Emosi Leni

Beberaoa hari trlah berlalu, hari ini Leni akan pindah dari rumah yang saat ini ditinggalinya untuk pindah ke rumah baru di dekat rumah bossnya. Ia hanya membawa baju bajunya saja, karena disana sudah ada perabot rumah yang lengkap.

Saat ia bersiap, suara gedoran keras dan teriakan seseorang mengganggunya.

"Heh..keluar..loe..gue tau.loe di dalem!" kata suara laki itu.

Leni pun membukakan pintu. Dua orang laki laki berperawakan besar dengan lengan penuh tatto menerobos masuk dan mengacak acak isi rumah. Dan mengeluarkan semua perabotan dirumah itu.

"Hei..apa yang kalian lakukan?!mengapa kalian mengacak acak isi rumahku?" teriak Leni oenuh kemarahan.

"Sekarang bawa barang barang lo dan pergi dari sini! Togar udah jual rumah ini ke Juragan Sanip!" kata preman itu.

"Apa...rumah gue dijual bapak?" kata Leni tak percaya.

" Togar kalah judi, dia hutang ke juragan sanip dan jual rumah ini buat nglunasin hutannya." kata preman itu.

" Apa? Tapi bapak udah pergi lama dan nggak balik, nggak mungkin...nggak mungkin.." Leni langsung menghambur ke dalam dan mencari sertifikat rumahnya, tapi tidak ketemu.

" Eh..cewek..apa yang loe cari?loe cari ini?" kata preman tersebut.

" Hah? bagaiman sertifikat rumahku bisa berada di tangan kalian?"tanya Leni terkejut.

"Bokap loe yang kasih.." jawab preman itu dengan enteng.

Leni pun terduduk lemas. Ia tak menyangka ayahnya begitu tega. Togar meninggalkan istrinya yang saat itu mulai sakit sakitan. Ia juga tak pernah bekerja lagi setelah ia di PHK dari kantor tempatnya bekerja.Selama ia tidak bekerja, istrinya lah yang banting tulang bekerja entah bekerja sebagai tukang cuci, membuat kue untuk dititipkan diwarung tetangga, atau bahkan ia bekerja di pasar sebagai tukang parkir.

Beruntung Leni adalah anak yang mempunyai kecerdasan di atas rata. Ia selalu membawa pulang medali ketika mengikuti olimpiade sains di berbagai tingkat mulai kabupaten,provinsi, nasional maupu internasional. Ia selalu mendapat beasiswa dari mulai SMP hingga SMA, ia bersekolah di salah satu SMA internasional di kota J tanpa membayar sepeserpun. Asal prestasinya tidak menurun.

Ayah Leni menjadi sosok bertempramen buruk setelahb ia di PHK dari kantornya. Tak jarang Ia dan ibunya menjadi target kekerasan dari Ayahnya. Namun tak ada diantara tetangganya yang berani melerai saat Togar menghajar anak istrinya. Hingga suatu saat Togar pergi dari rumah itu dan tak pulang lagi.

Sejak saat itu, ibu Leni mulai sakit sakitan tapi tak pernah Leni membawanya ke rumah sakit karena kondisi ekonomi mereka. Tak jarang Leni harus bekerja paruh waktu dan memberikan les pada anak anak tetangga setelah ia pulang sekolah.

Setelah Lulus SMA dengan nilai yang sangat memuaskan, Leni sempat kuliah, ibunya menjual sepetak sawah peninggalan keluarganya di kampung untuk biaya masuk universitas. Leni sebenarnya tak mau, tapi ibunya terus memaksa agar ia melanjutkan pendidikannya, meski ia juga harus bekerja. Tapi ia harus berhenti di tengah jalan karena penyakit ibubya semakin parah.

"Ayah...kenapa ayah begitu tega...ini rumah peninggalan ibu satu satunya...kenapa ayah malah menjualnya?" batin Leni sambil terus menangis.

"Eh bos..bagaimana kalau kita nikmati sajian cantik di depan kita ino bos..kayanya ia masih gadis bos.." kata salah satu dari mereka.

" Eh bener lu..tapi gue duluan!dimana mana kalau maubmakan pasti Bos dulu.." kata salah satu preman itubyang mempunyai badan besar.

Mereka perlahan mendekati Leni yang sedang menangisi nasibnya. Dengan cepat, preman tersebut mendekap tubuh Leni dan mengikatnya di tempat tidur dengan posisi telentang.

Mereka menyumpal mulut Leni dengan kaus kaki agar ia tak bersuara. Saat Bos preman tersebut akan memulai aksinya, dari arah belakang Revan dengan mudah melumpuhkan para preman tersebut dengan memukul tengkuk para preman itu.

Flash back.

Revan menghubungi Leni bahwa ia akan menjemputnya setelah makan siang, karena Leni tidak bisa sembarangan masuk ke komplek perumahan tempat tinggal Revan.

Saat ia sampai di depan rumah Leni, ia melihat rumah Leni begitu berantakan. Ia segera masuk dan terkejut saat Leni sudah terikat dalam posisi telentang dengan dua orang pria berbadan besar di kamarnya.

Flashback off.

Revan langsung membuka sumpalan di mulut Leni. Dan melepaskan ikatan di tangam dan kakinya. Leni yang shock langsung tak sadarkan diri ketika Revan memapahnya untuk bangun.

" Len...bangun.."panggil Revan tapi Leni tetap tak membuka matanya.

" ****...!!" Revan segera mengangkat tubuh Leni dan menghubungi anak buahnya.

"Datanglah ke tempat yang sudah aku shareloc , cari tahu penyebabnya, dan bereskan tempat itu seperti semula. Jangan lupa bawa preman yang sedang pingsan itu ke markas." perintah Revan lewat sambungan telepon.

Ia pun meninggalkan tempat itu dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia menuju Ganendra Medichal Center untuk memberikan perawatan pada Leni yang sedang pingsan.

Sesampainya di sana Revan langsung membawa Leni menuju UGD dan ia ojn menunggu di luar, setelah beberapa saat, dokter yang menangani Leni keluar.

"Bagaimana keadaa gadis itu dok..?" tanya Revan.

" Dia baik baik saja Tuan Revan, dia hanya shock saja sekarang ia sudah sadar, setelah ini Ia sudah diperbolehkan pulang." jelas dokter itu.

Revan pun langsung masuk menemui Leni yang masih terlihat lemah.

" Kamu tenang saja, orang orangku sudah membereskan para preman biadab tadi." kata Revan.

"Terimakasih Pak Revan...kalau tidak ada Bapak mungkin saya sudah..." belum sempat Leni meneruskan ucapannya, Revan sudah menempelkan jari telunjuk di bibir Leni. Ia tahu Leni merasa sangat terguncang hari ini.

" Kita langsung pulang ke rumahku ya..ingat besok pagi kamu sudah mulai bekerja untuk saya."kata Revan.

Ia langsung membantu Leni untuk bangun dan membawanya pulang.

" Dirumah yang kamu tinggali belum ada stok makanan apapun, jadi kita akan ke supermaarket dulu untuk beli makanan." kata Revan.

"Baik pak.." Jawab Leni.

Mereka pun berhenti di depan sebuah supermarket.Revan dan Leni segera turun dari mobil.

"Ayo..." Revan menarik tangan Leni agar ia cepat mengikuti langkahnya .

"Belilah apapun yabg bisa dimasak malam ini. Aku akan menunggumu disini."kata Revan sambil menyerahkan sebuah kartu debit kepada Leni.

"Tapi Pak..saya masih ada uang untuk belanja." kata Leni.

"Sudah ambil saja, ini termasuk fasilitas dariku.Belanjalah kebutuhan di rumah dengan uang yang ada di kartu ini. Ingat kamu menggunakannya untuk kebutuhan rumah dan pekerjaan. Bukan untuk kebutuhan pribadimu.Mengerti?"kata Revan.

"Mengerti Pak.." jawab Leni. Ia segera membeli semua bahan makanan dan kebutuhan rumah dengan cepat dan segera membayarnya ke kasir.

"Sudah selesai?" tanya Revan.

"Sudah Pak.." jawab Leni.

" Hah..tak bisa kupercaya cepat sekali gadis ini.." batin Revan. biasanya ia selalu menghabiskan waktu berjam jam hanya untuk membeli kebutuhan rumah.

"Setelah ini, kita akan membeli seragam kerjamu, kulihat kamu tak punya baju kantoran yang bagus.."kata Revan.

"Hah..darimana bapak tahu saya tidak punya baju kantoran yang bagus?" tanya Leni terkejut.

"Aku membuka kopermu dan yang kulihat hanya baju jelek yang membuatku sakit mata.." Jawab Revan.

"Maaf Pak..saya memang tak banyak uang untuk beli baju bagus..bisa makan sehari tiga kali saja saya sudah sangat bersyukur."jawab Leni sedikit ketus. Karena sejujurnya ia sedikit sakit hati dengan ucapan Revan.

"Maaf aku tak bermaksud menyinggungmu..Aku hanya bicara jujur..." kata Revan yang membuat Leni bertambah kesal.

"Lalu dimana baju baju sayaa Pak..?" tanya Leni.

"Sudah kubuang semua,kan aku sudah bilang bajumu membuatku sakit mata." jawab Revan.

" Apa...bapak membuangnya? Lalu bagaimana aku ganti baju kalau bapak membuangnya..?" tanya Leni dengan nada tinggi.

"Bahkan uangku tak akan cukup jika aku harus beli baju lagi, semua pesangonku telah kupakai untuk melunasi hutang ke rentenir.." batin Leni.

"Tenang saja pakai saja kartu itu untuk membeli baju baju dan make upmu. Anggap saja.."

"Fasilitas pekerjaan."belum sempat Revan menyelesaikan kata katanya, Leni sudah memotongnya.

"Kamu berani memotong atasanmu saat berbicara?Sungguh tidak sopan." Kata Revan Kesal.

"Bapak seenaknya saja membuang baju baju saya karena menurut bapak jelek, walaupun jelek baju baju itu juga dibeli pakai uang pak.." protes Leni karena tak terima.

" Ya ..sudah..anggap saja saya mengganti rugi bajumu yang sudah saya buang,karena bajumu itu menurutku sangat jelek."kata Revan.

"Terserah bapak..!"Leni menjawabnya dengan ketus,Sednagkan Revam hanya terkekeh kecil.

Terpopuler

Comments

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

lanjut thor

2022-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. prolog(pertemuan pertama)
2 Musibah membawa berkah
3 Emosi Leni
4 Masakan Leni
5 Oh Sehun KW
6 Minuman apa?
7 Melepaskan hasrat
8 aku tak menerima penolakan!
9 Revan Oppa
10 Untung Ganteng
11 Masih Bingung Dengan Panggilan
12 Sableng-nya seorang Revan
13 Memberitahu Sahabat
14 Berangkat malam ini
15 Rencana untuk hari tua
16 Akibat Idol KW super masuk kampung
17 Ada maupun tidak ada Dia
18 Kemarahan Loey
19 Persiapan untuk acara
20 Kedatangan Keluarga Revan
21 Lamaran Revan dan Leni
22 Akhirnya Mereka Tahu
23 Pulang
24 Ketakutan Leni.
25 Kemungkinan Yang Terjadi
26 Gerah
27 Sensitif
28 Hasil testpack
29 Pengaman dari Ulat Bulu
30 Nikmatnya Ceker ala Mom Yoo Ra
31 Kecupan pertama Leni untuk Revan
32 Menjenguk Sahabat
33 Keiko
34 Ghibah para Suami tampan
35 Sidak lapangan
36 Check up pertama
37 Tangis haru Yoo Ra dan Revan
38 Coba bukan sepupu
39 Ciuman maut Revan
40 Kepalanya nanti berat,Kasihan
41 Kegugupan kedua mempelai
42 Drama tusuk konde di malam pertama
43 Transformasi King Cobra menjadi Titanoboa
44 Perubahan Leni
45 AUTHOR ASKING(PENGUMUMAN)
46 Siapa dalangnya
47 Kegiatan di dapur berujung pingsan
48 Mata tak bisa bohong
49 Pernyataan isi hati
50 KING
51 Aku Hanya Milikmu
52 Ancaman Mom Yoo Ra
53 Sebuah Solusi
54 SALAH PAHAM
55 Apa Saya Boleh Jadi Istri Bapak?
56 Bidadari dengan Fitur Lengkap
57 Menggantikan posisi
58 Mimpi dan sebuah kenyataan
59 Ngidamnya Leni VS Ngidamnya Yoo Ra
60 Bertemu Rossi dan Pedrossa
61 Korban Kecelakaan
62 Bayaran untuk Bunda Keiko
63 Ada apa dengan Revan?
64 Aksi Dua Bersaudara
65 Dasar anak piyik!
66 Introgasi
67 Perminta maafan dan hukuman
68 Belanja
69 Nini Kunti Ganjen
70 Cemburunya seorang bumil
71 Suamiku menggemaskan
72 Sakit tumit
73 Maylani Artika dan Alexandra
74 Kejutan untuk Leni
75 Alexa atau Sinta
76 Nyaman
77 Kamu Cucuku
78 Lamaran Vino
79 Kebersamaan
Episodes

Updated 79 Episodes

1
1. prolog(pertemuan pertama)
2
Musibah membawa berkah
3
Emosi Leni
4
Masakan Leni
5
Oh Sehun KW
6
Minuman apa?
7
Melepaskan hasrat
8
aku tak menerima penolakan!
9
Revan Oppa
10
Untung Ganteng
11
Masih Bingung Dengan Panggilan
12
Sableng-nya seorang Revan
13
Memberitahu Sahabat
14
Berangkat malam ini
15
Rencana untuk hari tua
16
Akibat Idol KW super masuk kampung
17
Ada maupun tidak ada Dia
18
Kemarahan Loey
19
Persiapan untuk acara
20
Kedatangan Keluarga Revan
21
Lamaran Revan dan Leni
22
Akhirnya Mereka Tahu
23
Pulang
24
Ketakutan Leni.
25
Kemungkinan Yang Terjadi
26
Gerah
27
Sensitif
28
Hasil testpack
29
Pengaman dari Ulat Bulu
30
Nikmatnya Ceker ala Mom Yoo Ra
31
Kecupan pertama Leni untuk Revan
32
Menjenguk Sahabat
33
Keiko
34
Ghibah para Suami tampan
35
Sidak lapangan
36
Check up pertama
37
Tangis haru Yoo Ra dan Revan
38
Coba bukan sepupu
39
Ciuman maut Revan
40
Kepalanya nanti berat,Kasihan
41
Kegugupan kedua mempelai
42
Drama tusuk konde di malam pertama
43
Transformasi King Cobra menjadi Titanoboa
44
Perubahan Leni
45
AUTHOR ASKING(PENGUMUMAN)
46
Siapa dalangnya
47
Kegiatan di dapur berujung pingsan
48
Mata tak bisa bohong
49
Pernyataan isi hati
50
KING
51
Aku Hanya Milikmu
52
Ancaman Mom Yoo Ra
53
Sebuah Solusi
54
SALAH PAHAM
55
Apa Saya Boleh Jadi Istri Bapak?
56
Bidadari dengan Fitur Lengkap
57
Menggantikan posisi
58
Mimpi dan sebuah kenyataan
59
Ngidamnya Leni VS Ngidamnya Yoo Ra
60
Bertemu Rossi dan Pedrossa
61
Korban Kecelakaan
62
Bayaran untuk Bunda Keiko
63
Ada apa dengan Revan?
64
Aksi Dua Bersaudara
65
Dasar anak piyik!
66
Introgasi
67
Perminta maafan dan hukuman
68
Belanja
69
Nini Kunti Ganjen
70
Cemburunya seorang bumil
71
Suamiku menggemaskan
72
Sakit tumit
73
Maylani Artika dan Alexandra
74
Kejutan untuk Leni
75
Alexa atau Sinta
76
Nyaman
77
Kamu Cucuku
78
Lamaran Vino
79
Kebersamaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!