Part 3

Waktu begitu cepat berlalu, saat ini Dara sudah naik kelas 2 SMK dengan jurusan akuntansi.

Sementara Tia adik terbesar Dara, sudah berada di kelas 1 SMK jurusan informatika. Adik Dara si Teo telah bersekolah kelas 1 SD.

Mitapun telah berumur 4 tahun, sedang baby yang terakhir seorang laki laki. Saat ini sudah berumur 1 tahun. Baby boy diberi nama Romeo, dengan panggilan Meo.

Kerja sampingan Dara mengajar les privat masih terus berlangsung. Disekolah Dara juga ikut kegiatan sekolah yakni karate dan tekwondo.

Hubungan Dara dengan Setyo bukan lagi menjadi persahabatan. Tapi mereka telah menjadi sepasang kekasih .

Ya, saat baru beberapa bulan di kekas 1, Setyo mengungkapkan perasaanya pada Dara. Darapun menerima Setyo sebagai pacarnya.

Tepatnya Setyo itu adalah cinta pertama Dara.

Dara dan Setyo masih bisa membatasi hubungan pacaran mereka. Karena mereka masih merasa jika mereka masih sangat belia.

Tanpa Dara ketahui, saat ini Setyo mempunyai sebuah penyakit. Penyakit yang tak akan bisa di sembuhkan,yakni kanker otak stadium akhir.

"Mah pah, tolong jangan ceritakan penyakit Setyo pada Dara ya?? Dan ijinkan Setyo bahagia di masa masa terakhir hidup Setyo "pesan Setyo pada kedua orang tuanya. "

Orang tua Setyo memang telah mengetahui jika anaknya telah berpacaran dengan Dara. Orang tua Setyo tak ingin melarangnya, karena tak ingin membuat sedih Setyo.

Orang tua Setyo ingin membuat bahagia anaknya disisa umurnya yang menurut dokter telah di vonis cuma tinggal beberapa bulan lagi.

"Ya nak, kami tidak akan bercerita kok pada Dara "ucap mamah papah Setyo. "

Hari berganti hari, tak terasa berganti minggu, juga berganti bulan.

Dara merasa sangat bahagia dengan percintaannya. Karena kehadiran Setyo sangat berarti dalam hidupnya.

Ditengah hidup serba kekurangan, dimana Dara harus ikut banting tulang mencari nafkah untuk keluarganya.

Dara selalu mendapat suport dari Setyo .Setyo selalu mampu membuatnya tertawa ditengah kegetiran hidup Dara.

Namun sudah sebulan, bangku disebelah Dara kosong. Setyo tak masuk sekolah, namun Dara tak tahu apa penyebabnya.

Dara tak enak hati jika harus bertandang ke rumah Setyo. Namun hati Dara gelisah.

"Setyo, kamu kemana si?? Kok kamu ngilang gitu saja? "gerutu Dara dalam hati. "

Selagi asik melamunkan Setyo, Leonard menghampiri ke meja Dara. Dengan seenaknya duduk di meja.

"Heh, tumben loe diem??! Ga koar koar?! "tanya Leonard dengan sangat sinis. "

Dara sengaja tak ingin meladeni ucapan Leon, karena Dara lagi tak ingin ribut ribut.

Namun Leon tak berhenti mengusik Dara.

"Heh cupu, miskin.. loe budeg apa bisu hah??!!" bentak Leon kasar pada Dara. "

Sebenarnya Dara sudah sangat geram, sudah ingin rasanya menampar mulut Leon. Namun Dara selalu ingat pesan Setyo.

"Dara, ingatlah pesanku baik baik. Ada dan tak ada diriku, jadilah wanita seutuhnya. Janganlah kamu bersikap keras seperti seorang lelaki ."

Pesan Setyo tersebut terus saja terngiang di telinga Dara.

Dara bangkit dari duduknya, akan melangkah keluar dari kelas. Untuk menghindari ocehan kasar dari Leon.

Namun ketika Dara sedang melangkah, tiba tiba Leon mencengkeram lengan Dara.

"Heh cupu!! Mau lari kemana loe??!! "bentak Leon. "

Hingga hilang sudah kesabaran Dara. Dara yang sangat jago karate dan tekwondo, dengan mudah membalikkan posisi tangan yang sedang dicengkeram Leon.

Hingga Dara kini yang memelintir lengan Leon, memutar lengan Leon ke kebelakang punggung Leon sendiri.

Leon memekik kesakitan, memohon pada Dara untuk melepaskan pelintiran tangannya.

Namun Dara semakin menekannya, hingga Leon semakin merasa kesakitan.

"Dasar bego!!!Lepasin ga!! "bentak Leon. "

Dengan kasar Dara melepaskan cengkeraman tangannya, hingga Leon sampai terdorong terjerembab ke kursi.

Semua teman yang ada di kelas tersebut tertawa terbahak bahak melihat seorang Leon kalah sama seorang wanita.

Dara berlalu pergi tanpa ada senyum sedikitpun. Dara melangkahkan kaki menuju taman, dimana dirinya biasa duduk berdua dengan Setyo.

Bercanda ria dengan Setyo.

"Aku kangen kamu Tyo, kangen canda tawamu "gerutu Dara dengan mata berkaca kaca. "

Selagi asik melamunkan Setyo, datanglah Rendy. Yakni kaka kandung dari Setyo.

Rendy menghampiri Dara ,dan duduk di samping Dara.

"Kamu yang bernama Dara kan? "tanya Rendy menyelidik. "

"Iya saya Dara, anda siapa dan ada perlu apa? "Dara balik bertanya pada Rendy. "

"Ini ada titipan surat dari adikku Setyo "ucap Rendy memberikan sepucuk surat buat Dara."

Karena Dara tak memiliki ponsel sama sekali. Untuk sekolah saja susah cari biayanya, jika bukan karena mendapat bea siswa.

Hingga Dara di bebaskan dari semua biaya di sekolah. Itu juga karena rekomendasi dari bu Bety.

"Ka, Setyonya mana?? Kok sudah sebulan ga masuk sekolah?"tanya Dara penasaran. "

"Bacalah surat dari Setyo, agar kamu tahu dimana saat ini Setyo berada "jawab Rendy menyembunyikan kesedihannya. "

Perlahan Dara membuka lembar kertas surat dari Setyo.

Dara membaca perlahan demi perlahan, kata kata tulisan tangan dari Setyo.

Perlahan air mata Dara menetes di pipi. Tak kuasa membaca kelanjutan surat dari Setyo.

"Ka, jadi selama ini Setyo sakit?? Ka, sekarang dimana Setyo?? Antar Dara bertemu Setyo. Di rumah sakit mana Setyo di rawat ka?? "tanya Dara panjang lebar pada Rendy. "

Karena isi surat tersebut hanya mengatakan jika Setyo sedang sakit. Dan sakit parah yang tak bisa lagi di obati.

Setyo berpesan di dalam surat,jika suatu saat terjadi apa apa dengan dirinya. Ingatlah selalu pesannya.

Setyo meminta agar Dara tetap semangat menjalani hidupnya yang penuh cobaan.

Rendy bingung mau menjawab apa pada Dara. Namun Dara terus saja memaksa Rendy untuk memberitahukan dimana saat ini Setyo berada.

"Baiklah de, sepulang sekolah kaka tunggu ade di depan pintu gerbang sekolah ya. Kaka akan antar dimana saat ini Setyo berada "ucap Rendy tertunduk lesu mencoba menahan tangisnya. "

"Sudah ya de, kaka pulang dulu "pamit Rendy pada Dara. "

Seperginya Rendy, Dara kembali ke kelasnya.

"Setyo, kenapa selama ini kamu tak pernah cerita tentang sakitmu?? Kenapa kamu menyembunyikannya dariku?? Semoga saat ini kamu baik baik saja, dan lekas mendapatkan pengobatan supaya bisa sembuh "gerutu Dara sepanjang menuju kelasnya. "

Tak terasa jam yang ditunggu tunggu telah tiba. Dara lekas berlari ke pintu gerbang sekolah. Dimana Rendy telah menunggunya.

Dara sumringah karena akan bertemu kekasihnya yang sudah sebulan tak bertemu.

Namun Dara merasa heran, karena Rendy mengajak Dara ke sebuah pemakaman umum.

"Ka, katanya kita mau ketemu Setyo?? Kok malah ke makam? "tanya Dara menyelidik. "

"Sebentar saja de, habis ini pasti kamu bertemu Setyo "Ucap Rendy singkat. "

Disebuah makam yang basah, Rendy berhenti.

"De, ini Setyo disini "ucap Rendy mengguncang lengan Dara yang asik melihat kesekeliling makam. "

"Deg deg deg "

Dara menunduk melihat makam yang tanahnya masih basah. Dimana ada batu nisan bertuliskan nama kekasihnya Setyo.

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Terpopuler

Comments

Nadia Permata

Nadia Permata

thor baru jg bahagia...
udh sedih

2021-12-30

1

auliasiamatir

auliasiamatir

😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2021-12-15

1

Relung Awan

Relung Awan

😭 semangat up nya kak..

2021-12-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!