Kabar buruk
113
Prasejarah Tanah Jawa yang tidak diketahui oleh siapapun.
114
Kegigihan Lasmana Pandya.
115
Menyatu dengan iblis hati
116
Pertarungan seimbang
117
Keberhasilan menggabungkan iblis jiwa.
118
Datangnya She Wang yang ingin membalas dendam.
119
Pertempuran sengit 1.
120
Pertempuran sengit 2.
121
Perang yang tak seimbang
122
Munculnya Kaisar Yang Lin.
123
Lasmana Pandya Vs Yang Lin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!