Kebetulan rumah bu Bety tak jauh dari rumah Dara. Hingga Dara tak perlu mengeluarkan uang untuk transportasi.
Dengan perasaan riang gembira, Dara melenggang pulang.Menunggu angkutan umum jurusan desanya.
Tak berselang lama, datanglah angkutan umum jurusan desanya. Dara segera naik, agar cepat cepat sampai di rumah. Untuk memberi kabar gembiranya pada orang tuanya.
Dara tak pulang bareng Tia, karena jam pelajaran lebih banyak Dara. Hingga Tia pulang terlebih dulu.
Tak berselang lama, Dara telah sampai di rumah. Namun Dara kaget, melihat ibunya sedang merintih kesakitan di sofa ruang tamu .
Dara langsung melepas tasnya dan segera mendekati ibunya.
"Bu, ibu kenapa?? Apa ibu akan melahirkan?? Yuk bu, Dara antar ibu ke rumah sakit "ucap Dara sambil mencoba mengangkat tubuh ibunya ."
"Aaduhhhh... sssttt.. jangan ke rumah sakit, ke bidan Yayuk saja yang dekat.. "ucap ibu Ranti merintih kesakitan. "
"Baiklah bu, Tia mana sama Teo dan Mita? "tanya Dara dengan paniknya. "
" Ssstt ssstt Tianya lagi tidur. Sedang Teo sama Mita, ikut ke bengkel ayahmu "ucap bu Ranti merintih terus..
"Sebentar bu, Dara bangunin Tia dulu "ucap Dara dengan berlari menuju kamar Tia. "
Dara segera membangunkan Tia, agar memberi tahu pada ayah jika ibu akan segera melahirkan.
Dan juga meminta tolong pada Tia, untuk ke rumah bu Bety. Memberi tahukan pada bu Bety, jika Dara belum bisa mengajar les privat hari ini.
Setelah selesai memerintah Tia, Dara berlari ke ruang tamu lagi. Dan segera menuntun ibunya untuk lekas ke bidan Yayuk. Yang tak jauh dari rumah mereka.
Dara masih memakai seragam sekolahnya. Namun Dara tak peduli, yang Dara pikirkan ibu dan calon adiknya.
Hanya dengan berjalan kaki 5 menit, Dara dan ibunya telah sampai di klinik tempat praktek bidan Yayuk.
Karena usianya yang masih muda dan baru pertama kalinya menemani ibunya melahirkan. Dara begitu gugup dan panik.
Tapi Dara mencoba menutupi semua rasa panik dan gugupnya. Agar ibunya tidak ikutan terbawa rasa panik.
Selagi panik, ayah Dara telah datang.Dara merasa lega.Dara diperintahkan oleh ayahnya untuk menjaga adik adiknya.
Dara melenggang pergi, sementara ibu bersalin di temani oleh ayah.
Dara terngiang ucapan ibunya tadi pagi. Jika ibunya tak punya uang sama sekali untuk biaya bersalin.
Ibunya belum punya persiapan apapun. Sembari melenggang sembari Dara berpikir. Apa yang harus Dara lakukan untuk bisa mendapatkan uang dengan cepat namun halal.
Masih dengan seragam sekolah dan sepatu,Dara memutuskan untuk meminta tolong pada bu Bety.
Tak berselang lama, Dara telah sampai di depan rumah bu Bety.
Dara agak ragu untuk melangkah masuk, hingga Dara mengurungkan niatnya untuk meminta tolong pada bu Bety.
Dara membalikkan badan akan pulang, namun langkahnya terhenti ketika bu Bety memanggilnya.
"Dara, kok ga jadi??Sini nak, masuk saja. Kebetulan anak anak yang mau les privat datangnya entar 30 menit lagi "panggil bu Bety sembari melambaikan tangan pada Dara supaya Dara mendekat. "
Dengan rasa sungkan akhirnya Dara mendekati bu Bety.
"Dara, bukannya barusan adikmu Tia kemari. Katanya kamu belum bisa bantu ibu ngajar les anak anak. Karena lagi nungguin ibumu melahirkan "tanya bu Bety menyelidik. "
Akhirnya Dara menceritakan semua keluh kesahnya pada bu Bety. Dara ingin meminjam uang untuk biaya persalinan ibunya,juga untuk membeli perlengkapan baby.
Dara berani meminjam karena terpaksa dan sangat butuh. Dengan jaminan, Dara rela kelak tidak dibayar ngajar les nya. Untuk membayar utangnya .
Bu Bety merasa iba, hingga bu Bety bersedia meminjamkan uang.
"Baik Dara, ibu akan minjami kamu uang. Tapi kamu ga harus langsung melunasinya. Biar setiap minggunya, ibu motong gaji ngajar les kamu "ucap Bety. "
"Kebetulan ibu juga punya perlengkapan bayi. Tapi maaf bukan baru, preloved dari anak ibu semasa bayinya. Ibu simpan, masih bersih semua kok "ucap bu Bety kembali. "
Bu Bety masuk ke dalam untuk mengambil uang dan preloved perlengkapan bayi .
Tak berselang lama, bu Bety telah keluar degan membawa dua kardus besar berisi preloved perlengkapan bayi, dan amplop coklat berisikan uang.
"Dara ini ada dua kardus preloved perlengkapan bayi, dan ini ibu pinjami kamu uang 2 juta untuk biaya persalinan ibumu. Kalau menurut ibu, uang 2 juta cukup kok.Lagian lahirannya di bidan bu Yayuk kan? "tanya bu Bety. "
"Iya bu, di bidan bu Yayuk. Dara mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya pada ibu. Sudah bersedia bantu keluarga Dara"ucap Dara dengan mata berkaca kaca sambil mencium tangan bu Bety secara tiba tiba. "
"Sudah nak, kamu ga perlu berlebihan. Sekarang kamu bisa pulang. Ntar orang tuamu mencari cari kamu "saran bu Bety. "
Darapun lekas kembali ke rumah terlebih dulu, untuk menaruh dua dus preloved perlengkapan bayi.Serta untuk berganti pakaian.
Namun, ditengah perjalanan pulang. Dara berpapasan dengan bu Mimin.
"Heh Dara, dimana orang tuamu. Ibu akan menagih hutang "ucap sinis bu Mimin menatap tajam pada Dara. "
"Maaf bu, ibu saya saat ini sedang melahirkan, dan ayah juga bersama ibu "jawab Dara dengan sopan. "
"Makanya kamu itu nasehatin orang tuamu. Supaya jangan terlalu banyak anak. Sudah susah, eehhhh ini malah punya bayi lagi.Paling ntar ga bisa bayar lahiran. Terpaksa bayinya ditinggal untuk ganti biaya lahiran "sindir bu Mimin ketus. "
"Sudah bu, ngomongnya?? Itu ga akan terjadi bu .Yang Kuasa itu baik, ada saja jalan buat keluarga saya mendapatkan rejeki halal. Tanpa harus membodohi dan mengelabui orang "sindir Dara ketus pada bu Mimin yang lintah darat. "
Kemudian tanpa permisi Dara berlalu dari hadapan bu Mimin.
Setelah sampai di rumah, Dara lekas berganti pakaian dan sendal. Karena Dara belum sempat berganti seragam dan melepas sepatunya saat pulang sekolah.
Dara lekas melangkah menuju ke klinik bidan Yayuk. Ternyata adik Dara telah lahir, seorang bayi laki laki.
"Dara, kamu jaga ibumu sama adikmu sebentar. Ayah mau keluar sebentar "perintah ayah Rinto pada Dara. "
Namun Dara mencegahnya.
"Yah, ayah pasti akan mencari pinjaman uang kan? "tanya Dara menyelidik. "
"Nak, kamu ga perlu tahu ayah mau kemana. Yang jelas ayah ada kepentingan sebentar "jawab ayah Rinto. "
"Ayah ga perlu kemana mana, ini buat bayar persalinan "ucap Dara memberikan amplop coklat berisikan uang pada ayahnya. "
Namun ayahnya tidak langsung menerimanya.
"Dara, darimana kamu dapatkan uang itu??!! Jangan bilang kamu....
Belum selesai ayahnya berucap, Dara telah menyela.
Dengan mengatakan bahwa uang itu uang halal. Dara telah punya pekerjaan paruh waktu. Yakni ngajar les privat di rumah bu Bety.
Dara meminjam uang, dengan jaminan mendapat potongan setiap menerima gaji. Untuk menyicil uang yang saat ini dipinjamnya.
Ayahnya sangat iba,mendengar penuturan Dara. Ayahnya tak menyangka jika pemikiran Dara sudah sebegitu dewasa.
Padahal usianya baru akan menginjak 18 tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
auliasiamatir
betul juga sih buk, di jaman sekarang hidup kan sudah, jadi sebaiknya ber KB saja yah buk
2021-12-15
1
Pangeran Matahari
🥰🥰🥰
2021-12-14
1